Penyanyi Dangdut

Oleh: Jogag Busang

Disclaimer: Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki

Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini

.

.

Lampu diskotik berkedip-kedip. Akashi tidak larut dalam riuh rendahnya celoteh ajakan beberapa wanita penggoda. Semua ditolaknya. Dia sedang sibuk menikmati lagu yang dilantunkan oleh penyanyi tercinta.

"Bos Akashi ternyata suka mendengar lagu-lagu dangdut, ya?" Aomine Daiki, salah satu karyawan dekatnya ketika di kantor, bertanya.

Akashi yang sedang fokus menikmati lantunan lagu sambil sesekali menenggak minuman tidak menjawab. Aomine lalu bergabung bersama Akashi di meja bar.

Malam ini, Akashi memang sengaja mengajak beberapa karyawannya untuk makan bersama, bersenang-senang, merayakan ulang tahun perusahaannya. Karyawan yang diajaknya tidak menyangka akan ditraktir di tempat seperti ini.

Kegemaran baru Akashi ini tentu saja membuat beberapa temannya merasa heran. Sungguh tidak diduga, bos pandai tersebut memiliki hobi yang sedikit nyeleneh. Bahkan di mobilnya, ada setumpuk kaset lagu-lagu dangdut yang sering didengarkan selama perjalanan berangkat dan pulang dari perusahaan.

"Bos Akashi," panggil Ryouta, karyawannya yang lain. "Besok ada konser dangdut di dekat pantai. Anda bisa menontonnya jika memang ingin. Tiketnya silakan beli dari saya, Bos. Harganya murah."

"Maaf, Ryouta. Aku tidak mau menonton acara konser dangdut seperti itu," jawab Akashi sambil memandang jijik.

Ryouta kebingungan. "Lho, bukannya Bos Akashi penggemar lagu-lagu dangdut? Kenapa sekarang Bos terlihat malah membenci lagu dangdut?"

"Kata siapa aku gemar lagu dangdut? Aku tidak pernah suka dengan lagu dangdut."

Kening Aomine berkerut. "Tapi, selama ini Bos Akashi bukannya sering mendengarkan lagu dangdut? Berarti Bos Akashi suka lagu dangdut, kan? Apakah saya salah?"

"Aku tidak pernah suka dengan lagu dangdut. Aku hanya suka dengan lagu dangdut yang dinyanyikan oleh lelaki itu," kata Akashi sambil menunjuk ke arah panggung, tempat tampilnya penyanyi tadi.

"Oh, penyanyi Kuroko Tetsuya?" Aomine dan Ryouta sama-sama mengangguk.

"Memangnya kenapa Bos Akashi suka dengan lagu yang dibawakannya? Saya rasa lagu yang dinyanyikannya biasa-biasa saja, meski dia sudah banyak merilis album lagu."

Demi mendengar kata-kata dari Ryouta barusan, Akashi merasa tersinggung sekaligus marah. "Jangan pernah menghina Kuroko Tetsuya, Ryouta! Kalau kau menjelek-jelekkannya lagi, kau akan kupecat dari perusahaanku sekarang juga."

Ryouta terkejut. "Ma-maafkan saya, Bos. Saya tidak bermaksud menghinanya, tapi—"

"Bos Akashi," Aomine memanggil, memotong ucapan Ryouta yang terlihat masih ingin protes. "Memangnya Kuroko Tetsuya itu siapanya, Bos?"

"Kuroko Tetsuya adalah kekasihku."

"Apa?"

Usai memberitahu kepada dua karyawannya, Akashi melambai kepada Kuroko Tetsuya, penyanyi dangdut yang sekarang masih berada di panggung, yang dibalasnya dengan senyuman mesra. Kuroko kemudian menggerakkan tangannya, membentuk isyarat tangan kepada Akashi untuk maju ke panggung dan menyanyi bersamanya.

Melihat Akashi yang berjalan menerima isyarat tersebut, membuat Aomine dan Ryouta akhirnya hanya bisa menggigit jari.

.

GAME OVER