The Wind
Disclaimer : Yang pasti kamen rider OOO bukan milik saya, pemiliknya adalah pembuatnya serta yang memproduksinya tak terlupakan pemilik tokoh di dalam fic ini adalah sang pemain atau sang artis, saya hanya memiliki cerita ini dan tokoh OC yang ada dan saya adalah penggemarnya.. :D
Warning(s) : Shounen-Ai, boy x boy OOC, OC, AU, Typo(s), serta berbagai macam kegilaan yang gak logis.. :D
dalam fanfiction apapun bisa terjadi.. :D
Chapter 1
Ankh baru saja turun dari ruangannya yang berada di lantai 2 Cous Coussier saat melihat seorang anak kecil bergender perempuan tengah berbicara dengan Hina dan Chiyoko di dekat meja konter, ia melirik mereka sekilas lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk mengambil ice creamnya.
"Ankh..." kata Eiji yang tengah menyiapkan makanan saat Ankh memasuki dapur, Ankh tak memperdulikan Eiji dan tetap melanjutkan langkahnya menuju kulkas lalu mengambil ice cream.
"Siapa anak itu?" tanya Ankh, ia menyandarkan punggungnya pada pintu kulkas yang telah ditutupnya.
"Maksudmu yang bersama Hina-chan dan Chiyoko-san itu?" tanya Eiji tak mengerti
"Kau fikir siapa lagi bodoh..."
Eiji tak tersinggung mendengar perkataan Ankh, ini bukan pertama kalinya ia di panggil bodoh oleh Greed blonde itu.
"Ah..itu.. Aku juga tidak tahu..." jawab Eiji sembari mengusap belakang kepalanya.
"Huh?" Ankh sepertinya meragukan pendengarannya.
"Aku tak tahu siapa anak itu, aku hanya menemukannya di taman sendirian dan matahari sudah terbenam, karena berbahaya, aku membawanya kesini..." jelas Eiji
"Baka!" seru Ankh saat setelah mendengar penjelasan Eiji, Ankh hendak pergi dari dapur saat tiba-tiba Eiji memanggilnya.
"Ne, Ankh.."
"Apa?" tanya Ankh
"Besok bisa bantu aku mencari orang tua anak itu? Aku tak bisa meninggalkannya di kantor polisi sendirian..." jawab Eiji setengah berharap Ankh akan setuju
"Itu bukan urusanku..." ucap Ankh tak perduli dan langsung melangkah pergi.
.
.
Ankh tengah duduk di salah satu kursi Cous Coussier yang sudah kosong akan pengunjung, ia tengah memakan sebuah ice cream sembari memperhatikan Hina dan Chiyoko yang masih mengobrol dengan anak perempuan yang tak di kenalnya itu.
Tiba-tiba pandangan Ankh beralih pada Eiji yang baru keluar dari dapur dan membawa sebuah nampan yang berisi sepiring makanan dan segelas air putih, Eiji meletakkan nampan tersebut di depan anak itu.
"Nah, Yume-chan, kau pasti lapar, ayo makan..." kata Hina pada anak perempuan itu, anak bernama Yume itu mengangguk dan mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya ia melahap makanan yang dibawa Eiji tadi.
"Yume?" tanya Eiji, Hina menarik sebelah tangan Eiji dan membawanya beberapa langkah lebih jauh dari anak itu.
"Dia hanya tahu namanya adalah Yume, setelah itu ia tak ingat apa-apa lagi..." kata Hina memberi tahu Eiji dengan suara yang ia pelankan, sesekali matanya melirik ke arah Yume yang masih menikmati makanannya dengan di temani Chiyoko di sampingnya.
"Eh? Maksudmu dia lupa ingatan?" tanya Eiji yang terkejut mendengar penuturan dari Hina.
"Entahlah..." Hina menggeleng "Aku hanya dapat memperkirakan dia berumur 13 tahunan..." lanjut Hina
"Ah..Begitu.."
