Whisper Twilight
.
DoubleR Present©
.
Cast : Lee Sungmin, Lee Hyukjae, Kim Ryeowook, Lee Donghae
.
Pairing : KyuMin
.
Genre : Romance, Hurt/comfort, AU, School Life
.
Rate : T
.
Warning : Yaoi , Miss Typo(s)
.
Disclaimer : Saya hanya meminjam nama mereka. Mereka seutuhnya milik Tuhan, Orang tua mereka dan S.M Entertainment. Don't Like Don't Read!.
.
Summary : "Love can be anything. Can unrequited love, sometimes also unanswered. Love causes injury, but also the ease."
oOo^^oOo
Winter,
December, 31th 2012
Someone pov
Rindu dan kau itu seperti angin. Tak bisa kulihat, tapi kurasakan kehangatan juga kegelisahannya. Sepotong pagi, seikat rindu, senyata matahari, senyata ketakutanku yang bergegas mengakhiri hadirmu di sisiku. Cinta tak pernah cukup, hanya butuh dimengerti, demikian kata pagi untuk sendiriku. Aku yang membuatmu terluka, tapi kenapa justru perih yang berbalik tajam melukakan lukaku ? cinta yang kujaga untukmu seperti bayanganku dalam cermin, begitu nyata, tapi tak pernah bisa kusentuh.
"Hai, apa kabarmu ? kuharap kau baik. Apa kau membenciku ?" tanyaku pada sebuah nisan yang di dalam nya terdapat tubuh orang yang kucinta.
"Hahaha apa aku sudah gila ? setelah menyakitimu aku malah datang kemari dan bertanya apa kau membenciku." Ya, aku kira aku sudah gila sekarang, karena aku bertanya pada nisan yang tidak akan memberikan jawabannya.
Tanpa kusadari air mataku kembali terjatuh, sungguh sakit sekali rasanya sehingga rasanya aku lebih baik mati menyusul nya daripada terus menerus hidup dengan cinta yang mencekikku dan penderitaan ku bertambah dengan besarnya rasa bersalahku. Katakan aku bodoh, gila, bajingan, aku tidak akan marah karena memang begitulah aku dulu, seandainya aku bisa mengulang waktu untuk bersamanya aku rela menukar seluruh sisa hidupku untuk kembali ke masa itu.
.
Begitu beda, tanpamu.
Begitu sepi, tanpamu.
Begitu tak bisa dan tak terbiasa aku tanpamu
.
oOo^^oOo
Spring,
March, 09th 2003
Normal pov
Pagi ini seorang namja kecil yang manis sedang melangkahkan kaki mungilnya dengan senandung kecil yang mengalun indah dari bibir shape M nya, namja kecil itu terus berjalan dengan riang menuju sekolahnya Anyang Elementary School. Siapa yang tidak tahu sekolah itu ? sekolah elit yang berisi siswa siswi dari kalangan atas, berbeda dengan namja kecil ini yang masuk ke sekolah itu karena kecerdasan nya dan tentu saja melalui jalur beasiswa.
" Lee Sungmin." panggil seorang bocah pada namja kecil tadi, ya nama namja kecil yang manis tadi adalah Lee Sungmin dan yang memanggilnya adalah satu dari tiga sahabatnya Lee Donghae, kenapa hanya tiga ? karena menurut siswa siswi lain Lee Sungmin bukanlah orang yang pantas untuk dijadikan seorang teman, sungguh tidak masuk akal.
"eoh Donghae, kenapa kau disini ?" tanya Sungmin karena dia mendapati sahabatnya ini sedang berdiri di depan pagar sekolah, kenapa tidak masuk ? begitulah isi pikiran Sungmin saat ini.
"Aku menunggumu, ayo kita masuk." ajak Donghae dan segera menyambar tangan Sungmin untuk digenggam dan masuk ke dalam gedung sekolah tanpa tahu bahwa perbuatannya telah menimbulkan semburat merah tercetak jelas di pipi chubby Sungmin.
"Sungmin Hyung!" sapa seorang namja kecil lainnya saat melihat Sungmin yang sedang digandeng Donghae kemudian berlari dan memeluknya.
"Hyukkie, hm.. mana Ryeowook ?" Sungmin berkata kepada namja yang masih betah memeluknya, ya dia adalah Lee Hyukjae atau biasa dipanggil Hyukkie.
"Kenapa Hyung menanyakan Wookie ? yang memelukmu kan aku." Hyukkie mempoutkan bibirnya sehingga membuat Sungmin dan tentu saja Donghae yang sedari tadi diam terkekeh.
"Hyung kan sudah melihatmu sekarang dan Wookie belum." Sungmin mengelus kepala Hyukjae sayang, ya tidaklah heran apabila tiga sahabatnya ini akan bermanja pada Sungmin karena memang Sungmin lah yang paling tua diantara mereka walaupun mereka sekelas.
