Disclamer [Anime/Manga]: Katekyo Hitman Reborn by Amano Akira

Disclaimer [FanFiction]: Being a Boss is Hard by Noname-NN

Note: OOC. TYL. Maybe you'll find some typos I made ;_;
Nah jadi ini setting TYL-nya bukan TYL yang pas Tsuna ngelawan Byakuran yah. Tapi TYL yang abis reperantives battle deh kayaknya :\


Permulaan:

Aku mencoba dan mencoba dan MENCOBA. Tapi sebanyak apapun aku mencoba, aku gagal. Aku menyerah, aku nggak akan mencoba untuk kabur dari paperwork – paperwork ini. Aku hanya akan duduk dan melakukan apapun yang ku bisa untuk mendamaikan pikiranku. Untuk beberapa alasan, karena kedamaian ini, sekarang aku menemukan dinding yang menarik untuk dilihat.


"Ada sesuatu yang tidak benar. Tsuna tidak mengerjakan apa pun kecuali mengerjakan paperworknya." Yamamoto sweatdrop. Kenyataan tentang bossnya yang tidak mencoba melakukan apa pun untuk berhenti mengerjakan paperwork itu agak…aneh dan mengganggu.

"Mungkin akhirnya dia menyerah?" Ujar Lambo yang membuat yang lainnya bilang "Naaah." Semenjak boss mereka tidak melakukan apa-apa kecuali mengerjakan paperwork, sesuatu selalu terjadi.

"Jyuudaime tidak mungkin menyerah semudah itu," kata Gokudera, curiga dan membuat mereka kembali mengingat segalanya. Boss mereka pernah sekali, membuat mereka percaya, kalau dia mau menyerah. Betapa bodohnya mereka waktu itu, bisa percaya padanya begitu saja. Waktu itu boss mereka menjadi seorang pria yang romantis yang memakai gorden untuk dijadikan tali untuk turun ke lantai bawah lewat jendela. Tapi sayangnya gorden itu berpikir kalau pria romantis ini terlalu berat, dan akhirnya gorden itu robek, membuat pria itu jatuh. Dan yeah, itu berhasil membuatnya terkilir.

"Kalian terlalu paranoid," kata Mukuro terus terang.

Melihat sang ilusionis meragukan dirinya sendiri, Chrome langsung mendekati Mukuro. "Mukuro-sama, kau yakin? Tentang itu?" Keringat mengalir di pipi Mukuro membuat guardians lainnya ikut meragukannya.

Ini semua kembali mengingatkan mereka tentang apa yang bossnya pernah lakukan. Dia memberitahu mereka kalau mereka terlalu paranoid. Dia hanya ingin menyiapkan cemilan untuk mereka, kalau-kalau mereka bosan. Mereka membiarkannya. Boss mereka menawarkan mereka kue yang keliatannya sangat enak—sebenarnya kue itu buatannya Bianchi—, mereka menerima kue itu. Tapi sayangnya kue itu membuat mereka kena diare. Beruntung waktu itu Hibari memakan cemilan punyanya sendiri, jadi dia adalah satu-satunya yang tidak keracunan. Jadi, akhirnya, Hibari meng-kamikorosu herbivor – herbivor itu, membuat para guardians mengernyit kesakitan.

"Aku berpikir kalau Sawada sudah menyerah TO THE EXTREME," kata Ryohei. Dan itu membuat yang lainnya tambah ragu-ragu. Ada alasan mereka untuk tidak percaya padanya, karena dia pernah sekali, jadi bagian dari rencana boss mereka untuk kabur dariperkejaannya. Oh, betapa bodohnya mereka dulu, percaya pada orang seperti Ryohei. Mereka jadi makin tidak yakin, mereka tidak tau bahaya apa yang akan menimpa mereka atau pun bahaya apa yang akan menimpa boss mereka.

Bagaikan memiliki intuisi, Hibari mendesis, "Herbivor bodoh. Berhenti merengut seperti herbivor seperti itu. Dia tidak sedang merencanakan apa pun." Mendengar sang cloud guardian yang kejam itu mengatakan hal seperti itu, tiba-tiba saja, yang lainnya jadi lebih tenang, oh betapa leganya mereka.

Ada rambut coklat yang terlihat dari pintu, seseorang dengan handuk mandi yang melingkar di lehernya dan mengenakan kaus biasa, diam-diam sedang mengintip. "Apa yang kalian lakukan? Kalian mengadakan rapat tanpaku? Rapat tentang apa?"

OH. TUHAN.

Ada hal yang mengganggu pikiran para guardians. Kenapa boss mereka malah pakai kaus biasa, bukannya pakai baju resminya? Kenapa dia bisa ada di luar kant— OH SIALAN DIA KELUAR DARI KANTORNYA. Sial.

