"Berapa lama kau sanggup mencintaiku?"
"Selamanya. Tidak peduli napasku telah berhenti, tidak peduli ragaku telah tiada, selama jiwaku masih ada—tidak. Bahkan jikapun jiwaku telah tiada, cintaiku pada anda tidak akan pernah berubah. Aku akan selalu mencintai anda, hingga akhir waktu."
Till The End Of Time
By : Razux
.
.
.
Disclaimer : Inuyasha Belong To Rumiko Takahashi.
Prologue
Salju turun dengan pelan dari langit menutupi tanah coklat dibawahnya, membuat bumi seakan tertutup sebuah karpet putih. Tidak ada bunga yang disukai gadis itu yang tumbuh. Tidak ada kelopak bunga berwarna merah, kuning, merah muda, jingga ataupun hijaunya daun yang ada, sejauh mata memandang, yang ada hanyalah putih—putihnya salju.
Gadis itu duduk di atas futon-nya menatap alam putih itu melalui jendela yang terbuka dalam kamarnya. Usianya baru sekitar enam belas tahun. Dengan rambut sehitam langit tanpa bintang, kulit seputih salju, hidung yang mancung, bibir yang munggil, mata coklat besar yang selalu jernih dan bersinar penuh keluguan—gadis itu sangat cantik. Namun, sekali melihat saja, dia tahu, ada yang salah dengan gadis itu. Pipi dan bibirnnya yang selalu merona merah seperti kelopak mawar musim semi, kini telah tiada. Wajahnya yang selalu melambangkan musim semi, kini telah digantikan dengan putihnya musim dingin.
Gadis itu sedang sekarat.
Dia berdiri dalam diam menatap gadis itu dari pintu shoji yang terbuka. Mata emasnya telah lama mengamati gadis itu, namun yang bersangkutan tidak menyadarinya. Dia yang membuka pintu kamar dengan pelan tanpa suara karena tidak ingin menganggu tidur gadis itu hanya bisa tertegun saat melihatnya. Meski sakit, meski sekarat, gadis itu tetap saja begitu cantik, begitu suci, begitu polos dan begitu bersih. Murni tanpa noda, seperti salju yang turun di luar sana.
Dengan pelan, dia melangkahkan kakinya ke dalam kamar tersebut. Menyadari kehadiran seseorang dalam kamarnya, gadis itu segera menolehkan kepala menatap dirinya. Mata coklat itu berbinar dan sebuah senyum menghiasi wajah gadis itu—senyum sehangat dan seindah musim semi, senyum yang selalu terukir di dalam hatinya.
