Kuroshitsuji punya Yana Toboso, saya cuma minjem chara nya

WARNING : Boy x Boy, Typos, OOC mungkin?

Berhubung ini ff pertama saya, jadi mohon maklumi jika ada banyak kesalahan.

Selamat membaca!

ooOoo

Sebastian POV

Sabtu pagi yang cerah datang, matahari sudah menunjukkan sinarnya di kota London. Buru-buru aku bangkit dari tempat tidurku dan bersiap untuk mandi. Aku baru ingat hari ini aku ada janji makan siang dengan seseorang yang spesial dalam hidupku, yang akan ku ceritakan nanti.

Namaku Sebastian Michaelis, ketua OSIS di sekolahku, sekaligus murid kelas tiga di sekolah khusus laki-laki itu. Aku orang yang mudah bersosialisasi dan beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Murid-murid lain bilang dengan wajahku yang diatas rata-rata dan fisik yang sempurna, akan lebih mudah bebaur. Well, aku sih iya-iya saja apa yang mereka katakan tentangku.

Tapi mereka semua tertipu dengan penampilan luarku, mereka tidak tahu bahwa sebenarnya aku ini seorang gay. Yah, sebenarnya sahabatku lah yang membuatku menjadi gay. Dan dia orang yang akan makan siang denganku nanti di sebuah cafe yang sering kami datangi saat waktu luang.

Namanya Ciel Phantomhive, kami bersahabat dari kecil, sampai sekarang. Ciel juga lebih muda satu tahun dariku, dan kami selalu satu sekolah sampai saat ini. Bagiku Ciel adalah sosok yang sempurna, dengan mata biru sebiru samudra, rambut biru kelabu yang sangat halus, dan kulit bak porselen. Ia kerap kali di anggap perempuan karena tubuhnya yang mungil dan wajah yang manis, jika tidak diperhatikan secara seksama. Ciel lah yang membuatku menjadi seorang gay. Karena beberapa minggu yang lalu, aku telah menyadari bahwa aku jatuh cinta padanya, karena setiap berada di dekatnya jantungku berpacu lebih cepat, setiap melihatnya sedih atau sangat akrab dengan orang lain hatiku sangat sakit, dan beberapa faktor lainnya yang menyebabkanku menyadari perasaanku pada Ciel.

Tidak sabar menanti jam makan siang, dan saatnya pun tiba. Aku bergegas mengambil kunci mobil lalu mengunci pintu apartemenku dan langsung mengendarainya menuju cafe yang sering ku datangi bersama Ciel. Setelah memarkir mobilku, aku langsung memasuki cafe tersebut. Aku melihat kesalah satu kursi yang sedang di duduki oleh remaja yang tak asing lagi bagiku. Dan aku segera menghampirinya.

"Maaf membuatmu menunggu lama, Ciel." Tampaknya Ciel terkejut dengan kedatanganku yang tiba-tiba.

"Kau mengagetkanku saja! Oh ya, tidak perlu meminta maaf karna aku juga baru duduk di sini."

"Ohh, baguslah kalau begitu, Baiklah kau mau pesan apa Ciel?" Tanya ku seraya memanggil pelayan.

"Umm.. aku bingung, jadi aku pesan makanan dan minuman yang sama denganmu saja." Jawab Ciel dengan senyumnya.

"Baiklah, kalau begitu pesan dua spaghetti bolognise, dan dua Milkshake Vanilla."

"Baik, mohon ditunggu pesanannya, Tuan." Dan pelayan itupun pergi.

Normal POV

Setelah pesanan mereka datang, merekapun langsung memakannya dengan lahap dikarenakan perut yang sudah minta diisi semenjak mereka baru tiba di cafe.

"Kau masih lapar, Ciel? Kalau masih lapar, pesan makanan lagi saja."

"Terimakasih, tapi aku sudah kenyang, Sebas."

"Baiklah kalau begitu."

Kemudian hening menyelimuti mereka. Tak ada yang memulai percakapan, jarang sekali hal ini terjadi saat mereka sedang berdua.

"Umm.. Ciel, sebenarnya aku..."

"Apa? Katakan saja, Sebastian.."

"Sebenarnya, aku... mencintaimu. Ap-apa kau mau menjadi kekasihku?" Tanya Sebastian gugup. Keringat dingin meluncur dari pelipisnya. Sebastian terlihat lega telah mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan hati.

"Aku..." Ciel terlihat masih syok dengan pernyataan cinta dari Sebastian. Sedangkan Sebastian sendiri sudah pasrah saja kalau ditolak, yang penting sudah menyatakan perasaannya, serasa beban yang dirasakannya selama ini hilang.

Ciel's POV

Apa?! Aku tidak salah dengar, 'kan? Aku tidak sedang bermimpi, kan? Sepertinya ini bukan mimpi, karena terasa begitu nyata. Aku berniat menerimanya menjadi kekasihku, karna selama ini aku juga memiliki perasaan yang sama dengannya. Maka, aku memutuskan,

"Aku..."

Normal POV

"Aku menerimamu dengan senang hati, Sebastian.." Jawab Ciel dengan senyum manisnya

Dapat dilihat wajah gembira Sebastian yang telah di terima Ciel. Sebastian langsung memeluk Ciel dengan erat.

"Terima kasih, Ciel.. Aku sangat mencintaimu.."

"Aku juga sangat mencintaimu, Sebas.."

ooOoo

Dan mereka menjalani hari-hari seperti biasa dengan status yang baru, yaitu sebagai sepasang kekasih. Mereka hidup sebagai pasangan kekasih yang bahagia, keduanya terlalu sempurna untuk bersatu kalau orang lain bilang. Tanpa mereka sadari, ini akan menjadi kisah cinta yang rumit.


A/N: Duh, maaf banget kalo gaje, banyak typo dan romance nya kurang, maklum saya masih 11 tahun dan masih newbie. Akan saya usahakan banyak adegan romance di chap berikutnya dan saya usahakan untuk update kilat biar cepet kelar. Karena ini ff pertama saya, review readers sekalian akan sangat membantu agar chap berikutnya lebih baik. Terakhir,

MIND TO REVIEW ?