"Apa ada yang sedang membicarakanku ?" seorang namja mungil berjalan mendekat kearah Sungmin dan menyusup diantara pelukan Sungmin dan Hyukjae.
"YA! Wookie lepaskan Sungmin Hyung!" Hyukjae mendorong dorong namja mungil yang dipanggilnya Wookie atau kim Ryeowook yap lengkap sudah tiga orang sahabat Sungmin, Lee Donghae,Lee Hyukjae,Kim Ryeowook.
"Kalian melupakanku." sungut Donghae dan memasang wajah kesalnya membuat ketiga sahabatnya mengerutkan dahi karena wajah kesal Donghae benar-benar aneh menurut mereka.
"YA! ikan mukamu sudah jelek jadi jangan kau tambah kadar kejelekannya dengan memasang tampang seperti itu." Hyukjae berlalu memasuki ruang kelasnya.
"Ada apa dengan Hyukkie ?" Donghae membulatkan matanya mendengar perkataan Hyukjae dan segera tersadar ketika mendengar tawa nista yang berasal dari Ryeowook dan Sungmin.
"Apa wajahku jelek ?" Donghae mengusap wajahnya dan memasang tampang memelasnya di hadapan Sungmin dan Ryeowook.
"Aniyo~ wajahmu tidak jelek hanya mirip ikan." Ryeowook menepuk nepuk pipi Donghae dan tanpa rasa bersalah meninggalkan Donghae yang sudah berkaca-kaca.
"Hahaha.. mereka hanya bercanda hae, kau tampan kok." Sungmin merasakan wajahnya kembali memanas sat mengatakan itu dan yang terjadi selanjutnya hampir membuat seorang Lee Sungmin pingsan karena Donghae memeluknya erat.
"Huweee.. aku mencintaimu Hyung hiks,,kau yang terbaik." Sungmin tersenyum miris mendengarnya karena Donghae hanya menganggapnya sebatas Hyung tidak lebih, kalau Lee Sungmin mempunyai sebuah rahasia maka rahasianya itu berhubungan dengan namja yang sedang memeluknya ini.
"Ne, ayo kita masuk." Sungmin menarik Donghae yang masih menangis kedalam kelas sambil menundukkan wajahnya karena tidak nyaman akan tatapan menusuk dari teman sekelasnya.
"Haaah,, kenapa selalu seperti ini, apa salahku sehingga membuat mereka tidak menyukaiku."
Sungmin menangkupkan kedua tangannya pada wajah saat sudah duduk di kursinya dan terdengarlah isakan pelan yang menandakan namja kecil itu menangis , Ryeowook yang melihatnya langsung memeluk Sungmin karena dia sangat mengerti bagaimana perasaan Sungmin saat ini dimusuhi oleh teman teman satu kelas oh tidak bahkan satu sekolah hanya karena Sungmin bukanlah dari kalangan atas seperti mereka dan Sungmin sekolah di sini karena beasiswa, siapa yang tidak sedih bila seperti itu.
"YA! kenapa kalian memandang Sungmin Hyung seperti itu hah,," Hyukjae berdiri dan memandangi seluruh teman temanya yang berada di kelas dengan tatapan membunuh.
"Kenapa kau berteriak ? bukankah itu wajar ? Lee Sungmin tidak pantas bersekolah di sini ! lihatlah dia, dia bersekolah disini karena beasiswa artinya dia itu miskin." sentak seorang yeoja kecil yang bername tag Tiffany Hwang.
"Kau itu bodoh makanya tidak tahu arti beasiswa ! Sungmin Hyung mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya, jadi berhenti memusuhinya." Hyukjae berjalan dan menjambak rambut Tiffany sekuat tenaga dan menyebabkan yeoja kecil itu berteriak histeris.
"Kalau kulihat kalian semua masih memusuhi Sungmin Hyung, maka secepatnya ucapkan selamat tinggal pada rambut indah kalian ini." Hyukjae menghempaskan Tiffany dan berjalan menuju depan kelas setelah membuat mata seluruh yeoja di kelas terbelalak.
"Bagi namja jangan kira aku tidak tahu apa yang telah kalian perbuat kepada Sungmin Hyung, dengar ya kalau aku mengetahui kalian memperlakukan Sungmin Hyung dengan kasar kembali maka siap siaplah mendaftar sekolah baru kalau kalian tidak lupa aku akan mengingatkannya kembali kalau aku Lee Hyukjae adalah cucu dari pemilik Anyang Elementary School ini." Hyukjae segera berlari ke arah Sungmin yang kini sedang menangis karena melihat sahabatnya sangat perhatian kepadanya kemudian memeluk Sungmin ,seketika kelas menjadi hening seusai orasi dari Hyukjae.
oOo^^oOo
Suasana kelas 6 A saat ini sangat hening dan sunyi seluruh murid berpikir Hyukjae tidak mungkin bermain main dengan kata katanya barusan, Hyukjae adalah tipe orang yang nekat setidaknya mulai saat ini mereka akan berpikir berulang kali untuk menyakiti Sungmin apabila mereka tidak ingin botak ataupun dikeluarkan dari sekolah.
