Title : FULL HOUSE [KYUMIN VER]

Author : Cho Sera

Rating : kalo saya lagi tobat fanfic ini saya buat hanya untuk rating T, tapi kalo yadong saya kambuh, entah lah mungkin bisa meningkat ke M #plak

Summary : mungkin dari judulnya chingudeul udah pada tahu, fanfic ini di adaptasi dari drama korea. Yup, fanfic ini memang ku adaptasi dari drama korea terkenal FULL HOUSE tapi ceritanya akan ku modifikasi mengikuti karakter dari kyumin couple kesayangan kita, jalan ceritanya juga ga semuanya sama, hanya mungkin set tempat dan sedikit ide-idenya kuambil dari drama korea tersebut, walaupun yakin ga sebagus drama aslinya tapi semoga kalian semua bisa menikmatinya ya^^

Disclaimer : cho kyuhyun sepenuhnya milik lee sungmin tapi lee sungmin sepenuhnya milik metta tansera *dibom kyu* walaupun aku belum ijin sama SMent untuk memakai nama artisnya di fanfic abal-abal milikku tapi ku yakin kyumin tidak akan keberatan sama sekali *sotoy* walaupun mengadaptasi dari drama korea, tapi sepenuhnya fanfic ini milikku, jadi tolong saling menghargai aja ya^^

Warning : masih tetap YAOI, masih tetap gaje, masih tetap abal-abal, masih tetap badan saya tidak bisa kurus #plak

DON'T LIKE DON'T READ! NO PLAGIAT! YES KYUMIN!

CHO SERA PRESENT

.

FULL HOUSE [KYUMIN VER]

PART 1

.

.

*authorpov*

Bandara Internasional Incheon benar-benar sibuk siang itu, sekumpulan yeoja remaja yang jumlahnya mungkin lebih dari 300 orang itu pun sedikit membuat beberapa pasukan pengaman bandara dibuat pusing menghadapi tingkah para yeoja belia ini. Yel-yel untuk menyambut idol kebanggaan merekapun terdengar keras menggema diseluruh bandara, pagar betis pun disiapkan pihak keamanan bandara untuk meredam gerombolan para yeoja yang setiap menitnya akan semakin bertambah jumlahnya.

"CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN! CHO KYUHYUN!"

Satu nama itulah yang memang selalu disuarakan oleh gerombolan yeoja itu, hiruk pikuk kegiatan bandara pun semakin terganggu dengan suara teriakan para fans yang melihat penyanyi idolanya sudah keluar dari pintu kedatangan internasional bandara Incheon. Beberapa namja bertubuh besar membentuk barisan agar menyelamatkan namja berkacamata hitam itu, sekilas dilihat saja mungkin orang-orang diluar sana akan terpesona dengan kesempurnaan dari sang penyanyi. Tubuhnya yang proporsional sangat terlihat pas dengan stelan yang sekarang ini sedang ia gunakan. Kemeja putih dipadu dengan celana jeans hitam dan kacamata hitam yang menutupi matanya, wajahnya hanya terlihat setengah karena masker yang selalu ia gunakan, dipunggungnya ada sebuah tas hitam minimalis yang semakin menyempurnakan fashion sang idol. Terlihat sederhana memang, tapi jika namja itu yang menggunakan, semua yang sederhana akan berubah menjadi sangat berkelas.

Kepalanya sedikit tertunduk saat jepretan-jepretan lampu kamera menghantam wajahnya. Para wartawan tidak mau kalah cepat menyiarkan berita kedatangan penyanyi terkenal korea itu, baru tiga tahun memang sang idol memasuki dunia hiburan di korea selatan, tapi suara emas dan wajah tampannya mampu membuat gebrakan tersendiri di dalam dunia hiburan korea. Seketika namanya menjadi sangat mendunia, yah, dia memang tidak hanya terkenal di korea atau kawasan asia saja. Penyanyi itu bahkan sudah mengukuhkan namanya di panggung musik internasional.

Semua pandangan tertuju pada namja yang memiliki suara berciri khas itu, suaranya sangat berat namun lembut. Tidak berlebihan jika kita mengatakan suaranya mirip seperti suara malaikat. Setiap dia menyanyi, pendengar tidak hanya disuguhkan oleh kualitas suaranya yang luar biasa, tapi juga pendengar akan merasakan dan mengkhayati setiap pesan dari bait lagu yang sedang ia bawakan.

