Disclaimer : I wish I could own the Harry Potter series, but nope, they belong to JKR .
Author's Note : Thanks for the review! Seneng deh bacanya. :) So, here it is, the 1st chapter. Enjoy!
- The Wildest Thing -
Kegelapan yang pekat, sangat pekat menyelimutinya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitarnya. Satu hal yang dirasakannya, sekujur tubuhnya terasa kaku, tidak bisa digerakkan. Ketika ia mencoba membuka matanya, dorongan untuk kembali menutup mata lebih kuat. Karena itu, ia kembali menutup matanya. Membiarkan dirinya tertidur kembali tak sadarkan diri, dan membiarkan kegelapan menelan dirinya.
Dimana aku? Pertanyaan itu langsung terlontar di benak Hermione setelah ia membuka matanya. Ia merenung sejenak, memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Sepertinya aku berada di sebuah hutan, entah dimana.
Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, namun sayangnya, tubuhnya tidak mau bekerja sama.
Oh, come on. Ayo, bergeraklah tubuh! Aku bilang bergerak.
Gadis berambut keriting itu mulai frustasi. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki seseorang. Orang itu semakin mendekat. Dan Hermione merasakan dirinya dalam sebuah dilema. Manakah tindakan yang lebih bijak, berteriak meminta tolong kepada orang itu, atau berpura-pura tak sadarkan diri?
Oh no, suara langkah kaki itu makin mendekat. Secepat kilat Hermione langsung berpura-pura tak sadarkan diri.
Pemilik suara langkah kaki itu melihat sosok Hermione yang terbaring, dan menghampirinya.
"Wah, ini sebuah kejutan." terdengar suara berat milik seorang lelaki.
Siapa dia? Rasanya aku pernah mendengar suaranya.
Hermione mulai merasa gugup, namun ia berusaha untuk menenangkan jantungnya agar tetap berdetak dalam kecepatan normal, dan mengatur nafasnya agar tidak mengundang rasa curiga lelaki yang menghampirinya.
"Sepertinya Blaise mengerjakan tugasnya dengan baik." lanjut lelaki itu.
Ia berputar mengelilingi sang gadis yang terbaring di tanah hutan yang kotor.
"Bangunlah, putri Hermione. Aku tahu kau sedang berpura-pura pingsan." terdengar nada sinis dari suaranya.
Apa katanya? Putri Hermione? Lelucon macam apa ini?
"Bangunlah, putri Hermione." ulang lelaki itu.
Tidak ada jawaban.
Menghela nafas, ia kembali menghampiri Hermione lagi. Tiba-tiba Hermione merasakan tubuhnya diangkat.
What the?
Lelaki misterius itu membopong Hermione di pundaknya.
Sial, mau dibawa kemana aku? Ugh, rasanya aku ingin muntah.
Well, wajar saja. Lelaki itu membopong dirinya seperti mengangkat karung saja, dengan posisi Hermione yang terbalik, berhadapan dengan punggung pria itu.
Sang pria mulai berjalan. Hermione membuka matanya sedikit, ingin setidaknya mengetahui siapa yang mengangkutnya. Sekilas, ia dapat melihat rambut pirang platinum milik lelaki ini.
Tunggu dulu, jangan-jangan...
Otak Hermione berpikir keras memikirkan kemungkinan siapa lelaki ini.
Tapi, hanya satu orang yang ku ketahui mempunyai rambut seperti itu. Apakah mungkin ini memang dia?
Sekuat apapun ia berusaha berpikir, namun ia tidak juga mendapatkan jawabannya. Kepalanya masih sedikit pusing, entah kenapa. Mungkin karena terlalu lama tak sadarkan diri. Hermione menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Seketika, tubuh orang yang mengangkutnya seperti membeku.
"Hem, rupanya kau sudah sadar ya." ujar sang lelaki.
Hermione merasa terkejut, namun buru-buru dihilangkannya perasaan tersebut.
"Turunkan aku." Hermione memerintah dengan suara yang kalem, datar, namun tegas dan keras.
"Dan membiarkanmu melihat wajahku, sekarang? Hm, kurasa tidak." jawab sang lelaki dengan suara yang datar, tanpa emosi.
"Apa maumu?" Hermione bertanya dengan suara lebih keras.
Namun yang ditanya tak menjawab. Beberapa detik kemudian, ia hanya berkata singkat, "Persiapkan dirimu. Kita akan ber-Dissapparate."