Keheningan masih tercipta di kelas itu sampai suara seseorang menginterupsi pikiran seluruh murid
"Annyeong..Kenapa sepi sekali kelas ini." Guru yang dikenal sebagai Jung Sonsaengnim ini sudah duduk dengan manis dan terheran melihat seluruh muridnya terdiam dan lagi Lee Sungmin yang sedang menangis dengan Lee Hyukjae,Kim Ryeowook, dan Lee Donghae yang berusaha menenangkannya.
"Kenapa tidak menjawab ? dan Lee Sungmin kenapa kau menangis ?" jung soensaengnim berdiri dari duduknya kemudian menghampiri Sungmin yang masih dikelilingi oleh tiga sahabatnya.
"Apa kau sakit ? kenapa kau menangis Sungmin-ah ? katakan pada sonsaengnim apa yang membuatmu menangis." guru bahasa inggris yang merangkap sebagai wali kelas 6A itu masih berusaha membujuk Sungmin agar mau mengatakan apa yang membuatnya menangis kemudian dengan lembut guru muda itu mengusap air mata Sungmin yang membasahi pipi chubbynya.
"a,,ani,,aniyo hiks,,sonsaengnim,,aku tidak apa-apa,,hiks."Sungmin berusaha menghentikan tangisnya yang sebenarnya percuma karena isakan nya masih terdengar walaupun kecil.
"Ya sudah kalau tidak apa-apa berhenti menangis ne, apa kau mau ke UKS ? sonsaengnim akan mengijinkanmu, dan Ryeowook, Hyukjae, atau Donghae bisa menemanimu."Jung Sonsaengnim menoleh kepada tiga sahabat Sungmin yang disambut dengan anggukan antusias dari ketiganya.
"Tidak perlu sonsaengnim hiks,, aku sudah tida apa-apa."Sungmin tersenyum dengan manis menampilkan deretan gigi kelincinya yang menggemaskan.
"Hyung jangan seperti itu, lihatlah wajah Hyung sudah merah dan mata Hyung juga sudah bengkak karena menangis pasti tidak nyaman lebih baik Hyung ke UKS." Donghae membujuk Sungmin yang menurutnya keras kepala padahal tadinya dia mengira Sungmin akan mau dibawa ke UKS tetapi pemikirannya sungguh melenceng , oh Lee Donghae sudah berapa lama kau bersahabat dengan Hyung mu itu sehingga baru menyadari betapa keras kepalanya namja kecil bernama Lee Sungmin itu.
"Iya Hyung lihatlah Hyung tidak terlihat baik-baik saja, lebih baik Hyung ke UKS." Ryeowook menangkupkan tangannya membingkai wajah manis Sungmin yang ada disampingnya.
"Badan Hyung juga panas, apa Hyung tidak sarapan ?" Hyukjae menjauhkan telapak tangannya setelah memeriksa suhu tubuh Sungmin.
"Aniyo,,aku baik-baik saja, jangan khawatir." Sungmin kembali tersenyum kali ini senyuman tulus yang mengandung arti bahwa dirinya baik-baik saja, ketiga sahabat sekaligus Jung Sonsaengnim yang melihat senyum tulus itupun tidak bisa berkata apa apa lagi.
"Baiklah, kalau begitu kita kembali belajar,buka buku kalian halaman 34." Semua murid yang ada dalam kelas itu dengan cepat mengeluarkan buku karena Jung Sonsaengnim termasuk guru yang tidak akan mengulang kembali apa yang telah diajarkannya, jadi cukup tahu diri saja dengan memperhatikan Jung Sonsaengnim saat menerangkan materi apabila tidak mau mendapatkan nilai pas-pas makan bahkan di bawah rata-rata untuk mata pelajaran bahasa inggris.
Dua jam pelajaran bahasa inggris dilewatkan dengan keseriusan yang tergambar dari wajah murid maupun sang pengajar Jung Sonsaengnim hingga penyelamat siswa begitulah Hyukjae dan Donghae menyebut lonceng tanda berakhirnya jam pelajaran dan dimulainya jam istirahat.
oOo^^oOo
"Hyung ayo ke kantin." Hyukjae dan Donghae bersamaan mendatangi meja Sungmin dan Ryeowook untuk mengajak Sungmin makan dan menghabiskan jam istirahat dengan bercerita berbagai macam hal.
"Hyukkie, Sungmin Hyung dan aku akan menyusul kalian jadi tidak apa apa bila kalian pergi duluan kekantin." Ryeowook tersenyum ketika mendapati Hyukjae menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar menampilkan gummy smilenya yang indah itu.
"Benar tidak apa-apa bila kami pergi lebih dulu ? " Donghae memandang Ryeowook dan Sungmin bergantian sehingga yang dipandangi hanya bisa menelan ludah melihat tatapan mata Donghae.