"Ne, Eiji-kun.." panggil Hina "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Hina
"Hanya tinggalkan di kantor polisi saja..." kata Ankh yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan mereka berdua
"Ankh! Sudah kukatakan aku tak mungkin meninggalkannya di kantor polisi sendirian, apa lagi dengan kondisinya yang seperti ini!" seru Eiji memprotes perkataan Ankh barusan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan, hah?!" tanya Ankh dengan suara yang agak keras
"Aku..." Eiji memandang lantai Cous Coussier, berfikir perkataan apa yang akan ia keluarkan
"Eiji-kun..." gumam Hina
"Lagian kau tak tahu siapa anak itu, apa urusanmu bila anak itu sendirian di kantor polisi..." kata Ankh tampak tak perduli dengan Eiji yang diam
"Ne, bagaimana kalau anak itu tinggal disini..." usul Hina
"Huh?" Eiji dan Ankh menatap Hina dalam waktu yang bersamaan
"Apa kau gila?" tanya Ankh dengan maksud mencemooh
"Ankh-kun..." protes Hina
"Terserah..." Ankh berbalik dan pergi menuju kamarnya, meninggalkan Eiji dan Hina berdua
"Tapi apa tak apa-apa?" tanya Eiji yang terlihat ragu
"Urusan Chiyoko-san serahkan saja padaku..." kata Hina bersemangat, ia tersenyum pada Eiji untuk meyakinkan pemuda itu.
"Arigatou Hina-chan.."
"Um!" Hina mengangguk sembari tersenyum menanggapi ucapan terima kasih dari Eiji.
.
.
Eiji membawa Yume ke kamarnya dan Ankh karena di Cous Coussier hanya terdapat satu kamar, sedangkan Hina dan Chiyoko selama ini tinggal di apartemen mereka masing-masing.
"Yume-chan, mulai hari ini akan tidur di sini, tak apa-apakan?" tanya Eiji pada Yume saat mereka berdua sudah ada di kamarnya.
"Um.." Yume mengangguk menjawab pertanyaan dari Eiji, tiba-tiba pandangan Yume jatuh pada Ankh yang tengah memainkan iphonenya dari tempatnya yang berlapiskan satin merah itu, merasa diperhatikan Ankh mengalihkan pandangannya pada Yume.
"Apa?!" tanyanya dengan nada cukup terdengar kasar, Yume kembali mengalihkan pandangannya pada Eiji
"Eiji-niisan, siapa dia?" tanya Yume tanpa memperdulikan pertanyaan dari Ankh tadi.
"Ah, namanya adalah Ankh, memangnya kenapa Yume-chan?" jawab Eiji yang sekaligus bertanya pada Yume.
"Dia terlihat menyebalkan.." jawab Yume apa adanya membuat Eiji tak tahu harus bereaksi apa, sedangkan Ankh sendiri sudah hampir mau mencekik Yume kalau saja Eiji tak sigap menghalangi.
"Haha, begitulah..." kata Eiji yang masih berupaya menghalangi Ankh agar jangan sampai mencekik Yume.
"Ankh! Sudahlah dia hanya anak kecil..." peringat Eiji dengan suara berbisik.
"Ck!" Ankh berdecak keras, ia melepaskan tangan Eiji yang menahan lengan atasnya dengan kasar, ia men-deathglare Yume sebelum akhirnya kembali naik ke tempat ia biasa beristirahat.
"Ya sudah, sebaiknya kita tidur sekarang..." saran Eiji
"Kyaaa..!" teriak Yume tiba-tiba seraya menutup kedua matanya dengan tangan saat Eiji membuka bajunya.
"Eh? Apa?" tanya Eiji heran, ia belum membuka bajunya secara keseluruhan tadi, dan karena mendengar teriakan dari Yume membuatnya tak jadi melepaskan bajunya.
"Baka!" ledek Ankh tidak perduli
"Ma-maaf Yume-chan..." kata Eiji saat menyadari apa yang ia lakukan
"Ka-kau bisa membuka matamu sekarang Yume-chan..."