Sepertinya kita belum mengenal siapa penyanyi itu lebih dekat, namja yang sejak tadi kita gambarkan kesempurnaannya memiliki nama lengkap cho kyuhyun, umur 25 tahun (dihitung umurnya masyarakat korea), berwajah tampan mempesona, berambut cokelat caramel, mempunyai kulit putih pucat, mempunyai postur tubuh yang sangat proporsional untuk sebagian namja, dia memiliki julukan 'gamegyu' karena hobinya bermain game dimanapun dan kapanpun, pekerjaannya tentu saja sudah sangat terbaca, dia adalah seorang penyanyi terkenal di korea dan bahkan internasional. Tengok saja ia sekarang, sekarang penyanyi itu baru saja pulang dari amerika untuk menerima penghargaan sebagai satu-satunya artis Asia yang bisa merajai semua billboard atau tangga lagu bergengsi di kawasan Amerika, sebutlah Justin Bieber atau Lady Gaga, ketenaran seorang cho kyuhyun bahkan sudah bisa disandingkan oleh penyanyi terkenal hollywood itu.

Rombongan pengawal menggiring sang idol memasuki ruang privat bandara yang sengaja dikosongkan untuk mengamankan penyanyi kebanggaan korea itu, para fans yang menamakan diri mereka 'ELF' selalu mengikuti kemana artis idolanya berjalan. Saat pintu VIP tertutup kyuhyun langsung melepaskan kacamatanya dan duduk bersandar di sofa panjang yang memang tersedia diruangan itu.

"apa melelahkan? kyuhyunnie?" tanya sang manajer yang memiliki lesung pipi dikedua sudut pipinya.

"tentu saja lelah, apa jadwalku sore ini hyung?" tanya kyuhyun masih pada posisi semula.

"kita harus berangkat kembali ke china untuk pemotretan dan setelah itu jadwalmu kosong untuk tiga hari, aku sudah mengatur waktu libur untukmu"

"oh God,, aku sangat berterima kasih untuk itu. Aku memang benar-benar membutuhkan waktu untuk beristirahat hyung, aku sangat lelah menghadapi semua jadwal gila ini"

"setelah selesai jadwalmu di china, aku tidak akan mengganggumu sama sekali, kau bisa melakukan apapun yang kau mau"

"assaaaa,, aku akan bermain game seharian, jeongmal gomawo hyung"

"ne, cheonma.. istirahatlah sebentar, dua jam lagi kita akan berangkat ke china" manajer itu hendak melangkahkan kakinya keluar ruangan sebelum kyuhyun mengintrupsi langkahnya "Teuki hyung, kau sudah mendapatkan rumah yang kupesan? Aku sudah tidak betah tinggal di dorm, aku ingin dua atau tiga hari ini, aku sudah pindah kerumah baruku"

Manajer berlesung pipi itu bernama Teuki, Park Jungsoo sebenarnya atau biasa dipanggil Leeteuk orang sahabat-sahabat dan orang terdekatnya tapi kyuhyun lebih senang memanggilnya Teuki hyung "aku sudah mendapatkannya, jika besok kau ingin melihat rumah itu, aku bisa mengantarmu"

-sementara itu-

"ayolah sungmin hyung,, ini kesempatan baik untukmu.. Kau kan tidak pernah mendapatkan hadiah sebagus ini.. Lihatlah,, kau mendapatkan paket berlibur gratis selama dua hari di china, kau benar-benar orang yang sangat beruntung hyung" namja yang mendapat julukan 'ikan asin' itu sepertinya sedang mati-matian membujuk seseorang yang bernama sungmin.

"tapi aku tidak pernah sekalipun pergi jauh dari rumah ini hyukkie~ah, lagipula bahasa chinaku kan payah" sungmin melemparkan tiket perjalanan gratisnya kewajah eunhyuk, namja manis itu benar-benar menolak bujukan sang sahabat, berpikir untuk jalan-jalan ke pulau jeju saja sungmin tidak pernah, apalagi harus pergi ke china. Sungmin tidak akan bisa tidur jika bukan dikasur dan dirumahnya sendiri.

Lee Sungmin, 27 tahun adalah namja yatim piatu yang sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya semenjak 10 tahun yang lalu, sungmin tidak mempunyai saudara sama sekali, ia tinggal sendiri dirumah peninggalan orang tuanya, dirumah yang sangat indah yang tepat berada didepan danau dipinggiran kota seoul, rumah dengan arsitektur minimalis dengan kaca-kaca besar disebagian sudutnya, rumah dengan halaman yang sangat luas dan asri yang jika kita melihat sekitarnya mata kita akan disuguhkan dengan pemandangan danau yang sangat indah, air danaunya sangat tenang, jika waktu malam sungmin menyempatkan waktunya untuk memandang danau itu, hatinya akan merasa jauh lebih baik. Banyak hal memang yang sudah dilalui oleh namja pecinta pink itu dalam hidupnya, ditinggal kedua orang tuanya ketika usia masih sangat belia benar-benar sudah merubah sebagian hidupnya, tapi sungmin sama sekali tidak menyerah. Sungmin tetap menjadi namja yang ceria dan selalu berpikiran positif dalam hidupnya, dia merupakan sosok yang baik dan sangat ramah, juga polos. Memang jika orang tidak tahu siapa lee sungmin sebenarnya, pasti orang itu akan mengira sungmin adalah seorang yeoja. Bentuk wajah dan postur tubuhnya sama sekali tidak terlihat seperti namja pada umumnya. Wajahnya sangat imut dengan kulit bening yang menghiasi pipi chubbynya, gigi menyerupai gigi seekor kelinci yang jika ia sedang tersenyum, siapapun yang memandangnya akan selalu mengatakan hal yang sama 'sangat manis', sikap manja dan wajah aegyonya akan membuat orang tidak tega melukai perasaannya, untuk ukuran namja pada umumnya tubuhnya bisa dibilang pendek, badannya montok berisi, kulitnya sangat halus alami sewaktu sungmin masih bersekolah banyak yeoja yang bahkan iri dengan kulit putih mulusnya dan tidak jarang seorang namja bahkan jatuh dalam pesona seorang lee sungmin.

