Senior High School
Disclaimer © Naruto is own by Masashi Kishimoto
© Tan Youmei is own by me
Chara : Shikadai Nara, Tan Youmei (OC), Yodo, etc.
Summary :
Hanya cerita klasik tentang serunya SMA. / 'Semangat, Yodo! Aku akan berikan yang terbaik untuk Chiyo baa-san' Dalam hati ia menyemangati dirinya sendiri. / AU setting. / Next Generation of Naruto.
.
.
.
.
.
.
Dalam hidup Shikadai, ia tak pernah memimpikan sesuatu yang berlebihan. Sama seperti sang ayah, ia hanya ingin hidup bebas dan damai seperti awan. Tapi pada kenyataannya hidup seorang bayipun takkan pernah sedamai awan dan itulah yang selalu Shikadai eluhkan.
Ia selalu berharap lepas dari suatu tanggung jawab yang besar. Namun nasib memang selalu tak berpihak padanya. Lahir dari rahim seorang Sabaku Temari yang merupakan putri terhormat keluarga Sabaku dan memiliki ayah jenius yang berprofesi sebagai CEO dari perusahaan terkemuka Nara Corp, Nara Shikamaru. Shikadai selalu dituntut untuk menjadi panutan kawan-kawan seusianya ataupun anak-anak dibawahnya.
Seperti saat ini, sebagai langganan peraih ranking satu umum pada saat SMP dan peraih nilai tertinggi ujian masuk SMA Konoha High School. Shikadai diharuskan berpidato di depan siswa-siswa lainnya.
Konoha High School sendiri adalah satu- satunya sekolah di Tokyo dengan akreditas A+ yang hanya bisa dimasuki anak-anak konglomerat dan yang memiliki kepintaran yang luar biasa. Uang sekolah yang mahal dan tingkat kesulitan pelajarannya yang jauh di atas sekolah lainnya serta kegiatan ekstrakulikulernya yang beragam, membuat KHS menjadi sekolah impian setiap anak.
Tapi tidak dengan Shikadai, ia hanya ingin masuk ke sekolah yang biasa saja. Sayangnya, karena kedua orangtuanya ia harus masuk ke KHS.
Kini Shikadai berdiri dengan bosan di belakang panggung aula sekolahnya sembari menunggu gilirannya untuk naik untuk berpidato.
Sampai seorang wanita paruh baya dengan long dress berwarna merah maroon dan rambut pirang disanggul rendah yang terlihat sangat elegant datang menghampirinya dan berkata, "Shikadai, jangan bertampang seperti itu. Kau terlihat sangat jelek tahu!"
"Tampangku memang sudah begini dari dulu, bu." Jawabnya dengan datar.
Temari hanya bisa menghela napasnya melihat tingkah sang anak yang terlihat seperti orang tak niat hidup. Benar- benar mirip ayahnya kalau sudah begini.
"Padahal banyak gadis cantik yang masuk ke sekolah ini, Shikadai." Sahut Temari.
Shikadai hanya mendengus, tak habis pikir pada ibunya. Padahal ia baru kelas 1 SMA tahun ini, ibunya sudah mengharapkan ia punya kekasih. Sampai seorang guru memanggilnya untuk naik ke atas panggung.
"Sudahlah, ibu kembali ke bangku ibu saja. Aku sudah dipanggil, bu. Sampai jumpa," Shikadai melangkah meninggalkan ibunya yang masih memperhatikannya.
Temari mendengus geli melihat tingkah anaknya dan berucap, "Pidato yang benar ya, nak!" Lalu kembali ke bangkunya.
.
.
.
.
"Upacara ini mulai terasa membosankan. Tidak bisakah kita pergi dari sini saja, Youmei?" Keluhan terdengar dari bibir seorang gadis berambut hitam kepada gadis lainnya yang dipanggil Youmei itu.
"Sabarlah sebentar lagi, Sarada. Aku rasa upacara ini tidak akan lama," Ia tersenyum melihat tingkah teman masa kecilnya itu, mudah sekali bosan.
Rambutnya yang berwarna kecoklatan dikuncir kuda, mata indahnya yang berwarna coklat membuat Tan Youmei terlihat sangat anggun. Tentu saja, gadis berdarah Cina itu adalah putri dari pemilik sala satu perusahaan properti terbesar di Cina dan Jepang yaitu Tan Corp, Tan Xiaosa dan penyanyi terkenal yang sangat mempengaruhi industri musik Jepang hingga sekarang, Yūgana Tori membuatnya terbiasa menjadi seorang gadis yang anggun dan sangat berkelas.
Sedangkan temannya yang benama Sarada sudah entah berapa kali mengeluh tentang upacara yang berjalan terlalu lama. Sarada Uchiha adalah putri semata wayang dari pemilik Uchiha Corp, Sasuke Uchiha dan sala satu dokter spesialis jantung terbaik di Tokyo, Sakura Uchiha. Uchiha Corp sendiri bekerja sama dengan Tan Corp untuk menghasilkan produk-produk terbaik. Keluarga mereka berdua sudah menjalin hubungan dengan baik sejak dulu, begitupun dengan Youmei dan Sarada yang sudah bersahabat sejak kecil.
