Chapter 1


Title : My Emerald

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Warning : AU, OOC.

Rated : T

Genre : Romance Slight Drama.

Pairing : -masih rahasia-


Ini fict pertamaku lhoooo *emang nanya kata readers*..

Gomen ya kalau masih banyak kekurangannya *emang banyak kata readers lagi*...

Terus kisah ini terinspirasi dari salah satu komik yang pernah aku baca, tapi judulnya aku lupa..*dasar pikun* maklum lah aku kan bacanya waktu macih kecill *alay mode on*

Terus buat pairingnya kita liat aja nanti ya *kita? kaya ada yang mau baca fict ini aja –hikshikshiks-*...

Terus buat rate-nya masih T aja*padahal belum nyampe tuh*...

Terus buat genre-nya masih romance slight drama..

Terus-*cepetan digetok readers*

He gak jadi udahlah kita masuk aja ke ceritanya...

CHAPTER 1

LAMARAN DI USIA 4 TAHUN

Di sebuah Rumah Sakit tepatnya Rumah Sakit Konoha, Angin musim gugur bertiup kencang, udara dingin berhembus dimana-mana, membuat semua orang tidak mau keluar dari selimutnya, tetapi tidak dengan kedua anak ini, mereka sedang berbincang-bincang di bawah pohon Sakura yang satu persatu daunnya gugur.

"Kamu kenapa menangis?" tanya seorang anak laki-laki berumur 7 tahun pada seorang anak perempuan berumur 4 tahun yang tengah menangis di bawah pohon Sakura, ia duduk memeluk kedua kakinya dan membenamkan wajahnya di antara kaki-kaki mungilnya, suara tangisannya lah yang membuat anak laki-laki itu tahu kalau ia sedang menangis.

"Hiks-hiks-hiks, I- Ib- Ibuku hiks- hiks!" ujar anak perempuan itu, ia masih membenamkan wajahnya.

"Kenapa Ibumu?" tanya anak laki-laki itu lagi sambil duduk di samping anak perempuan itu.

"Hiks- hiks, I- Ibuku ko- koma hiks- hiks!" jawab anak perempuan itu.

Anak laki-laki itu lalu mengacak-ngacak rambut pink anak perempuan itu dengan lembut, seolah ingin memberikan ketenangan pada anak perempuan itu.

"Sudahlah kamu tidak perlu bersedih lagi, aku yakin pasti ibumu akan baik-baik saja!" ujar anak laki-laki itu sambil menghapus air mata yang membasahi pipi mungil gadis kecil itu.

"Eh, benarkah?" tanya anak perempuan itu tetapi kali ini dia memandang langsung mata onyx yang menatapnya sedari tadi dengan mata yang berbinar-binar.

Anak laki-laki itu menatap anak perempuan yang sedang menangis dengan penuh arti, emerald bertemu onyx, ia seperti merasakan apa yang dirasakan oleh anak perempuan itu, entah mengapa rasanya anak laki-laki itu tersihir oleh keindahan mata emerald yang berkaca-kaca itu, rasanya ia ingin melindunginya dari luka sekecil apapun.

"Ya tentu, jika kamu berdoa dengan tulus untuk kesembuhannya!" kata anak laki-laki itu sambil tersenyum.

"Mmm, benar daripada aku menangis lebih baik aku berdoa untuk Ibuku!" kata anak perempuan itu sambil bangkit dari duduknya.

" Terimakasih ya.." sambung anak perempuan itu lagi.

"Sama-sama!" ujar anak laki-laki itu lagi.

Anak perempuan itu lalu berdoa dalam hatinya, ia mengepalkan kedua tangannya dan menaruhnya di depan dadanya. Setelah itu ia tersenyum kepada anak laki-laki yang sedari tadi memandangnya itu.

"Ngg, kalau kakak kenapa kakinya diperban dan kakak menggunakan tongkat seperti itu?" tanya anak perempuan itu.

"Setahun yang lalu aku mengalami kecelakaan, kakiku patah, sehingga aku harus dirawat disini, tapi sekarang kakiku sudah tidak apa-apa, mungkin sebentar lagi aku akan keluar dari rumah sakit ini!" jelas anak laki-laki itu.

"Oh jadi begitu!" anak perempuan itu mengangguk-anggukan kepalanya, pertanda ia mengerti.

"Oh iya siapa namamu?" tanya anak laki-laki itu lagi.

" Sakura, Haruno Sakura!" jawab anak perempuan itu sambil membungkukkan badannya.

"Sakura Haruno, Hmm bunga Sakura musim semi, nama yang cantik, secantik orangnya!" ujar anak laki-laki itu.

