Tittle : Smile in Winter
Author : exgulliver
Genre : Brothership, Romance
Rated : T
Cast :
Kim Jong Woon as Kim Yesung
Cho Kyuhyun as Kim Kyuhyun
Summary : Sejak kecil Yesung dan Kyuhyun sudah terbiasa bersama. Menghadapi dunia dengan saling berpegangan. Hingga suatu hari Kyuhyun menyadari, adiknya tidak dalam kondisi yang baik. Keadaan bertambah rumit ketika mereka harus bertemu cinta yang sama. Akankah musim dingin kali ini berbagi cerita yang membahagiakan? / This is KyuSung brothership!
Disclaimer : Cerita ini murni hasil kerja Author. Semua nama dan istilah merupakan milik Author -o-
~~~Happy Reading~~~
###==Smile In Winter==####
"Hyu..ng.. sa..kit..arrgh!.."
"Bertahanlah! Hyung akan menyelamatkanmu Yesung~ah! Kumohon bertahanlah sebentar lagi!" Kyuhyun terus berlari menembus salju yang turun semakin deras.
Sesekali obsidian kelamnya menatap khawatir sosok Yesung dalam gendongannya. Tak lagi ia hiraukan sepatunya yang sudah basah kuyup sehingga memberi jalan kebekuan salju langsung terasa olehnya. Kaki itu bahkan telah memutih seolah tanpa darah.
Sepertinya salju-salju itu sedang bermain-main dengannya. Mereka seolah tidak membiarkan Kyuhyun berlari lebih cepat dengan berjatuhan semakin deras. Angin dingin terus bertiup kencang membuat tulang rusuknya terasa nyeri.
Langit sudah terlalu gelap untuk sekedar memberikan kehangatan di malam musim salju. Kyuhyun terus berlari menerjang hujan salju yang kian menyiksa. Ia tidak peduli dengan kondisinya sendiri, dipunggungnya sekarang ada seseorang yang harus ia selamatkan terlebih dahulu.
"Hyung.. a..ku tidak bi..sa.. arrgh!" sementara dari punggung Kyuhyun, Yesung terus merintih kesakitan. Sesekali ia meremas kuat kerah mantel Kyuhyun dan menggigit bibir bawahnya sekeras mungkin.
Penyakit itu benar-benar meremukkan seluruh tubuhnya. Menciptakan rasa sakit yang luar biasa.
"Andwae! Kau pasti bisa Yesung~ah! Aku mohon kau harus bertahan! Kita hampir sampai!" Kyuhyun semakin kalut ketika Yesung terus merintih kesakitan.
Dalam kedinginan musim salju pun ia masih dapat merasakan tetesan hangat di kedua pipinya. Benda hangat itu mengalir semakin deras bersamaan dengan hilangnya kesadaran Yesung. Kyuhyun berlari semakin cepat.
###==Smile In Winter==####
"Hyung, bisakah kita pulang sekarang? Aku benci tempat ini.." Yesung menarik-narik lengan kemeja Kyuhyun dengan sesekali menatapnya penuh harap.
Ia ingin segera pulang dari tempat ini. Bau obat-obatan itu sudah membuatnya mual selama hampir satu minggu, ia tidak suka.
"Andwae Yesung~ah!" Kyuhyun dengan tegas menolak permintaan Yesung. "Kau tidak bisa pulang sebelum dokter mengizinkan."
"Tapi hyung-"
"Kumohon Yesung~ah.. dengarkan aku kali ini, tolong jangan membantah ucapanku. Kau tahu aku begitu mengkhawatirkanmu sekarang, bisakah kau membuatku tenang sebentar saja?"
Yesung menundukkan kepalanya, genggaman tangannya pada lengan Kyuhyun melemah. "Maafkan aku hyung.. aku memang selalu merepotkanmu.."
"Yesung~ah.." nada suara Kyuhyun melemah melihat perubahan sikap Yesung. Ia sadar ucapannya barusan menyinggung perasaan sang adik.
"Tidak apa hyung.. aku tahu aku memang selalu membuatmu susah. Aku hanya bisa merintih kesakitan dan pada akhirnya membuatmu berjuang untuk menyelamatkanku. Aku tidak pernah bisa membuat hidupmu tenang, maafkan aku.." sebuah tetesan hangat terjatuh ke punggung tangan Kyuhyun.
Kyuhyun tersentak, ia membuat Yesung menangis dalam sakitnya.
"Yesung~ah.. maksudku bukan seperti itu," Kyuhyun mengangkat wajah Yesung, ia terdiam beberapa saat melihat kedua iris caramel itu basah karenanya. "Dengarkan aku, kau tidak pernah merepotkanku. Kau adikku, jadi sudah sepantasnya aku berjuang menyelamatkanmu. Dan selama aku hidup, kau tidak pernah menyusahkanku Yesung~ah.. aku melakukannya karena memang itu tugasku sebagai hyungmu."
Yesung terdiam.. ia menatap kedua obsidian Kyuhyun penuh tanya.
"Yesung~ah.. hyung hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Kau terlalu berharga untuk terluka sedikit saja. Hyung tidak pernah sanggup melihatmu kesakitan, perasaanku akan sakit jika sesuatu terjadi padamu Yesung~ah. Jadi kumohon, mulai sekarang dengarkan kata-kataku.."
"Hyung.. terima kasih.." Yesung merespon ucapan Kyuhyun dengan sebuah lengkungan dibibirnya yang pucat.
"Yesung~ah.." Kyuhyun menarik tubuh Yesung dalam pelukannya.
Ia bersumpah, jika sesuatu sampai menyakiti Yesung, ia tidak akan membiarkannya lolos. Termasuk dirinya sendiri, jika ia menyakiti Yesung, ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
"Sekarang tidurlah.. kau harus beristirahat.." Kyuhyun melepas pelukannya.
"Ne hyung.." kali ini Yesung tidak lagi membantah ucapan Kyuhyun.
Ia tahu hyungnya pasti sangat lelah, jadi ia tidak ingin membuatnya semakin lelah dengan membantah ucapannya. Karena berkat Kyuhyun juga ia masih dapat merasakan oksigen mengalir kedalam paru-parunya.
Perlahan ia menutup matanya agar dapat tertidur. Sementara Kyuhyun membalut tubuh lemah Yesung dengan selimut dan kemudian mengusap surai hitam adik kesayangannya.