Untunglah selama 10 tahun ini sungmin tidak benar-benar hidup sendiri, ada duo ikan yang selalu menemaninya. Lee hyukjae adalah nama lengkap namja yang tadi dipanggil 'hyukkie' oleh sungmin, namja dengan senyum ciri khas dan namja yang mempunyai bakat dan talenta yang sangat luar biasa dibidang menari itu adalah salah satu sahabat sungmin. Satu lagi sahabat Sungmin yang juga dengan setia selalu menemani hari-hari seorang lee sungmin, lee donghae, biasa dipanggil donghae, sangat mencintai ikan nemo juga sangat pandai menari seperti kekasihnya lee hyukjae. Bingung? Tidak perlu, jaman sekarang orang-orang sudah memiliki pemikiran yang sangat beragam dan terbuka tentang cinta, menyukai sesama jenis bukanlah lagi hal tabu yang diperbincangkan oleh semua kalangan, bahkan sungmin pun sepertinya menganut paham yang sama dengan kedua sahabatnya itu.

Sungmin memang belum pernah sekali pun menjalin hubungan dengan sesama namja, tapi dia juga tidak pernah dan tidak ada niat sedikit pun untuk menjalin hubungan dengan seorang yeoja, entahlah.. hanya Sungmin yang mengetahui alasannya.

Lee brother adalah julukan yang mereka dapatkan dari hasil persahabatan yang mereka bina selama bertahun-tahun. Ketiga namja yang sama-sama bermarga Lee itu memang saling melengkapi. Eunhyuk dan donghae memang sepasang kekasih, mereka sudah menjalin hubungan cukup lama, dan sungmin tahu itu. Tapi pasangan kekasih itu tidak pernah melupakan keberadaan sungmin, mereka akan selalu bertiga kemanapun mereka pergi, eunhyuk dan donghae tidak akan pernah meninggalkan sungmin sendiri, mereka tahu sungmin tidak akan suka jika sendiri, sungmin selalu membutuhkan figur seorang sahabat dan mereka memberikan itu untuk sungmin. Mereka bersekolah bersama, bermain bersama, menghabiskan waktu bersama dan membagi masalah bersama, persahabatan yang sangat mengagumkan bukan?

"hyung, tapi ini benar-benar kesempatan yang baik untukmu, kau tidak perlu mencemaskan rumah, kami akan menjaganya untukmu, kau hanya perlu bersenang-senang setelah itu kembalilah dan akan kupastikan kau mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dihidupmu" donghae ikut membantu kekasihnya untuk meyakinkan sungmin.

"apa kalian yakin? Tapi, aku sangat cemas meninggalkan rumah ini, rumah ini sangat berarti untukku" sungmin menundukkan wajahnya, begitu juga dengan pasangan kekasih itu, ada guratan kesedihan terlihat jelas diwajah eunhyuk dan donghae. Mereka memang merencanakan sesuatu yang licik kepada sungmin dan mungkin setelah ini persahabatan mereka akan segera berakhir, tapi percayalah eunhyuk dan donghae pun sangat terpaksa melakukan ini semua. Mereka berjanji dalam hatinya, suatu saat nanti akan mengembalikan rumah ini kepada sungmin, mereka tahu hanya rumah inilah satu-satunya harta yang paling berharga dihidup seorang lee sungmin. "apa aku bisa mempercayai kalian?" lanjut sungmin sambil menatap lekat wajah kedua sahabatnya itu.

Tidak menjawab, eunhyuk dan donghae hanya menganggukan kepalanya.

"baiklah, jika begitu aku akan pergi! Yeyyyyy,, aku akan pergi ke china, aku akan ke chinaaaa… tapi-" dengan cepat sungmin berhenti berteriak girang dan kembali memasang wajah sendunya.

"tapi apa hyung?" tanya eunhyuk dan donghae berbarengan.

