Disclamair: Masashi Kisimoto
Warning: au, oc,ooc
Title : Princess In Prince
Author: mery - chan
"Yuhuiiiiii…." teriak- ku yang hendak melompat jendela.
"Nona, tungguuu… itu bahaya!" teriak butler
Drapp..
Aku pun mendarat dengan mulus ke taman kecil di samping rumah.
"Mana ada sih, orang yang akan berhenti kalau di suruh menunggu" kataku mengacuhkan butler itu dan terus berlari.
Eh, maaf, aku lupa memperkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku adalah Haruno Sakura, Aku tinggal di London. Aku anak kedua dari dua bersaudara, dengan kata lain, aku adalah anak bungsu dari keluarga Haruno. Kakakku adalah Ten-ten, dia memiliki kekasih yang bernama Hyuga Neji. Neji merupakan pria idaman di Inggris karena dia tampan, cerdas, baik, artis pula. Yah, mungkin ini yang membuat kakakku suka padanya.
Oh, iya nama panggilanku adalah beauty. BEAUTY? jauh banget dari namanya? aku yakin kalian pasti heran dengan nama panggilanku.
Tidak perlu bingung kok, aku memiliki kelompok yang dijuluki B4. B4 singkatan dari Brilliant, Boy, Big, dan Beuty. Brilliant panggilan untuk Hatake Kakashi, Boy panggilan untuk Uchiha Itachi, dan Big untuk panggilan Hidan. Sebenarnya, mereka adalah kakak kelas ku dari taman kanak-kanak sampai sekarang aku lulus dari Universitas Harvard yang telah ku anggap menjadi kakak laki – laki kandung yang dapat diandalkan dalam segala hal.
Tanpa ku sadari, ada sebuah mobil yang mulai merapat ke arahku..
"Beauty sayang, mau ikut kami ke bandara?" suara yang tidak asing lagi bagiku, Big.
"Ya"
"Hemp, jadi kamu mau pergi ke New York untuk menemui Tenten" kata Boy yang duduk di bangku depan.
" Ya"
"Rasanya sungguh aneh, tiba – tiba saja ia menelponmu dan memintamu pergi ke NY padahal dia baru saja datang kemari, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu" kata Brilliant yang sedang mengemudi.
"Yah, kurasa begitu"
"Tenang saja Beauty , kami akan ikut bersamamu kesana" kata Big
"Tapi, bagaimana dengan pekerjaan kalian?"
"Itu adalah suatu hal yang tidak perlu dipikirkan karena kami hanya bertugas untuk memberi tanda tangan dan menggaji orang" kata Big lagi dengan gayanya yang sombong.
Baru kali ini, aku tidak berkomentar sinis tentang kalimat yang dilontarkan oleh Big dan malah aku senang dengan kalimat itu.
"Yah itu benar, yang harus kamu pikirkan itu sekarang adalah bagaimana memberi alasan butler mu itu agar tidak memberitahukan hal tadi " kata Brilliant.
"Memangnya apa sih yang ku perbuat?"
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA…"
"Memang apa yang telah ku perbuat?" Big meniru ucapan ku dengan nada dibuat-buat.
"Kamu melompat dari jendela kamarmu yang ada di lantai tiga, Beauty" kata Boy sambil tersenyum.
Seperti ada peledak di mukaku saja, ketika melihatnya tersenyum seperti itu.
"Tapi, tadi kamu sangat keren sekali" kata Big sambil mengacungkan kedua ibu jarinya
"Keren sih keren, tapi itu kan taruhannya nyawa" kata Brilliant
"Huh, kalian kan tahu sendiri kalau aku tidak boleh keluar rumah karena kejadian kemarin"
"Kemarin?" tanya Brilliant
"Iya, kejadian kemarin kita diserang oleh yakuza jepang yang mengira kita adalah orang yang mengkhianati komplotannya, ingat?"
"Oh, yang itu ya" kata Boy
" Kalau begitu sih, aku bisa mengerti kekhawatiran orangtuamu dan butler itu" kata Brilliant
"Jadi, gimana nih bikin alasannya?"
"Entahlah, aku sedang memikirkannya"katanya Big
"Aduhh, jadi gimana nih bikin alasannya?" kataku makin panic.
"Tenang, aku sudah meyakinkan dia kok"kata Boy yang terdengar seperti malaikat yang membawa kedamaian.
"Terimakasih" kataku
R
E
V
I
E
W
P
L
E
A
S
E