Tak butuh waktu lama hingga ia merasakan nafas Yesung mulai teratur, sepertinya adik kecilnya sudah beristirahat dengan tenang.
Kyuhyun menjatuhkan tubuhnya pada kursi disamping ranjang Yesung. Pandangannya terus tertuju pada Yesung. Sebuah senyuman samar-samar tergambar di paras tampannya, "kau harus bertahan sekuat mungkin Yesung~ah."
###==Smile In Winter==####
Tak banyak yang tahu jika Kyuhyun dan Yesung adalah kakak-beradik. Bukan karena mereka hidup berpisah atau apa, tapi semua karena tak ada seorangpun yang berniat tau tentang hal itu.
Sudah hampir 17 tahun Kyuhyun menjaga Yesung setiap hari. Sejak orang tuanya meninggalkan mereka diusia Kyuhyun yang ke 5 dan Yesung, adiknya yang saat itu masih berusia 3 tahun.
Kyuhyun tidak pernah tahu jika Yesung mengidap penyakit yang berbahaya, rahasia itu baru terkuak 10 tahun yang lalu. Hari itu Kyuhyun mendapati tubuh Yesung meringkuk disudut ruangan kecil yang mereka anggap tempat tinggal. Adik lelakinya itu terus merintih kesakitan dan meremas kuat dada sebelah kirinya.
Kyuhyun panik luar biasa, ia berteriak minta tolong entah pada siapa. Ia berlari keluar dari rumah sederhana mereka, berusaha sebisa mungkin mencari bantuan untuk Yesung.
Hingga akhirnya seorang ahjumma berbaju coklat mendatangi Kyuhyun dan bertanya apa yang terjadi.
Kyuhyun terus menangis kencang ketika melihat tubuh adiknya dibawa ke dalam ambulan. Ia melihat Yesung menutup matanya, Yesung tidak menjawab panggilannya.
Untuk pertama kalinya Kyuhyun mengerti bagaimana rasa takut akan kehilangan. Kyuhyun kecil terus berontak dalam dekapan sang ahjumma, ia ingin berada disamping Yesung.
"Yesung~ah! Yesung~ah!"
"Tenanglah nak, adikmu akan segera dibawa ke rumah sakit, ia akan diobati."
"Tapi ahjumma, Kyuhyun harus menolong Yesung, dia adikku.. hiks.. aku harus menyelamatkannya ahjumma.. hiks.." Kyuhyun luruh dalam dekapan sang ahjumma. Ia menangis kencang.
"Anak ini menderita kelainan jantung yang cukup jarang. Ia akan merasa nyeri luar biasa saat penyakitnya kambuh dan sejauh ini penyakitnya bisa kambuh kapan saja. Mulai sekarang ia tidak boleh kelelahan, karena jika itu terjadi penyakitnya dapat kambuh dan itu bisa membahayakan keselamatannya.." seseorang berjubah putih terlihat menerangkan hasil analisisnya dari balik meja kerja diruangannya. Sebuah nama tertulis pada name tag didadanya, Dr. Kibum.
"Apa maksudnya ahjumma? Yesung kenapa?" Kyuhyun yang tak mengerti maksud sang dokter pun hanya bisa menatap kedua orang dewasa diruangan tersebut.
"Kyuhyun~ah.. apa kau punya orang tua?" ahjumma itu menatap hangat obsidian Kyuhyun kecil.
"Eobseo.. aku hanya tinggal bersama Yesung selama ini.."
"Apa kau mau tinggal bersama ahjumma? Kita juga akan membawa Yesung, adikmu harus mendapat perawatan mulai sekarang, bagaimana?"
Sejak hari itu Kyuhyun dan Yesung resmi memiliki seorang eomma. Ahjumma baik hati itu akhirnya mengadopsi kedua kakak-beradik Kyuhyun dan Yesung.
Diluar dugaan, ternyata ahjumma itu adalah orang yang cukup mapan dan terpandang meskipun ia hidup seorang diri. Semua keluarganya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan. Jadilah kakak-beradik Kyuhyun dan Yesung mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Selama menjadi putra Mrs. Kim, baik Kyuhyun maupun Yesung, mereka selalu bersikap baik. Mereka tidak pernah membantah ucapan Mrs. Kim karena ibu mereka juga sangat baik. Mereka bersyukur Tuhan telah mengirimkan malaikatnya melalui Mrs. Kim, ibu mereka sekarang.
Dan seminggu yang lalu Kyuhyun dan Yesung kembali ke 'rumah' mereka di sebuah pedesaan pinggiran Mokpo. Kyuhyun awalnya menolak permintaan Yesung berlibur ke sana karena bisa jadi Yesung kelelahan, tapi ia tidak bisa menolak tatapan penuh harap adiknya. Dengan berat hati Kyuhyun menemani Yesung mengenang masa lalu mereka di Mokpo.
Namun baru sekitar 2 hari disana, tiba-tiba saja penyakit Yesung kambuh. Sialnya Yesung kambuh ketika mereka singgah dirumah kecil mereka dan diluar salju sedang turun dengan deras. Kyuhyun berpikir keras, ia tidak mungkin mengendarai mobil dalam hujan salju. Jalanan sudah tenggelam karena tumpukan salju yang cukup menyusahkan mobil mereka melintasinya.
Hingga akhirnya Kyuhyun memutuskan menggendong tubuh Yesung dipunggungnya dan berlari menembus guyuran salju mencari rumah sakit terdekat.
###==Smile In Winter==####
Getaran ponsel disakunya membangunkan Kyuhyun dari alam mimpi. Ia menghela nafas lega mendapati Yesung masih tertidur diranjangnya. Diambilnya ponsel tersebut dari dalam saku celana, telihat nama "eomma" tertera dilayar.
"Ne eomma?"
"Apa terjadi sesuatu dengan kalian? Kenapa kalian masih belum pulang?!" Kyuhyun dapat mendengar Mrs. Kim hampir marah karena khawatir.
"Maaf eomma.. aku baik-baik saja, tapi Yesung−"
"−ada apa dengan Yesungie? Apa yang terjadi?" Mrs. Kim memotong ucapan Kyuhyun terlebih dahulu sebelum Kyuhyun sempat menjelaskan.
"Penyakitnya kambuh seminggu yang lalu, tapi sekarang dia sudah baik-baik saja dan lusa kami akan segera kembali ke Seoul setelah dokter mengizinkan."
