VKook Fanfiction
By Bangtan RedRose
Main cast : Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Other Cast : Pak Jimin
Min Yoongi
Genre : School Life, Romance
Rated : T
Disclaimer : member BTS milik keluarga, Tuhan dan Big Hit.
Summary : Jungkook yang ketiban sial untuk menajadi kekasih seorang preman sekolahnya yang tampan dan kaya. Apakah jadinya seorang Jeon Jungkook berpacaran dengan orang tersebut? Mari kita baca...!
Pagi hari disebuah rumah minimalis tetapi terlihat sangat nyaman, seorang yeoja tengah bersiap untuk berangat kesekolah. Namanya Jeon Jeongkook, yeoja manis bergigi kelinci berkulit seputih susu dan memiliki karakter yang baik walaupun dia keras kepala dan suka seenaknya sendiri dan dia agak tomboy. Dia merupakan anak tunggal yang tinggal bersama ibunya karena ayahnya telah meninggal 10 tahun yang alu karena sebuah kecelakaan. Dan sekarang umurnya 17 tahun. Jungkook berasal dari kalangan biasa, ibunya merupakan seorang arsitek. Dia salah satu murid di Big Hit High School. Dan salah satu murid terpintar disekolahnya. Dia berada di tingkat 3. Dia memiliki sahabat bernama Park Jimin, mereka telah berteman sejak kelas 1, karena mereka selalu sekelas. Mereka selalu bersama, berangkat sekolah dan pulang sekolah. Tetapi semenjak Jimin mempunyai kekasih, Jungkook selalu sendiri sekarang. Tak ada yang menemaninya lagi, tak ada teman yang selalu berangkat dan pulang bersama lagi. Bahkan saat istirahatpun Jungkook dan Jimin yang selalu ke kantin bersama, sekarang tak lagi seperti itu. Untung saja mereka masih bersahabat sampai saat ini, jadi Jungkook tak perlu khawatir karena dia bisa bersama Jimin saat di kelas, toh mereka sekelas dan duduk satu bangku. Sekarang hidupnya berbeda karena seseorang telah masuk dalam kehidupannya.
.
.
.
"Eomma, Kookie berangkat dulu." Pamit Jungkook kepada eommanya. "Iya sayang, hati-hati dijalan. Kau tak menunggu Jimin, aneh sekali. Kenapa?" tanya eomma Jungkook penasaran. "Ehmm, Jimin sekarang sudah punya kekasih, eomma, jadi dia bersama kekasihnya," terang Jungkook pada eommanya. "Oh begitu, ya sudah. Lebih baik kau berangkat sekarang nanti telat." "Iya eomma, Jungkook pergi." Jungkook melesat pergi menuju sekolahnya. Jungkook berjalan menuju halte tempat biasa dia menunggu bus, sejak Jimin mempunyai kekasih Jungkook selalu menggunakan transportasi umum untuk berangkat kesekolahnya. Padahal ketika masih ada Jimin mereka selalu jalan kaki. Sesampainya di halte, bersamaan dengan bus yang searah dengan sekolahnya. Lantas Jungkook masuk kedalam bus dan duduk di kursi penumpang yang masih kosong. Dia memikirkan tentang kehidupan Jimin yang sekarang telah berubah. Jungkook tak boleh menyalahkan orang yang telah merebut Jiminnya. Tak lama kemudian bus yang Jungkook tumpangi berhenti di halte depan sekolahnya dan dia pun keluar dari bus.
Jungkook memasuki gerbang sekolahnya. "Jungkook, tunggu!" Teriak seseorang dibelakang, Jungkook merasa tidak asing dengan suara ini, ya ini suara Jimin yang memanggilnya. Jungkook berbalik memandang Jimin. "Jimin? Kenapa sendiri? Dimana kekasihmu?" Jungkook melihat kebelakang Jimin namun tak ada tanda-tanda kekasih Jimin.
"Yoongi oppa kesiangan, makannya aku berangkat sendiri," jawab Jimin penuh kekesalan.
"Oh, yaudah. Jangan ngambek gitu dong. Jadi jelek tau," ucap Jungkook sambil menggoda Jimin.
"Apaan sih, Kook. Oh ya masuk yuk. Ntar telat lagi." Jimin mengajak untuk menuju kelas mereka.
"Yaudah, ayo."
Mereka berjalan berdampingan menuju kelas mereka.
Brukk. Tapi tiba-tiba mereka menubruk seorang namja hingga jatuh ke kubangan air sehingga kemejanya basah dan kotor. Namja itu berpenampilan layaknya preman sekolahan, berambut oranye dengan kemeja dikeluarkan, telinga bertindik tidak mamakai dasi dan jas, rambutnya acak-acakan dan tatapannya yang tajam dan tampan. Mereka tak menggubris dan tak meminta maaf melanjutkan perjalanan kekelas mereka.