Yeah, kalian benar. Orang – orang ini memang TERLALU paranoid.

"Kita sedang membicarakan tentang ulang tahunmu," jawab Mukuro asal.

"Ulang tahunku? Kan masih bulan depan."

Hibari mendeath glare Tsuna lalu mengeluarkan tonfanya dari lengan bajunya. "Apa yang kau lakukan di sini herbivor? Seharusnya kau menyelesaikan pekerjaanmu."

"Whoah! Whoah! Sabar Hibari! Aku tau, aku pernah melakukan banyak sekali hal – hal kejam padamu, seperti… mencoba untuk kabur dari paperwork dan sejenisnya, tapi AKU SUDAH MENYERAH. Paham? Aku benar-benar menyerah, jadi sekarang tolong izinkan aku pergi piknik dengan pacarku dengan pakaian yang BIASA saja, oke? Waktu senggangku hanya tersisa 20 menit, aku akan pergi selama satu jam, dan tolong JANGAN LAKUKAN APA PUN. APA PUN YANG AKAN MEMBUATKU MENGERJAKAN LEBIH BANYAK PAPERWORK. Selain itu, Reborn telah memperbolehkanku, hanya satu jam saja. Oh yeah, aku pergi. Aku tidak mau dia menungguku."

Dengan itu, Tsuna pergi, meninggalkan sekumpulan orang – orang yang kebingungan itu. Oh, kalau kalian melihat wajah mereka sekarang, kalian pasti akan tertawa terbahak-bahak.

Pria tinggi dengan fedora duduk sambil menyesap kopinya. "Chaos."

"Reborn-san!" Gokudera memanggilnya dengan antusias, lalu menanyakan darimana saja dia, dan darimana dia bisa mendapatkan kopi tersebut.

"Aku sama sekali tidak ingat kalau aku membiarkan Tsuna pergi," kata Reborn dengan nada datar.

OH. TUHAN.

Kali ini, itu dikatakan lebih kencang. Boss mereka kabur lagi, semuanya berpikir kalau dia itu jujur tapi TIDAAAAKK, tidak, dia tidak hanya mencoba menelantarkan paperworknya pada mereka, menyebalkan. Dengan cepat mereka bangun dari tempat mereka duduk, lalu pergi ke ruangan masing-masing untuk membuat penyamaran yang sempurna. Pikiran mereka semua sama, Kita akan menghancurkan kencannya.

"Paranoid idiot." Reborn menyeringai, lalu keluar dari ruang pertemuan. Oh, hari ini akan jadi menyenangkan, aku berpikir berapa banyak paperwork yang akan bertambah, pikirnya. Dengan itu pria dengan fedora berharap kebahagian di sekeliling Vongola HQ.


"Ah! Tsuna-kun!" seorang wanita berambut oranye yang bernama Kyoko melambai ke seseorang berambut coklat yang berlari ke arahnya.

Seseorang berambut coklat bernama Tsuna itu balas melambai. "Yo! Kyoko-chan!"

"Maaf, apakah aku membuatmu menunggu Kyoko-chan?" tanya Tsuna dengan polosnya dan dengan suara yang dalam. Ini membuat Kyoko blushing, oh dia berharap Tsuna tidak sibuk setiap waktu. "Ti-tidak… Sebenarnya aku juga baru sampai di sini," Kyoko membalas, menggenggam keranjang di tangannya lebih erat.

"Oh well, ayo gelar tikarnya di sana, kita bisa memandangi langit lebih baik di sana, kita juga bisa terkena angin sepoi-sepoi di sana." Tsuna menunjuk ke satu arah, Kyoko tidak memperhatikannya. Dia terlalu fokus memandangi wajah tampan Tsuna.

"Kyoko-chan?" Kyoko langsung tersadar dan dia berjalan ke arah yang Tsuna tunjukkan tadi. Dia menggelar tikar dan mengeluarkan kue.

"Wow! Darimana kau mendapatkannya? Aku telah mencarinya sebelumnya, tapi tak berhasil kutemukan."

"Aku membelinya di dekat Restauran Shabu-shabu, mereka punya berbagai macam kue di sana!" kata Kyoko senang seraya memakan kuenya bersama Tsuna. Dia berharap Tsuna tidak selalu sibuk setiap waktu, dia berharap agar Tsuna selalu ada di sampingnya.

"Hm, Kyoko-chan, bagaimana kalau kau pindah ke mansion Vongola? Aku dan Ryohei-nii benar-benar merasa kesepian tanpamu." Kedua mata Kyoko langsung bersinar seperti bintang, akhirnya dia bisa melihat wajah Tsuna setiap hari.

