Who The Last Laugh?

by : yurikorei (asli ide dari otak gaje Rei)


summary:

culun?! yeah, mungkin menurut kalian sekarang ini nama tersebut cocok kalian gunakan untuk memanggil

namaku. tapi lihat! apakah nama itu akan berlaku selamanya? kita lihat saja nanti!


DISCLAIMER MASASHI KISHIMOTO

.

RATE : T

.

WARNING: TYPO(S), EYD, DAN MASIH BANYAK KEKURANGAN LAGI

GENRE : DRAMA , HURT/COMFORT

.

.

"HAPPY READING"


PROLOG

Mentari hampir tenggelam, cahayanya yang bersinar terang, perlahan mulai meredup seiring dengan tenggelamnya sang surya.

Seorang gadis berambut indigo berjalan dengan gontai, berjalan menyusuri jalanan yang semakin ramai menjelang malam hari, berjalan dengan perasaan sedih serta tubuh yang lelah.

Pembulyan lagi

Gumamnya lirih sambil terus menapakkan kakinya menelusuri jalan yang akan membawanya ke sebuah mension megahnya.

Gadis itu, dia Hinata, Hyuga Hinata. Ia putri kesayangan dari sang pemilik perusahaan terbesar di Asia. Hyuga Hiashi, dimana perusahaanya sudah memiliki cabang di berbagai Negara. Jadi, siapa yang tidak tahu tentang "Hyuga" dan "Hyuga company" yang merupakan nama perusahaan dari sang Hyuga Hiashi.

Yeah, gadis itu memang cantik, kulitnya yang seputih susu, wajah yang cantik, imut, dan rupawan, terbukti dengan pipinya yang tembem, dihiasi semburat merah alami, bulu matanya yang panjang dan lentik, matanya yang seindah bulan, jangan lupakan bibirnya yang merah merekah alami. Yeah mungkin sekilas terlihat sempurna, apalagi di tambah dengan kecerdasan dan kepintarannya dengan segudang prestasi dibidang akademiknya di sekolah, sekolah yang bukan hanya sekedar sekolah biasa, sekolah tempatnya menimba ilmu merupakan sekolah unggulan di Jepang, murid pintar dan kayalah yang hanya bisa masuk ke sekolah tersebut, "KIHS" atau lebih tepatnya "Konoha International High School".

SEMPURNA

Mungkin satu kata itu yang melintas dibenak semua orang yang baru mengenalnya.

Namun di balik kesempurnaannya itu, tentulah ada kekurangan. Manusia itu tidak ada yang sempurna bukan? hal itu berlaku juga untuk sang "Heires Hyuga" itu.

Pembulyan yang sering ia terima dari teman-temannya setiap hari, bukan, lebih tepatnya setiap ia masuk sekolah. Ia memang cantik, pintar, dan kaya terlebih ia sang pewaris dari Huyga Company, semua murid disana tahu itu, bukankah tadi juga sudah di jelaskan?

Namun sifatnya yang baik, bukan hanya baik, tapi lebih tepatnya sangat-baik-hati, dan sifatnya yang selalu mengalah, membutnya semakin hari semakin menjadi orang suruhan teman-temannya , apa lagi setiap disuruh-suruh, Hinata tidak pernah menolak, dan semua itu menjadi bahan pembulyan temannya.

Apa lagi cara ia berpakaian dan penampilannya, yang sangat-tidak-bisa-dikatakan 'wah' seperti teman-temannya yang lain yang berpenampilan 'wah' hanya untuk memperlihatkan seberapa kayanya mereka. Tentu saja hal itu tidak berlaku untuk seorang Hyuga Hinata, dimana ia lebih suka hidup dengan penuh kesederhanaan. Dengan kemeja dan jaz kebesarannya, rok nya yang sebatas lutut, jauh lebih panjang dari teman-temannya yang panjang roknya rata-rata 15 cm di atas lutut, kaos kaki panjang, dan oh jangan lupakan rambutnya yang dikepang rendah serta potongan poninya yang rata, memang masih terlihat imut dan cantik, tapi karena penampilannya tersebut menambah objek pembulyannya, 'Si Culun Hyuga' itulah sebutan bagi mereka-mereka yang suka membuly dan menatap rendah Hinata.

Apa Hinata diam saja dibuly seperti itu?

Yeah tentu saja. Tentu saja ia hanya bisa berdiam diri dan bersabar untuk semua pembulyan tersebut, ia hanya dapat menahannya, menahan semua hasrat antara sedih, marah, dan malu bercampur menjadi satu itu di dalam hatinya.

"tadaima!"

"ah! Okaeri Hinata-sama" ucap pelayan setianya itu dan seperti biasa, ia menawarkan bantuannya untuk membawakan tas sang nyonya nya, dan seperti biasa juga Hinata selalu menolaknya dengan halus.

