It's Over
Cast : kaisoo
Genre : Hurt, angst
Rete : T
Warning : YAOI, plot pasaran,
Selamat membaca
.
.
.
.
Kyungsoo pov
Mataku yang masih terpejam dengan sangat terpaksa harus kubuka akibat gedoran pintu disebelah kamarku, bisa dibilang sangat keras. Ya tuhan apa sih yang ada dipikiran mereka hingga membuat keributan pagi buta seperti ini. Dengan malas kugerakkan kakiku menuju asal suara.
Kriet
Baru saja pintu kubuka hingga menampakan Wajah xiumin hyung dengan tatapan horornya mamandang kearahku. "ada apa hyung? kenapa kau berdiri disana?" pertanyaan dariku tak dihiraukan oleh xiumin hyung, kembali dibawa tangan mungil itu menggedor pintu ex-kamarku dan jongin, sambil meneriakan nama sang pemilik. Huft, dari pada aku diam dan membiarkan suara Indah minseok hyung merusak telingaku lebih baik aku membantunya. Aku pun mendekat kearah hyung tertua di exo dan mengulurkan tangan membuka pintu. Xiumin hyung sempat tercengang melihat apa yang kulakukan.
"semalam jongin pulang larut, kami sempat berbincang sebentar didalam lalu aku keluar setelah dia tertidur, jadi pintunya tidak terkunci" jelasku
Tanpa membalas ucapanku, tubuh yang sama mungil denganku itu secepat kilat merangsek masuk hingga kemudian Xiumin hyung berdiri disisi ranjang putih. Wajahnya menatap nyalang kearah tempat tidur 'adikku'.
"jongin ah cepat bangun" hening tidak ada balasan. Bahkan pergerakkan pun tidak didapatinya.
"yak! Kim jongin cepat bangun. Ada hal yang penting harus kita bicarakan" kali ini nada bicara xiumin hyung naik satu oktaf. Namun bukanlah jongin namanya jika dapat dengan mudah dibangunkan.
"uhm,, waeyo hyung? tidak biasanya pagi-pagi seperti ini kau ribut seperti baekhyun, apa yang terjadi?" akhirnya dengan ragu aku mengutarakan pertanyaan yang sejak awal mengganjal dipikiranku.
Minseok tetap tidak menggubris pertanyaanku barusan. Justru dia malah berteriak kembali "YAK! KIM JONGIN BANGUN BODOH! KAU SEDANG DALAM MASALAH BESAR!" kali ini kuyakin bukan hanya jongin yang bangun dari tidur indahnya melainkan seluruh peghuni dorm kami pun pasti ikut terbangun.
"hyung, sebenarnya ada apa? Jongin ah pulang larut semalam jadi pasti dia masih mengantuk" aku mengusap bahu xiuminhyung perlahan mencoba menenangkannya yang terlihat emosi pagi ini.
"yah aku tau. Semalam dia pergi bersama taemin untuk bersenang-senangkan. Dan sekarang dia sedang mendapatkan hal yang 'menyenangkan'." Dahiku mengernyit mencoba menafsirkan maksud dari perkataan xiumin hyung. apa yang sedang terjadi sebenarnya? – batinku menerka-nerka.
"hoam,, hal menyenangkan apa maksudmuhyung? Kenapa kau berisik sekali sih pagi ini" akhirnya orang yang menjadi topik pembicaraanpun bangkit dengan wajah bantalnya.
"manajer hyung menghubungiku untuk memintamu bersiap-siap karena sebentar lagi kau akan dijemput dan segera pergi keperusahaan" setelah mengucapkan kalimatnya pria yang sudah kuanggap sebagai kakak tersebut segera berlalu. entah kenapa aku melihat minseok hyung seperti menahan amarahnya terhadap jongin. Belum sempat kaki pendek minseok hyung mencapai pintu kim jongin kembali memanggilnya.
"memang ada apa sampai aku harus keperusahaan sepagi ini?"