"Apa kau bersungguh-sungguh Yesungie baik-baik saja?"
"Ne eomma.. percayalah padaku.." Kyuhyun tersenyum ketika dilihatnya pelupuk mata Yesung mulai bergerak kecil. "Kurasa dia sudah bangun dari tidurnya eomma."
"Hyung?" Yesung mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. "Apa itu eomma?" katanya kemudian.
"Eoh.. dan dia ingin bicara denganmu karena tidak percaya denganku.." Kyuhyun menyerahkan ponselnya pada Yesung.
"Kkkk.." Yesung tertawa kecil melihat sikap hyungnya yang berpura-pura cemburu. "Eomma?"
"Yesungie! Apa kau baik-baik saja? Kudengar dari Kyuhyunie penyakitmu kambuh lagi?"
"Ne eomma.. tapi aku sudah baik-baik saja sekarang. Eomma tidak perlu khawatir karena disini ada Kyuhyun hyung yang selalu menjagaku. Ia tidak akan membiarkan aku terluka sedikitpun, percayalah.." Yesung tersenyum ke arah Kyuhyun.
"Baiklah, eomma juga percaya kau akan baik-baik saja selama Kyuhyun disampingmu. Ingat, kau harus tetap menjaga kesehatanmu Yesungie, meskipun Kyuhyun disampingmu kau tidak boleh bergantung padanya, kau harus kuat, arraseo?"
"Ne eomma.. arrayo.."
"Bisa kau berikan ponselnya pada Kyuhyunie?"
"Ne.." Yesung kembali menyerahkan ponsel Kyuhyun pada pemiliknya, "Eomma ingin bicara hyung."
Kyuhyun mengambil alih ponselnya, "Wae eomma?"
"Kyuhyunie.. kau menjaga Yesung dengan baik, tapi jangan lupa kau juga harus menjaga dirimu sendiri sebelum menjaga Yesung. Semuanya akan percuma jika terjadi sesuatu padamu. Kyuhyunie.. kau satu-satunya orang yang dapat kuandalkan untuk berada disamping Yesung, dan aku yakin kau satu-satunya orang yang Yesung percayai untuk menjaganya. Jaga diri kalian baik-baik dan cepat pulang.. eomma merindukan kalian disini.."
"Arrayo eomma.. aku berjanji akan menjaga diriku sendiri dan Yesung. Kami akan segera pulang.. kami juga merindukanmu eomma.. saranghae." Kyuhyun menutup panggilan teleponnya.
"Hyung, apa yang eomma katakan?"
"Dia bilang aku harus menjaga diriku sebelum menjagamu karena percuma jika aku terluka sebelum menyelamatkanmu.."
"Hyung.. terima kasih.. aku sangat mencintaimu! Kau benar-benar hyung yang paling baik!" Yesung memberikan dua jempol untuk Kyuhyun, membuat Kyuhyun tertawa geli.
"Dasar anak-anak! Kkkk," Kyuhyun mengacak surai adiknya. Menciptakan sebuah kerucut dibibir Yesung.
###==Smile In Winter==####
Setelah hampir 10 hari mereka di Mokpo, Kyuhyun dan Yesung akhirnya pulang ke Seoul. Sesampainya dirumah mereka langsung mendapat pelukan hangat dari Mrs. Kim. Yesung terlihat sudah lebih baik dan wajahnya tidak sepucat 3 hari yang lalu.
"Hyung.. aku ingin ke Mokpo lagi tahun depan!" Yesung menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang kesayangannya.
"Andwae Yesung~ah.. aku tidak akan mengizinkanmu pergi kesana untuk tahun depan." Kyuhyun mengeluarkan pakaian-pakaian Yesung dan miliknya dari dalam koper.
"Wae?" Yesung bangkit dari posisinya dan merebut bajunya dari tangan Kyuhyun.
Kyuhyun menghela nafas berat, "karena aku tidak ingin kejadian kemarin terulang lagi Yesung~ah. Apa kau tahu itu kedua kalinya aku merasa takut yang teramat sangat?"
"Hyung.. aku berjanji akan baik-baik saja. Aku kuat hyung!"
"Aku tahu Yesung~ah.. tapi disini aku yang tidak kuat melihatnya."
"Huft.. baiklah-baiklah, tahun depan aku tidak akan kesana." Yesung kembali menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, "tapi dengan satu syarat!"
Kyuhyun mengernyitkan dahi menatap adiknya, "apa?"
"Tahun depan hyung harus menjadi dokter!"
"MWO?!" Kyuhyun hanya bisa menganga tak percaya dengan syarat yang diajukan Yesung.
"Heum! Tahun depan hyung harus menjadi dokter dan aku tidak akan pernah membantah ucapan Dr. Kim padaku, otte?"
"Itu tidak mungkin, aku baru bisa mendapatkan gelar dokter ditahun berikutnya Yesung~ah.."
"Kenapa tidak mungkin? Bukankah banyak dokter muda sepertimu juga? Lagipula hyungkan pintar, hyung pasti bisa dengan mudah mendapat gelar itu!" Yesung merubah posisi berbaringnya menjadi duduk bersila.
"Tapi Yesung~ah, aku tidak cukup yakin.." Kyuhyun terlihat menimang-nimang penawaran Yesung. Jika Yesung mau mendengarkan ucapannya setiap saat, itu akan menjadi sesuatu yang sangat bagus.
"Kau harus yakin hyung, kau bilang padaku aku harus percaya jika aku mampu, dan lihatlah aku bisa bertahan hingga sekarang bukan? Apa hyung tidak ingin menjadi orang hebat untuk orang lain juga? Aku ingin orang-orang juga tahu bahwa hyungku adalah dokter yang hebat, tak kalah dengan dokter yang lain."
"Baiklah.. akan aku lakukan untukmu."
###==Smile In Winter==####
"Oppa!" dari kejauhan Kyuhyun dan Yesung bisa melihat sosok seorang gadis berambut ikal berlari kecil ke arah mereka. Mereka mengenali sosok gadis itu dengan baik.
"Hosh.. hosh.. kenapa kalian baru datang ke kampus hari ini?" gadis itu nampak kesusahan mengatur nafasnya yang memburu.
"Aigoo Eun Hae~ya! Aku merindukanmu!" bukannya memberi ruang pada Eun Hae untuk mengambil nafasnya, Yesung justru memeluk gadis itu dengan erat.
