Salfok
Oleh: Jogag Busang
Disclaimer: Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini
.
.
Kuroko Tetsuya merasa menyesal telah mengikuti seminar yang diadakan fakultasnya. Berkali-kali dia menguap saat mendengar ceramah. Sebenarnya isi materi yang disampaikan sangat menarik, bernilai motivasi, serta ada unsur humornya, tetapi Kuroko hanya paham bagian awalnya saja. Sisanya dia tidak paham sama sekali.
Semua ini gara-gara begadang tadi malam. Kuroko ditelpon oleh Kise, diajak berdiskusi mengerjakan makalah untuk presentasi. Usai membahas makalah, giliran Kise bercurhat. Kuroko sebenarnya hanya separuh menangkap curhatan sahabatnya tersebut—otaknya sudah sulit menelan berita saking banyaknya memori yang disimpan—tapi dia juga tidak enak jika meminta memutuskan sambungan teleponnya.
Demi menghilangkan setan yang berkeliaran di matanya, Kuroko keluar dari ruang seminar. Bermaksud menyegarkan wajahnya dengan air, dia berjalan menuju toilet.
Mencuci muka berulang ternyata bukanlah solusi yang tepat untuk mengusir hantu kantuk. Mengaca pada cermin, Kuroko mendapati matanya telah berubah menjadi fase panda. Kesal, dia memandang ke sekeliling toilet.
Betapa terkejutnya Kuroko saat melihat sesuatu di dekat tempat gulungan tisu. Sesuatu yang… aaargh!
Kuroko memutuskan untuk berlari keluar. Dia tidak dapat mempercayai penglihatannya. Mengapa benda itu ada di sini? Terengah-engah, dia berjongkok di dekat dinding sambil menggigiti kuku, sebuah kebiasaan saat Kuroko ketakutan.
"Ada apa, Tetsuya?"
Suara yang sangat dikenali Kuroko terdengar. Itu adalah suara kekasihnya.
Kuroko mendongak, kaget. "Akashi-kun!"
"Kenapa kau malah berjongkok di sini, Tetusya? Bukankah seminarnya belum selesai?"
"Aku takut sekali, Akashi-kun."
"Ceritakan kepadaku, apa yang terjadi?"
"Aku habis dari toilet, Akashi-kun. Aku sedang mencuci muka. Tapi saat aku melihat ruangan toilet, ternyata di situ ada…"
"Ada apa?"
Kuroko merasa bingung ingin bercerita bagaimana. "Di situ ada… pembalut wanita. Padahal, di situ toilet pria. Aku takut ada yang berniat berbuat jahat."
Kening Akashi berkerut. "Di situ? Bukankah itu memang toilet wanita? Sepertinya kau salah masuk toilet, Tetsuya. Toilet pria ada di sebelah sini," ujarnya sambil menunjuk.
"Ha? Aku salah masuk toilet?" Kuroko buru-buru mengecek tulisan yang ada di tembok luar toilet.
Kuroko yang tersadar bahwa dirinya salah masuk toilet lantas tersenyum malu.
"Dasar tukang salfok kau, Tetsuya," Akashi menggeleng-gelengkan kepala. "Lain kali jangan begadang lagi, mengerti?"
Kuroko menghembuskan napas lega. "Aku mengerti, Akashi-kun."
.
GAME OVER
