Summary :
Minato Namikaze adalah pria tersempurna di Shizuo University. Dia bertemu dengan senpai-nya yang amat cantik memikat hati dan menembaknya, tapi ditolak. Sejak itu, ia suka main perempuan. Apa yang ia lakukan ketika bertemu Kushina Uzumaki?

Pairing :
Minato N. x Kushina U. (on next chapter)
Slight Minato N. x OC (semi-incest)

Genre :
Romance & Friendship, slight Family & Drama

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Kazuki Namikaze (OC) © Kazuki Namikaze (me)

A/N :
SPECIAL FANFIC FOR DHARA NEE-CHAN! Fic ini melibatkan Kazuki Namikaze (OC) lagi. Tapi, disini nama Kazuki jadi Kazuki Uchiha. Alasannya? Lihat saja di chapter mendatang! Fic ini full OOC untuk Minato, ok? Jadi, daripada kalian ga suka, klik back! Kalo ga OOC, peran Minato jadi ga cocok. Hehehe~ Fic ini fic pertama yang Kazu ketik pakai laptop baru! Laptop lama Kazu yang rusak, HP mini, bakal dibetulin terus dikasih ke adik Kazu. Kazu pake ACER deh~ Ok, no longer, happy read, minna! Review?

Playing Love Just For You

Minato Namikaze (21), mahasiswa semester 6 Shizuo University berjalan santai memasuki Universitas tempatnya belajar setelah memarkirkan Lamborghini Murcielago kesayangannya. Beberapa gadis berseru kagum akan kesempurnaan fisiknya. Tidak hanya fisik, namun juga materi dan IQ. Tidak perlu ditanya lagi, ia memang pria yang paling sempurna di Shizuo University.

Ah, siapa yang tak kenal keluarga Namikaze? Keluarga terkaya di negara Hi, yang berisi orang-orang dengan fisik dan IQ di atas rata-rata. Mereka hanya memilih pasangan yang benar-benar mencukupi kriteria. Contohnya adalah Kazuto Namikaze (45), tou-san dari Minato. Kazuto memilih Seiya Kaminari (42), wanita cantik berambut merah dan bermata emerald dari keluarga Kaminari, keluarga terkaya di negara Kaminari.

Minato sendiri anak tunggal. Itu artinya dia akan mewarisi seluruh kekayaan keluarganya. Perfecto, hn?

"Mi-Minato-senpai.."

Minato menoleh. "Kamu.. Mikoto Uchiha kan? Sepupu jauh Fugaku-teme?" (Disini, Minato manggil Fugaku kayak Naruto manggil Sasuke. Fugaku juga manggil Minato kayak Sasuke manggil Naruto!)

"Ha-Ha'i.."

"Doushite, Miko-san?"

"I-itu.. A-aishiteru, anata wa watashi no garufurendodeshou ka?"

Minato menghela nafas. 'Ini ketujuh kalinya dalam 3 hari ini ada perempuan yang menyatakan cinta. Kali ini Mikoto Uchiha. Mana bisa aku menerimanya? Aku tidak menyukainya dalam arti khusus, dan juga sahabatku Fugaku-teme menyukainya.'

"Gomen ne, Miko-san. Tidak bisa."

"Tapi.. Kenapa?"

"Gomen ne, aku tidak memiliki rasa apapun terhadapmu. Masih ada pria yang baik untukmu, tapi bukan aku." Mikoto menunduk, lalu berlari pergi. "Lebih baik aku mencari teme." gumam Minato.

xx-Skip-xx

"Fugaku-teme!" panggil Minato. "Hn." Minato berada di dekat ruang pembelajaran, menemui Fugaku. "Kau tahu? Lagi-lagi tadi ada yang menembakku." ujar Minato. "Hn. Lalu? Tidak ada hubungannya denganku." kata Fugaku datar. "Tentu saja ada hubungannya, teme!" Minato tertawa. "Yang menembakku itu sepupu jauhmu, Mikoto Uchiha." kata Minato menyeringai.

Fugaku tersentak, tapi disembunyikan dengan image Uchiha yang dingin dan datar. "Kau apakan, dobe?" tanya Fugaku dingin. Seringai Minato melebar, ia bermaksud mengerjai Fugaku. "Kuterima." jawab Minato santai. "Dobe... Kau... Kau menyukainya?" geram Fugaku. "Tidak! Sama sekali tidak. Aku.. Hanya ingin mempermainkannya." ujar Minato. Dalam hati, dia tertawa.