"Yakk! Yakk! Yesung~ah! Lepaskan aku!" Eun Hae mendorong tubuh Yesung sedikit paksa.
"Kkk.." kedua kakak-beradik Kim tertawa bersamaan melihat sahabat mereka hampir kehabisan nafas.
"Kenapa kalian ketawa? Heuh, apa mukaku begitu lucu sekarang?"
"Kkkk..kau hanya terlalu gila Eun Hae~ya!" ledek Yesung.
"Mwo?!" Eun Hae membulatkan matanya mendengar ucapan Yesung, walaupun ini bukan pertama kalinya Yesung meledeknya gila, tapi tetap saja Eun Hae sering kesal dibuatnya.
"Lihatlah hyung! Sekarang dia seperti harimau yang kelaparan!" Yesung kembali melempar ledekannya sembari bersembunyi dibalik tubuh Kyuhyun.
"Yakk! Oppa! Lihatlah adikmu itu selalu meledekku!"
"Huuuw.. tukang mengadu! Huuw.."
"Yakk! Kim Yesung! Kemari kau?!" Eun Hae semakin 'murka' dengan sikap Yesung dan pada akhirnya Kyuhyunlah yang menikmati adegan kejar-kejaran dua orang kesayangannya..
"Tersenyum seperti itu membuatmu terlihat tampan Yesung~ah.." Kyuhyun bergumam kecil melihat Yesung dan Eun Hae saling pukul sekarang, atau tepatnya Yesung yang mendapat 'pijatan' dari Eun Hae.
"Yesung~ah! Eun Hae~ya! Ayo ke kantin!" Kyuhyun berteriak untuk menghentikan adegan 'mesra-mesraan' Yesung dan Eun Hae.
"Eh? Jadi seminggu yang lalu penyakit Yesung kambuh?" Eun Hae baru saja mendengar cerita liburan Kyuhyun dan Yesung yang berakhir dengan masuknya Yesung ke rumah sakit.
"Hyung, kau tidak perlu menceritakannya."
"Aigoo Yesung~ah! Mana bisa begitu, aku juga harus tau apa yang terjadi padamu!"
"Memangnya kau siapa?" Yesung menjulurkan lidahnya ke arah Eun Hae yang berada dihadapannya.
"Yakk! Apa kau tidak menganggapku sebagai sahabatmu selama 7 tahun ini?"
"Kkkk.. aku ingin ke kelas sekarang, kalian makanlah berdua, dan kau, kura-kura ninja! Bawakan aku cappucino jika kau ke kelas! Bye!" Yesung langsung melenggang pergi tanpa mendengarkan Eun Hae yang masih mengomel kesal karenanya. Dalam hati Yesung tersenyum bahagia melihat sikap Eun Hae.
"Yakk.. anak itu seenaknya saja menyuruhku! Huft, apa pula itu kura-kura ninja? Apa aku terlihat sehijau itu?" Eun Hae mendengus kesal. Ia menatap Kyuhyun ketika didengarnya namja itu hanya tertawa tanpa dosa.
"Oppa!"
"Kkk.. mian Eun Hae~ya." Kyuhyun meringis kuda atas tawanya yang tidak tepat.
"Oppa.. apa kau tidak punya sesuatu yang ingin dikatakan?"
Wajahnya Kyuhyun berubah serius ketika mendengar pertanyaan Eun Hae, "sesuatu apa?"
"Seperti, apakah kau tidak merindukanku? Bagaimana liburanmu? Atau semacamnya?"
"Eun Hae~ya.." suara Kyuhyun melemah.
"Oppa, aku tahu aku tahu.. kau tak perlu menyuruhku kali ini, tapi tidak bolehkah aku tahu keadaanmu juga? Bagimu mungkin ini semua tentang Yesung, tapi bagiku tidak oppa.."
"Eun Hae~ya.. kau tahu, minggu lalu adalah kedua kalinya aku takut akan kehilangan Yesung. Aku takut ia tidak akan bisa bertahan lagi. Dan ketika ia membuka matanya lagi, aku terus berterima kasih karena ia mau bertahan hingga sekarang. Jika kau dan aku menjadi Yesung, akankah kita bertahan dengan rasa sakit itu hingga sekarang? Mampukah kita menyembunyikan rasa sakit itu sendirian? Kau tidak tahu apa yang terjadi dikamar kami ketika tengah malam. Terkadang aku mendengar suara Yesung merintih diranjangnya. Kau bisa bayangkan bagaimana perasaanku mendengarnya kesakitan seperti itu dimalam hari?"
"Oppa.." sorot mata Eun Hae menyiratkan kepedulian pada Kyuhyun.
"Eun Hae~ya.. aku hanya meminta bantuanmu untuk menjaga Yesung dari luka yang paling menyakitkan, aku tidak bisa melihatnya kesakitan lebih dari ini semua.."
"Dan bantuan yang aku bisa adalah dengan meninggalkanmu? Begitukah?" mata Eun Hae mulai berair mendengar penjelasan Kyuhyun. Selama ini ia selalu berusaha melupakan Kyuhyun tapi semua tak pernah berjalan lancar. Faktanya Kyuhyun selalu kembali dan kembali lagi ke dalam hatinya.
"Kau tidak meninggalkanku.. hanya saja, pindahkah perasaanmu pada Yesung dan kau bisa tetap berdiri disampingku dan Yesung bersamaan.." dalam hati Kyuhyun yang paling dalam, ia ingin sekali memeluk Eun Hae dan menghapus air mata gadis itu. Ia mencintai Eun Hae.. ia mencintai gadis yang Yesung juga cintai.. walaupun Kyuhyun yang mendapatkan hati Eun Hae, Kyuhyun tak pernah bisa menerimanya. Ia tahu, kesehatan Yesung taruhannya.
"Eun Hae~ya.. meskipun kita tidak bisa bersama, kau tahu hatiku telah mengikatmu didalamnya, jadi kumohon.. bantu aku.. kau juga menyayangi Yesung bukan?"
"Rasa itu berbeda oppa.. tapi baiklah, aku akan membantumu karena aku juga tidak ingin terjadi sesuatu yang lebih buruk pada Yesung~"
"Gomawo Eun Hae~ya!" Kyuhyun mengusap surai Eun Hae dengan lembut.