"tapi aku hanya bisa berkata 'wo ai ni' ottokhae? Apakah tidak akan jadi masalah?"

Donghae menghela napas panjang melihat tingkah polos hyungnya "hyung~ah,, jangan khawatir nanti kan ada pemandu yang akan membantumu" jawab eunhyuk.

.

.

.

Lee Brother berlari kencang saat memasuki wilayah bandara internasional incheon, ketiganya berlari mengejar waktu, pesawat yang akan membawa sungmin ke china 30 menit lagi akan segera lepas landas, sangat mendadak memang. Saat sungmin memutuskan untuk mengambil hadiah liburan itu, donghae langsung menyuruh sungmin untuk bersiap-siap dan tanpa persiapan yang matang, sungmin sudah diangkut oleh pasangan kekasih itu untuk bergegas pergi ke bandara.

"ayo cepat sungmin hyung, sebentar lagi pesawat akan berangkat" oceh eunhyuk sambil berlari menggenggam tangan sungmin, dibelakangnya ada donghae yang juga ikut berlari dengan tangannya yang sedang menarik sebuah koper besar yang sudah dipastikan milik sungmin. "hyukkie hyukkie,, chakkaman!" sungmin menghentikan langkahnya dan menatap penuh harap kepada sesosok namja yang saat itu sedang dikawal oleh barisan pengawal bandara.

"bukankah dia cho kyuhyun? Omonaaaa! Aku harus minta tandatangannya, Hae~ah, ambilkan kertas dan pulpen, aku harus bertemu dengannya, KYUHYUN~AHHHH AKU FANSMU!" teriak sungmin heboh ketika matanya menangkap sosok artis idolanya yang memang selama ini selalu dikaguminya.

Eunhyuk buru-buru menarik kerah belakang baju sungmin ketika sungmin akan berlari mengejar artis idolanya. "hyung, kita sudah tidak punya banyak waktu, pesawatmu akan segara lepas landas" dengan terpaksa lagi-lagi sungmin harus mengikuti langkah cepat eunhyuk yang masih saja menggenggam tangannya erat.

Mereka sudah sampai dipintu keberangkatan internasional, sungmin mengambil alih kopernya dari genggaman donghae, ia berjongkok mencari dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk masuk kedalam pesawat itu didalam koper besarnya. Eunhyuk dan donghae hanya bisa menatap sendu kearah sungmin. Rona kebahagiaan benar-benar tergambar jelas diwajah manis sungmin, sungmin benar-benar tidak mengetahui rencana busuk kedua sahabatnya itu, sungmin hanya terlalu mempercayai eunhyuk dan donghae. Liburan gratis ini hanya sebuah kedok untuk melancarkan rencana jahat sepasang kekasih itu.

"kalian mengapa menatapku seperti itu? aku tidak akan lama, aku akan kembali secepatnya, jika sudah sampai china, aku akan langsung menghubungi kalian, aku berjanji" senyum tulus tersungging dari sungmin, senyum yang membuat donghae dan eunhyuk merasa semakin bersalah terhadapnya.

"hyung, aku sangat menyayangimu, aku mohon maafkanlah aku" eunhyuk menghamburkan dirinya dipelukan sungmin, air mata tidak bisa ia tahan kedua sudut matanya. Namja itu memang terkenal sangat cengeng. "hey, mengapa kau menangis? Dan untuk apa kau meminta maaf? Kau adalah sahabat terbaikku hyukkie dan aku juga sangat menyayangimu. Donghae~ah, jaga hyukkie baik-baik sebagai seme tentu kau harus melindungi ukemu"

Donghae hanya menunduk tidak tega melihat wajah polos itu.

"ah sudahlah, kalau kalian terus menangis seperti ini, aku akan ketinggalan pesawat" sungmin menepuk-nepuk bahu eunhyuk yang masih saja menangis dipelukannya. "sungmin hyung, kau tahu kan aku dan donghae sangat menyayangimu? Jika kami melakukan suatu kesalahan, kau akan memaafkan kami kan?"

"ne ne, aku juga sangat menyayangi kalian, kalian sudah kuanggap seperti dongsaeng kandungku sendiri, mana mungkin aku akan membenci kalian, sudahlah jangan menangis lagi, nanti bajuku basah"

Eunhyuk melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada sungmin, sekarang gantian sang seme yang memeluk tubuh sungmin walau hanya sekilas, tapi pelukan itu sangat berarti untuk sungmin "aku ingin kau baik-baik saja hyung, pulanglah ke korea dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apapun, berjanjilah"

"ne, aku berjanji hae~ah.. aku titip rumahku yah"

Sungmin berjalan dengan menenteng koper besarnya, sekali lagi, sungmin membalikkan tubuhnya dan melambai-lambaikan tangannya kearah sahabatnya, senyum manis benar-benar tidak pernah hilang menghiasi wajahnya. Sungmin benar-benar tidak menyadari bahwa setelah ini akan ada hal yang tidak baik menimpa hidupnya. Sungmin hanya terlalu percaya kepada kedua sahabatnya dan itu tidak salah kan?

