[Menurut kalian gimana? Butuh saran... buat judulnya ^_^]

"Aarrgh!" terikan memilukan itu berasal dari sesosok manusia yang tengah meregang nyawa, ditengah kegelapan malam disebuah gang sempit yang gelap. Setelah itu terlihat sekelebat bayangan meninggalkan tempat itu.

"... diduga korban diterkam hewan buas..." kata seorang pembawa berita.

"Bodoh! Mana ada hewan buas dikota besar seperti ini?!" cecar sesosok pemuda yang tengah melihat berita pagi sambil memakan sarapannya. Dia pun segera beranjak mematikan televisinya dan berjalan kearah dapur untuk mencuci piring kotor yang baru saja digunakannya sebelum bersiap untuk pergi sekolah.

"... I need your love.. love.. love, neoui dununeul..."

"Yeoboseo" jawab pemuda manis itu asal setelah mengangkat teleponnya.

"..."

"Hn, ini aku masih diapartemenku" jawabnya malas.

"..."

"Ye, arraseo" jawabnya mulai kesal.

"..."

"Diamlah, cerewet" bentaknya sebelum memutuskan panggilan itu tanpa menunggu jawaban dari seberang, lalu dia bergegas pergi kesekolah setelah mengambil tasnya dan mengunci pintu apartemennya.

"Kyaa..." teriakan gadis-gadis menjadi penanda akan datangnya siswa paling populer disekolah itu. Sudah menjadi kegiatan rutin bagi para siswi disekolah ini untuk menjadi 'penyanyi pengiring' kedatangan siswa itu. Siswa itu melewati mereka dengan memberikan senyuman terbaiknya, setelah melewati kerumunan itu dia pun berbalik dan memberikan satu kedipan yang membuat kerumunan itu menjadi berteriak histeris bahkan ada yang sampai pingsan. Saat sampai didepan loker dan membukanya, dia disambut dengan berbagai hadiah yang memenuhinya.

"Hah.. Mendoukusai!" ujarnya sambil mengeluarkan hadiah-hadiah itu dari lokernya dan memasukkannya kedalam paper bag yang sudah dia siapkan sebelum pergi kekelasnya.

"Kau lama sekali, apa yang kau lakukan?" tanya seorang pemuda berambut coklat, Donghae.

"Kegiatan rutin" jawab pemuda manis itu sambil mengangkat beberapa paper bag yang dibawanya.

Donghae melihat paper bag itu beberapa saat sebelum beralih menatap temannya itu, "Kau sudah mengerjakan tugas matematika?" tanya Donghae dengan wajah berharap.

"Hn" jawab pemuda manis itu asal.

"Serahkan.. serahkan.." pinta Donghae yang langsung disambut dengan geplakan buku dikepalanya, "Ittai!" seru Donghae sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit.

"Lain kali kerjakan tugasmu sendiri" ucap pemuda manis itu setelah menyerahkan bukunya pada Donghae yang kini tersenyum dengan mata yang berbinar-binar melihat buku itu.

"Ya, ku usahakan. Tapi terimakasih bukunya" ujar Donghae masih dengan memegangi buku itu.

"Cepatlah, sebentar lagi pelajaran dimulai" peringat pemuda manis itu sambil duduk dimeja belakang Donghae yang segera menyalin pekerjaan temannya itu.

Dan benar saja, sekitar 10 menit berlalu bel tanda pelajaran dimulaipun bernbunyi, memberi peringatan untuk semua murid untuk segera memasuki kelas mereka masing-masing.

"Darimana kau?" tanya seorang pemuda berambut merah ada pemuda lain berambut coklat gelap yang baru datang.

"Menemui kepala sekolah untuk mengurus surat kepindahanku" jawab pemuda berambut coklat itu santai sambil duduk disebelahnya.

"Kau benar-benar akan pindah?" tanya pemuda berambut merah, Kagami.

"Tentu" jawab pemuda berambut coklat itu pasti.

"Bagaimana denganku?" tanya Kagami sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Memangnya ada apa denganmu?" tanya pemuda itu tidak mengerti atau mungkin lebih ketidak perduli dari pada tidak mengerti.

"Akukan tidak punya teman selain kau" jawab Kagami sambil mengamati setiap gerakan yang dibuat pemuda itu yang sedang memasukkan barang-barangnya kedalam tasnya.

"Kaukan masih punya banyat teman selain aku. Kalau yang kau maksud adalah roommate, kau bisa mengajak si pendek itu untuk menemanimu" terang pemuda itu sambil menatap Kagami.

"Ah, kau benar. Aku hampir melupakannya" ucap Kagami dengan mengangguk-angguk.

"Hah.. yang benar saja, bahkan saat tidurpun kau menyebut-nyebut namanya, bagaimana mungkin kau melipakannya?!" sindirnya.

"Yaa! Bicara yang benar, mana mungkin aku seperti itu" teriak Kagami tidak terima.

"Terserah. Aku pulang dulu" kata pemuda itu sambil berdiri.

"Heh~ kenapa?" tanya Kagami bingung, karena setelah ini memang masih ada jam pelajaran.

"Aku harus berkemas untuk keberangkatanku nanti sore, ja..." katanya sambil berjalan kearah pintu.

"Na-nani? Yang benar saja, kenapa kau tidak memberitahuku?" tanya Kagami yang hanya dibalas dengan lambaian tangan oleh pemuda itu, "Yaa! Kyu! Kembali kau, dasar anak set..."

