Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki


"Satsuki-san, kau tidak perlu lagi menjadi pacarku."

Satu kalimat yang terlontar dari mulut Tetsuya membuat sekujur tubuh Satsuki membeku. Sedetik kemudian, air mata mulai memenuhi mata Satsuki.

"Tetsu-kun…tidak menginginkanku lagi?" Suara Satsuki begitu pelan, sebuah usaha untuk tidak membiarkan air matanya jatuh. Dari balik air matanya, sekilas Satsuki melihat tubuh Tetsuya menegang.

Tetsuya dan Satsuki sudah menjalin hubungan sejak keduanya lulus SMA. Walaupun mereka kuliah di universitas yang berbeda, hubungan mereka tetap berjalan dengan mulus. Memang ada pertengkaran kecil di sana-sini, namun keduanya selalu bisa mengatasi pertengkaran yang ada.

Satsuki tidak habis pikir, apa yang membuat Tetsuya tiba-tiba mengambil keputusan seperti ini. Di malam natal pula. Seingatnya, mereka tidak bertengkar sama sekali akhir-akhir ini.

"Ya, aku tidak ingin lagi berpacaran dengan Satsuki-san."

Jantung Satsuki seolah ditusuk jutaan jarum.

"Aku tidak ingin berpacaran dengan Satsuki -san. Yang kuinginkan adalah membangun rumah tangga dengan Satsuki-san." Tetsuya menghela napas dalam-dalam, dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jaketnya, "Momoi Satsuki-san, maukah kau menikah denganku?"

Air mata yang sejak tadi ditahan, akhirnya jatuh juga. Satsuki menghempaskan badannya ke badan Tetsuya—untunglah Satsuki berbadan mungil—dan memeluk erat pemuda kalem itu. Tangis Satsuki pecah. Tetsuya mengelus pelan kepala Satsuki dengan tangannya yang tidak memegang kotak kecil—yang berisi cincin, "Satsuki-san? Jawabanmu?"

"Tetsu-kun bodoh." Ucap Satsuki di antara isak tangisnya. Kedua tangannya memeluk tubuh Tetsuya semakin erat, "Tentu saja aku ingin menjadi istri Tetsu-kun! Kenapa kau harus membuatku panik seperti itu!?"

Tetsuya mendorong pelan tubuh Satsuki, membuat keduanya saling menatap wajah satu sama lain. Senyum kecil terbentuk di bibir Tetsuya. Tangan Tetsuya terulur, menghapus air mata Satsuki, "Maaf ya Satsuki-san. Aku tidak bermaksud membuatmu panik. Dan maafkan aku, membuatmu menangis untuk yang kedua kalinya."

Satsuki meraih tangan Tetsuya yang kini berhenti di pipinya, dan senyum bahagia merekah di bibir gadis itu, "Tidak apa – apa, Tetsu-kun. " Satsuki menggenggam erat tangan Tetsuya, "Karena ini air mata bahagia."

THE END


A/N : MAAF DAN GOOD BYE.