Disisi lain, tanpa Kyuhyun dan Eun Hae ketahui Yesung mengamati mereka dari balik salah satu pilar disudut kantin. Ia tersenyum, tapi senyum itu entah kenapa terlihat menyakitkan.
"Yesung~ah! Apa yang kau lakukan disini?" Eun Hae menghampiri Yesung yang sedang berdiri memandang pepohonan kecil dibawahnya. Mereka sedang berada di salah satu atap gedung kampus.
"Apa kau membawakan cappucinoku?" jawabnya dingin. Yesung membalikkan badannya untuk melihat Eun Hae.
"Eoh, tadi aku mencarimu di kelas tapi kau tidak ada dan kata Donghae, dia melihatmu berjalan ke arah atap jadi aku kemari."
Yesung mengambil cappucinonya dari tangan Eun Hae. "Gomawo.."
"Apa yang terjadi? Kenapa kau berdiri disini sendirian? Disini terlalu dingin Yesung~ah.." Eun Hae mengusap-usap kedua lengannya sendiri untuk sedikit memberikan kehangatan pada tubuhnya. Musim salju di Seoul memang selalu dingin sekali.
"Kalau kau kedinginan lebih baik kembalilah ke kelas."
Eun Hae terhenyak, tidak biasanya Yesung bersikap ketus seperti ini padanya. Apa dia melakukan sebuah kesalahan yang membuat Yesung marah? Bukankah sejak pagi tadi Yesunglah yang mencari masalah dengan Eun Hae, itu artinya Eun Hae yang seharusnya marah pada Yesung bukan?
"Yesung~ah.." Eun Hae menyentuh lengan Yesung. Ia menegang merasakan suhu tubuh Yesung yang begitu dingin. "Yesung~ah! Kau bisa mati jika terus berdiri disini! Kajja!" tadinya Eun Hae ingin menarik Yesung pergi tapi Yesung sama sekali tidak bergeming. Ia justru menghempaskan tangan Eun Hae dan membuang muka dari tatapan kaget gadis tersebut.
"Kau tidak perlu lagi bersikap seperti ini Eun Hae~ya.."
"Apa maksudmu?" Eun Hae benar-benar tidak mengerti apa yang mengubah sosok dihadapannya ini menjadi Yesung yang sangat berbeda.
"Kembalilah pada Kyuhyun hyung.."
"Mw.. mwo? Yesung~ah?"
Yesung maju beberapa langkah untuk mengikis jarak diantara Eun Hae dan dirinya. "Aku sudah tahu kau menyukai hyungku, aku tahu semua itu sejak 2 tahun yang lalu Eun Hae~ya.. dan tadi, aku baru tahu jika Kyuhyun hyung juga menyukaimu.. ckc.." Yesung membuang muka. "Aku jahat sekali bukan? Seorang adik yang merebut cinta sang kakak? Adik yang tidak tau diri sekali.. ckc.."
"Yesung~ah!"
"Eun Hae~ya.. maaf karena aku tidak pernah menyadari hal ini sebelumnya. Aku pasti sudah membuat kalian berdua terluka terlalu lama.. aku benar-benar tidak bermaksud melakukannya. Seandainya aku tahu lebih awal, aku tidak akan melangkah lebih jauh dengan perasaan ini."
"Yesung~ah.. kau tidak pernah bersalah, ini semua adalah kemauan kami untuk berpisah, bukan karenamu!"
Yesung tersenyum hambar, "aku tahu ini semua kalian lakukan untuk melindungiku, tapi semua sudah cukup sampai disini Eun Hae~ya.. kau dan katakan pada Kyuhyun hyung untuk berhenti melakukan sandiwara ini. Kalian membuatku seperti orang yang jahat disini.."
"Yesung~ah," Eun Hae memajukan tubuhnya mendekat ke arah Yesung, dan tindakan Eun Hae berikutnya berhasil membuat iris Yesung membulat sempurna.
Gadis itu menciumnya untuk pertama kalinya dan Yesung sebagai 'korban'. Selama beberapa detik Yesung terdiam karena terkejut. Ia tak membalas atau menolak gerakan bibir Eun Hae yang menekan bibirnya. Ciuman ini terasa menyakitkan baginya.
Eun Hae menyudahi ciumannya dan kembali berucap, "Yesung~ah.. aku minta maaf karena membohongimu selama ini. Aku tahu kau sakit selama ini dan sekarang aku justru menambah rasa sakitmu, maafkan aku.." Gadis itu menunduk dalam menyembunyikan air matanya yang telah mengalir bebas.
"Berjanjilah kau akan menghentikan sandiwara ini dan membuat Kyuhyun hyung bahagia maka aku akan memaafkanmu."
"Aku berjanji.." Eun Hae menatap kedua mata Yesung bergantian, mencoba mencari kebenaran jika Yesung akan baik-baik saja meskipun kelak ia tak disampingnya lagi.
"Bolehkah kali ini aku yang melakukannya untuk pertama dan terakhir kalinya?"
Eun Hae mengangguk setuju dan membiarkan Yesung melakukannya kali ini. Ia menutup mata ketika merasakan deru nafas Yesung mulai menerpa wajahnya. Dua detik kemudian ia merasakan sesuatu yang basah dan lembut melumat bibirnya.
Eun Hae membalasnya, mereka berdua berciuman di atap gedung dengan butiran salju yang berjatuhan membuat sensasi dingin dalam ciuman mereka dan air mata Eun Hae membuat ciuman itu diwarnai rasa asin.
Setelah ini Yesung harus bisa mengendalikan perasaannya ketika dihadapan Eun Hae. Ia harus bisa mengambil alih posisi Kyuhyun yang selama ini menutupi perasaannya dengan sangat baik. Yesung tahu ia tidak bisa egois, Kyuhyun telah berkorban terlalu banyak untuknya.
Hanya karena dia sakit, bukan berarti semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan. Yesung masih tau mana yang bisa menjadi miliknya tanpa menyakiti orang lain. Jika keinginan itu menyakiti orang lain, maka Yesung tak punya alasan untuk mewujudkannya. Termasuk Cho Eun Hae..
###==Smile In Winter==####
"Hyung.. ada apa dengan wajahmu?" Yesung meletakkan komik yang ia baca ke meja nakas samping ranjang.
"Apa maksud ucapanmu? Aku tidak menyukai Eun Hae Yesung~ah!"