"Ya, kau kan baru saja pindah dari Cina setelah sekian lama. Pasti kau sangat menikmati upacara ini," Protes Sarada kepada sahabatnya itu. Ya, Youmei memang tinggal di Cina sejak umur 10 tahun dan memaksanya berpisah dengan Sarada, tetapi sekarang ia kembali ke Jepang karena faktor pekerjaan ayahnya.
"Tentu saja! setelah 4 tahun di Cina aku merindukan suasana sekolah di Jepang, apalagi bersama denganmu, Sarada! Sini kupelukkkkk!" Youmei kemudian memeluk Sarada dengan sangat erat.
"S-sukhdahk a-akhu t-tak b-bisakh b-b-berknaphaskk!" Sarada berusaha melepaskan pelukkan dari sahabatnya itu. Rasanya ia akan kehabisan napas karena dipeluk terlalu erat oleh gadis Cina itu.
"Hehehehe, maaf." Youmei hanya mengeluarkan cengirannya. Sedangkan Sarada hanya menggeleng kepada Youmei, heran sahabatnya yang tak pernah berubah dari dulu.
Mungkin setelah upacara penyambutan siswa baru mereka akan jalan-jalan mengahbiskan waktu bersama setelah sekian lama. Biarlah orang tua mereka bereuni tanpa mereka.
.
.
.
.
Seorang gadis berlari kencang menuju gedung sekolah Konoha High School.
'Mampus telat aku! Sial!'
Rambutnya yang berwarna pirang sepundak berterbangan diterpa angin, ditambah dengan seragamnya yang tidak rapi dan kaus kaki panjang sebelah membuat kesan dirinya sangat berantakkan.
'Sialan!'
Entah sudah berapa kali ia mengumpat dalam hatinya karena telat bangun. Dia sudah memprediksi hari pertamanya masuk ke sekolah ini pasti akan berjalan buruk. Dan para penghuni panti asuhan mewujudkan prediksinya itu. Gadis itu memang sial, Ck. Hidup di panti asuhan sejak kecil bersama anak-anak lainnya, menuntutnya untuk bisa berbagi kamar mandi dengan yang lainnya. Dan karena itu, ia harus menunggu gadis-gadis sepanti asuhannya mandi duluan. Beginilah nasibnya sekarang, berlari luntang lantung layaknya orang gila pada hari pertamanya sekolah di sekolah elit Konoha High School.
Ia menambah kecepatannya saat matanya menangkap gerbang sekolah KHS yang mewah itu hampir ditutup sempurna oleh seorang pria berusia pertengahan 40-an yang sepertinya sala satu penjaga di sekolah itu. Sang gadis berteriak sembari mengencangkan laju larinya.
"TUNGGU PAK!"
Pria tua itu pun menghentikan pekerjaannya lalu menoleh ke arah gadis itu.
"Ada apa?" Tanya pria tersebut.
Dengan nafas terengah-engah gadis itu menjawab. "Hhah sa..sayaa hhah mau masuk, pak. Hahh."
Bapak penjaga tersebut memperhatikan gadis berambut pirang itu dengan tampang yah yang cukup aneh. Dan akhirnya membuka suara. "Maksudmu kamu sekolah disini?"
"Hah? Iya pak! Ini surat tanda masuknya," Jawab gadis tersebut sambil merogoh-rogoh isi tasnya. Lalu mengeluarkan secarik kertas yang entahsudah terlipat berapa segi dan memberikannya kepada penjaga di depannya.
"Nah ini pak! Suratnya, saya anak beasiswa pak,"
Si penjagapun membaca isi kertas tersebut. "Yodo ya..."
"Baik...lah. Masuk saja, upacara penerimaan siswa baru sudah mulai dari 15 menit yang lalu," Dengan ragu penjaga tersebut mempersilahkan gadis bernama Yodo itu masuk.
"Terima kasih, pak!" Ucap Yodo girang sambil membungkukan badannya kepada sang penjaga.
Iapun berlari masuk ke dalam area sekolah, entah kemana arahnya. Untungnya terdapat penunjuk jalan di area sekolah mewah itu. Mungkin ia sudah akan tersesat bila tidak ada penunjuk jalan di area sekolah tersebut.
"Aula ya, berarti ke kanan!" Dengan secepat kilat ia berlari menuju aula sekolah.
'Semangat, Yodo! Aku akan berikan yang terbaik untuk Chiyo baa-san' Dalam hati ia menyemangati dirinya sendiri.
Tak akan ia buang kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik. Dan menuju awal hidupnya yang baru.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Hai minna! Maafkan aku yang membuat cerita ga bermutu begini. Btw ini masih perkenalan tokoh, mungkin chap depan juga. Tolong di review ya . kalo ga aku ga akan semangat lanjutin, mungkin akan kuhapus hweeee =3=, arigatou senpai & reader!
