Halo minna . Ini fic pertama Yurii looh! :D *ditendang*

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuSaku

Rated : T

WARNING : Fail Angst, OOC, Typo, Gajelas, Dan lain sebagainya yang membuat readers muak *PLAK!*

DLDR!

Selamat membacaa. XD

Justice

.

.

.

Chapter 1 : Prolog

Terkadang aku tak mengerti. Mengapa di dunia ini sungguh tak adil. Semua orang membenciku. Tak ada yang menginginkanku. Mungkin juga termasuk dirimu, yang kucinta. Tetapi aku bersyukur. Karena aku masih bisa mencintaimu-

-di sisa-sisa hidupku.

Flashback :

4 tahun yang lalu.

"Ne, Sasuke-kun. Jika kau dewasa nanti, lalu kau menemukan wanita yang kau cintai. Apakah kau akan meninggalkanku?" tanya Sakura, gadis polos berumur 12 tahun tersebut.

Laki-laki yang lebih tua 2 tahun itupun menoleh, menatap intens emelard sang gadis berambut bubble gum tersebut. Yang di pandang pun mengerutkan alisnya heran. Merasa pertanyaannya diacuhkan, Sakura berkata lagi.

"Jawab Sasuke-kuuunn!" rengek Sakura.

"Hn. Tentu saja tidak, Sakura. Karena-" Sasuke sengaja menggantung kata-katanya yang otomatis membuat Sakura penasaran.

"Karena?" tanya Sakura.

"Lupakanlah" ucap Sasuke membuat Sakura mengerucutkan bibirnya.

"Huh. Sasuke-kun menyebalkan" gerutu Sakura.

'Bodoh! Bodoh! Bodoh! Mengapa aku tak mengatakannya!' rutuk bocah Uchiha itu dalam hati.

"Sasuke-kun, aku lapar, kau tak ingin pulang?" tanya Sakura.

"Hn, tidak" jawab Sasuke.

"Baiklah, aku pulang Sasuke-kun. Jaa" pamit Sakura. Sebelum Sakura melangkah, Sasuke menarik lengan Sakura lembut.

"Ada a-"

"Perlu kuantar?" tanya Sasuke. Sakura tertawa kecil.

"Tak perlu Sasuke-kun. Rumahku kan dekat sekali" jawab Sakura dengan kekehan kecilnya.

"Hn, hati-hati" pesan Sasuke. Dengan anggukan kecil Sakura pun melangkah menuju rumahnya. Sasuke mengawasi punggung gadis itu hingga benar-benar menghilang.

'Sebenarnya, aku mencintaimu. Haruno Sakura' batin Sasuke.

Sasuke tersenyum kecut. Dia tak tahu harus bagaimana menyampaikan perasaannya pada Sakura. Setiap ingin mengatakannya. Ego Sasuke selalu menggagalkannya. Egonya terlalu besar untuk di kesampingkan. Sasuke egois. Ya, dia memang egois.

"Bodoh!" gumamnya pada diri sendiri.

.

.

.

"Sakura-chan! Cepatlah keluar! Sasuke-kun sudah menunggumu di luar!" teriak Saki, ibu Sakura.

"Baik Kaa-san!"

Sakura bergegas mengganti pakaiannya. Menyisir rambutnya. Lalu bergegas menuruni tangga. Hari ini Sasuke mengajak Sakura jalan-jalan karena ada sesuatu yang ingin dibicarakannya.

"Sasuke-kun! Maaf membuatmu menunggu" ucap Sakura.

"Hn, tak apa. Baa-san, kami pergi dulu" pamit Sasuke pada Saki.

"Kaa-san, kami pergi dulu" pamit Sakura mengecup pipi ibunya.

"Ya, kalian berhati-hatilah" pesan Saki.

.

.

.

Tujuan Sasuke dan Sakura adalah sebuah bukit yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Di dekat bukit itu ada sebuah danau kecil yang indah. Di situ lah Sasuke dan Sakura sekarang. Keduanya hanya diam sedari tadi. Sakura memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Ne, Sasuke-kun. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Sakura.

Sasuke menghela nafas. Memantapkan hatinya untuk mengatakan sesuatu hal kepada Sakura.

"Besok, aku akan-" kata-kata Sasuke menggantung. Sakura merasa hal itu bukanlah hal yang baik.

"-pindah ke Otogakure" ucap Sasuke lirih.

Seketika emerald Sakura membulat tak percaya. Air matanya membendung di pelupuk matanya, bersiap untuk keluar kapan saja. Hatinya terasa terkoyak-koyak. Sakura menyentuh dadanya. Sakit. Sakit sekali. Bukan sakit karena kehilangan Sahabatnya, tetapi karena perasaan lain. Dan Sakura tidak menyadari itu.

"O-oto? Ke-kenapa Sasuke-kun? Ke-kenapa?" tanya Sakura. Air matanya sudah tidak dapat di bendung lagi. Sakura menangis di depan Sasuke.

"Otou-san ada pekerjaan disana. Sebenarnya aku tak ingin ikut, tapi Otou-san memaksaku. Maafkan aku Sakura" jawab Sasuke.

Sasuke pun tak berbeda dengan Sakura. Hati nya pun terasa seperti di robek paksa oleh pisau yang tumpul. Wajahnya sendu. Onyx kelamnya tak lagi menampakkan ketegasan. Melainkan , yang terlihat hanyalah kesakitan dan keputus asaan.

"Maafkan aku, Sakura" ucap Sasuke. Tangannya terulur untuk menghapus air mata gadis. Sakura meraih tubuh tegap Sasuke. Memeluknya erat, seakaan tak ingin melepasnya. Sakura menangis sejadi-jadinya di pelukan Sasuke.