"ne,," cicit Sungmin yang sedang menundukkan wajahnya agar tidak terlihat matanya yang sudah berkaca kaca karena matanya sempat melihat tangan Donghae dan Hyukjae saling bertautan hal ini cukup menyakiti hatinya mengingat namja kecil ini menyukai Lee Donghae.
"Baiklah ayo Hyukkie kita ke kantin, aku sudah sangat lapar." Donghae yang sudah lapar itupun segera menyeret Hyukjae menuju kantin tanpa mendengarkan teriakan protes dari orang yang ditariknya.
"Hyung.." Ryeowook meletakkan dua tangannya dibahu Sungmin dan membalikkan tubuh namja kecil itu agar menghadapnya kemudian menaikan dagu Sungmin dengan tangannya sehingga terlihatlah oleh matanya Hyung kesayangannya itu tengah menahan tangis.
"Sungmin Hyung,,lihat aku, apa kau menyukai Donghae Hyung ?" sontak Sungmin membelalakan mata rubahnya ketika mendengar kalimat frontal yang diucapkan oleh Ryeowook, hatinya berkecamuk memikirkan bagaimana mungkin Ryeowook dapat mengetahui rahasia yang selama ini disimpannya.
"Aniyo~ Wookie-ah bagaimana mungkin kau bisa berpikiran seperti itu ?" Sungmin mengalihkan tatapan matanya kemana saja asal tidak menatap mata Ryeowook, Sungmin sangat takut apabila Ryeowook menatap matanya akan terbongkarlah rahasia yang selama ini berusaha ditutupinya, Sungmin tidak mau hubungan persahabatan antara dirinya Ryeowook, Hyukjae, dan Donghae hancur hanya karena dirinya menyukai Lee Donghae itu sangat mengerikan dibandingkan hal apapun yang selama ini diterimanya termasuk pembullyan oleh satu sekolah yang membencinya.
"Hyung jangan berbohong lagi dengan perasaanmu Hyung." Ryeowook menarik Sungmin agar menatapnya, matanya juga sudah berkaca-kaca karena mengetahui sang Hyung yang sangat menderita menahan persaannya sendiri.
"hiks,, iya Wookie-ah Hyung menyukai Donghae tapi Hyung tidak mau persahabatan kita hancur karena Donghae tidak mungkin menyukai Hyung, Donghae namja yang baik Wookie-ah dia pantas mendapatkan seseorang yang disukainya hiks,,"
Akhirnya air mata meluncur bebas dari kedua mata rubah yang indah milik Sungmin, Ryeowook yang mendengarnya hanya bisa memeluk Hyungnya dan menangis bersama Sungmin, tanpa mereka sadari seseorang sedang menangis dibalik pintu kelas dan beranjak dengan air mata yang mengaliri pipi putihnya sambil bergumam "bodoh"
"Sudahlah Hyung jangan menangis lebih baik sekarang kita ke kantin apa Hyung tidak lapar ?" Ryeowook berusaha mengalihkan pembicaraan agar Sungmin berhenti menangis dan berhenti memikirkan perasaannnya yang akan menyakitinya lebih dalam.
"ah iya,, hiks,,lebih baik kita ke kantin menyusul Hyukkie dan Donghae. Hiks,," walaupun masih terisak Sungmin berusaha tersenyum dan menghentikan isakannya agar Ryeowook tidak mersa khawatir terhadapnya.
"ayo Hyung! " Ryeowook menarik tangan Sungmin dan berjalan ke luara kelas, kantinlah tujuan mereka saat ini, tanpa menghiraukan tatapan dan bisikan yang berisi hinaan yang ditujukan untuk Sungmin oleh seluruh siswa siswi yang berada di koridor Ryeowook tetap tenang berjalan dengan Sungmin yang menunduk disampingnya.
"Apa yang kalian lihat hah ? berhenti membicarakan dan menghina Sungmin Hyung ! berkacalah kalian kaya bukan karena uang kalian. Dasar tidak tau diri." tidak tahan dengan semua bisikan yang berisi penuh hinaan yang ditujukan untuk Sungmin, Ryeowook pun berhenti berjalan dan berteriak emosi sehingga membuat seluruh isi koridor terdiam dan menatapnya takut, sungguh jika seorang Ryeowook marah akan sangat mengerikan.
"Maafkan kami Ryeowook-ah, kenapa kau, Lee Hyukjae dan Lee Donghae terus terusan membela anak miskin ini ?" seorang namja kecil bertanya kepada Ryeowook dengan keberaniaan yang dimilikinya karena menghadapi Ryeowook yang sedang marah bukanlah hal yang mudah.