.

.

.

Seorang pramugari tengah sibuk memeriksa tiket pesawat sungmin, sungmin terlihat sangat casual dengan pakaian sederhananya, dia hanya menggunakan kaus putih polos dengan celana selutut berwarna cokelat "kau memiliki tiket kelas VIP bisnis, mari ikuti saya" pramugari cantik itu membantu sungmin menemukan tempat duduknya. Wajah sumringah tidak pernah lepas dari raut mukanya, hatinya sangat senang ketika pertama kali ia merasakan berada didalam pesawat, ini adalah kali pertama sungmin naik alat transportasi udara itu.

Sungmin diantarkan oleh pramugari kedalam ruangan kelas VIP bisnis, hanya ada 6 kursi diruangan itu, kursi itu pun khusus dibuat memanjang seperti tempat tidur agar penumpang kelas bisnis bisa merasakan kenyamanan yang lebih. Sungmin benar-benar tidak mempercayainya, berada dikelas ekonomi pun sudah sangat sungmin syukuri tapi sekarang dia malah berada diruang bisnis, ini benar-benar suatu keajaiban untuk sungmin.

Sungmin memang bukanlah orang yang tidak berkecukupan, walaupun orangtuanya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu, tapi sungmin masih bisa merasakan hidup yang layak karena uang asuransi yang ia dapatkan dari kematian kedua orangtuanya, sungmin juga memiliki pekerjaan yang sesuai dengan hobbinya. Sungmin senang menulis dan dia adalah seorang penulis cerpen, sudah dua tahun ini sungmin menjadi penulis cerpen disalah satu majalah anak-anak di korea, hasilnya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tetapi walaupun hidup serba berkecukupan tidak membuat sungmin menghambur-hamburkan uangnya, dia tetap hidup secara sederhana, dia tidak pernah menggunakan uangnya untuk hal yang tidak perlu, apalagi hanya untuk berlibur seperti ini, sungmin tidak akan pernah mengeluarkan uangnya untuk hal yang tidak berguna seperti ini. Dan sungmin harus benar-benar menikmati liburan pertamanya ini.

Setelah ada pemberitahuan dari pilot jika pesawat ini akan lepas landas dan peragaan pertolongan penyelamatan jika terjadi kecelakaan oleh pramugari, pesawat itu mulai bergerak dan sungmin langsung menautkan kedua telapak tangannya berdoa memohon keselamatan.

Sungmin mengarahkan wajahnya dijendela kecil pesawat, melihat pemandangan kota yang semakin lama semakin mengecil, dia sangat menikmati pengalaman barunya sampai dia tidak sadar jika kursi yang berada tepat disebelahnya sekarang sudah ada yang mengisi, seorang namja yang mungkin wajahnya sangat familiar oleh sungmin.

"eommaaaa apppaaaaa.. aku naik pesawaaattt, yeyyyyy!" sungmin berteriak histeris, dia sama sekali tidak memperdulikan tatapan heran dari orang-orang yang juga menempati ruangan bisnis itu, terlebih lagi namja yang sekarang ini sedang duduk disamping sungmin, terlihat sekali namja itu sangat terganggu dengan tingkah norak sungmin.

"eomma appa, aku sedang terbang dilangit, aku sangat dekatkan dengan kalian? Apa kalian melihatku? Aku merindukan kaliannn, hikss.. hiksss.." sungmin terisak sedih dengan wajahnya yang masih menghadap jendela pesawat.

Sebuah tangan menyodorkan sapu tangan untuk sungmin yang saat itu sedang menangis sesenggukan, "gomawo ahjussi" sungmin mengambil sapu tangan itu dan segera menghapus air matanya.

'SROOTTTT'

Sang namja yang tadi disebut 'ahjussi' oleh sungmin membuka kacamata hitamnya dan memandang jijik kearah sungmin. "ka- kau apakah sapu tanganku!" namja berkulit pucat itu mengambil paksa sapu tangannya dan kembali melemparkannya kewajah sungmin saat tangannya merasakan sesuatu yang basah disapu tangannya.

"mwo? waeyo? Kan tadi ahjussi sendiri yang meminjamkan sapu tanganmu untukku, omonaaa!" sungmin terpaku seketika, matanya menatap lekat namja yang sekarang ini sedang duduk disampingnya. "ka- kau cho- cho kyuhyun kan? Aigoo,, apa aku bermimpi? Tolong cubit pipiku" sungmin meraih tangan kyuhyun dan menempelkan dipipinya. "andwae! aku tidak bermimpi, ini nyata, ini sangat nyata.. kau,,benarkah kau cho kyuhyun? Cho kyuhyunnn,, nae maeumeun geudaereul deudjyo muhribootuh balkkeutkkaji" sungmin menyanyikan sebait lagu kyuhyun yang terkenal kala itu.