Dengan ragu Yume membuka matanya pelan-pelan, setelah melihat Eiji lengkap dengan pakiannya tanpa sadar membuat Yume menghela nafas lega.
Eiji meletakkan bantal guling di tengah tempat tidurnya.
"Yume-chan, tidur di bagian pojok ya..." kata Eiji setelah membagi tempat tidurnya.
Yume mengangguk lalu naik ke atas tempat tidur, dan membaringkan tubuhnya di antara dinding dan guling, sedangkan Eiji membaringkan tubuhnya di pinggir tempat tidurnya dan sedikit menjauhi batas yang ia buat, membuatnya benar-benar berada di pinggir.
"Oyasumi Yume-chan... Ankh..." kata Eiji sebelum akhirnya ia memejamkan matanya.
"Oyasumi Eiji-niisan..." jawab Yume lalu memejamkan matanya menyusul Eiji ke alam tidur.
"Ck! Si bodoh itu..." gumam Ankh melihat posisi tidur Eiji yang memunggungi Yume dan sangat di pinggir membuatnya dapat terjatuh saat ia bergerak.
.
.
Pagi telah datang, sang mentari telah muncul dan menyingkirkan kegelapan malam dengan cahaya miliknya. Eiji tengah membereskan beberapa keperluan Cous Coussier hari ini dengan Yume yang membantunya, sedangkan Ankh terlihat tak perduli dan tetap menikmati ice creamnya walau hari masih pagi.
"Ankh! Sudah kukatakan jangan makan ice cream pagi-pagi seperti ini!" protes Eiji seraya merebut ice cream tersebut dari tangan Ankh
"Jangan merebut ice cream itu dariku Eiji!" Ankh berusaha mengambil ice creamnya kembali dari tangan Eiji, namun Eiji tetap berusaha menjauhkan ice cream tersebut dari Ankh membuat ice cream itu terlempar dan jatuh ke lantai Cous Coussier.
"Kau!" geram Ankh, ia memandang tajam ke arah Eiji dan menarik kerah pemuda pemegang sabuk os tersebut.
"A-aku tak sengaja Ankh, ma-maaf..." kata Eiji sembari mendorong pundak Ankh berusaha menjaga jarak dari Ankh.
"Ck!" Ankh berdecak keras seraya melepaskan cengkramannya pada kerah Eiji, setelah itu ia beranjak menuju dapur
"Ankh! Kau mau kemana?" tanya Eiji, saat melihat Ankh menuju dapur ia segera buru-buru berlari mengejarnya
"Tidak boleh!" katanya sembari menutup pintu kulkas yang baru saja di buka Ankh. Ia berdiri memunggungi kulkas, berusaha menghalangi Ankh untuk mendapatkan ice creamnya.
"Minggir!" perintah Ankh
"Tidak!" kukuh Eiji "Tidak ada ice cream sebelum kau makan sesuatu yang bergizi" tambahnya
"Aku tidak memerlukannya!"
"Tapi kau menggunakan tubuh keiji-san, jangan sembrono dengan tubuhnya yang hanyalah manusia Ankh!"
"Ck!" Ankh kembali berdecak dan berbalik meninggalkan Eiji, dan saat ia keluar dari dapur ia menemukan Yume tengah memandangnya
"Apa?!" tanyanya ketus
"Tidak..." jawab Yume tenang lalu kembali melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Ankh melengos duduk di salah satu kursi.
"Ohayou..." sapa Chiyoka saat memasuki Cous Coussier, di belakangnya Hina mengikuti dengan kantong belanjaan yang penuh di tangannya.
"Maaf Hina-chan, pasti berat..." kata Chiyoko sembari membantu Hina meletakkan kantong belanjaan tersebut ke meja konter.
"Tak apa Chiyoko-san..." sahut Hina sembari tersenyum
"Ankh, dimana Eiji-kun?" tanya Hina yang tak melihat Eiji
"Dapur..." jawab Ankh malas
"Ankh-chan, pagi-pagi seperti ini jangan pasang wajah menyebalkan seperti itu..." nasihat Chiyoko
"Ck!" Ankh hanya berdecak menanggapi nasihat Chiyoko.