Tatapan bodoh tanpa rasa bersalah itu segera dibalas dengan glare tajam pemilik mata sipit. "just prepare your self right now, kim jongin ssi" aku yang masih berdiri disisi ranjang tercengang mendengar nada dingin beserta embel-embel ssi dari orang yang berdiri diujung pintu tersebut.
Tiga puluh menit setelah kejadian di ex-kamarku, kini kami berdelapan berkumpul diruang tengah tentu saja minus yixing hyung, karena ia masih disibukan dengan kegiatan ditanah kelahirannya china.
"dasar bodoh. Sudah diperingatkan berkali-kali kau masih saja ceroboh" desis sehun
"tutup mulutmu albino. Kau pikir aku tidak berhati-hati selama ini hah? Memang paparazzi begitu menakutkan bagaimana bisa dia terus mengikuti setiap gerak gerik kita eoh. Mereka membuatku gila"
"mereka mengikutimu karena kau adalah seorang bintang. Apa kau lupa fakta itu kim jongin" jongin mendelikkan matanya menatap tajam kearah sehun. melihat aura yang memanas diantara dua magnae membuat leader kami pun terpaksa turun tangan.
"berhentilah saling memojokkan. Yang harus kita lakukan saat ini adalah mencari solusi bersama bukan saling menyalahkan" yah kuakui junmyeon hyung selalu bisa bersikap bijak apapun situasinya. Namun lagi-lagi mataku menatap kearah ponsel xiumin hyung.
Ponsel hitam berlayar pipih tersebutlah yang tadi menjelaskan akar permasalahan dari semua ini. Yah berita mengenai kencan antara kim jongin dan jung soojung terkuak dimedia. Tepat tanggal 1 april berita tersebut menghebohkan korea, anni aku yakin berita tersebut juga mengagetkan orang-orang yang mengenal kami diluar korea. Lagi-lagi kuhembuskan nafasku dalam. Memang aku dan para member telah mengetahui dari jauh hari soal hubungan jongin dan soojung. Beberapa dari kami sudah terus mengingatkan mereka agar berhati-hati untuk tidak diketahui. Namun sepertinya apa yang telah lama disembunyikan suatu saat akan terkuak juga, yah seperti saat ini.
Dapat kulihat kini jongin menundukan wajahnya frustasi. Aku yakin pasti banyak sekali hal-hal yang membuatnya khawatir, terutama bagaiamana keadaan kekasihnya –krystal- saat ini. Hatiku sedikit tercubit kala mengingat nama krystal. Apalagi kembali melihat gambar – gambar kencan manis mereka. Jujur meski selama ini aku tau mereka berkencan diam-diam. Namun tidak sekalipun aku pernah melihatnya secara langsung. hatiku merasa tidak senang setiap kali mendengar rencana jongin untuk menghabiskan waktu bersama wanita yang dicintainya. Lagi-lagi aku menghela nafas dalam menatap iba kearah jongin.
Sehun tiba-tiba saja sudah berdiri disampingku dan menarik tanganku untuk bangkit. Magnae yang jauh lebih tinggi ini membawaku keluar dari ruangan. Lagi-lagi sehun menolongku keluar dari situasi 'sulit'.
"how about bubble tea? You should pay me right" aku pasrah saja saat sehun membawaku menaiki mobil miliknya, meski aku tidak tau kemana manusia pucat ini akan membawaku tapi aku percaya padanya.
"yeah. You got it Mr. Oh" dan walau sulit bagiku untuk tersenyum disituasi seperti ini, namun aku tetap berusaha memaksakan hal itu terlukis dibibirku. Aku harus menunjukkan diriku baik-baik saja.
Kyungsoo POV end
.
.
"where is kyungsoo?" minseok melihat sekitar mencari sosok paling kecil diantara mereka namun tidak terlihat saat ini.
"tadi kulihat dia menerima telpon dan keluar" baekhyun yang telah selesai dimake up mendudukan bokongnya, bersandar disisi hyung paling tua exo.