"Te-terimakasih kak!" jawab anak perempuan itu sambil tersipu malu, terlihat jelas rona merah di kedua pipinya yang mungil itu.

"Kalau kakak?" tanya anak perempuan itu.

"Namaku..." belum sempat anak laki-laki itu melanjutkan tiba-tiba datang seorang pria.

" Sakura, kau disini rupanya nak, Ibumu sudah sadar, ia ingin bertemu denganmu!" kata Kakashi yang tak lain adalah ayah Sakura.

"Benarkah Yah? Syukurlah ayo aku ingin bertemu Ibu sekarang!" Ujar anak perempuan itu riang sambil berlari menuju kamar ibunya, sepertinya ia lupa akan kehadiran anak laki-laki yang menghiburnya tadi.

"Terimakasih ya telah menemani Sakura!" kata Kakashi kepada anak laki-laki itu.

"Sama-sama om!" jawab anak laki-laki itu.

"Ya, sampai jumpa lagi!" kata Kakashi sambil berlari kecil, mengejar putrinya yang terlebih dahulu berlari.

1 minggu kemudian

"Kakak!" panggil Sakura pada anak lak-laki yang tengah duduk di bawah pohon Sakura, anak laki-laki yang seminggu lalu mengihiburnya ketika ia menangis.

"Eh, Sakura!" jawab anak laki-laki itu.

"Kakak kok baru muncul sekarang? Kemarin kemana saja kak, aku bosan sendirian disini terus tau!" ujar Sakura sambil menggembungkan pipinya pertanda kekesalannya.

"Oh, seminggu kemarin aku sibuk terapi kakiku ini jadi aku baru sempat kesini sekarang, tenang saja habis ini aku pasti akan selalu menemani Sakura, kebetulan terapiku sudah selesai !" jawab anak laki-laki itu sambil tersenyum.

Krik-krik-krik...

Hening sesaat...

"Emm, kakak ibuku akan pulang hari ini!" ujar anak perempuan itu sambil menundukkan kepalanya, bulir-bulir air mata pun jatuh dari mata emeraldnya.

"Lho, kok kamu sedih sih harusnya kan kamu senang?" tanya anak laki-laki itu.

"Hiks- hiks, aku sedih aku tidak bisa bertemu dengan kakak lagi!" jawab Sakura sambil tersedu-sedu.

Anak laki-laki itu tersenyum, kemudian mengangkat dagu Sakura dengan ibu jarinya, setelah itu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura dan 'CUP', satu kecupan mendarat di pipi putih Sakura.

Anak laki-laki itu memeluk erat Sakura, kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Sakura.

"Tenang saja Sakura kita pasti akan bertemu lagi, nanti saat usiamu tepat 20 tahun aku akan muncul lagi di hadapanmu sambil membawa cincin bertahtakan batu emerald hijau seperti matamu, dan setelah itu maukah kau menjadi istriku?" tanya anak laki-laki itu.

"Ka- kakak?" ucap Sakura yang masih didekap oleh anak laki-laki tadi, kemudian wajahnya berubah merah padam.

"A-a-aku-" ucap Sakura lagi.

Anak laki-laki itu melepaskan pelukkannya lalu menatap langsung mata emerald indah Sakura dengan mata onyxnya.

"Tidak perlu dijawab sekarang Sakura, nanti saja setelah aku kembali bertemu denganmu lagi, sudah ya Sakura, sampai jumpa lagi!" Ujar anak laki-laki itu.

Kemudian anak laki-laki itu berjalan meninggalkan Sakura ditengah keterkejutannya yang dilamar pada usia 4 tahun.

"Ka-kakak iya kita pasti bertemu lagi nanti!" teriak Sakura pada anak laki-laki itu lalu melambaikan tangan mungilnya.

Kemudian anak laki-laki itu berhenti, dan menghadap Sakura lalu ia tersenyum dan melambaikan tangannya.

TO BE CONTINUE...

Ada yang bisa nebak gak anak cowok itu siapa?

Kalau bisa nebak aku kasih gratis tanda tangan aku dehhh..*hoeekkk jadi males nebaknya*

Hehehe

Kidding...

Pasti para Senpai udah tau kan...*yaeyalah*

Udahan aahh..

Hapunten atuh bilih aya cariosan simkuring anu kirang merenah*ini bahasa sunda*

Please review and review...

OKOKOK..

Ditunggu kritik, saran, masukan, pendapat, kue bolunya juga ya*lhooo*..

Akankah * pake nada Ivan Gunawan* anak laki-laki itu akan menepati janjinya pada Sakura?

Penasaraaan kan readers?*gak tuh kata readers*

Kita tunggu kelanjutannya pada chapter berikutnya...

JAAA...