"Yume-chan? Apa yang kau lakukan?" tanya Hina pada Yume yang tengah menyapu.
"Bukankah Oneesan melihat, aku tengah menyapu..." jawab Yume
"Bu-bukan itu! Maksudku kenapa kau menyapu?"
"Aku sudah dibolehkan tinggal di sini, maka aku harus membalasnya dengan membantu di sini..."
"Yume-chan! Kau anak yang baik!" seru Chiyoko seraya berlari mendekati Yume lalu mencubit kedua pipi Yume dengan gemas.
"Aku bukanlah orang yang tak tahu terima kasih..." katanya membuat Hina terbatuk
"Hina-chan? Kau tak apa-apa?" tanya Chiyoko khawatir
"Yeah, hanya tiba-tiba tenggorokanku terasa gatal..." jawabnya
"Baka!" ledek Ankh tak tahu diri
"Ha-ha-ha..." Hina hanya mampu tertawa datar menanggapinya.
.
.
"Eiji-kun?" panggil Hina seraya memasuki dapur
"Ya? Ada apa Hina-chan?" tanya Eiji yang tengah memotong bahan makanan.
"Soal Yume-chan, apa tidak sebaiknya kita berusaha mengembalikan ingatannya?"
"Aku juga berfikir begitu, aku khawatir bila keluarganya khawatir..." sahut Eiji
"Sebaiknya kau dan Ankh ajak dia keluar, siapa tahu ia akan ingat sesuatu atau ada seseorang yang mengenalnya..." saran Hina, ia berdiri di samping Eiji dan ikut membantu pemuda itu memotong beberapa bahan makanan untuk Cous Coussier
"Tapi bagaimana dengan cafe?"
"Kau tenang saja, hari ini aku tak ada kuliah dan aku yakin Chiyoko-san mengerti..." jawab Hina "Lagian kita membutuhkan beberapa pakian untuknyakan?" tambah Hina
"Kurasa kau benar Hina-chan..."
Hina hanya tersenyum mendengar perkataan dari Eiji
"Eiji-kun..." panggil Hina saat Eiji hendak keluar dari dapur
"Ya?" sahut Eiji dari ambang pintu
"Jangan lupa bawa Ankh-kun ya, dia di sinipun tak akan membantu..."
"Hahaha, bila dia membantu rasanya malah jadi bukan Ankh..." kata Eiji sembari tertawa menanggapi perkataan Hina sebelum akhirnya ia benar-benar pergi dari dapur
"Yeah, kau benar..." gumam Hina dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
.
.
"Kenapa aku harus ikut denganmu?" tanya Ankh dengan maksud memprotes Eiji yang tiba-tiba menariknya keluar Cous Cousiier. Dan disinilah ia, berdiri di salah satu tempat pusat perbelanjaan bersama seorang pemuda idiot dan seorang anak kecil yang menyebalkan baginya.
"Tak apakan Ankh, kau ada di Cous Coussier juga tak akan membantu..." jawab Eiji tak perduli dengan tampang sebal Ankh.
"Oniisan, kenapa kita di sini? Bukannya kita harus membantu di cafe?" tanya Yume, ia mendongakan wajahnya untuk menatap Eiji yang jelas lebih tinggi darinya
"Tidak apa, Chiyoko-san mengizinkan kita untuk keluar hari ini, dan juga kau membutuhkan beberapa pakaiankan?" jawab Eiji sembari tersenyum pada Yume.
"Terima kasih, maaf aku jadi merepotkan semuanya..." kata Yume.
"Sudah jangan difikirkan, kami tak keberatan kok, ayo..." ajak Eiji, ia menggandeng tangan Yume ke dalam salah satu toko yang ada di sana.
"Ankh?" Eiji menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang saat ia tidak merasakan langkah Ankh mengikutinya.