"haahhhh.." kyuhyun hanya menarik nafas dan berusaha menyandarkan tubuhnya lagi dikursi pesawat.

"hey,,apa kau benar cho kyuhyun? Aku sangat mengagumimu, aku fans setiamu kyuhyun~ah"

"hey bocah, sopan sekali kau tidak memanggilku oppa, panggil aku kyuhyun oppa, lagipula mana ada orang tua yang membiarkan bocah SMPnya naik pesawat penerbangan internasional seorang diri, itu berbahaya untukmu!"

'oppa? Bocah SMP? Aishh,, aku bahkan lebih tua darinya! Dan dia bilang apa? Oppa? Memang dia kira aku yeoja, sembarangan sekali dia'

"yaaa! Kau bilang apa? Oppa? Bahkan aku lebih tua daripada kau cho kyuhyun! Umurku 27 tahun, ish,, menyebalkan sekali" sungmin melipatkan kedua tangannya didepan dada dan mempoutykan bibirnya yang semakin menambah kesan lucu diwajahnya.

"mwo? 27 tahun? Cih,, jika kau sedang bercanda denganku, haruslah yang masuk akal, jadi aku harus memanggilmu noona? Itu sama sekali tidak pantas, kau tidak boleh berbohong lagi adik kecil" kyuhyun mengacak-ngacak gemas rambut sungmin.

"aku ini namja! Aku seorang namja! Seharusnya kau memanggilku hyung!"

"mwo? HWAAAAHAHAHAHAAAAHHAAAA…" sungmin langsung membekap mulut kyuhyun yang tertawa dengan sangat keras, sungmin menyadari tatapan terganggu dari penumpang kelas bisnis lainnya. "rupanya kau senang sekali bergurauuu,, siapa namamu adik kecil? Kau ingin aku menandatangani bajumu? Ayo keluarkan pulpenmu" kyuhyun mengadahkan tangannya diwajah sungmin.

"kukira kau jenius, tidak kusangka kau sangat bodoh"

JEDEERRRRRRR

Baru kali ini kyuhyun merasa dihina oleh seorang yeoja kecil, harga dirinya hancur berkeping-keping ketika ucapan nista itu keluar dari mulut sungmin. "kau- kau benar-benar tidak punya sopan santun! Mana orang tuamu, aku ingin bicara kepada mereka, sial sekali mereka mempunyai anak sepertimu"

"disana" sungmin mengarahkan telunjuknya kearah langit "orang tuaku sudah berada disana, dan kau salah, mereka pasti bangga mempunyai anak sepertiku, walaupun mereka tidak menemaniku selama 10 tahun ini, tapi aku bisa hidup dan tumbuh dengan baik seorang diri, mereka pasti bangga"

Satu senyuman yang tersungging manis diwajah sungmin membuat kyuhyun sejenak melupakan emosinya "mianhae" kyuhyun buru-buru mengalihkan pandangannya dari wajah sungmin dan berpura-pura membaca majalah yang memang selalu tersedia disetiap kursi.

"yaaa! Kyuhyun~ah,, apa benar kabar yang mengatakan kau telah hidup bersama dengan seohyun? Dia memang sangat cantik, tapi aku tidak suka dengan tipe yeoja seperti dia, dia itu rubah berbulu kelinci" sungmin berusaha mengajak kyuhyun berbicara.

Kyuhyun hanya membaca majalahnya dan sama sekali tidak memperdulikan ucapan sungmin. "ah,, kenalkan namaku lee sungmin, panggil aku sungmin, senang bisa bertemu denganmu cho kyuhyun" sungmin menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan kyuhyun, tapi lagi-lagi sang lawan bicara tidak memperdulikannya sama sekali.

Sungmin memajukan bibirnya melihat tingkah acuh kyuhyun "ehm,, kudengar jika kita naik pesawat, kita akan mendapatkan jatah makan, lalu kapan kita boleh makan? Dimana kantinnya?" lagi-lagi sungmin tidak menyerah untuk mengajak kyuhyun berbincang-bincang.

Kyuhyun tersenyum sekilas mendengar ucapan sungmin "adik kecil, cobalah kau tidur, perjalanan kita masih sangat panjang"

"sudah kubilang aku lebih tua daripada kau, umurku 27 tahun, aku namja dewasa, ingat itu!"

Kyuhyun menggeser posisi tubuhnya menghadap kearah sungmin "kau selalu mengatakan kau seorang namja, apa kau terobsesi untuk menjadi seorang namja? Terimalah takdirmu menjadi seorang yeoja"

"ishhhh,,aku bilang, aku ini namja, lihat ini!" sungmin membusungkan dadanya tepat diwajah kyuhyun.