"Dengar ya siapa pun namamu itu tidak penting yang harus kau dan kalian semua ketahui,kami bertiga sangat menyayangi Sungmin Hyung jadi jangan pernah menyakitinya lagi, sudah cukup kami bersabar melihat kalian memperlakukan Sungmin Hyung dengan buruk selama ini jadi mulai sekarang siapapun itu akan berhadapan dengan kami bila berani menyentuh Sungmin Hyung seujung kuku pun kami tidak akan memaafkannya." Ryeowook menatap membunuh kepada setiap orang yang berada di koridor seolah menegaskan kata katanya bukanlah hal yang bisa dianggap ancaman semata.
"Wookie-ah jangan begini" Sungmin mendongak dan berbisik lirih melihat kemarahan Ryeowook dan berusaha membawa Ryeowook berjalan tetapi tetap saja tidak mampu menarik Ryeowook yang sudah terlanjur emosi ini begitu saja.
"Tidak bisa Hyung, aku tidak bisa diam terus terusan melihatmu yang ditindas dan dibully oleh orang orang tidak tahu diri seperti mereka" Ryeowook kembali memandang tajam siswa siswi yang tengah ketakutan di depannya setelah memandang Sungmin lembut.
"Asal kalian tahu, Hyukkie Hyung bahkan tidak segan-segan mengeluarkan kalian dari sekolah ini kalau berani menyakiti Sungmin Hyung kembali, dan aku pun bisa berbuat hal lebih mengerikan daripada itu jika aku mau, jadi lebih baik kendalikan sifat dan mulut kurang ajar kalian itu kalau ingin selamat."
Ryeowook berjalan dengan santainya dan menarik tangan Sungmin menuju kantin setelah membuat seluruh isi koridor ketakutan dengan ancaman nya.
oOo^^oOo
Sesampainya di kantin Sungmin dan Ryeowook langsung menemukan Hyukjae dan Donghae yang sedang duduk sambil menunggu pesanannya segera saja mereka berdua menghampiri Hyukjae dan Donghae.
"Hyung apa sudah memesan makanan ?" Ryeowook mendudukan dirinya disamping Hyukjae yang tengah menunduk.
"Kami sudah memesan, kalian berdua sudah memesan?" Donghae yang sedari tadi memandangi tingkah Hyukjae yang hanya menunuduk menjawab pertanyaan Ryeowook sekenanya.
"Belum biar aku yang memesannya, Wookie seperti biasakan ?" Sungmin berdiri dari kursinya setelah Ryeowook menganggukan kepalanya dan berjalan dengan kepala menunduk kembali seperti kejadian di kelas dan koridor seisi kantin menatapnya tidak suka.
"Kau kenapa Hyung? Aneh sekali." Ryeowook menarik Hyukjae agar mendongakkan kepalanya, sepertinya namja mungil ini hobi menarik-narik orang, walaupun begitu hobi menarik orang ini sukses membuat Hyukjae mendongak menatapnya.
"Hyukkie sudah seperti itu dari tadi, akupun tidak tahu kenapa." Donghae menimpali yang sontak membuat Hyukjae menatapnya dan mengerucutkan bibirnya tidak suka atas perkataan Donghae.
"aku tidak apa-apa Wookie." Hyukjae tersenyum lebar membuat dua orang yang sedang duduk dimeja kantin bersamanya sweatdrop seketika.
"Aneh sekali."Donghae mencibir kelakuan 3D Hyukjae yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.
Disaat mereka bertiga mengobrol dimeja kantin sungmin sedang mengalami hal yang sudah menjadi makanannya sehari hari.
"Hei anak miskin, masih punya muka kau datang ke kantin ini ? apa kau punya uang untuk membayarnya ? hahaha kau kan setiap hari ditraktir oleh ketiga sahabatmu kan ? oh,, malang sekali nasib Lee Hyukjae, Lee Donghae dan Kim Ryeowook mempunyai sahabat seperti mu." Yeoja yang sedang menghalangi jalan Sungmin ini kemudian kembali tertawa diikuti oleh siswa siswi lain yang sedang melihat Sungmin di bully oleh seorang yeoja bernama Jessica.
Tanpa sedikitpun menghiraukan ucapan Jessica yang menghina nya dengan begitu kejam Sungmin berusaha berjalan sambil membawa nampan berisi makanan sebelum langkahnya terhenti ketika dengan lancangnya yeoja kecil bernama Jessica ini menarik seragamnya dan menyiramkan jus ke wajah Sungmin kemudian membuang semua makanan yang ada di nampan Sungmin.
"Hahahaha kau sama saja tidak bergunanya dengan semua makananmu ini, kau hanya sampah di sekolah ini jadi lebih baik kau keluar dari sekolah ini." Jessica hendak menampar Sungmin sebelum sebuah tangan kecil menahannya dan menghempaskan tubuh Jessica hingga terjatuh, semua orang menatap orang yang menghempaskan tubuh Jessica dengan tidak percaya.
"Oppa,," Jessica berusaha berdiri sebelum suara yang dingin dan terkesan mengerikan keluar dari bibir namja yang telah menghempaskannya menghentikan pergerakkannya.