BUKKH!

Minato terbelalak. Fugaku menendangnya. Tapi sempat ia hindari, karena ketua karate Shizuo itu punya reflek yang bagus. "Apa-apaan kau, Fugaku!" seru Minato. "Kau! Kau yang apa-apaan! Beraninya kau mempermainkan dia!" seru ketua taekwondo Shizuo itu marah.

'Sial, aku lupa kalau si teme itu emosional! Dia pasti tiak mau mendengar penjelasanku! Terpaksa harus melawannya. Karate melawan Taekwondo, huh?'

Tak dapat dielak lagi, mereka berdua bertarung. Suara pukulan dan tendangan terdengar begitu keras. Pertarungan itu seri, tentu saja. Mereka berdua sama-sama ketua klub bela diri yang kuat. Yang bisa menghentikan mereka tentu hanya yang mengajari mereka.

Tiba-tiba, sesuatu berwarna kuning melesat ke arah mereka dan dengan mudahnya menghentikan mereka dengan satu tangan.

"Hentikan ini, Minato Namikaze, Fugaku Uchiha." ujarnya dingin. Minato terperangah melihat orang itu. Rambutnya pirang dan lembut, panjang sepunggung. Matanya safir dan bercahaya, walau sedang marah seperti itu, tetap terlihat lembut. Kulitnya putih mulus tanpa cacat dan juga terlihat bercahaya seperti matanya. Ditambah, ia sangat cantik.

"Kazuki nee-san..." gumam Fugaku. "Fugaku, sudah kukatakan agar tidak menggunakan ilmu taekwondo-mu untuk berkelahi kan?" tanya perempuan yang dipanggil Kazuki oleh Fugaku. "Tapi dia membuatku marah, nee-san!" seru Fugaku.

Kazuki menatap mata Minato yang persis dirinya. Minato terdiam, balas menatap mata safir Kazuki yang layaknya imitasi matanya. "Hn, dia bohong, Fugaku. Dia menolak Mikoto, dan bermaksud mengerjaimu. Dia menolak Mikoto karena dia tahu kau mencintai Mikoto. Tenanglah."

Minato menatap Kazuki tidak percaya. Sementara, Fugaku menatap Minato tajam. "Baiklah, nee-san. Kau tahu aku tidak bisa melawan dan membantahmu." Fugaku langsung pergi, meninggalkan Minato dan Kazuki.

"Err.. A-anda siapa ya?" tanya Minato. Kazuki tersenyum paksa pada Minato. "Kazuki, Kazuki Uchiha. Umurku 22 tahun, setahun lebih tua darimu. Kau Minato Namikaze kan? Mahasiswa semester 6, jurusan olahraga, cabang karate?" ujar Kazuki. "Kenapa Uchiha-san tahu? Aku sendiri tidak mengenali Uchiha-san."

"Aku mahasiswi semester 8, jurusan olahraga, cabang karate juga, tapi karena sudah sabuk hitam sejak semester 2, aku lebih sering menjadi sensei daripada murid."

"Ne, Uchiha-senpai siapanya Fugaku-teme? Dan kenapa Uchiha-senpai tahu tadi aku bohong?"

Kazuki tersenyum misterius. "Bukankah itu tugasmu untuk mencari tahu? Kalau kenapa aku tahu... Yah, aku dikaruniakan 4 kemampuan khusus sejak lahir, yaitu membaca pikiran, melihat masa depan, masa lalu, dan masa kini. Sudah dulu ya, Namikaze-san! Oh ya, panggil saja aku Kazuki-senpai atau Kazuki nee-san!"

Lalu, Kazuki pergi. Minato menatap kepergian senpai-nya itu. Sebenarnya, dia tertarik pada gadis yang lebih tua setahun darinya itu. Cantik, kuat, tapi lembut. Saat ia berbicara pada Kazuki tadi, suara Kazuki amat lembut. "Sepertinya.. Aku menyukai Kazuki-senpai.. Tapi, apakah Kazuki-senpai memenuhi kriteria Namikaze? Kalau tidak, tou-san dan kaa-san tidak akan merestui.." gumam Minato.

xx-Skip-xx

"Tadaima, minna-san." ujar Minato saat memasuki rumahnya. "Okaeri, Minato-kun. Bagaimana harimu?" sambut seorang wanita berambut merah lembut. "Biasa saja, kaa-san. Dan aku masih belum memiliki kekasih. Aku sudah menemukan seseorang kok." kata Minato yang hafal pertanyaan kaa-san nya tiap ia pulang, "Sudah punya kekasih? Sudah menemukan seseorang yang tepat?"