Sesampainya dikamar, ia langsung menutup dan tak lupa juga mengunci pintu kamarnya, ia menaruh tasnya si tempat rak penyimpan tas-tasnya.

BRUK

Ia segera menjatuhkan tubuhnya diatas spring bad yang berukuran king size nya tersebut dengan agak kasar. Rasanya ia lelah , malah sangat lelah. Lelah akan fisik dan batinnya.

'kenapa orang seperti kamu bisa menjadi pewaris hyuga sih?!'

'dasar culun, ngapain kesini?!'

'cih, aku tidak mau berteman dengan orang culun sepertimu!'

Makian tersebut terngiang di telinganya, padahal sudah berjam-jam berlalu, namun masih saja perkataan itu terus saja muncul. Tanpa ia sadari, air matanya meluncur dengan indahnya dari matanya yang seindah bulan, air mata yang syarat akan kesedihan dan rasa sakit yang terus saja menupuk dan selau di pendamnya.

Ia menangis

Menangis dalam diam, menangis dalam keheningan, menangis tanpa adanya suara yang terdengar. Perlahan matanya mulai terasa berat, hingga perlahan namun pasti matanya terturup rapat.

Ia tertidur.


"bagaimana sekolahmu hime?" tanya sang ayah-Hiashi disertai dengan senyuman kasih sayangnya itu, senyuman yang sangat-sangat jarang ia tunjukkan kepada semua orang.

"s-sekolah H-Hinata b-ba-baik ayah"

Bohong

Ia bohong

Jelas ucapannya itu bohong.

Apanya yang baik?

Apakah sebuah pembulyan itu bisa di katakana baik?

Dilihat Dari apanya 'pembulyan' tersebut dapat dikatakan baik?

Hinata tersenyum, ia terseyum untuk menutupi kebohongannya, rasa sedihnya, tersenyum agar sang ayahnya tercinta tidak mengkhawatirkannya, karena ia tahu jika

Ayahnya sangat-sangat menyayanginya.

"teruslah menjadi siswi yang berprestasi, buat ayah bangga, buat ibumu bangga nak" ujar sang ayah lembut.

Mendengar kata ibunya, hati Hinata rasanya bergetar, antara sedih, bahagia, dan sakit menjadi satu. Saat ia mengingat jika

sang ibunya tercinta sudah tiada.

"i-iya ayah, Hinata a-akan berusaha" ucapnya mantap tapi suaranya bergetar karena menahan tangis.


"heh culun! Sini!" perintah seorang siswi berambut merah, Karin Uzumaki.

"ah i-iya, a-ada a-apa U-Uzumaki-san?"

"kau, bawakan semua buku itu ke perpustakaan sekarang juga!" siswi tersebut memerintah dengan nada arogannya.

Tidak! aku tidak mau!

"ah, ba-baik U-Uzumaki-san" apa boleh buat, tidak ada sedikitpun keberanian Hinata untuk menolak perintah sang siswi tersebut, meskipun dalam hati ia sangat-sangat ingin menolaknya.

Hinata pun segera mengambil semua buka di atas meja Karin yang tidak bisa dikatakan sedikit dan ringan itu, ia segera melangkah meninggalkan kelas untuk menuju ke perpustakaan.

BRAK

Buku tersebut berserakan.

Buku yang di bawa Hinata tadi berserakan di lantai, karena berat serta tingginya tumpukan buku tersebut, membutnya tak bisa melihat kedepan dengan leluasa, al hasil ia malah menabrak seseorang.

"Y-Yahiko-san" gumamnya terkejut saat melihat siapa seseorang yang baru saja ditabraknya.

Yahiko atau biasa di panggil Pain, salah satu siswa popular disekolahnya dan merupakan pacar dari Karin Uzumaki, orang yang telah memerintahkan Hinata untuk membawa buku-buku tersebut ke perpustakaan.

Wajah Hinata langsung memucat saat menyebut nama tersebut, apalagi orang yang namanya baru ia sebut berada tepat di depan matanya.

"cih, kau! Si Hyuga Culun itu?! Kalo jalan lihat-lihat dong! Pake mata! Punya mata nggak?!"

TBC

.


hallo mina! perkenalkan Rei salah satu author baru di ffn, hehe maaf ya minasan kalau ceritanya kurang bagus, mohon di maklumi, Rei kan masih author baru. terimakasih yang sudah mau baca fic gaje Rei, apalagi yang selalu suport Rei, oke jaaa mina! see you to the next chap...

.

review kalian adalah semangatku untuk melanjutkan fic ini! jadi REI TUNGGU REVIEW KALIAN! :)