Semua member sibuk dengan kegiatan masing-masing, beberapa dari mereka masih harus ditangani oleh makeup artist, sebagian lagi yang telah selesai memilih menyandarkan diri disofa atau berkutat dengan ponsel pintar milik masing-masing.
Jauh dari keriuhan ditengah, Seorang namja dengan kulit tan duduk sendiri dikursi yang terletak dipojok ruangan, ia lebih memilih menjauhi segala keramaian yang melibatkan teman-temannya, hingga sebuah tepukan pelan terdampar dibahunya.
"we always support you no matter how hard it is. So I don't want to see your whiny side, ok?" jongin merasa beruntung memiliki suho sebagai leader sekaligus hyungnya. Dia memang sosok yang dewasa dan bijak dalam menghadapi semua permasalahan yang selama ini menghantam keras group mereka.
"yeah, I do trying hyung", "seharusnya aku meminta maaf kepada kalian semua, kali ini gara-gara aku group kita terkena masalah lagi. I did feel so regret of it"
"nope, we are friend, we are family right, don't apologize for anything"
Suara pintu yang terbuka membawa beberapa orang melangkah masuk kedalam ruangan segera mendapat attensi penuh dari hampir seluruh pasang mata disana.
"kau dari mana saja hyung?" belum sempat kyungsoo menjawab pertanyaan sehun, manajer mereka telah lebih dulu memotongya dengan mengumumkan sesuatu.
"bersiap-siaplah guys, saatnya kalian tampil"
Mendengar perintah dari sang manajer, membuat semua member segera beranjak berdiri dan mempersiapkan diri mereka untuk pertunjukan. Seharusnya konser malam ini menjadi pertunjukan yang menyenangkan untuk mereka seperti semua konser mereka sebelumnya. Seharusnya mereka penuh semangat dan bahagia seperti biasa karena dapat memperlihatkan aksi mereka dihadapan ratusan atau bahkan ribuan fans. Namun yang terjadi malam ini adalah semua yang tidak biasa untuk mereka, terlebih lagi bagi jongin dan kyungsoo.
Sebuah badai menghantam group mereka pagi tadi. Hubungan antara main dancer exo dengan artis sekaligus idol jung soojung menjadi headline besar disemua media pemberitaan. Tentu saja hal itu menjadi bahan pembicaraan sepanjang hari, banyak komentar negative dan positif yang menyertai. Dan yang pasti sebagian fans exo merasa terluka karenanya. Jongin merasa sedih akan hal itu, membayangkan dirinya telah melukai hati para penggemarnya membuatnya merasa sangat bersalah, meski beberapa temannya telah mencoba menenangkan dengan memberi bukti bahwa banyak juga diluaran sana yang mendukung hubungannya dengan soojung secara positif. Namun yang lebih membuatnya merasa sangat terluka adalah sosok hyung terdekatnya yang semakin menghindari dirinya, semenjak pagi sejak saat mereka tau soal pemberitaan itu sang hyung terlihat sekali menghindari dirinya. Dan itu membuatnya semakin terpuruk.
Jongin mengambil langkah besar menyusul kyungsoo yang berjalan didepan terhalang oleh duo berisik baekhyun dan chen dihadapannya.
"hyung" langkah kaki kyungsoo sempat terhenti mendapati panggilan lirih jongin, memejamkan mata sebentar kyungsoo kembali berjalan menghiraukan seruan dari pria tan tersebut. Jongin menghela nafas yang kesekian kali, kembali kyungsoo mengabaikannya.