"Ah.. jadi dia sudah memberitahukannya padamu? Dia benar-benar gadis yang baik dan dapat dipercaya.." Yesung bangkit dari posisinya, berjalan ke arah jendela yang terbuka dan membelakangi Kyuhyun.
"Yesung~ah!" tanpa sadar Kyuhyun meninggikan suaranya.
"Hyung.. aku sudah tahu semuanya, kau tidak perlu berbohong lagi.." Yesung membalikkan badannya untuk menatap Kyuhyun. "Lagipula aku tidak apa-apa hyung, aku baik-baik saja, lihat?" ia merentangkan kedua tangannya.
"Hyung.. kau sudah melakukan banyak hal untukku, dan ini saatnya kau menyudahi semuanya."
"Apa maksudmu?" Kyuhyun menyelami kedua iris Yesung yang menurutnya terlihat begitu lemah saat ini. Ia yakin Yesung tidak dalam keadaan yang baik sekarang.
"Aku pikir.. aku akan berhenti bertahan hyung.."
"Ye..Yesung~ah.." Kyuhyun tercengang. Ia merasakan tubuhnya menegang dengan ucapan Yesung barusan.
"Hyung.. aku mulai lelah.." Yesung hanya bisa menundukkan kepala. Ia tak berani menatap kedua obsidian Kyuhyun dihadapannya.
Perasaannya sendiri sedang berkecamuk tak karuan. Ia tak bisa melihat jalan yang lebih baik didepan matanya. Satu-satunya masa depan yang ia harapkan pun telah hilang. Ia sekarang tak punya satu pun alasan untuk bertahan.
"Andwae Yesung~ah!" Kyuhyun dalam sekejab memeluk tubuh Yesung erat. "Apapun alasannya, kau tak boleh berhenti!" pelukan itu semakin erat ketika air mata Kyuhyun mulai luruh tanpa seizinnya.
"Hyung.." sementara Yesung juga hanya bisa menangis merasakan tubuh Kyuhyun yang bergetar.
"Yesung~ah! Kau satu-satunya adik yang kumiliki di dunia ini. Hanya kau alasanku bertahan sampai sekarang. Kalau kau berhenti, aku tak akan berguna Yesung~ah.. hiks.. aku mohon, jangan membuat dirimu sendiri berhenti.. hiks.."
"Hyung.. bantu aku.. hiks.." untuk pertama kalinya selama 20 tahun Yesung meminta bantuan Kyuhyun.
Mungkinkah rasa sakit yang ia hadapi sekarang telah benar-benar membuatnya hancur hingga ke dasar? Ketika ia hampir merenggang nyawapun ia tak pernah meminta bantuan Kyuhyun, tapi sebesar apa rasa sakit itu kali ini?
Hari itu Kyuhyun dan Yesung hanya terus menangis dan saling berpelukan. Mereka berdua sama-sama tak mengerti mengapa jalan takdir tak bisa seindah mimpi mereka di masa kecil. Setidaknya, bisakah takdir terasa sedikit manis seperti permen kapas?
###==Smile In Winter==####
Pertengahan bulan November, pagi hari di musim salju kota Seoul. Cuaca menunjukkan musim dingin masih akan berlangsung lama. Udara dingin bertiup ke setiap sudut kota bersamaan dengan bias keemasan mentari yang mulai menampakkan diri di ufuk timur.
Kyuhyun terbangun merasakan hawa dingin merasuk ke dalam tubuhnya. Matanya mengerjap kecil mencari sumber rasa dingin yang dirasakannya, ah rupanya ia lupa menutup jendela semalam. Namja itu segera bangun dari ranjangnya dan menutup jalan udara dingin yang sejak semalam menyusup masuk ke kamar mereka.
"Yesung~ah, ireona.." Kyuhyun menghampiri Yesung yang masih tertidur lalu mengguncangkan tubuh adiknya perlahan. Yesung masih menutup matanya.
"Palli Yesung~ah! Ireona," Kyuhyun mulai khawatir ketika Yesung tidak memberi respon apapun padanya. "Yesung~ah! Jebal, ireonayo!" kali ini Kyuhyun mengguncang tubuh Yesung lebih cepat.
"EOMMA!"
"Ia baik-baik saja, Yesung hanya pingsan. Bisa jadi ia kelelahan kemarin, tapi untung saja penyakit jantungnya tidak kambuh.." ujar Dr. Eunhyuk, dokter pribadi Keluarga Kim.
"Benarkah begitu?"
"Ne Mrs. Kim, anak Anda hanya terlalu lelah, tapi saya sarankan juga supaya Yesung jangan terlalu sering berada diluar selama musim dingin. Udara dingin yang terlalu sering dirasakannya dapat membuat kekebalan tubuhnya melemah dan memicu rasa nyeri pada jantungnya."
"Ini semua karenaku, maafkan aku.." Kyuhyun bersimpuh dihadapan Mrs. Kim.
"Kyuhyunie!" Mrs. Kim cukup terkejut dengan tindakan Kyuhyun.
"Aku yang membuat Yesung kelelahan dan kedinginan semalam. Jika saja aku menutup jendela itu, udara dingin tidak akan membuatnya seperti ini, maafkan aku eomma.."
"Kyuhyunie, geumanhae." Mrs. Kim mengangkat tubuh putra sulungnya, Kyuhyun untuk bangun. Ia tahu Kyuhyun tak pernah sengaja membuat Yesung seperti ini. Ia sangat tahu, bahkan jika nyawa adalah taruhannya Kyuhyun tak akan membiarkan Yesung terluka sedikitpun.
"Aku tau kau tidak bermaksud melakukan semuanya pada Yesung, tidak apa-apa Kyuhyunie, kau tidak bersalah disini."
"Eomma.. bolehkan aku menemani Yesung disini?"
"Heum.. kau boleh menemaninya kapanpun." Mrs. Kim mengusap surai Kyuhyun dengan lembut. Ia bersyukur ada Kyuhyun yang setia menjaga Yesung disampingnya.
"Baiklah kalau begitu eomma dan Dr. Eunhyuk pergi dulu, kalau terjadi sesuatu pada Yesungie cepat hubungi eomma atau Dr. Eunhyuk, arraseo?"
"Arrayo eomma.."
"Okey, mari Eunhyuk~sshi.."