"Hey kalian berdua tunggu. Seenaknya saja kabur. Kalian harus tanggung jawab," teriak namja itu dengan marah. Mereka menghentikan jalan. Dan namja itu maju melangkah mendekti mereka.
"Mian, tadi buru-buru." Jimin dan Jungkook meminta maaf bersamaan. Kemudian Jungkook malah memandangi namja itu dengan tatapan terpesonanya. Lalu dia tersadar atas perbuatannya.
"Minta maaf tidak cukup untuk membuat bajuku kering dan bersih kan? Sekarang kalian harus tanggung jawab." Namja itu kesal dibuatnya.
"Tanggung jawab? Aku tidak mau. Bukannya kami sudah minta maaf. Lagian salah siapa berdiri disitu," ucap Jungkook. "Jungkook!" Dan segera mendapat siku dari Jimin.
"Apaan sih Jim." Jungkook men-deathglare Jimin.
"Kau bilang apa?" Namja itu bertanya kepada Jungkook dengan mencondongkan wajahnya. Sehingga jarak mereka hanya beberapa senti saja.
Mereka saling menatap dalam keheningan. Darah Jungkook berdesir. Namja itu memiliki tatapan tajam, berkulit tan dan wajahnya sedikit sangar tetapi tak mengurangi ketampannya. Tak lama Jungkook sadar. Kemudian menarik dirinya untuk menjaga jarak dengan namja itu.
"Aku bilang aku tidak mau" ucap Jungkook kesal.
"Tidak mau tanggung jawab eoh?" Namja itu bertanya, dan dia melihat Jungkook dari ujung kaki hingga kepala.
Tiba-tiba dia menarik tengkuk dan mencium Jungkook selama beberapa detik. Tanpa disadari sang pemilik dia mengambil kalung dileher Jungkook. Dan Jungkook hanya membelalakan matanya. Itu merupakan ciuman pertamanya.
Plakk.
Jungkook menampar namja itu.
"Kau kenapa menciumku? Dasar brengsek, kurang ajar." Jungkook memukulinya.
"Siapa kau berani menciumku, kekasihku saja bukan. Cepat minta maaf." Jungkook marah, tanpa mereka sadari, mereka telah menjadi tontonan di pagi hari.
"Jadi kau tidak tau siapa aku?"
"Memangnya aku harus tau kau siapa, yang aku mau kau harus minta maaf." Paksa Jungkook tanpa menyadari bahwa dirinya pun telah bersalah kepada namja tersebut dan belum meminta maaf. Dan tanpa dia sadari siapa namja didepannya itu.
"Bukannya tadi kau juga tidak mau bertanggung jawab? Ya sudah aku juga tidak akan minta maaf." Namja itu malah memutar balikan keadaan dan menyeringai menambah ketampanannya. Kemudian dia pergi.
Jungkook dengan kesal berjalan kekelas. Dia mendumel tentang kejadian tadi. Dia pikir Jungkok apaan bisa asal cium.
"Sudahlah, lebih baik kita cepat kekelas. Oh ya, dimana kalungmu? Kau tak memakainya?" tanya Jimin.
Jungkook meraba lehernya. Benar. Kalungnya tidak ada. padahal tadi pagi sebelum dia berangkat, dia memakainya terlebih dahulu. Dia tersadar bahwa tadi namja memegang tengkuknya dan pasti dia yang mengambilnya. Lantas Jungkook pun berlari mengejar namja itu yang sudah lumayan jauh darinya.
.
.
.
"Hey, tunggu. Kembalikan kalungku sekarang juga." Jungkook menyentakkan pundak namja itu dengan penuh emosi. Kemudian dia berbalik.
"Ooh, kau mencari ini?" tanya namja itu sambil menggoyang-goyangkan kalung milik Jungkook.
"iya, cepat kembalikan, itu barang paling berharga untukku." Dan Jungkook mencoba untuk meraihnya, namun dia tidak bisa karena terlalu tinggi.
"Tapi ini sudah menjadi milikku. Sebagai balasan karena kau tak mau bertanggung jawab padaku."
"Oke. Sekarang apa maumu?" tanya Jungkook dengan amarah.
"Kau ingin tahu mauku?" Namja itu balik tanya. Kemudian dia melihat-lihat Jungkook dari ujung kaki sampai kepala. Lagi. Lumayan. Pikirnya.
"Apa? Kau jangan macam-macam ya." Ucap Jungkook khawatir.
"Kau harus jadi kekasihku. Bagaimana? Dan tidak ada penolakan." Paksa namja itu.
"APA?"
TBC/DELETE?
Annyeong ini ff kedua ku loh, yang pertama aku nggak ngelanjutin ff pertamaku karena aku hanya iseng ngebuatnya dan yang udah ngereview gomawo :* aku bakalan buat yg lebih baik dari yg kemarn lah. makasih nasehatnya. #bow. oh ya gimana nih menurut kalian? bagus nggak? ngeboseninkah? atau gimana? cusss review yakk gomawoyo yg berkenan.
Love ARMY