"wahhh,,kau yeoja yang tidak seksi sama sekali. Dadamu begitu kecil, kusarankan kau harus melakukan operasi payudara, walaupun kau tomboy setidaknya kau harus memperhatikan penampilanmu"

Sungmin menyandarkan bahunya ke kursi dan tertunduk lemas, mesti bagaimana lagi sungmin harus meyakinkan kyuhyun bahwa ia adalah seorang namja.

Dua orang pramugari membawakan makanan yang sedari tadi ditunggu kehadirannya oleh sungmin, ketika wajahnya melihat makanan, semangatnya pun langsung kembali. "nona, apa sekarang sudah waktunya makan?" tanya sungmin kepada pramugari itu.

"ne, adik kecil, kau ingin makan steak daging atau steak ayam?"

"apakah ada biaya tambahan?"

Pramugari itu tersenyum lembut kepada sungmin "tentu tidak ada, semua ini gratis kami berikan kepada penumpang"

"jinjja? Kalau begitu aku ingin steak daging dua porsi"

"mwo? Memang kau kira kau bisa seenaknya seperti itu? setiap penumpang hanya mendapatkan satu porsi, kau ini.. seorang yeoja harus memperhatikan keindahan tubuhnya, kau harus tahu itu!" ucap kyuhyun sewot.

"ah,,begitu.. apa benar aku tidak boleh minta dua porsi? Sayang sekali..padahal kan gratis"

"ini hadiah untukmu adik kecil" pramugari itu menghadiahi sungmin balon dengan gambar kelinci berwarna pink, sungmin hanya bisa sweatdrop melihatnya dan hanya bisa mengelus dada untuk sabar menghadapi nasibnya. "sudah kubilang usiaku 27 tahun" ucap sungmin lirih yang tentu saja tidak didengar oleh pramugari itu, kyuhyun yang duduk disamping sungmin hanya bisa menahan tawa melihat tingkah manusia aneh yang duduk disampingnya.

.

.

.

Makanan dan minuman sudah terhidang sempurna di depan mata sungmin, begitupun kyuhyun didepan matanya juga sudah tersaji makanan dan minuman yang ia pesan. Tanpa malu dan ragu, sungmin melahap semua hidangan itu, siapapun yang melihat bagaimana cara makan sungmin pasti akan sangat terhibur. Sungmin sangat menikmati makanannya, dia benar-benar terlihat seperti bocah umur 10 tahun yang baru pertama kali makan steak dihidupnya. Pandangan mata kyuhyun tidak pernah berhenti menatap sungmin, matanya seperti terhipnotis untuk selalu memperhatikan tingkah laku orang yang ia anggap aneh itu.

"oh tuhaaannn,,ini benar-benar sangat lezatttt"

"kau suka?"

"tentu saja aku sangat menyukainya" tatapan sungmin berhenti didepan steak daging milik kyuhyun yang sejak tadi sama sekali belum disentuh oleh yang punya. "kau mau?" tawar kyuhyun.

Tentu saja tanpa pikir panjang sungmin langsung menganggukan kepalanya dan langsung menyambar steak milik kyuhyun. "jeongmal gomawo kyuhyun~ah,, kau benar-benar seorang idol! Daebak!"

Melihat senyum yang tidak pernah hilang dari wajah manis sungmin, membuat kyuhyun merasakan getaran yang sangat aneh didadanya. Perasaan hangat menyebar cepat keseluruh tubuhnya, senyum itu sangat memikat, senyum itu sangat lembut, senyum itu sangat memabukkan untuk kyuhyun. Manik cokelatnya tidak pernah lepas memandang sungmin yang tengah asik menikmati hidangannya.

Jika sungmin tersenyum kepadanya entah kenapa refleks, kyuhyun selalu membalas senyumannya. Itu adalah hal yang jarang kyuhyun lakukan, kyuhyun itu bukan tipe orang yang selalu bisa memamerkan senyumannya kepada siapa saja, apalagi kepada orang yang baru saja ia kenal.

Sungmin menggeliatkan tubuhnya saat seseorang mencoba membangunkan tidurnya. "adik kecil, kita sudah sampai, orang tuamu mungkin sudah menunggumu sekarang" ucap pramugari itu membangunkan sungmin.

"omo! Kita sudah sampai? Aishhh,, nyenyak sekali aku tidur, eh, dia sudah pergi? Mimpi apa aku semalam bisa berbincang-bincang dengan artis tenar macam cho kyuhyun, hheee"

Sungmin menenteng kopernya dan berjalan keluar pesawat, dua pramugari cantik sudah menunggunya disamping pintu pesawat dengan memamerkan senyum tiga jari "terima kasih telah mempercayakan maskapai penerbangan kami sebagai teman perjalananmu, semoga pelayanan yang kami berikan memuaskan, dan jangan lupa membawa hadiahmu adik kecil" lagi-lagi pramugari itu memberikan balon yang sempat ia berikan tadi.