Meski sulit kyungsoo mencoba memberikan tampilan sempurna seperti biasanya. Ia harus kuat. Ia tidak boleh menunjukkan kesedihannya apalagi didepan ratusan fansnya dan membuat mereka khawatir. Setelah beberapa lagu mereka bawakan kini saatnya para member melakukan interaktive dengan para penggemar. Disaat –saat seperti ini kyungsoo sangat membutuhkan sosok yixing yang biasanya hadir menjadi pemisah antara dirinya dan jongin. Tidak, dia tidak sanggup berdiri ataupun duduk bersisian dengan sosok yang telah menghancurkan hatinya. Selama ini kyungsoo diam dan berusaha tegar menghadapi jongin. Bagaimana mungkin kau bisa dengan kuat mensupport orang yang kau cintai untuk menjalin pendekatan hingga merajut hubungan dengan orang lain. Kyungsoo terlalu kuat dalam kepura-puraan itu. Selama ini kyungsoo masih sanggup berdiri dan tersenyum dihadapan jongin, menutupi segala pesakitan yang merintih didada nya. Tidaklah apa mendapati jongin mencintai orang lain, dirinya masih berusaha kuat mengabaikan hal itu, demi para penggemar yang menyukai interaksi kedekatannya dengan jongin maka dia akan tetap mempertahankannya meski luka dihatinya semakin tersayat.
Para member bergantian memperkenalkan diri dan menyapa fans dengan gaya khas mereka masing-masing. Saat jongin memulai bagiannya menyapa para fans hati kyungsoo bergetar mendengarnya. Oh No. Tolong Tuhan bisakah saat-saat seperti ini dilewatkan dengan cepat saja agar kyungsoo tidak terus merasa hatinya semakin tertekan. Mata bulat itu terus menatap kedepan berusaha menjaga pandangannya demi menguatkan hatinya. Dan saat MC meminta gilirannya memperkenalkan diri, kyungsoo sempat terhenyak sedikit. berusaha menyembunyikan getar pada suaranya alhasil kyungsoo berbicara dengan terbata -Ini tidak baik pikirnya. Tersenyum adalah satu-satunya cara menunjukkan dirinya bahagia malam ini. Kyungsoo tahu dan sangat sadar bahwa disebelahnya kim jongin dengan sangat intens memandang kearahnya. Menatap dengan ribuan arti yang kyungsoo sendiri tidak ingin sedikitpun berusaha memahaminya. Kali ini biarkan kyungsoo egois. Biarkan kyungsoo menjaga hatinya yang telah retak. Mengabaikan jongin dan segala hal yang berhubungan dengan pria itu adalah pilihan terbaik yang kyungsoo buat saat ini.
Acarapun ditutup dengan lagu terakhir yang mereka launching, sing for you. Sungguh jika kyungsoo boleh meminta atau bahkan memohon agar bukan lagu ini yang mereka nyanyikan maka kyungsoo akan dengan sangat rela berlutut demi hal itu, namun biar bagaimanapun itu semua tidak mungkin kan.
nae nargeun gitareul deureo
haji mothan gobaegeulhogeun gojipseuresamkin iyagire
ulnorae
lagi-lagi suara kyungsoo bergetar menyanyikan lirik bagiannya diawal. Lagu ini terlalu kuat menyampaikan apa yang kini dirasakan olehnya. Ditambah lagi tatapan tajam dari pria disampingnya terus tertuju padanya. kyungsoo merasa ingin menangis saja. Bolehkah dirinya bersikap cengeng, hanya untuk kali ini saja. Sekalipun dirinya adalah seorang pria tak bolehkah ia menangis guna melampiaskan segala kesedihan yang membelenggu hatinya. Kembali pikiran kyungsoo berteriak tidak. Sekuat tenaga pria mungil itu mencoba menjaga air mata yang dengan sangat jelas tertumpuk dan siap mengalir. Wajah mungil itu terus diarahkan kedepan mengacuhkan sosok yang terus memandangnya sepanjang lagu. Meski sesekali mencuri pandang kearah jongin tapi kyungsoo merasa hal itu semakin menusuk dadanya.
.
.
