Seoul , 8 PM KST

Sicheng tahu bahawa dia sepatutnya membawa payung . Tetapi dia tidak pernah menyangka bahawa hari ini akan hujan alias tidak tahu cuaca pada hari ini . Tambahan , baterai telefonnya habis . Tetapi sedikit keuntungan bagi dia kerana dia masih di dalam universiti , jadi dia tidak terkena hujan .

'Dia pasti sudah di rumah' , Sicheng berkata di dalam hati .

Masa berlalu . Sekarang jam 8.45 PM.

Sebenarnya , dia bisa pulang secara utuh andai sahaja dia berada di sini . Tapi dia tau , bahwa dia tidak mungkin berada di sini .

Duh , jadi nyesal mengabaikan si dia .

Ini bermula gara gara Sicheng melihat pacarnya , Yuta bersama Taeyong . Dia tau bahawa dia tidak seharusnya cemburu apalagi Taeyong itu pacar rakan baiknya , Jaehyun . Tetapi dia tidak bisa .

Sicheng mula merasa sejuk . Apatah lagi bajunya tidak membantu . Hanya sehelai t-shirt dan ripped jeans . Benar benar hari yang malang buat Sicheng .

Tiba tiba , dia mendengar seseorang memanggil namanya .

'Yatuhan . Apakah itu hantu ? Jangan dong , aku takut sama hantu.'"DONG SICHENG! / WINWIN!"Fuck .

Dengan hanya mendengar suaranya sahaja , dia tau siapa yang memanggilnya .

Kun , mantannya memanggil dia dengan namanya , sedangkan Yuta memanggilnya dengan nama panggilannya iaitu Winwin .

"Sicheng , kamu ngapain di sini ?"

Sicheng hanya menunduk dan memegang hujung bajunya .

"Kakak ngapain di sini ? Kok bisa tau aku di sini?" , tanya Sicheng .

"Ah itu . Yukhei menghantar mesej kepada ku , katanya kamu belum pulang . Kebetulan , les musik ku baru berakhir . Mau pulang bareng?"

Tanpa memandang Yuta , Kun mengajak Sicheng pulang .

"Sayang." , panggil Yuta ."Kenapa belum pulang . Aku khawatir."

Sicheng merasakan beban di lehernya dan deruan nafas Yuta di lehernya . Hangat . Yuta juga memeluk pinggangnya .

Tanpa Sicheng ketahui , Yuta dan Kun saling beradu pandang .

fyi , Kun itu mantannya Sicheng .

"Gapapa deh kak , aku pulangnya sama Yuta-san"

Yuta tersenyum sinis lalu berkata tanpa suara , "I win" .

"Ayo sayang" .

Yuta menggandeng tangan Sicheng erat .