"Ne.. annyong Kyuhyunie~"
Kyuhyun membungkukkan badan untuk memberi salam hormatnya pada Dr. Eunhyuk. Setelah pintu kamarnya tertutup ia berjalan ke ranjang Yesung dan duduk ditepinya. Diusapnya kepalanya Yesung dengan lembut. Ia sibakkan anak-anak rambut yang menutupi kening Yesung.
"Yesung~ah.. maafkan hyung, hyung membuatmu semakin sakit sekarang.. hiks.."
Yesung masih menutup matanya. Ia tak merespon ucapan Kyuhyun kecuali dengan deru nafasnya yang berhembus teratur.
Kyuhyun hanya bisa menangis melihat kondisi Yesung yang seperti ini. Jika Tuhan mengizinkan, ia ingin sekali menukar tubuhnya dengan Yesung.
"Mwo?! Yesung sakit!?"
"Ye Eun Hae~ya, sejak pagi tadi dia pingsan.." Kyuhyun bisa mendengar suara Eun Hae yang cemas diujung teleon.
"Apa dia sudah sadar?"
"Belum, ia sudah tertidur hampir 3 jam.."
"Oppa, aku akan kesana setelah jam kuliahku selesai. Aku mohon kau jangan menyalahkan dirimu, aku tahu apa yang kau pikirkan sekarang.."
Kyuhyun terdiam. Ia tak habis pikir jika Eun Hae bisa mengerti jalan pikirannya dan hafal tentang kebiasaannya.
"Kalau begitu aku tutup dulu oppa, aku ada kelas sebentar lagi. Annyong!"
"Annyong Eun Hae~ya.." Kyuhyun menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia kembali menatap Yesung yang masih tertidur lelap.
"Yesung~ah.. apakah kau benar-benar akan berhenti? Jika semua ini karena Eun Hae, biar aku yang berhenti Yesung~ah. Aku akan melakukan apapun untukmu.."
"Hyu..ng.." Kyuhyun tersentak melihat Yesung mulai sadarkan diri.
"Yesung~ah? Hyung disini.." Kyuhyun menggenggam tangan Yesung dengan erat.
"Hyung.." Yesung tersenyum melihat Kyuhyun ada disampingnya. Ia membalas genggaman tangan Kyuhyun.
"Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?"
Yesung menggeleng pelan, "anni."
"Kau mau makan bubur? Aku akan membuatkannya untukmu jika kau lapar, heum?"
"Kau bisa membuatnya?"
"Mungkin." Kyuhyun mengangkat bahu sambil tersenyum malu.
"Baiklah, aku mau hyung."
"Kalau begitu akan kubuatkan dulu, kau istirahatlah.." Kyuhyun beranjak dari kamar Yesung ke dapur. Meninggalkan Yesung sendirian untuk beristirahat.
'Hyung.. benarkah kau akan melakukan apapun untukku?' Yesung menatap pintu kamarnya yang baru saja ditutup oleh Kyuhyun. Matanya menerawang kembali kata-kata Kyuhyun yang didengarnya tadi. Ia tersenyum tipis mengingatnya.
"Bagaimana?"
"Masakanmu lumayaan enak hyung!" Yesung tersenyum lebar hingga matanya yang sipit terlihat seperti bulan sabit, lucu sekali menurut Kyuhyun.
"Kkk.. matamu hilang Yesung~ah.." ledek Kyuhyun sambil tertawa kecil melihat Yesung.
"Yakk hyung!" Yesung mempoutkan bibirnya kesal. Ini benar-benar tidak adil, kenapa matanya dan Kyuhyun harus berbeda? Kyuhyun mempunyai mata yang besar dan bulat, sedangkan dirinya?
"Kkk~~ mwo?" Kyuhyun memasang wajah tak berdosanya.
"Ini tidak adil! Aku juga mau punya mata yang indah sepertimu hyung!"
"Haruskah aku menukar salah satu mataku dengan satu punyamu supaya adil?"
Yesung menganga tak percaya, "kau gila hyung!" Ini pertama kalinya Kyuhyun melempar lelucon yang –sangat-tidak-masuk-akal-.
"Kkkkk~~" keduanya hanya bisa tertawa lebar mendengar ucapan gila Kyuhyun.
Ting tong.. ting tong..
"Hyung ada tamu," Yesung menghentikan moment bahagia mereka untuk sesaat.
"Ah, mungkin itu Eun Hae.."
"Mwo?" Yesung terkejut.
"Ia bilang akan menjengukmu setelah jam kuliahnya selesai.."
"Apa hyung yang memberitahu keadaanku padanya?"
"Apa yang kulakukan salah Yesung~ah? Aku tahu kau tidak suka dia melihatmu lemah, tapi bukan berarti aku bisa ikut menyembunyikan keadaanmu darinya." Kyuhyun pergi untuk membukakan pintu.
Dalam hati ini merasa sedikit bersalah karena mengundang Eun Hae tanpa seizin Yesung, tapi disini Eun Hae juga sahabat mereka.. dan Kyuhyun tau, Yesung masih sangat menyukai Eun Hae.
"Eun Hae~ya, masuklah.." ucap Kyuhyun setelah membukakan pintu rumahnya untuk Eun Hae.
"Ne oppa, gomawo. Bagaimana keadaan Yesungie?"
"Dia sudah bangun 2 jam yang lalu, anak itu juga baru saja makan.."
"Syukurlah, oh ya ini aku bawakan buah untuknya oppa." Eun Hae menyerahkan sekeranjang buah-buahan yang tadi ia beli dijalan menuju rumah Kyuhyun dan Yesung.
"Ah gomawo Eun Hae~ya.. masuk saja ke kamar Yesung, aku akan menyimpan buah-buahan ini ke lemari pendingin terlebih dahulu."
"Ne oppa," Eun Hae bergegas ke arah kamar Yesung.
Tok tok tok..
"Yesung~ah?"
Yesung mendengar pintunya diketuk oleh seseorang. Ia mendengar suara yang sangat dikenalnya dari balik pintu itu. "Masuklah Eun Hae~ya.."
"Yesung~ah.." Eun Hae membuka pintu kamar Yesung. Dilihatnya namja itu sedang berbaring ditempat tidurnya. Walaupun kata Kyuhyun dia sudah baik-baik saja, Eun Hae masih bisa melihat wajah Yesung yang pucat.
"Bagaimana keadaanmu? Sudah membaikah?"
Yesung bangkit dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, "aku selalu baik-baik saja Eun Hae~ya. Kondisiku juga tak pernah buruk, lihat?"