"Jangan pernah kau berbuat seperti ini lagi kepada Sungmin Hyung, atau aku tidak akan segan segan menghabisimu kau dengar itu." Namja kecil itu menatap dingin kepada semua yang menyaksikan pembullyan Sungmin,
"Jangan kira aku tidak berani melakukan itu, aku akan akan menghabisi siapapun yang mulai sekarang berani menyakiti Sungmin Hyung, kalian tidak akan mampu melawanku bila aku menginginkan itu, walau aku masih kecil aku tidak perduli akan masuk penjara sekalipun."
Semua mata terbelalak seketika mendengar suara dingin itu, mereka tidak percaya akan apa yang mereka dengar saat ini.
"Donghae oppa jangan bercanda kau masih kecil jadi takkan mungkin menghabisi kami." Jessica memeluk lengan Donghae setelah berhasil berdiri, ya namja kecil yang menolong Sungmin adalah Donghae, namja kekanakan yang cengeng sehingga mereka semua berpikiran sama bagaimana mungkin Donghae akan melakukan itu sementara selama ini hanya sifat manjanya yang terlihat.
"Aku tidak sedang bercanda, asal kalian tahu pengawal ku sangat banyak jadi kalau aku tidak bisa menghabisi kalian secara langsung aku bisa melalui pengawalkukan ? dan lagi jangan sok akrab denganku, aku muak dengan mu." Donghae dengan kasar menghempaskan tangan Jessica yang dengan santainya memeluk lengannya.
Setelah kata kata dingin dan tajam dari bibir Donghae keluar semua yang menyaksikan Sungmin tadi terdiam mereka sangat tidak menyangka seorang Lee Donghae yang kekanakan dan cengeng akan mengatakan hal yang sangat mengerikan untuk anak berusia 13 tahun seperti mereka.
"Hyung tidak apa apa ? ayo kita pergi dari sini." Donghae mengelap wajah Sungmin yang kotor karena jus yang ditumpahkan Jessica dengan sapu tangannya kemudian membimbing Sungmin berdiri dan kembali menuju meja mereka dimana Hyukjae dan Ryeowook menunggu mereka.
"Hm.. ne tidak apa-apa" Sungmin menundukkan kepalanya karena malu terhadap Donghae ini sudah ketiga kalinya dia ditolong oleh sahabatnya pada hari ini, di kelas oleh Hyukjae, di koridor oleh Ryeowook dan kini Donghae.
"Baiklah ayo Hyukkie dan Wookie menunggu" Donghae membawa Sungmin segera dan ketika sampai di meja tempat Hyukjae dan Ryeowook berada kedua namja kecil yang sedang menunggu mereka sungguh terkejut mendapati Sungmin dalam keadaan mengenaskan.
"Hyung gwenchana ?" Hyukjae segera menghampiri Sungmin yang sedang berusaha membersihkan sisa sisa jus dari wajah dan seragamnya.
"Kenapa bisa begini ?" Ryeowook mengambil sapu tangan di sakunya dan membantu Sungmin membersihkan wajahnya.
"Tadi Sungmin Hyung disiram jus oleh hobae gila bernama Jessica." Donghae duduk disamping Hyukjae dan segera menghabiskan jus stroberi yang tadi dipesan Hyukjae
"Mwo ? Jessica ? Hobae gila yang suka sekali menempel padamu itu ? berani sekali dia." Hyukjae menggeram dan mengepalkan tangannya ketika tahu bahwa Jessica telah berani menyiram Sungmin. Melihat Hyukjae yang seperti akan meledak, Sungmin segera memeluk Hyukjae untuk menenangkannya
"Hyukkie Hyung tidak apa-apa jadi jangan khawatir, biarkan saja mereka sepeti itu, tidak apa asal ada kalian bertiga." Sungmin melirik kearah Ryeowook dan juga Donghae untuk membantunya menenangkan Hyukjae yang dari gelagatnya akan mengamuk.
"Iya Hyukkie jangan mengamuk di kantin nanti saja pulang sekolah." Donghae menyarankan saran yang menurut Sungmin dan Ryeowook menyesatkan.
"Aish.. itu sama saja bodoh, menyesatkan." Ryeowook men-death glare Donghae yang hanya dibalas cengiran oleh namja itu.
"Ya sudah, kali ini kumaafkan mereka tapi lain kali maka habislah mereka." Hyukjae membalas pelukan Sungmin dan terisak pelan, Hyukjae adalah anak tunggal di keluarganya, dia sangat ingin mempunyai Hyung, ketika bertemu dengan Sungmin, namja kecil itu sudah menganggap nya sebagai Hyung kandung karena Hyukjae sangat menyayangi Sungmin, maka dari itu Hyukjae sangat marah bila Sungmin terluka dan akan menghajar orang yang telah menyakiti Hyungnya tanpa sepengetahuan dari Sungmin tentunya.