Jongin POV
The way you cry, the way you smile
naege eolmana keun uimiin geolkka?
doraseomyeo huhoehaetdeon
malsagwahal tejiman geunyang deureoyoI'll sing for you,
sing for you
a mureohji anheun cheokhaeyo
aku selalu suka melihatmu tersenyum hyung, tapi aku sangat benci melihatmu begitu terluka apalagi karenaku. Maafkan aku hyung. selama ini aku selalu bertanya-tanya tentang hubungan kita, dan aku baru menyadarinya sekarang betapa berartinya semua hal tentang dirimu dihidupku. Maaf, meski kutahu semua kata-kata penyesalanku tidak akan berarti apa-apa, namun kumohoon sekali saja dengarkan permohonan maafku.
Andai aku bisa mengulang waktu, aku akan memilih tetap berdiri disisimu. Menghabiskan waktu kita bersama tanpa perduli apapun.
Maafkan aku hyung
.
Jongin POV end
.
.
Hampir semua fans disana dapat meihat kesedihan dimata jongin dan kyungsoo, banyak fancam yang merekam keadaan canggung mereka berdua. Tidak biasanya melihat kyungsoo yang mengacuhkan jongin seolah pria tan itu tidak ada. Dan jongin yang terus menatap kearah kyungsoo seolah ingin mengucapkan banyak hal lewat tatapan matanya. Bagi para fans yang terbiasa meihat interaksi keduanya hal ini merupakan sesuatu yang aneh.
.
.
"hyung aku ingin bicara" tangan kekar jongin memegang lengan kyungsoo dengan erat.
"aku ingin istirahat jongin ah, kita semua 'lelah' bukan" kyungsoo berusaha melepaskan cekalan tangan jongin. Namun namja lebih muda malah menarik tubuh mungil itu memasuki kamar miliknya.
Jongin menutup pintu kamar dengan sedikit keras menegaskan bahwa dirinya kesal terhadap sikap kyungsoo seharian ini.
"stop to avoiding me, don't distant me please, I'm genuinely insane of that" jongin menundukan kepalanya mengeluarkan segala kefrustasiannya akan banyak hal.
Melihat hal itu kyungsoo perlahan membuat bahu tegang kyungsoo merosot. Dia tahu saat ini sang 'adik' sedang dalam tekanan yang berat. Hubungannya yang terungkap kepubik mendapat banyak tanggapan dari para fans, meski banyak yang mendukung. Namun sebagian yang merasa terluka karena hal itu menghujat mereka –jongin dan krystal- dengan segala komentar pedas. Kyungsoo sangat tau seberapa terluka 'adiknya' ini mengingat jongin yang sebenarnya adalah sosok yang sensitif. Tapi kali ini dia harus bersikap egois. Biarkan dirinya sendiri untuk menyembuhkan segala luka hati yang selama ini ditahan. Biarkan kali ini saja dia menunjukkan kepada jongin bahwa ia tidak baik-baik saja, bahwa ia sama terlukanya dengan para fans mereka yang merasa terkhianati bahkan jauh lebih sakit.
"bukan aku yang harus berhenti jongin tapi kau", "don't stare me like that. There's no need skinship between us anymore. The world have been known about your relationship and everyone support you, therefore you must be happy" ini bukan kyungsoo yang jongin kenal. Selama ini kyungsoo selalu menjadi hyung terbaik untuknya yang selalu memperlakukannya berbeda dibanding member lain. Tidak. Ini bukanlah hyungnya 'tersayang'.
"why did you do this to me hyung?" kyungsoo melangkah mundur ketika tangan jongin berusaha menggapai bahunya.