"Baguslah, Minato-kun. Apa dia memenuhi kriteria?"

"Entahlah, kaa-san. Dia sempurna di bidang fisik dan IQ. Dia juga lemah lembut dan ramah, juga anggun. Tapi dia juga kuat, memegang sabuk hitam karate."

"Ne, bukankah itu memenuhi kriteria Namikaze, Minato-kun?"

"Aku belum tahu seluk-beluk keluarganya, kaa-san. Kenapa sih Namikaze harus memiliki kriteria yang mengutamakan fisik, materi, dan IQ? Kalau cinta sejatiku tidak memenuhi kriteria, bagaimana? Mau memaksa memisahkan? Kenapa Namikaze begitu tega, kaa-san? Bahkan aku tahu, kalau saat menikah dengan tou-san dulu, kaa-san tidak mencintai tou-san!"

Seiya mendesah pelan. "Ini takdir keluarga Namikaze, Minato-kun.. Kau adalah anak lelaki satu-satunya, kau akan mewarisi kekayaan Namikaze.. Bila dengan perempuan yang salah, Namikaze bisa hancur.."

"Ne, kenapa kaa-san menyebut 'anak lelaki satu-satunya'? Kenapa tidak 'anak tunggal'? Memang aku punya kakak/adik perempuan?"

Tiba-tiba, Seiya menjadi gelisah dan panik. "Ti-tidak kok, Minato-kun.. Kaa-san hanya.. Hanya.. Sa-salah bicara.. I-iya, salah bicara."

Minato mengerutkan dahinya. "Kenapa kaa-san jadi gugup dan panik?" tanya Minato curiga. "Ti-tidak kok! Kaa-san tidak panik! Sudah, naiklah ke kamarmu dan istirahatlah." ujar Seiya mengalihkan. Minato makin heran, tapi ia tetap menuju kamarnya.

"Syukurlah, Minato-kun tidak tahu tentang kakaknya.." gumam Seiya.

'Apa? Kakak? Aku punya kakak?'

TBC

'Chapter 1 : Kazuki-senpai' tamat! Seneng banget deh, punya laptop baru! Iya kan, Minato-chan?

Minato : #cemberut

Kazuki : Kenapa sih?

Minato : Lagi kesel. Masa aku dibuat suka sama dirimu sih? Aneh banget tau!

Kazuki : Ayolah, Minato-chan! Kan akhirannya bakalan *sensor*!

Minato : Iya sih.. Ah, Kushina-chan!

Kushina : Minato! Hei, Kazuki nee-san, kok cara penulisan nee-san jadi beda dari biasanya?

Minato : Oh iya, ya. Biasanya kan 'tousan/kaasan', sekarang jadi 'tou-san/kaa-san'! Terus -kun jadi -kun! Berlaku juga untuk chan, teme, dan dobe! Neesan jadi nee-san!

Kazuki : Gini nih, di Anata wa watashi no kaasan de wa nai! kan, ada review dari Meiko-nee, dibilang penulisan yang bener itu kayak penulisan fic ini. Berhubung aku itu fans berat-nya Meiko-nee, jadi kuturutin aja. Dia kan senpai di pairing MinaKushi. Yah, kecuali kalo reader mau penulisan kayak dulu aja, penulisanku bakal diubah lagi jadi seperti biasa. Karena jujur aja, aku kurang nyaman dengan penulisan begini. Lagipula, itu bisa jadi ciri khas-ku kan?

Minato : Yah, kalo ga nyaman, seperti biasa aja. Jadi pembuatan fic ga terganggu.

Kushina : Iya, nee-san. Bukannya itu ciri khas nee-san? Yah, bukannya ngebantah Meiko sih. Tapi kan, ini ciri khas Kazuki Namikaze.

Kazuki : Memang benar. Ada kemungkinan hanya fic ini yang penulisannya begini. Lainnya seperti ciri khas-ku. Oh iya, Midori nee-chan (maksudnya Dhara nee-chan) suka fic ini ga? Kalo penulisannya? Kirim comment ke hp-ku ya.

MinaKushi : Nah, kita sudahi saja! Untuk para readers yang terhormat...

All : REVIEW PLEASE!