Semua berawal saat Squall masih kecil ia bersama kedua orang tuanya pergi bertamasya ke pantai untuk menghabiskan liburan di sana. Namun semuanya tidak berjalan seperti apa yang telah mereka rencanakan sebelumnya. Segalanya berubah 360 0 saat ia sedang bersenang-senang menikmati udara pantai ayah dan ibunya pergi meninggalkannya mereka bilang hanya pergi sebentar dan akan kembali lagi. Beberapa jam berlalu ternyata okedua orang tuanya tidak kembali hingga ia melihat di televisi bahwa di temukan mayat laki-laki dan perempuan yang ia pandang dengan saksama ternyata mereka adalah ayah dan ibunya yang tewas beberapa jam lalu. Kini ia hidup sendiri dan tidak tahu kemana hingga ada seorang laki-laki baik yang ingin mengadopsinya menjadikan ia sebagai anaknya.


7 Tahun telah berlalu dan kini ia telah menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas terbaik di kota. Hari ini adalah hari pertama Squall berangkat kuliah namun ada satu hal yang selalu mengganggu pikirannya yaitu tentang kesehatan ayahnya yang makin hari makin menurun"Tenanglah Squall ayah baik-baik saja." "uhuk""uhuk" dengan suara lirih bersambung batuk ia mencoba menenangkan Squall. "Tapi…" Walaupun ia bukan ayah kandung Squall, Squall sangat mencemamaskan keadaan ayahnya itu."Sudahlah cepat berangkat nanti kamu terlambat. Kamu tidak ingin membuat citra buruk di awal masuk kuliah, bukan?"masih dengan suara lirih bersambung batuk ia menyuruh Squall untuk cepat berangkat. "Baiklah aku akan berangkat." Kata Squall dengan penuh semangat karena ini adalah hari pertamanya kuliah.

Setibanya di uiversitas yang ia tuju yaitu universitas Galbadiand Terminate ia hamper saja terlambat memasuki ruang mata kuliah pertamnya aitu calculasi (cara gampangnya perhitungan). Di sana ia mencoba untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Di ruang mata kuliah yang kedua yaitu computer Ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang membuatnya terpesona dan membuat jantngnya bedegup kencang. Saat gadis itu melangkah ke samping Squall ia tidak menyapa Suall hanya melewati Squall dengan senyuman yang mengembang di paras cantiknya. Walaupun hanya sebuah senyuman yang terlontar (kaya meriam aja terlontar) dari gadis itu namun cukup membuat Squall merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari sebelumnya. Setelah pertemuan itu ia benar-benar tidak dapat melepaskan bayangan tentang gadis itu melayang terbang melewati ingatannya dan andaikan ia tahu nama gadis itu ia akan menyimpannya jauh di dasar relung hatinya dan akan ia kunci selamanya dengan cinta(cie-cie sok puitis banget sih). Tiba-tiba sja ia mendapat inspirasi saat mengingat gadis itu dan ia mulai menulis sebuah lagu ke buku catatan pribadinya

Sejak awal ku bertemu denganmu

Dan sejak awal perjumpaan itu

Ku merasa ada yang berbeda dengan diriku

Ku merasa tak mampu bila jauh darimu

Berilah satu kesempatan untuk dekat denganmu

Walaupun hanya sekali dalam kehidupanku

Takkan ku sia-siakan semua itu

Karena ku menginginkanmu dalam hidupku

REFF:

Ku mencintaimu sepenuh hatiku

Andai saja kau tahu

Namun sang waktu tak izinkan kita bersatu

Kau takkan mungkin menjadi milikku

Namun aku tak sanggup untuk katakan

Namun aku tak mampu untuk bicara

Karena kau telah membuatku membeku

Dan tak mampu berkata-kata di depanmu

Karena sudah merasa lelah ia menutup buku catatannya dan berbaring sejenak namun tanpa sadar ia tertidur.


Keesokan harinya ia bertemu dengan gadis itu lagi dan ia masih tidak bias berkata apa-apa karena ia merasa bahwa tubuhnya membeku dan mulutnya terkunci rapat (nggak bias di buka sama kunci, kunci inggis, kunci pas ataupun kunci-kunci lainnya soalnya masalah perasaan bukan masalah pintu atau kendaraan). Sembari mengumpulkan keberanian untuk menyapa ternyata "Hai, selamat pagi." Sapa gadis itu kepadanya atau seseorang yang ada di belakangnya sebenarnya ia ingin sekali mambalasnya tapi "Hai, Selamat pagi." Terdengar jawaban tepat di belakang Squall. "Apa kabar Ashe?" Tanya gadis itu kembali kepada seseorang yang bernama Ashe. "Aku baik. Bagaimana denganmu…" "Ayo cepat katakana siapa namanya." Batin Squall "Rinoa."kata Ashe.