"Ayo..." ajak Eiji, namun Ankh tetap tak beranjak dari tempatnya membuat Eiji menghela nafas
"Aku akan mentraktirmu ice cream..." bujuk Eiji
"Jadi ayo..." lanjutnya.
Ankh melangkah mendekati Eiji
"Akan kutagih itu..." katanya seraya melangkah melewati Eiji.
.
.
Mereka berjalan-jalan di sekitar sana, keluar dan masuk di toko-toko yang ada di sana, berulang kali Yume di paksa mencoba pakaian yang dipilihkan Eiji, sedangkan Ankh terpaksa mengikuti mereka berdua dengan muka masam.
"Eiji-niisan, kurasa sudah cukup..." kata Yume, nadanya terdengar tidak enak karena merepotkan Eiji bercampur dengan rasa lelah.
"Eh? Kau yakin?" tanya Eiji
"Iya, aku tak ingin merepotkanmu juga yang lainnya..."
"Baiklah..." Eiji melihat jam yang ada di ponselnya
"Kurasa sudah saatnya makan siang..." katanya sembari memasukkan kembali ponselnya, lalu ia melirik ke sekitarnya
"Hei! Bagaimana kalau kita makan siang di sana..." ajak Eiji sembari menunjuk salah satu cafe yang ada di sana
"Ankh, ayo! Di sana ada ice cream kurasa..." kata Eiji membujuk Ankh
"Ck!" Ankh berdecak sebal namun tetap mengikuti Eiji
Eiji meletakkan beberapa tas kertas berisi belanjaan Yume di lantai cafe, tepatnya di samping tempat duduknya.
"Kau mau makan apa Yume-chan?" tanya Eiji
"Terserah Oniisan saja..." jawab Yume, baru saja Eiji hendak memesan makanan untuk mereka semua, tiba-tiba Ankh menarik lengannya.
"Ankh! Ada apa?!" tanya Eiji sembari melepaskan tangan Ankh dari lengannya dengan kasar
"Yummy..." jawab Ankh
"Eee?"
"Sudahlah cepat!" Ankh kembali mencengram lengan Eiji dan menariknya.
"Yume-chan! Kau tetap di sini! Jangan kemana-mana oke!" pesan Eiji sebelum akhirnya ia ikut berlari menyamai langkah Ankh.
Yume menatap kepergian Eiji, entah mengapa ia merasa akan ada sesuatu yang terjadi.
.
.
Ankh dan Eiji berhenti di sebuah taman dekat dengan pusat perbelanjaan yang mereka singgahi, saat mereka sampai di taman tersebut, Eiji dapat melihat semua orang berada di sana berlari berusaha menyelamatkan diri mereka dari sebuah Yummy serangga yang memporak-porandakan taman.
"Eiji!" teriak Ankh, ia melemparkan 3 core medal pada Eiji, pemuda pemegang sabuk os itu segera memakai sabuknya dan menangkap 3 core medal pemberian Ankh, ia segera memasukkan ketiga core medal itu pada sabuknya, memiringkan sabuknya, lalu membawa scaner pada sabuknya untuk memindai core medal dalam sabuknya.
#Taka! Tora! Batta!#
suara lantang keluar dari sabuknya bersamaan dengan cahaya yang menyelimuti tubuh Eiji
Eiji meletakkan scanernya di depan dadanya...
"Henshin..." gumamnya
#Tatoba...Tatoba Tatoba..#
Akhirnya tubuh Eiji sempuna berlapis armor yang bersimbol elang, harimau dan jangkrik.
"Aaaaa!" Eiji berteriak seraya berlari menuju sang Yummy, mengarahkan tinju serta tendangannya ke tubuh Yummy serangga itu.