"bukankah dari awal kau orang yang tidak suka dicouple-kan seperti apa yang diminta perusahaan jongin ah. Bukankah kau merasa jijik dengan skinship antara sesama pria. Kini kau telah bebas jongin. Perusahaan kita telah mengakui hubunganmu, sehingga kau tidak perlu lagi bersikap manis dan melakukan hal-hal yang kau anggap menjijikan itu" bagi kyungsoo terus berada didekat jongin sama dengan semakin mencekik dadanya. Rasanya sangat sakit. Kyungsoo sudah menyerah untuk menjadi kuat. Kini ia ingin membiarkan segala sesak didadanya menyeruak keluar, biarkan ia lemah saat ini agar suatu saat nanti dia bisa berdiri dengan lebih tegar dan melupakan semua perasaan bodohnya pada jongin. Ini adalah salahnya. Salahnya terbawa perasaan karena permintaan dari sang pemilik kuasa agency yang menyuruh masing-masing dari mereka bercouple serta melakukan banyak skinship manis demi membuat para fans semakin mencintai mereka.
Kyungsoo terlalu lemah hingga larut dalam segala kepura-puraan yang dibuatnya bersama jongin. Meski pada awalnya jongin menolak keras hal itu namun lambat laun pria yang lebih muda mampu menerima kebersamaannya dengan kyungsoo seakan itu adalah hal yang wajar antara kakak dan adik. Yah begitulah anggapan jongin. Berbanding terbalik dengan simungil yang malah terjatuh dalam ketidaknormalan dan terlanjur mencintai sosok sang 'adik'.
Sebelum langkah kaki kyungsoo membawanya menjauhi jongin, pria berkulit tan itu setengah menjerit mengungkapkan perasaanya. "tapi aku sudah terbiasa denganmu. Aku terbiasa dengan banyak hal yang kita lalui. Kau membuatku merasakan perasaan menyenangkan dengan segala perhatianmu dan aku tidak merasa jijik sedikitpun. Kumohon tetaplah seperti itu. Tetaplah menjadi hyung yang selalu memperhatikanku. Jangan tinggalkan aku seperti ini" kyungsoo tahu kini jongin menangis dibelakangnya. Suara anak itu terdengar jelas bergetar. Kyungsoo pun sama halnya dengan jongin terluka, amat dengan sangat jauh lebih dalam. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan ketika seluruh dunia memaksanya untuk menyerah akan perasaan yang selama ini ia pendam. Ketika semua suara bersorak bahagia menyambut status baru jongin sebagai kekasih krystal, maka tidak ada lagi alasan yang menguatkan dirinya untuk bertahan disisi jongin. Ini semua sudah takdir bukan? Kejam hanyalah satu sisi yang dirasakan olehnya.
"kalau begitu buat dirimu terbiasa mulai sekarang jongin ah" tanpa perlu repot-repot berbalik, kyungsoo mengucapkan kalimat tersebut dengan datar dan setelahnya berlalu keluar. Kini tersisa jongin dengan segala perasaan bersalah dan sesak yang menyelimuti dirinya. Tidak akan ada lagi senyum kyungsoo untuknya. Tidak akan ada lagi semua perhatian manis dari 'kakak' untuk adiknya. Jongin tidak akan mendapatkan kesempatan yang sama dua kali.
Kyungsoo menjatuhkan diri diatas ranjangnya, menutup rapat wajahnya dengan bantal agar isak tangisnya tidak didengar oleh member yang lain. Sesak begitulah perasaan kyungsoo saat ini. Ingatannya kembali memutar segala hal tentang jongin, bagaimana pria itu awalnya sangat kaku dan menyebalkan terhadapnya, perlahan menerima kehadirannya sebagai teman hingga mengganggapnya sebagai hyung. Semua tawa kebersamaan mereka. Lalu kenanganpun beralih menjadi hal-hal yang menyakitinya. Saat dimana jongin menceritakan perasaan tertariknya kepada sosok cantik krystal, meminta berbagai saran untuk mendekati gadis pujaan hatinya. Membuat kyungsoo merasa terjepit dan harus tersenyum disaat yang bersamaan. Hingga dengan alasan butuh ketenangan, dirinya meminta kepada manajer hyung untuk pindah kamar. Jongin tidaklah tahu hal sebenarnya yang membuat ia memutuskan harus meninggalkan kamar mereka dulu. Selama ini dia menutup mata dan bertahan dengan kebodohannya berada disisi jongin berharap mungkin suatu saat jongin sedikit mengerti perasaan terlarangnya, berharap walau hanya dalam kadar yang sangat kecil jongin bisa membalas perasaan hinanya. Tapi semua itu tidak mungkin bukan. Foto-foto yang terlihat dimedia membuktikan betapa sepasang kekasih itu bahagia dengan kencan yang mereka jalani. Kyungsoo tidak bisa terus membutakan matanya dari semua kenyataan yang ada. Kini dia harus berhenti. Berhenti membodohi dirinya dengan segala harapan palsu yang hingga matipun tidak akan mungkin terwujud.