"Ternyata namanya Rinoa. Sungguh nama yang indah secantik orangnya."batin Squallpada saat pelajaranpun ia terus memikirkan tentang Rinoa yang kini mengisi hari-harinya dengan senyuman manis dari bibirnya. " Andaikan saja aku dapat mendekatinnya dan berkenalan dengannya. Tapi mengapa tubuhku seakan membeku saat menatap ?"teriaknya dalam hati (apa ada yang bias dengar kalo Squall lagi tereak).

Di universitas Asterisk Squall memilih ekstrakulikuler band atau music(emang di universitas beneran ada ekstrakulikulernya?). Di sana ia bertemu dengan banyak orang yang berbeda-beda sifatnya namun sama-sama memilih music sebagai jalur pengembangan diri. Awalnya ia merasa grogi karena tidak terbiasa dan ia piker banyak yang lebih hebat darinya dan sombong namun ia salah setelah beberapa hari mengikuti ekstra ia mulai terbiasa malah ia mendapat banyak teman dan membentuk band sendiri bersama teman –teman ekstranya yaitu Zell, Selphie dan juga Irvine. Karena mereka adalah band yang baru terbentuk beberapa bulan mereka hanya mengisi acara di universitas sajanamun sekian lama hanya mengisi acara di universitas mereka ingin merasakan tampil di luar universitas. Hingga pada suatu hari "Hai teman-teman lihat apa yang aku bawa?" Tanya Selphie kepaa yang seperti biasa sedang nongkrong di kantin. "Apa yang kau bawa?" Tanya Zell sambil menelan makanannya "Aku membawa formulir pendaftaran lomba band se-Galbadian."Kata Selphie dengan bersemangat. "Whoa that`s great. jadi kita bisa manggung di luar universitas sekaligus menunjukkan kebolehan kita, Oh yeah."Kata Zell dengan penuh semangat tak kalah dengan Selphie. "Baiklah mari kita mendaftar untuk jadi salah satu peserta dan kita tunjukkan kepada mereka siapa kita, Oh yeah(memangnya kalian siapa kita kan mahasiswa siapa lagi sih)."Kata Irvine dengan suara gitar yang terdenagar keras. "Baiklah ayo kita latihan." Kata Squall kepada temannya. Mereka giat berlatih 3 kali dalam seminggu untuk menjadi juara.


Pada suatu hari yang indah dengan cahaya mentari menyinari bumi Squall berlatih dengan gitarnya dan menyelesaikan lagu yang telah ia buat dan akan mereka nyanyikan di lomba band nanti.

Sejak awal ku bertemu denganmu

Dan sejak awal perjumpaan itu

Ku merasa ada yang berbeda dengan diriku

Ku merasa tak mampu bila jauh darimu

Berilah satu kesempatan untuk dekat denganmu

Walaupun hanya sekali dalam kehidupanku

Takkan ku sia-siakan semua itu

Karena ku menginginkanmu dalam hidupku

REFF:

Ku mencintaimu sepenuh hatiku

Andai saja kau tahu

Namun sang waktu tak izinkan kita bersatu

Kau takkan mungkin menjadi milikku

Namun aku tak sanggup untuk katakan

Namun aku tak mampu untuk bicara

Karena kau telah membuatku membeku

Dan tak mampu berkata-kata di depanmu

Tanpa ia sadari ternyata seorang gadis cantik yang menemaninya bernyanyi sedari tadi "Permainnan gitar yang kau berlatih?" puji gadis itu sekaligus bertanya kepada Squall. Saat Squall mengok kebelakang di mana suara itu berasal ia terkejut dan jantungnya langsung berdegup kencang "te…te…terima kasih,a… aku belajar dari ayahku dan ka…..kami biasa bermain di runah."Kata Squall terbatabata. "Pasti ayahmu hebat,kan?" Tanya Rinoa kepada Squall dan membuat jantung Squall bedegup semakin kencang. "I…i..iya ayahku he..hebat dalam bermain alat music." Kata Squall menjelaskan panjang lebar(bukan persegi panjang lho) tentang ayahnya. "Oh ya hampir lupa. Kenalkan namaku Rinoa, Rinoa Heartlily. Namamu Siapa?"Tanya Rinoa kepada Squall. "Na…na..namaku Squall, Squall Leonhart."Jawab Squall masih terbata-bata karena wajah Rinoa begitu dekat dengannya.

Itulah awal perkenalan antara Rinoa dan Squall. Bagaimankah kisah selanjutnya apakah Squall dapat mengungkapkan persaannya pada Rinoa atau ia akan memendamnya utuk selamannya? Kalo kalian pingin tahu kisah selanjutnya tungguin aja chapter berikutnya dan jangan lupa DI R-E-V-I-E-W ya okeh