Yummy tersebut mengibaskan tangannya menimbulkan beberapa jarum mengarah pada Eiji, dengan sigap Eiji menangkis jarum-jarum tersebut mengenakan tangan harimaunya. Tidak hanya sampai di situ Yummy tersebut melompat ke udara lalu membentangkan sayapnya yang menyerupai sayap lebah, lalu mengibaskan kembali kedua tangannya hingga menciptakan jarum-jarum yang 2 kali lebih banyak dari sebelumnya, jarum-jarum tersebut mengarah pada Eiji membuatnya harus kembali menangkis, namun karena jumlah jarum yang lebih banyak, membuat beberapa jarum menabrak tanah sekitar ia berpijak menimbulkan asap putih yang menutupi pandangan Eiji serta Ankh.
Saat asap itu sudah menghilang membaur bersama udara, Yummy serangga tersebut sudah menghilang...
"Tch!" Ankh berdecak karena Yummy sialan itu berhasil lolos, ia melangkah mendekati Eiji yang sedang meng-undo perubahannya.
"Dia berhasil kabur... hah..hah..." kata Eiji setelah meng-undo perubahannya, nafasnya sedikit terengah.
"Kita harus cepat kembali Ankh, Yume pasti menunggu lama..."
"Jangan memerintahku!" seru Ankh kesal, namun baru saja mereka hendak kembali ke cafe tadi, tiba-tiba ledakan terjadi di depan mata mereka, ledakan tersebut di sekitar cafe tempat Yume menunggu.
"Yume-chan!" teriak Eiji, ia segera berlari ke lokasi, Ankhpun ikut berlari mengimbangi Eiji.
"Yume-chan!" teriak Eiji memanggil Yume, berusaha memastikan keadaan anak itu baik-baik saja, bangunan porak-poranda akibat ledakan tadi, orang-orang berlari berusaha menyelamatkan diri mereka.
Eiji dan Ankh berguling ke depan saat petir hijau menyambar tempat mereka tadi berpijak.
"Uva..." desis Ankh saat melihat Greed Hijau berdiri beberapa langkah di depan mereka.
"Aku akan merebut kembali core medalku..." kata Uva dengan suara yang berat itu.
"Heh! Coba saja jika kau bisa! Eiji!" Ankh melempar kembali 3 core medal pada Eiji yang sudah siap dengan sabuknya, ia segera memasukkan ketiga core medal tersebut, memiringkan sabuknya lalu memindainya dengan scaner yang ada pada sabuknya.
"Henshin..." katanya pelan, sebelum akhirnya tubuhnya kembali berlapis armor seperti sebelumnya. Ia berlari menyerang Uva, saling bertukar pukulan dan tendangan dan saling menangkis serangan-serangan lawan.
Ankh yang tengah memperhatikan pertarungan tersebut tiba-tiba diserang oleh Pseudo Yummies yang entah kapan ada di sana.
"Ck!" ia berdecak karena pseudo yummies yang mengganggunya, membuatnya kesulitan melempar core medal pada Eiji.
"Kyaaa..!" teriakan dari beberapa orang yang diserang Pseudo Yummies membuat Eiji kehilangan konsentrasinya, membuat Uva mendapatkan celah untuk menyerang Eiji hingga membuat pemuda os itu terlempar ke belakang.
Tanpa sengaja pandangan Eiji jatuh pada sosok anak kecil yang dikelilingi oleh Pseudo Yummies.
"Yume-chan!" teriak Eiji saat menyadari siapa anak itu. Dapat ia lihat Yume terpojok sedangkan di hadapannya terdapat 3 Pseudo Yummies.
"Aaaaa!" teriak Eiji saat petir-petir milik Uva menyambarnya, membuatnya kembali terlempar.
Kondisi mereka terdesak semua, Ankh pun kesulitan melawan Pseudo Yummies ciptaan Uva yang tak ada habisnya...
To be Continue...
A/N : Akhirnya bisa bikin fic Kamen rider ooo juga, hohoho.. XD.
Walau chap 1 belum kerasa tapi pasti makin jauh makin banyak Ankh-Eijinya.. Haha..
I love you Ankh-Eiji..! XD
ups! Yang jelas tetep cinta sma Shoutarou-Philip kok, haha.