Tiba-tiba Hermione merasa pandangannya menjadi kabur, kemudian menjadi gelap. Tidak kelihatan apa-apa sama sekali.
"Hei, bodoh! Apa yang kau lakukan padaku?"
"Hanya memberimu sebuah mantra sederhana untuk membutakan penglihatanmu sementara. Agar kau tidak akan tahu kemana kau akan pergi. Sekarang bersiaplah, kita akan Disapparate."
Hermione merasakan sensasi yang tidak enak, sensasi yang biasa dirasakan ketika akan melakukan Apparation. Dengan suara CRACK yang keras seperti petir menggelegar, mereka berdua menghilang dari hutan.
Si penculik (oke, dia berhak kan mendapatkan gelar itu? Lagipula, ia membawanya ke suatu tempat yang tidak Hermione ketahui, dan TANPA izin darinya) mulai berjalan lagi.
Hem, sepertinya kami sudah sampai di tempat yang orang sialan ini tuju.
Ia terus berjalan, sampai akhirnya tiba-tiba berhenti.
"Hei, lepaskan mantra ini dariku, dan turunkan aku sekarang juga!" Hermione mulai meronta-ronta, berusaha melepaskan diri dari sang 'penculik'.
"Ck, diamlah kau Granger. Kau sekarang bukan dalam posisi untuk bisa melawanku, camkan pernyataan ku ini baik-baik. Aku mempunyai tongkatmu. Nah sekarang, jika kau tidak bisa diam, demi Merlin, aku akan meluncurkan kutukan Imperius padamu, bagaimana?" nada suara lelaki itu mulai keras, menunjukkan bahwa ia mulai marah.
Lantas, Hermione terdiam. Siapa yang mau diberi kutukan Imperius, membuat seseorang kehilangan kebebasannya meskipun sementara? No way in hell!.
Menunggu sebentar untuk memastikan bahwa 'tahanannya' mengerti yang ia ucakpan, si lelaki memasuki sebuah ruangan. Secara tiba-tiba, Hermione merasa tubuhnya dihempaskan ke tempat tidur. Kemudian, ia mendengar suara langkah kaki mulai menjauh. Takut dengan pikiran bahwa ia akan ditinggal di ruangan ini tanpa bisa melihat, ia langsung berteriak.
"HEI! Lepaskan mantra sial apapun yang kau berikan padaku, SEKARANG!"
Terdengar hembusan napas. "Sudah kubilang, kau tidak berada dalam posisi dimana kau bisa melawanku. Justru kebalikannya."
"Aku tidak peduli itu untuk sekarang! Kembalikan penglihatanku!"
Dalam sekejap, sang gadis bisa melihat kembali. Ia mengedipkan matanya beberapa kali untuk mem-fokuskan pandangannya. Beberapa meter dihadapannya, berdiri seorang lelaki. Namun, posisinya sedang membelakangi Hermione. Hanya tubuh bagian belakang yang bisa terlihat olehnya.
"Siapa kau?"
"Geez Granger, kupikir kau bisa menebak siapa aku. Entahlah mungkin melihat dari postur tubuhku, atau mungkin...rambutku? Katanya kau Penyihir paling pintar. Obviously, itu semua hanya omong kosong." ia terkekeh.
Hermione memiliki firasat bahwa ia sudah bisa menebak siapa lelaki ini, namun tidak berani mengatakannya. Karena bagaimanapun juga, itu tidak mungkin.
Sang lelaki membalikkan badannya.
"Halo, Granger. Atau mungkin kau akan lebih suka kupanggil Putri Hermione, seperti tadi di hutan, hm?"
Hermione membelalakkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tidak, ini tidak mungkin. Sungguh tidak mungkin. Mengapa dia disini? Bagaimana bisa? Dan seharusnya dia kan...
"Apa? Tidak ada kata 'Halo' untukku?"
"Mengapa kau ada disini? Bagaimana mungkin?" Hermione tergagap.
Namun, jawaban yang diterimanya dari pria itu, hanya seringai khas-nya.
Draco Malfoy telah kembali.
Ooow, there's still the mystery lies within. Maybe it's not much, but this is the 1st chapter. I'll try to make a longer chapter the next update. So, like it, hate it? Tuangkan semua komentarmu dengan REVIEW. But please, jangan nge-flame yaa..
Although, Constructive criticism are very welcome :)
