Satu, Dua
by Khairunnisa Han
.
T | Romance, Drama
.
Sawamura Daichi (Daichi)
Sugawara Koushi (Suga)
.
I just own the storyline
.
DLDR, RnR!
.
.
.
Dua ditakdirkan berdampingan dengan satu.
Satu, dua, tiga; begitu manusia menghitung, mengurutkan, dan lain sebagainya.
Namun dalam konteks yang berbeda, aku si nomor dua ini ingin sekali selalu dan selalu berdampingan dengan satu. Bolehkah aku?
Selama ini kami sudah bersama, jadi kupikir aku hanya terbiasa berdiri di dekatnya. Namun ternyata, tak hanya sebatas itu. Semakin aku terbiasa berdiri di dekatnya, semakin aku merasa ingin selalu di dekatnya.
Jika—ya, jika saja kehidupan SMA dapat bertahan selamanya, aku akan senang berada di klub dan berdiri, tersenyum, tertawa, hingga menangis bersamamu.
Tidak semua kenangan yang kita lalui adalah buruk, ada kalanya kata buruk itu manakala diingat-ingat menjadi indah tak terkira. Terlebih, mengingat hampir di setiap memoriku tersimpan namamu. Kita selalu berdiri berdampingan bukan? Karena kau si nomor satu, dan aku nomor duanya.
Bagaimana jika aku serakah?
Bagaimana jika aku tak hanya menginginkan berada di dekatnya?
Bagaimana jika aku menginginkan hal yang lebih?
Bagaimana jika itu tak masuk akal?
Memang, tak masuk akal. Karena aku, si nomor dua ini menginginkan nomor satu. Bukan sekedar menginginkan biasa, nomor dua ingin ingin memiliki nomor satu.
Aku sudah lelah menanggung semua rasa dan asa yang tak kunjung jua terealisasikan. Jadi dengan keserakahan ini, aku ingin … aku sangat menginginkan si nomor satu.
Nomor satu Karasuno,
Sawamura Daichi.
Lalu, aku si nomor dua.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Suga!"
Aku menoleh ke belakang, ada Daichi. Ruang klub hanya bersisa dua orang, sisa aku dan Daichi saja. "Kau menaruh ini di lokerku kemarin? Aku menemukannya pagi tadi," Daichi menanyakan hal yang tak aku ketahui sama sekali.
Dengan alis bertaut aku bertanya, "Menaruh apa? Aku tak merasa menaruh sesuatu di lokermu." Tentu aku menyangkal, aku benar-benar tidak tahu apa yang dibicarakan Daichi.
"Tentang si nomor satu dan si nomor dua."
DEG! Aku membulatkan mataku. Sungguh, aku tak pernah merasa menaruh kertas yang kucoret-coret dengan asal. Kertas yang kubuat banjir dengan isi hatiku, yang sudah kuremas dan … mungkinkah itu Asahi?
Mungkinkah itu Asahi yang menaruh kertas itu?
"Kau tahu Suga," aku memberanikan diri menatap wajah Daichi, "aku ingin meralat sedikit isi surat ini. Bukan maksudku tak menghargaimu. Tapi, bagaimana jika si nomor satu menginginkan nomor dua juga? Apa itu masalah?"
.
.
.
"APA? Apa—ya," aku gugup, "ya kau tahu, Daichi ini—"
.
.
.
"Kalau nomor dua itu kau, Suga. Ya, aku menginginkanmu."
.
.
.
Fin
Author's note
Halo haiii para penggemar DaiSuga! Ini adalah FF DaiSuga pertamaku. Abis aku gemes sih sama Papa-Mama :") Ini buatnya langsung selesai gitu. Ngendep di memori dan baru hari ini keluar. Gimana gimana? Jelek ya :( pertama sih. Kapan-kapan aku balik deh dengan yang lebih bagus lagi.
Sign,
Khairunnisa Han.