"aigoo,, aku harus kemana? Donghae bilang akan ada pemandu yang menjemputku" sungmin mengedarkan pandangannya kepenjuru arah, memperhatikan dengan seksama segerombolan orang itu, berharap menemukan tulisan namanya di kertas yang dipegang orang-orang itu.

Sudah satu jam sungmin berkeliling bandara berharap menemukan apa yang dia cari, sungmin sangat kebingungan sekarang, ia sama sekali tidak mengerti bahasa yang orang-orang itu, bahasa inggris pun sungmin tidak kuasai, sungmin benar-benar merasa ingin menangis dia tidak pernah bisa sendirian seperti ini, dia takut sendirian.

"appaaa,, eommmaaaa.. otthokhaee hikksss hikksss.." saat ini sungmin sedang menangis dipojokan bandara, dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, donghae bilang setelah turun dari pesawat akan ada orang yang menjemputnya tapi apa buktinya? Tidak ada satu orang pun yang menjemput sungmin saat ini.

"kau orang korea?"

Satu suara berat mengintrupsi tangisan sungmin, dengan cepat dia mengadahkan kepalanya melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara. "ahjussi, kau pemanduku kan?"

"eh? Pemandu? Aku? anni anniyaa.. tadi aku mendengar kau berbicara dengan bahasa korea sambil menangis, apa kau tersesat?"

"ahjussi, kumohon tolong aku.. kita sama-sama dari korea, tidak baik mengacuhkan saudara satu negara, aku benar-benar bingung harus melakukan apa. Temanku bilang setelah turun dari pesawat akan ada pemandu yang menjemputku tapi, tidak ada satupun orang yang menjemputku dan aku tidak mengerti bahasa mandarin, tolong aku.. kumohon tolong akuuu" sungmin memegangi tangan namja bertubuh atletis itu dengan sangat erat.

"baiklah, aku akan menolongmu adik kecil, lagipula seharusnya orangtuamu tidak membiarkanmu berlibur seorang diri, ini sangat berbahaya"

"ne arraso" sungmin tidak perduli dengan perkataan orang itu yang lagi-lagi menyebutnya adik kecil, dia hanya ingin dirinya terselamatkan. "boleh kulihat tiket liburanmu?" tanpa ragu sungmin memberikannya kepada namja itu.

Sungmin memang belum mengenal siapa namja itu, tapi entah kenapa sungmin yakin jika orang yang dihadapannya ini adalah orang baik dan semoga pemikiran sungmin itu benar. "tiket liburan ini palsu, kau telah dibohongi"

"mwo? Maksudmu? Aku mendapatkan tiket itu dari sahabatku, mereka bilang itu adalah tiket gratis berlibur ke china selama tiga hari, tidak mungkin sahabatku membohongiku"

"aku sangat menyesal, tapi tiketmu ini memang palsu, disini tidak disebutkan nomor registrasi hotel tempatmu menginap dan nama travelnya juga tidak tertera di tiket ini"

Air mata sungmin benar-benar sudah jatuh deras dari sudut matanya "eommaaaaa,, ottokhaeee,, aku ingin pulangggg huweeeee…"

Namja berwajah tampan itu panik dan berusaha menenangkan sungmin "baiklah baiklah,,kau boleh ikut bersamaku, aku sedang ada urusan di china mungkin 2 atau 3 hari lagi baru pulang ke korea, kau bersedia ikut bersamaku?"

TBC

Disaat tiga fanfic yang lain belum kelar, saya dengan keteguhan hati malah bikin fanfic lain, huweeeee.. #nyeburin diri ke sungai han.

Fanfic ini sebetulnya udah lama banged saya buat, tadinya mau saya publish kalo nanti overprotective udah tamat, tapi sepertinya saya khilaf dan dengan beringas mempublish fanfic ini di FFn, mianhae..

Yaudah, sekarang terserah chingudeul kalo mau fanfic ini di stop saya tidak akan melanjutkan dan akan serius ngerjain fanfic yang belum juga rampung, kalo menurut chingudeul perlu dilanjut, akan saya usahakan semuanya di publish tepat waktu #sok iye banged nih karyawati gendut-,-

Dan barang siapa yang membaca fanfic ini sengaja atau tidak sengaja dimohon meninggalkan jejaknya yah,, karena biar bagaimanapun bagi para author komentar dan masukan dari para readers benar-benar menambah motivasinya untuk segera meneruskan karya-karyanya^^

GAMSAHAMNIDA CHINGUDEULLLL #bungkukin badan ala oppadeul

-chosera-060412-