.
.
Suho yang tengah sibuk dengan sarapan paginya sambil menonton televisi berbalik menengok kearah suara langkah kaki disamping kanannya.
"kau mau kemana kyung? Tumben pagi begini sudah rapi. Dan kenapa kau membawa tas juga?" sang leader mengernyit bingung melihat tampilan manis bak anak sekolahan dihadapannya. Dengan t shirt putih yang dilapisi vest berwarna hitam serta jeans berwarna senada dengan vest miliknya, tentu saja membuat kyungsoo tampak seperti anak sekolah menengah atas.
"eomma datang hari ini, aku akan menjemputnya dan aku sudah meminta izin kepada manajer hyung untuk pulang ke gyeonggi beberapa hari, tapi hyung tenang saja aku tidak akan melupakan jadwal kita koq" suho tahu senyum manis itu dipaksakan terlukis oleh sang pemilik. Kyungsoo tampak sangat menyedihkan saat ini. Namun ia sadar adik manisnya tidak mau membuat teman-temannya yang lain kahwatir. Suho hanya mengangguk mengerti.
"hati-hati dijalan kyungsoo ah, salam untuk eommonim ne"
Suara pintu yang tertutup menandakan kyungsoo tengah berlalu dari dorm mereka. Semoga ia tetap tegar melewati semua ini, batin suho.
.
.
Begitu melihat eommanya, kyungsoo segera berjalan cepat dan merengkuh tubuh wanita yang sama mungil dengannya. Kyungsoo menyembunyikan air mata yang keluar dengan menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher sang eomma, lagi-lagi ia menangis dalam diam. Wanita paruh baya yang sangat mengenal sang anak hanya mampu berdiam diri dan mengelus perlahan punggung kyungsoo. Ibu kyungsoo tahu bahwa saat ini yang dibutuhkan putranya adalah bahu untuk bersandar. Maka naluri seorang ibu yang dimilikinya dengan senang hati akan menjadi tempat bagi kyungsoo untuk berkeluh. Setelah puas menangis dalam pelukan sang ibu, Kyungsoo dan eomma nya pamit dari rumah saudara mereka yang semalam menjadi tempat persinggahan sang eomma. Mereka memutuskan mampir disebuah optik untuk membeli kaca mata baru bagi kyungsoo. Saat berada didalam tempat yang penuh kacamata seorang penggemar menyapa mereka, dengan sangat hangat kyungsoo membalasnya serta mengenalkan sang eomma kepada fans tersebut.
.
.
Suasana dorm kembali cukup ramai, meski tidak terlalu ramai seperti biasanya. Namun hampir semua member menghabiskan waktunya bersama didorm yang telah mereka tempati bertahun-tahun lamanya ini.
"dimana kyungsoo? Aku tidak melihatnya dari tadi?" chanyeol yang terbiasa menggoda namja manis tersebut merasa sedikit kehilangan karena korban bully-annya tidak tampak.
"dia pamit pulang tadi pagi, eommonim datang dan dia ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya sekarang" sahut junmyeon dengan tetap melanjutkan acaranya menonton televisi.
Sang leader tidak sadar dengan ekspresi kaget beberapa orang disana mendengar pernyataan yang baru saja ia lontarkan, terlebih lagi namja dengan kulit tan.