"Ayo ke kelas, sepertinya sudah masuk." Ryeowook menarik Hyukjae yang masih betah memeluk Sungmin.
"Ne, tapi jangan tarik-tarik." Hyukjae mempoutkan bibirnya dan berdiri kemudian menarik Sungmin untuk berjalan bersamanya meninggalkan Ryeowook dan Donghae yang terbengong dibelakang mereka.
Normal pov end
oOo^^oOo
Sungmin pov
Tanda-tandamu tak juga bisa kubaca. Bahkan sekedar satu katapun, tak ada
Kini aku sedang berjalan menuju kelas bersama Hyukkie, entahlah setelah insiden ditolong Donghae lagi aku merasa perasaanku semakin aneh pada nya, aku tidak tahu perasaan suka itu akan seperti ini, rasanya sangat menyenangkan. Tanpa kusadari kami sudah sampai di depan kelas.
"Hyung sudah sampai, Hyung melamun ?" tanya Ryeowook yang menyadarkanku dari lamunan aneh yang sempat hinggap di otakku tentang Donghae.
"Aniyo Wookie-ah,,hehe ayo kita belajar." Ryeowook hanya memutar bola matanya bosan melihat tingkah anehku, yah biar sajalah aku dianggap aneh kan orang itu Ryeowook hehe..
"Aneh sekali." Ryeowook bergumam, kan benar dugaan ku kalau Ryeowook menganggapku aneh.
Tidak terasa sebentar lagi kami ujian, karena itulah aku bekerja keras untuk ujian kelulusan, dan juga aku juga tidak pernah di bully lagi, ini semua berkat ketiga sahabatku yang sangat kusayangi itu,tetapi entah mengapa akhir-akhir ini aku melihat ada yang aneh dari Hyukkie, kenapa seakan dia menghindari Donghae ya ? ini bukan hanya pemikiran ku sendiri tapi Ryeowook dan Donghae juga menyadarinya bahkan Donghae seakan tidak peduli lagi pada aku dan Ryeowook karena sekarang kerjaannya hanya menempel pada Hyukkie untuk meminta maaf padahal kami sama-sama tahu bahwa Donghae tidak mempunyai salah apapun kepada Hyukkie.
"Hyukkie, kau kenapa menjauhiku ? ayolah aku minta maaf kalau aku bersalah padamu, jebal jangan acuhkan aku." Donghae sekarang duduk disamping Hyukkie sambil meraih tangan Hyukkie dan menggenggamnya, jujur sekali hatiku sangat sakit melihat itu, apa Donghae menyukai Hyukkie ? kalau iya aku akan merelakannya karena aku tidak mau sahabatku menderita walaupun harus merasakan sakit di hatiku, aku tidak apa apa, aku tidak bisa terus terusan melihat Donghae bersedih seperti ini, aku harus bicara pada Hyukkie.
"Hyukkie, Hyung ingin bicara sebentar denganmu." Aku menarik Hyukkie keluar kelas, biarlah untuk kali ini kami membolos jam pelajaran tanpa mengacuhkan Donghae yang meneriakkan nama kami.
"Hyung,, apa yang ingin Hyung bicarakan ?" Hyukkie bertanya ketika kami sudah sampai di taman belakang, ya karena taman ini jarang sekali di datangi oleh siswa siswi lain, jadi lebih baik aku berbicara dengan Hyukkie di taman ini.
"Kenapa kau menjauhi Donghae ?" Aku memaksa menatap mata Hyukkie agar ia mau jujur terhadapku, aku tahu ada sesuatu yang disembunyikan oleh Hyukkie.
"Aku tidak menjauhinya Hyung." Hyukkie memalingkan wajahnya, hal ini semakin membuatku curiga bahwa Hyukkie menyembunyikan sesuatu dariku.
"Jangan berbohong, katakan pada Hyung kenapa kau menjauhi Donghae ?"
Aku kembali menatap Hyukkie dan kini terlihatlah mata Hyukkie yang sudah berkaca kaca, kenapa dengan Hyukkie ? apa ada orang yang menyakitinya ?
"Karena Hyung menyukai Donghae." sontak aku membelalakan mataku, darimana Hyukkie tahu mengenai hal ini ? aku hanya memberitahu Wookie. Apa mungkin Wookie yang memberitahu Hyukkie ? tidak mungkin, Wookie bukan orang yang seperti itu.
"Aniyo, Hyung tidak menyukainya." aku memutuskan memalingkan wajahku dari Hyukkie, ada apa ini ? memang kenapa kalau aku menyukai Donghae ? kenapa Hyukkie sampai harus menjauhi Donghae hanya karena aku menyukai Donghae.
"Hyung jangan berbohong, aku mendengarnya sendiri saat Hyung mengatakannya pada Wookie, aku berada di depan pintu kelas saat itu." Hyukkie menundukan wajahnya dan terdengarlah suara tangisan.