Kyoko melompat gembira, membuat Tsuna tertawa kecil. "YES! YES!"

Tsuna tersenyum ke Kyoko yang wajahnya hampir semerah tomat. "Tunggu aku, aku ingin ke toilet terdekat." Kyoko menangguk dan Tsuna membalasnya dengan senyum bishie lainnya. Dia pun pergi dari penglihatan Kyoko. Kyoko menghela napas, dia sendiri lagi.


"Yo! Kyoko-chan!"

Kyoko menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Dia mendapatkan sosok Bianchi yang menggunakan goggles dan Gokudera mengenakan baju santai. Kyoko menyapa mereka. Gokudera dan Bianchi duduk di dekatnya.

"Kalian sedang apa di sini?" tanya Kyoko.

Gokudera dan Bianchi mengabaikannya, mereka sedang fokus dengan potongan kue yang sudah digigit di hadapan mereka. "Apa ini milik Tsuna?" tanya Bianchi. Kyoko mengangguk. Lalu Bianchi menyentuh kue itu, dan memakannya sedikit. "Ini enak," katanya, dan dia dan Gokudera berdiri dan melambaikan tangan dan meninggalkan Kyoko secepatnya. Membuat Kyoko kebingungan.


"Aku kembaaliii~~~" Tsuna langsung duduk dan memakan kuenya lagi.

Kyoko tersenyum padanya. Dia memperhatikan Tsuna dengan kedua matanya. Tsuna memiliki iris berwarna cokelat yang terlihat begitu tenang, dan gaya rambutnya yang menarik. Dia mengenakan polo berlengan panjang, agak kebesaran. Lengannya dilipat, sehingga kulitnya yang pucat terlihat, oh dia punya otot juga. Pipinya agak berwarna kemerahan, dan agak cubby, dan dagunya juga lumanyan kecil. Dia juga memili—

"Kyoko-chan? Apa ada sesuatu di wajahku?" Kyoko tersadar dari pikirannya lalu menggeleng. Dia pun mendapat senyuman seperti-pangeran-yang begitu mengagumkan dari Tsuna. Kyoko pastinya akan sangat menyukai hari ini.

TIIIIMMMEE SKIIIPP

Satu jam berlalu dan makanan juga sudah habis semua.

Tsuna menepuk perutnya. "Yeah! Aku kenyang!" Kyoko memasukkan piring – piring ke dalam keranjang, lalu dia melambaikan tangannya… "Tunggu, kau jadi tinggal di mansion, kan?" Kyoko lupa akan hal itu, lalu wajahnya memerah, bagaimana dia bisa lupa? "Oh well, aku akan membantumu membereskan barang – barangmu." ...

Tiba-tiba saja, Lambo dan I-pin dari 10 tahun yang lalu muncul.

"DIAM! DIAM!"

"Lambo anak nakal!"

OH. TUHAN.

Pertama, apa yang mereka berdua lakukan di si—OH TUHAN JANGAN-JANGAN MEREKA TELAH MENGHANCURKAN MARKAS!
Kedua, aku sudah memperingati mereka untuk selalu mengawasi Lambo dan I-pin jika tid—OH TUHAN, JANGAN-JANGAN GOKUDERA DAN YANG LAINNYA JUGA KENA TEMBAK TEN YEAR BAZOOKA!
Ketiga, kenapa mereka ada di luar, di tempat dimana dia sedang piknik? Ini tidak mungkin hanya kebetulan... OH TUHAN, JANGAN-JANGAN MEREKA BERNIAT MENGHANCURKAN KENCANKU!

Instuisi milik Tsuna perlahan-lahan membunuhnya, dia tidak ingin hal – hal seperti itu terjadi, dia benar benar tidak ingin itu terjadi. Dan sialnya, sekarang Lambo sedang melemparkan granatnya kemana-mana dan I-pin sedang menggunakan apa pun unt— TUNGGU, APA! GRANAT! OH TIDAK! INI AKAN MEMPERBANYAK PAPERWORKKU!

"Oi! Jangan ganggu Jyuudaime! Aku akan memukulmu!"

"Diam BAKADERA!"

"Maa~ Maa~ Tenang Gokudera!"

"Karena kalian sudah berisik, kamikorosu."

"Kufufufu, bolehkah aku bergabung dalam kesenangan ini?"

"Mukuro-sama, menurutku itu tidak akan membantu."

"APA KALIAN INGIN MENINGGALKANKU TO THE EXTREME!"

OH. TUHAN.

