Halooww! Selamat datang di fict Katsu yang kedua! Fict
ini saia persembahkan untuk teman saia yang gak punya
akun FFn yang bernama Saso Rya Eddleweiss (nama
disamarkan) ok! Langsung aja yah!
Disebuah gua kumuh ditengah hutan perbatasan
Amegakure, sedang terjadi keributan besar besaran. Mari
kita lihat apa yang terjadi.
"Leader peliiiiiiiiiiiitttt! Masa' kita yang udah pake jubah,
cincin dan kuku yang di kutek-in harus pake caping
beginian!" Teriak satu dari 9 orang berjubah hitam. Owh
ternyata ada pembagian raskin *dibantai akatsuki* eh,
caping maksudnya.
"Ya kalian harus mengerti lah… kita ni lagi bangkrut! Ini
aja semalem aku dikasih ama tukang butut karna udah
banyak jual pierching-pierching ku yang tercinta. Ini
semua demi kalian! DEMI KALIAN!" Jelas sang leadar
dengan teriakan di dua kata terakhir hingga
menyebabkan hujan lokal (baca:muncrat-muncrat).
Untung akatsukiters udah pada sedia payung sebelum
hujan.
"Kami tidak terima diperlakukan seperti ini!" teriak Hidan
(langsung sebut nama aja yah! Author males nulis ciri-
cirinya. "Pokoknya kami pengen topi yang gaul un! Yang
macho un! Sebagai akatsukiters ya kami juga nggak mau
ketinggalan jaman un!" Lanjut Deidara.
"Ayo kita serang Peinnn!" Teriak seluruh akatsukiters(–
Konan) ampe lupa ama embel-embel 'sama'-nya. Pein
pun lari terbirit-birit dari pintu keluar sambil dikejar-
kejar oleh 8 members nya.
"Awwwwwww~w" Teriak salah satu dari pengejar Pein.
Itu Deidara. Ternyata rambut emasnya (Dei:heh! Gw kan
bukan Rapunzel!) tersangkut di jendela (Akatsuki punya
jendela?). Deidara menarik-narik rambutnya kuat-kuat (
untung gak putus). Tiba-tiba muncullah sebuah sosok
berjubah hitam yang ada akakumo-akakumo (awan
merah-awan merah *Dibantai Madara karna author
ngarang-ngarang nama*) nya. Ternyata itu Konan.
Seperti yang author bilang diatas tadi bahwa Konan gak
ikutan ngejar-ngejar pein.
"Perlu kubantu?" Konan (sok)nawarin bantuan. Deidara
buang muka karna gengsi. Tapi akhirnya mau gak mau
Deidara terima juga bantuan dari Konan. "iya deh…
tolong ya un!" Kata Deidara dengan senyum yang (
dipaksa) manis. Konan pun membuka jendela itu dengan
kukunya. Dan gubrakk… deidara terjatuh begitu
rambutnya terlepas dari cengkraman jendela laknat itu.
"Hwaaaaa~a kepalaku!" Deidara mewek sambil ngusap-
ngusap benjolan kepalanya. Deidara meraih jubah Konan
yang bagian bawah (ceritanya Deidara masih duduk di
depan Konan) dan… plakk… tinjuan maut mendarat
dengan suksesnya di pipi kiri Deidara. Apa yang
sebenarnya terjadi? Ternyata Deidara mengelap
ingusnya ke jubah Konan. Ckckckck… akatsuki kere. Beli
sapu tangan aja gak bisa *digolok Pein*.
Sementara itu,nun jauh disana, lagi ada pengejaran
besar-besaran pada seonggok makhluk oren berbadan
hitam yang seperti kita ketahui, dia bernama Pein. Tiba-
tiba Pein ngerem mendadak dan segera berbalik badan
dan berteriak "STOOPP!". Dan sontak seluruh pengejar
pein ikutan ngerem mendadak. Ciiiit… gedubrak… brak…
meoong.. kira-kira begitulah bunyinya.
"Apa sih, Pein-sama! Enak aja nyetop-nyetopin! Lagi
seru juga!" Kata Kisame tanpa nada lelah samasekali.
Sementara yang lainnya udah pada ngos-ngosan. "Hah…
hah… hah… capek tauk!" jawab Pein sambil
nungging+ngos-ngosan.
"Hah.. hah… ki… kita di Konoha…." Kata Itachi tiba-tiba
sambil ngos-ngosan. "Owh… eh… Uaappphhaaaa!
Ko…konoha!" Pein muncrat-muncrat(lagi). "Iyaa! Perlu
bukti? Tuh!" Lanjut Itachi sambil nunjuk-nunjuk gambar
simbol kipas Uchiha. TBC~
Gaje? Gomenna ya! Katsu publish pake hp! Jadinya gak
bisa panjang-panjang. Katsu Cuma mau bilang, ini fict
hasil imajinasi Katsu dengan Saso Rya Eddleweiss. RnR
ya~
Review
v