"hm,,kalau begitu kenapa kau menjauhi Donghae ? yang menyukainya kan Hyung ?" aku masih tidak mengerti dengan Hyukkie, kenapa dia malah menjauhi Donghae.
"Karena Donghae pernah berkata bahwa dia menyukai Hyukkie dan meminta Hyukkie menjadi pacarnya"
DEG
DEG
Rasanya aku seperti kehilangan nafas saat kata tersebut keluar dari mulut Hyukkie, aku terdiam dan tanpa sadar air mataku kembali meleleh, jadi selama ini Donghae menyukai Hyukkie ? dan karena aku juga Donghae jadi dijauhi oleh Hyukkie ? betapa bodohnya aku membuat sahabat-sahabat yang kusayangi menderita, melihatku yang hanya terdiam sambil menangis Hyukkie segra memelukku.
"Hyung jangan menangis,,hiks,,Hyung tenang saja aku sudah menolaknya dan menjauhinya,,hiks,,jadi Hyung bisa bersamanya." ucapan lirih itu membuatku tersadar betapa bodoh dan jahatnya aku, karena perasaan yang kumiliki hanya menyakiti orang lain, dan Hyukkie apakah dia menyukai Donghae juga ? kalau iya tidak bisa kubayangkan betapa kejamnya aku telah membuat dua orang yang saling menyukai menjadi berjauhan.
"Apa kau menyukai Donghae?" aku melepaskan pelukan Hyukkie dan berusaha menatapnya, Hyukkie memalingkan wajahnya, bukankah ini berarti kalau Hyukkie juga menyukai Donghae.
"Jangan mencoba untuk berbohong!" aku menarik dagu Hyukkie agar aku bisa menatapnya, disana terlihat jelas jawaban dari pertanyaanku, ya Hyukkie menyukai Donghae.
"hiks,,iya Hyung aku menyukainya, tapi tidak apa apa hiks,,aku akan merelakannya untuk Hyung hiks,,jadi Hyung jangan sedih." Hyukkie kembali memelukku, astaga betapa jahat nya aku, selama ini aku hanya melihat bahwa hanya aku yang menyukai Donghae tanpa mempedulikan kedekatan antara Donghae dengan Hyukkie.
"Bodoh,,kenapa memikirkan perasaanku ? aku tidak apa apa, cepat pergi dan temui Donghae kemudian katakan yang sebenarnya pada Donghae." aku mengelus sayang pucuk kepala Hyukkie dan berusaha tersenyum walaupun sangat sulit.
"Hyung,,kenapa Hyung berbicara begitu ?" Hyukkie terkejut dan langsung menatapku, aku hanya tersenyum kepadanya, lihatlah betapa baiknya seorang Lee Hyukjae, dia bahakan rela menahan perasaanya agar tidak menyakitiku.
"Iya. aku merelakan Donghae. cepat pergi, katakan pada Donghae bahwa kau juga menyukainya, fighting!" aku mengepalkan tanganku untuk memberikan semangat kepada Hyukkie dan dibalas senyuman lebar oleh Hyukkie.
"Gomawo Hyung, aku sangat menyayangimu." Hyukkie memelukku dan langsung kubalas dengan erat, aku sangat menyayangi Hyukkie, dia sudah kuanggap adikku sendiri begitupun Ryeowook, mungkin Donghae sekarang akan kuanggap sebagai adikku juga, agar memudahkanku melupakan perasaanku terhadapnya.
"Aku juga menyayangimu,cepat pergi sana." aku melepaskan pelukanku dan tersenyum lebar kepada Hyukkie.
"Aku pergi Hyung,," Setelah memberikan gummy smile nya padaku Hyukkie segera berlari meninggalkan taman belakang meninggalkan ku seorang diri , baiklah aku tidak boleh egois, aku harus membuat Hyukkie dan Donghae berbaikan dan berpacaran, aku tidak mau membuat Hyukkie menangis lagi, biarlah sakit hati ku akan kuobati perlahan lahan seiring dengan berjalannya waktu pasti akan ada seseorang yang suatu hari nanti akan benar benar menyukaiku dan mencintaiku, semoga saja.
.
I can't say anything else than I want to die
I can't take on a life without you
I only wait for you to return
Now you are not here but
Please, I miss you so much
.
TBC
.
oOo^^oOo
(A/N)
Ini adalah ff pertama author. Maaf kalau masih hancur dan banyak typo nya. Maklum masih newbie di dunia per-fanfiction,, hehehe.. Oh iya di ff ini author nya ada dua. Yang pertama ngetik cerita adalah teman saya, yang kedua meng-edit cerita itu adalah saya,,
*LoL..
Kata-katanya author dapat dari buku Moammar Emka :D dan berbagai terjemahan lagu :D
Oke.. terima kasih telah membaca cerita yang tak jelas ini :3
Last,,
Mind to R&R ?
Thankseu~~~~ #tebarkisseu