"kyungsoo hyung pergi? Kau tidak bermaksud mengatakan kalau ia akan meninggalkan kita kan hyung?" kali ini sang magnae menatap horor ke arah suho. Membuat orang yang ditatap memalingkan wajah kearahnya dan mengernyit bingung.
"aku bilang dia kan menghabiskan waku bersama keluarganya. Bukan pergi dari kita bodoh. Lagipula dia sudah izin kepada manajer hyung sebelumnya kok" kali ini desahan lega dikeluarkan oleh semua member yang berkumpul.
"yah, kupikir memang seharusnya dia menghabiskan waktu menyenangkan bersama keluarganya daripada terus merasa bersedih disini karena 'seseorang'." Sehun menekankan kata 'seseorang' sambil melirik tajam kearah jongin. Sementara pria yang dilirik hanya mampu menundukan wajahnya merasa semakin bersalah.
Dengan perlahan jongin bangkit dan melangkah kearah kamarnya, dirinya benar-benar menyesal dengan semua hal yang terjadi. Ia tidak cukup peka untuk dapat menafsirkan perasaannya sendiri terhadap sosok yang telah dianggapnya sebagai hyung. Semua perasaan yang selama ini ada untuk kyungsoo hanya dianggapnya sebagai bentuk kasih sayang terhadap saudara, dan ia lebih memilih menjatuhkan sebagian hatinya dengan wanita lain. Benar kata sehun, dirinya terlalu bodoh untuk bisa membaca perasan kyungsoo lewat gerak tubuh dan sikap pria manis tersebut. Kini dirinya benar-benar menyesal. Ia merasa sangat brengsek telah menyakiti hati tulus sang namja mungil. Kyungsoo pasti benar-benar tersakiti selama ini dengan ia yang terus menceritakan bagaimana sempurnanya sosok krystal tanpa perduli bagaimana perasaan dari makhluk yang mendengarkan ceritanya.
Ia menyesal akan segalanya. Tapi bukan penyesalan namanya jika harus hadir diawal kan?
.
.
"terimakasih eomma mau menerima aku yang menyimpang ini, terima kasih eomma" pelukan hangat ibunya adalah tempat yang akan selalu menjadi sandaran dirinya. Wanita paruh baya yang masih tampak muda itu tersenyum manis dibalik punggung kyungsoo.
"kau anak eomma, dan tidak akan ada yang bisa merubah hal itu. Eomma tetap menyayangimu chagi apapun keadaanmu" tangis bahagia yang bercampur luka mewarnai pipi gembil kyungsoo. Biarkan kyungsoo melewati masa-masa lemahnya dengan bersandar pada keluarganya. Orang-orang yang dapat menerima keadaan kyungsoo yang berbeda.
Semoga esok saat dirinya harus kembali keseoul dan melanjutkan aktivitasnya bersama teman-teman yang lain, ia akan kembali tegar dan menjadi do kyungsoo yang kuat.
Semoga saja.
.
.
.
.
End
.
.
Hey enha balik lagi. Mian buat cerita sedih, sejujurnya ini curhatan enha, hehehe,
Mian juga masih belum bisa melanjutkan cerita Love in the Heart lagi, sebenarnya enha udah nulis setengah chap waktu itu sebelum ada berita yang bikin heboh jagad raya hidup enha, jadinya sekarang tiap kali mau mencoba menulis lanjutan cerita itu enha kembali baper lagi.
Tapi sedikit-sedikit mood enha mulai balik lagi koq, mudah-mudahan secepatnya enha bisa kembali melanjutkannya. Btw, kalo enha belum bisa melanjutkan FF Love in the Heart lagi, ada yang mau membaca FF terbaru enha yang lain ga? Rasanya masih berat mempair-kan kyungsoo dengan jongin. Tapi enha masih dalam mood yang baik kalau mepair-kan kyungsoo dengan couple lain.
Review ne, biar enha tahu sebaiknya enha publish or engga ff abal enha yang lain.
.
See you
.
Cheers J