Ini tak mungkin terjadi, ini tak mungkin terjadi, ini tak mungkin terjadi, ini tak mungkin terjadi. Oh Tuhanku, apa kau begitu membenciku? Versi muda guardiansku, mereka semua menghancurkan kota… HANYA KARENA PERTARUNGAN, Gokudera mengahncurkan bangunan… Yamamoto mencoba menenangkan mereka… Lambo juga mengebom bangunan – bangunan… I-pin mengahncurkan lampu – lampu… Hibari menghancurkan setengah kota… Mukuro menghancurkan setengahnya lagi… Ryohei menghancurkan seluruh jalanan… Sepertinya hanya Chrome saja yang tidak akan mendapatkan hukuman.

OH. TUHAN.

Paperwork – paperwork itu akan bertambah lebih banyak dari yang Tsuna bayangkan, dia akan terkurung untuk berbulan-bulan hanya untuk menulis dan menulis dan menulis tanpa henti-hentinya. Kehidupannya akan jadi kac— OH TUHAN, INI TERJADI DI HADAPAN KYOKO-CHAN! Oh bunuh aku sekarang juga, aku tidak ingin ini semua berlanjut.

BOOM!

Setelah asap pink itu menghilang, muncul lah sekumpulan orang – orang yang sedang tertawa. Tsuna membelalak, sialan kenapa mereka tertawa?

"HAHAHAH! Tsuna-nii berpikir dia bisa kabur dari paperworknya dan menyerahkannya ke Gokudera!"

"Oh tidak! Mie untuk Paman Kawahira!"

"Tunggu, apa maksudmu dengan 'Menyerahkan Paperwork pada Gokudera'?" Tsuna benar-benar bingung, dia baru ingat, mungkin satu jam yang lalu dia bisa melakukan hal itu.

"Apa maksudmu Tsuna-nii? Bukankah kau ingin melakukan hal itu?"

"APA KALIAN SEMUA BERCANDA! KALIAN PIKIR AKU BERBOHONG! AKU MEMINTA KALIAN UNTUK SETIDAKNYA MEMBIARKANKU BERSENANG-SENANG WALAU HANYA SATU JAM DAN SEKARANG KALIAN MALAH MENAMBAHKAN SEMBILAN RATUS TUMPUK PAPERWORK!"

Tsuna lompat ke sungai lalu keluar, dia benar-benar kesal, dia jadi gila memikirkan berapa bulan yang dia perlukan untuk menyelesaikan tumpukan paperwork itu. Para guardians pun menyadari bahwa betapa PARANOIDnya mereka.

"Okay…tak usah dipikirkan… sekarang ayo antarkan Kyoko-chan ke rumahnya untuk mengganti ba—ERG…" sial, perutnya sakit, ini seperti diare yang terjadi hanya sebentar, dia pun jatuh, karena perutnya sakit sekarang wajahnya jadi keungu-unguan. "W-WHAT THE HELL! APA BIANCHI TADI KE SINI?" Tsuna memegangi perutnya, berguling-guling di tanah.

"Aku ingat, tadi Bianchi-san dan Gokudera-san menyentuh kue yang kau makan," seru Kyoko.

Tsuna tidak bisa menahannya lagi, rasanya ingin sekali ia teriak karena kesakitan, tapi sayangnya dia pingsan karena sakit perut.

"Jyuudaime!—Tsuna! SA—..." itu semua adalah hal terakhir yang ia dengar.

Hari ini adalah hari terakhirku beristirahat dari paperwork, ketika aku bangun nanti, aku akan berkutat dengan paperwork lagi seperti orang gila, oh tunggu... setidaknya aku harus memberi mereka hukuman... MUAHAHAHAHAHAHA! Walaupun begitu... aku masih BENCI paperwork, jadi ini bukanlah hal yang menyenangkan.

Oh Tuhan, apakah aku pernah melakukan kesalah dalam hidupku? Sepuluh tahun yang lalu aku sangatlah polos. Ya, aku dulu sering bolos pelajaran dan selalu telat masuk sekolah, tapi itu adalah hal buruk yang seingatku yang pernah kulakukan. Apa yang harus kulakukan agar guardiansku berhenti mensabotase hidupku? Well terserahlah, setidaknya sekarang aku tau seperti apa seorang boss dengan paperworknya.


A/N: OH YA AMPUN HASNA! TRANSLATE BEGINIAN CUMA 2 HARI, OH YA AMPUN! /ditimpukin/ Well, just like what I told you, this fic originaly written by Noname-NN. Saya tertarik translate ini fic karena ini fic lawak, hahaha XD. Fic terlawak selain Instant Husband by Raidhe yang ada di fandomnya bang Gintoki, sama fic The Unexpected Meeting by the-person-over-the-rainbow dari fandom KHR tercinta, hahaha.

Oh, at least bolehlah di REVIEW dulu sebelum kalian berkeliling ke fandom yang lain :3