PLAAKK!

"Itte.. Yo-Yoji kenapa kau memukulku?" tanya Kagami dengan mengusap kepalanya yang baru saja dipukul.

"Nanda?" tanyanya tidak mengerti, " Memangnya aku tadi memukulmu ya?" tanya Yoji lagi dengan menggaruk belakang kepalanya lalu pergi begitu saja dengan wajah bingung.

"Heh~?" gumam Kagami bingung.

"Dasar bodoh" ujar Akashi yang duduk dimeja sebelah Kagami.

"He?" tanya Kagami lagi.

"Dia tidak akan mau megakui perbuatannya" jelas Midorima singkat.

"Haaah~?" tanya Kagami tambah bingung, 'Ku rasa kalian orang yang sama' pikirnya.

"Untung kau tadi cepat datang, kalau tidak gurur itu pasti akan menghukummu lagi" kata Donghae setelah guru yang bertugas keluar.

"Hn" jawab pemuda manis itu tidak peduli sambil mengeluarkan laptop-nya.

"Kau tidak kekantin?" tanya Donghae yang melihat temannya mengeluarkan laptop.

"Ani" jawab pemuda manis itu dan mulai memainkan laptop-nya.

"Kalau begitu aku kekantin dulu" pamit Donghae sambil berdiri, "Oh.. ya, Wookkie" panggil Donghae sambil berbalik menatap Wookkie atau Ryeowook, tapi dia hanya diam menunggu apa yang akan dikatakan Donghae. "Apa kau ingat teman kita yang bernama Kyuhyun, kudengar dia akan kembali ke Korea" jelas Donghae senang.

"Molla" jawab Ryeowook singkat sambil kembali menggerakkan jari-jarinya diatas keyboard.

"Eh, bagaimana mungkin kau tidak tahu, bukankah dia dulu tetanggamu?" tanya Donghae tidak percaya, namun hanya dibalas dengan gendikkan bahu oleh Ryeowook. "Ya sudahlah, terserah kau saja" ujar Donghae lalu pergi.

Setelah Donghae menghilang dibalik tembok tiba-tiba saja tangan Ryeowook berhenti bergerak, "Memangnya sejak kapan aku punya teman selain Donghae?" gumam Ryeowook lalu kembali pada laptop-nya.

"Kalian sudah dengar beritanya?" tanya Eunhyuk yang tiba-tiba saja muncul disebelah Henry.

"Yaa! Jangan mengagetkanku seperti itu" bentak Henry.

"Berita apa yang membuatmu menghancurkan kedamain kantin ini dengan suara tinggimu?" tanya Sungmin menyindir.

Eunhyun mengedarkan pandangannya kesekitarnya dan melihat beberapa orang menatapnya kesal, agaknya dia tadi sedikit berteriak. "Mian.. mianI semuanya" kata Eunhyuk pada orang yang ada kantin sambil menunjukan senyuman khasnya. "Apa kalian tidak pernah melihat berita? Sudah 15 hari ini banyak pembunuhan yang terjadi dan katanya dilakukan oleh binatang buas" ujar Eunhyuk setelah duduk dihadapan Sungmin dan Henry.

"Memangnya ada apa dengan berita itu?" tanya Henry malas.

"Apa menurut kalian ini tidak aneh?" tanya Eunhyuk.

"Apanya yang aneh?" tanya Sungmin mulai tertarik.

"Mana ada binatang buas dikota besar seperti Seoul?" tanya Eunhyuk meminta pendapat.

"Iya juga ya. Tapi siapa tahu itu binatang dari kebun binatang yang lepas, benar tidak?" terang Henry.

"Ah kau benar juga" ucap Eunhyuk setuju dengan pendapat Henry.

"Kalaupun benar begitu, bukankah seharusnya ada pihak dari kebun binatang yang melaporkan hal tersebut?" sergah Sungmin.

Bruukk! Tiba-tiba saja seorang pemuda terjatuh disebelah meja Henry dan membuat semua orang dikantin menatapnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Henry dengan membantunya mengumpulkan buku milik pemuda itu. Setelah semua barang milikna berada ditangannya, tanpa mengucapkan kata apapun dia segera pergi meninggalkan Henry.

"Kau mengenalnya?" tanya Sungmin masih dengan melihat pemuda itu.

"Dia siswa baru dikelasku" jawab Henry sambil duduk kembali ditempatnya.

"Kapan? Kenapa aku tidak tahu, kelaskukan bersebelahan dengan kelasmu" tanya Eunhyuk yang sepertinya juga mewakili Sungmin, karena mereka satu kelas.

"Sekitar dua minggu yang lalu" jawab Henry agak ragu.

"Kalau sudah dua minggu, kenapa aku tidak pernah melihatnya?" tanya Sungmin.

"Itu karena dia pendiam dan jarang sekali keluar kelas, dia akan selalu berangkat pagi-pagi sekali karena setiap aku sampai dikelas dia sudah duduk dimejanya. Dan saat pulang, dia yang keluar setelah guru" jelas Henry lalu meminum jusnya.

"Apa yang dia lakukan dengan datang pagi-pagi seperti itu?" tanya Sungmin lagi.

"Molla, saat tidak pelajaran atau saat istirahat, dia hanya akan membaca buku dimejanya" ujar Henry sambil bersandar pada sandaran kursi.

"Siapa namanya?" tanya Eunhyuk.