Jumat malam. Besok tidak ada jadwal ujian. Memang waktu yang tepat untuk menyenangkan diri sendiri bukan? Itulah yang terjadi pada Hinata. Situasi ini dimanfaatkannya untuk menuntaskan novelnya yang selama beberapa hari kemarin tidak diacuhkannya akibat tugas dan ujian yang menumpuk. Sampai suara dering ponsel memecah konsentrasi membacanya.
"Hinata, kamu ada kalkulator?" tanya Sasuke tanpa basa-basi sesaat setelah Hinata menekan tombol 'jawab'.
"Ada. Kenapa?"
"Aku pinjam ya."
"Ta-tapi—"
"Kamu di rumah kan? Aku ke rumahmu sekarang."
"Ya baiklah," desah Hinata.
Tut... tut... tut...
Sasuke. Selalu seenaknya. Hinata meletakkan ponselnya dan tatapannya beralih ke novel yang sedang dibacanya. Selang beberapa lama, ponselnya kembali berdering. Ternyata, pesan dari Sasuke.
From: Sasuke
Hinata, aku di depan rumahmu.
Tanpa membalas pesan tersebut, Hinata segera menyambar kalkulator yang berada di meja belajarnya, berjalan keluar kamarnya, terburu-buru menuruni anak tangga—karena kamarnya terletak di lantai 2. Sasuke tidak suka menunggu dan Hinata tidak mau melihat wajah Sasuke yang tertekuk kesal karena menunggunya.
"Ck, lama sekali."
Tuh kan. Hinata tidak menggubrisnya dan memilih lekas menyerahkan kalkulatornya, "Nih."
"Makasih ya. Aku pinjam dulu," sahut Sasuke datar.
"Ta-tapi aku akan memakainya hari Senin, Sasuke-kun."
"Aku hanya akan memakainya untuk ujian Statistika besok. Lagipula kamu 'kan punya pacar untuk membelikanmu lagi."
"Kenapa membahasnya sih, Sasuke-kun? Aku tidak punya pacar."
"Lalu cowok yang waktu itu?"
"Aku sudah putus hubungan dengannya."
"Kenapa? Kamu gak suka cowok lagi?"
"Bukan begitu, Sasuke-kun," ucap Hinata kesal. Namun tetap saja wajahnya memerah malu. "Ah sudahlah, salahku juga sih."
"Ya sudah. Eh, Hinata," panggil Sasuke dengan wajah serius.
"A-apa Sasuke-kun?" tanya Hinata gugup.
"Kalau begitu, sekarang kita bisa pacaran," lanjut Sasuke lagi.
Saat berbicara hal tersebut wajah Sasuke serius sekali, namun tak lama seringai jahil terpampang di bibirnya. "Hei, Hinata. Aku bercanda. Wajahmu kenapa begitu?"
Andai kamu tahu Sasuke. Hinata berharap kamu tidak bercanda saat mengatakan hal tersebut. Ah, andai kamu sedikit lebih peka, Sasuke.
END
Mohon reviewnya, teman-teman sekalian