"Aku tak ingin kehilanganmu Sasuke-kun!" gumam Sakura di tengah-tengah isak tangisnya.

Sasuke mendekap erat tubuh mungil Sakura. Tak ingin melepaskan gadisnya. Andai waktu dapat di hentikan, ia ingin terus seperti ini bersama Sakura. Sayangnya, takdir berkata lain. Takdir tak mengijinkan mereka tetap bersama.

Sakura terus menangis di pelukan Sasuke. Dia terus menangis. Sakit, kecewa, marah, sedih, benci, bercampur menjadi satu di dada Sakura. Dia tidak ingin Sasuke pergi. Dia tak ingin kehilangan Sasuke. Sungguh! Dia tak ingin. Dia hanya bisa menangis. Hanya menangis.

"Sudahlah, Sakura. Aku pasti akan kembali" ujar Sasuke mantap.

Sakura mendongakkan kepalanya. Menatap onyx sang Uchiha, mencari kebenaran dari kata-katanya tersebut. Onyx miliknya memperlihatkan keseriusan di setiap kata-katanya.

"Janji, Sasuke-kun?" tanya Sakura sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji" Sasuke pun mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Sakura.

Dan disitu lah tempat yang menjadi kisah perpisahan dua Sahabat, atau lebih tepatnya seperti perpisahan sepasang kekasih. Ya, mereka lebih terlihat seperti sepasang kekasih.

Sasuke dan Sakura beranjak pulang karena hari yang sudah hampir gelap. Sasuke menggandeng tangan Sakura erat. Takut gadis itu akan pergi dari sisinya.

"Besok, aku akan berangkat jam 9" ucap Sasuke.

"Aku akan mengantar Sasuke-kun! Kumohoonn!" rengek Sakura.

'Aku pasti akan merindukan saat kau manja seperti ini, Sakura' batin Sasuke.

"Tentu" ucap Sasuke. Sebuah senyuman terpampang di wajah tampannya.

"Baiklah! Tunggu aku besok ya Sasuke-kun!" ujar Sakura.

"Hn"

Besok akan menjadi akhir dari masa-masa kecil mereka sekaligus akan menjadi awal perjalanan cinta mereka.

.

.

.

Kriing! Kriing!

Jam weker Sakura berbunyi. Dengan mata masih tertutup, Sakura meraih jam weker itu. Dilihatnya jam menunjukkan pukul 07.30. Sakura mengucek-ucek matanya.

"Hoaaamm~. Hari ini aku harus mengantar Sasuke-kun" ucap Sakura.

Setelah itu Sakura bersiap-siap mandi.

30 menit kemudian.

"Aku harus cepat!"

Sakura bergegas mengganti pakaiannya dengan kaos berlengan panjang berwarna putih dengan celana jeans panjang berwarna hitam. Hanya membutuhkan waktu 15 menit, Sakura sudah siap untuk menyusul Sasuke menuju bendara.

"Kaa-san! Sakura pergi dulu ya!" pamit Sakura sambil berlari ke halaman rumahnya.

"Ya, hati-hati Sakura-chan!" teriak Saki.

Sakura pun bergegas mengayuh sepedanya menuju bandara. Perjalanannya lumayan jauh. Membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai kesana.

"Fuuh! Aku harus cepat!" ucap Sakura terengah-engah.

20 menit pun berlalu. Jam tangan Sakura menujukkan waktu pukul 08.15. Sakura mengayuh sepedanya lebih cepat. Takut jika Sasuke sudah berangkat. Sesampainya di bandara, Sakura segera berlari masuk ke bandara. Sakura menengok ke semua penjuru ruangan, tapi tak didapatkannya Sasuke ada disana. Tanpa disengaja, Sakura melihat Sasuke berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan. Sakura berlari menyusul Sasuke.

"SASUKE-KUUUUUNN!" teriak Sakura. Sasuke menoleh dan mendapati Sakura memeluknya dari belakang. Wajah Sasuke terlihat kaget, juga bahagia.

"Sa-sakura? Kau datang?" tanya Sasuke.

"Tentu! Aku tak ingin membiarkanmu pergi begitu saja! Aku ingin mengantar kepergianmu Sasuke-kun!" jawab Sakura. Bulir air mata membasahi pipi putihnya. Sasuke tersenyum melihatnya.

"Sst! Jangan menangis, Sakura. Aku akan kembali" ucap Sasuke lembut sembari mengusap air mata Sakura dengan ibu jarinya.

"Berjanjilah, Sasuke-kun! Aku akan terus menunggumu!" ujar Sakura.

"Hn"

Dan CUP! Ciuman perpisahan lembut dari Sasuke akan menjadi awal dari kisah percintaan mereka.

"Sayonara, Sakura" gumam Sasuke lirih.

End of flashback.

.

.

.

"Sakura-chan!" panggil Saki lembut.

"Ah! Kaa-san, ada apa?" ucap Sakura terkejut.

"Jangan melamun terus, makanlah sarapanmu" ujar Saki lembut.

"Gomen, Kaa-san"

'Sampai saat ini pun aku masih menunggumu, Sasuke-kun. Kembalilah, cepat! Ada yang ingin kusampaikan padamu' batin Sakura lirih.

.

.

.

TBC

Fiuuh..

Akhirnya selesai juga chap 1, hehe XD

Gomen ne kalo gajelaaass x_x

Oke, segini dulu aja chap 1 :D

Mind to RnR ?

[ Rav Hyurii ]

24-10-2012