Eun Hae tersenyum paksa, oh ayolah, dilihat dari jauhpun kondisi Yesung tak bisa dikatakan 'baik'.
"Maafkan aku.."
"Untuk apa? Eun Hae~ya, sudah kukatakan padamu, semuanya cukup sampai disini. Aku tak mau mendengar kata maaf lagi darimu. Kau tak pernah bersalah padaku, percayalah!"
"Yesung~ah.. hiks.."
"Kemarilah.." ucapan Yesung membuat Eun Hae mendekat kearahnya. Kini gadis itu sudah berada dalam pelukan Yesung dengan air mata yang berebut untuk keluar.
"Jangan menangis lagi, aku akan baik-baik saja. Jangan pikirkan aku lagi, cukup pikirkan Kyuhyun hyung.. dialah yang seharusnya mendapat perhatian darimu, dia yang pantas mendapatkannya Eun Hae~ya.." Yesung mengusap punggung Eun Hae dengan lembut.
"Yesung~ah.. kau harus berjanji padaku untuk hidup dengan baik.."
"Aku berjanji..."
Dibalik pintu, Kyuhyun hanya berdiam diri melihat dan mendengar pembicaraan Eun Hae dan adiknya. Dari celah pintu yang terbuka itu Kyuhyun bisa melihat bagaimana adiknya berbohong demi kebahagiaannya.
###==Smile In Winter==####
"Tak bisakah kau memilih tempat yang lebih dekat Yesung~ah?"
"Anni hyung, aku ingin ke Pulau Jeju."
"Tapi itu terlalu jauh dan disana udaranya sangat dingin jika musim salju. Penyakitmu bisa kambuh kapan saja Yesung~ah!" Kyuhyun menghentikan kegiatannya memasak makan malam untuk dirinya dan Yesung.
"Hyung, aku tidak selemah itu. Mengapa kau selalu menganggapku begitu lemah?" Yesung meletakkan cangkir tehnya kembali ke meja makan.
"Yesung~ah.."
"Hyung.. aku hanya ingin membuat diriku tenang disana. Aku janji tidak akan sakit, kumohon izinkan aku kesana hyung, jebal..."
###==Smile In Winter==####
Setelah perdebatan yang lagi-lagi cukup sulit bagi Kyuhyun dan Mrs. Kim, akhirnya mereka mengizinkan Yesung pergi asalkan bersama Kyuhyun. Sebelum pergi kedua kakak-beradik Kim itu menyiapkan terlebih dahulu barang yang akan mereka bawa. Kyuhyun tak lupa menyuruh Yesung membawa banyak baju hangat karena di Jeju pasti akan sangat dingin.
Minggu di awal bulan desember, Kyuhyun dan Yesung berangkat ke Pulau Jeju. Setelah mengantar kedua putranya ke bandara, Mrs. Kim harus bergegas ke Jepang karena urusan bisnis.
Sebagai orang tua tunggal Mrs. Kimlah yang bekerja untuk mencari biaya sehari-hari Kyuhyun dan Yesung. Terkadang Kyuhyun juga membantunya jika ia tidak menjaga Yesung.
Selama perjalanan di dalam pesawat, Yesung tak banyak bicara. Hal ini tentu saja membuat Kyuhyun khawatir, mengapa adiknya berubah seperti ini?
"Yesung~ah? Apa ada yang salah?" tanya Kyuhyun.
"Anni hyung, aku hanya lelah.."
Entah sejak kapan Kyuhyun merasa takut jika Yesung mengucapkan kata 'lelah' dan 'berhenti'. Dua kata itu sekarang sering membuat dada Kyuhyun berdegup tak karuan.
"Bukan lelah untuk bertahan hyung, tenanglah. Aku hanya lelah biasa.." seolah mengerti alur pikiran Kyuhyun, Yesung berucap dengan sendirinya. Bagaimanapun juga mereka adalah kakak-beradik. Mereka punya suatu ikatan dan jalan pikiran mereka sendiri.
###==Smile In Winter==####
Kyuhyun dan Yesung sedang menikmati perjalanan mereka di Pulau Jeju. Mereka berjalan berdua menyusuri jalanan Pulau Jeju ditemani pohon-pohon pinus yang berdiri kokoh dipinggir jalan. Tumpukan salju yang menutupi jalan memberikan kesan bersih dan indah dalam waktu bersamaan.
"Kyuhyun hyung!"
Buuukk!
"Hahahahahaha.. kau kena hyung!" Yesung tertawa puas berhasil membuat wajah Kyuhyun penuh dengan salju.
"Yakk! Apa yang kau lakukan?" Kyuhyun mengusap wajahnya dari salju yang dingin.
"Haha.. sudah lama aku tidak melakukan hal seperti ini hyung!"
Buukkk!
Lagi-lagi Yesung berhasil menembak sasarannya dengan tepat.
"Jadi kau mau menantangku eoh?" Kyuhyun mengambil segenggam salju dari bawah kakinya. Menekannya sehingga menjadi bulatan seperti bola dan .. bingo! Tembakan yang akurat!
"Hahaha.. aku menang!"
"Yakk hyung!"
Mereka berdua pun menikmati perang salju konyol mereka. Tak peduli jika usia mereka sudah lebih dari kategroi anak-anak, masa bodoh dengan image dewasa, mereka bermain sesuka mereka. Berbagi tawa satu sama lain. Sudah lama mereka tidak tertawa lepas seperti ini seolah hidup mereka baik-baik saja.
Keinginan Yesung datang ke Pulau Jeju sebenarnya bukan untuk menenangkan diri yang sengaja dibuatnya. Tujuan sesungguhnya adalah untuk membuat Kyuhyun bahagia.
Ia ingin sekali saja Kyuhyun merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang bebas. Selama ini ia selalu mengikat Kyuhyun untuk berada disampingnya setiap waktu. Yesung ingin kakaknya juga menikmati hari-harinya tanpa beban untuk mengurus dirinya. Yesung tau Kyuhyun membutuhkan hal-hal seperti tawa dan kebahagiaan.
###==TBC==####
Ini cerita yang udah cukup lama dibuat. Aku coba publish disini karena 'mungkin' ada yang berkenan baca-baca kyusung brothership
Silahkan review kalau kalian merasa tertarik dan mau dilanjut ;) gomawo
