Flashback
By : GreenyFunBlue
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Character : Naruto Uzumaki, Hyuga Hinata, Haruno Sakura, Tenten, Yang Lain Menyusul
Pair : NaruHina
Rating : T
Genre : Terserah Kalian
Warning : AU, OOC, dan lainnya, Cerita Abal, EYD Hancur, intinya gaje dan Bla bla bla
Kembali lagi dengan saya author gagal ( abaikan ! ),, kini saya hadir dengan fict ke tiga saya yang berjudul " Flashback ". Karena dalam penulisannya pun suka-suka, maka hasilnya juga suka-suka saya. Hehe,, Tanpa basa-basi lagi, langsung aja baca fict saya.. :p
[ Ini Bahasa Umum Dalam Dunia Fanfiction ]
ǁǁ
ǁǁ
Don't Like, Don't Read
Terima Flame Dengan Bahasa Yang Sopan
Setidaknya Hargai Penulis
Saran Selalu Di Butuhkan
Kesalahan Pengetikan Harap Di Maklumi
-o0o-
Summary : Saat kau merindukan sesorang, apa yang akan kau lakukan ?. Yaaapp ! mengingatnya, terutama kenangan saat bersama dengan orang yang sedang di rindukan itu. Lalu, Flashback pun terjadi.
Hembusan angin malam terasa menusuk hingga ke dalam tulang wanita tua itu, meresap kedalamnya hingga membuatnya merasa kaku. Entah apa yang ada dalam benaknya, di luar sedang hujan deras. Namun ia tak bergeming dari tempatnya, masih setia memandangi suasana malam kala itu. Duduk di kursi pelataran rumahnya dengan menyeruput secangkir susu hangat kemudian meletakkannya kembali. Terlihat jelas kerut di keningnya, matanya yang nampak sayu itu kini mulai berkaca-kaca. Tak kuasa menahan itu dia hanya merutuki keadaannya saat ini, perasaannya kacau. Tangannya yang terasa lemah itu perlahan mengambil sebuah album photo yang berada di samping cangkir susu hangat itu. Dengan raut sedih ia membuka album photo itu, saat di lihatnya sosok pemuda berambut kuning jabrik dengan mata sapphire merangkul erat sosok gadis berambut indigo dengan mata lavendernya itu rautnya tiba-tiba berubah. Menunjukkan senyuman yang telah lama terpendam, berganti ke photo berikutnya dan seterusnya. Hingga kelembar terakhir yang menampakkan pemuda dan gadis itu Nampak menua, dengan keriput di mana-mana. Serta ada secarik surat di bagian photo itu. Ia pun membacanya dengan linangan air mata yang tak terbendung lagi. Ketika mengingat kejadian yang bersangkutan dengan surat itu.
-o0o-
** Keesokan harinya **
Teett tooott,, teett tooott..
Terdengar suara bel berbunyi membuat orang yang ada di dalamnya mau tidak mau harus membukakan pintunya. Terlihat seorang pengirim surat tengah berdiri tegap dengan seragam rapinya itu, kemudian ia tersenyum kepada sang pemilik rumah dan menyapanya. Ia lalu menyodorkan sebuah surat kepada wanita tua itu. Setelah wanita itu menerimanya, pengirim surat itu pun pamit dan dengan cepat melesat meninggalkan rumah itu. Wanita tua itu pun melangkah masuk kedalam rumah dan melihat surat yang ada dalam genggamannya yang bertuliskan untuk suami dan dirinya dari sekolahnya dulu. Ketika ia membaca isinya, rupanya itu adalah surat pemberitahuan akan di adakan reuni sekolah angkatannya dulu yang akan di adakan minggu depan. Dengan wajah sumringah Nampak jelas bahwa ia tak sabar untuk hari itu terjadi.
-o0o-
** Satu minggu kemudian **
Nampak seorang wanita keluar dari dalam mobil melangkah dengan anggunnya, saat berdiri tepat di depan gerbang sekolah itu ia melihat ucapan selamat datang kembali untuk alumni sekolah " Konoha High School " . Wajahnya Nampak menunjukkan senyuman termanis yang ia miliki, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju bagian dalam sekolah ini. Sorot matanya terlihat ke kiri-ke kanan mengamati bangunan sekolah ini, ketika langkahnya membawanya menuju halaman taman sekolah tempat reuni ini di adakan. Seseorang Nampak memanggilnya dari arah belakang.
" Hinata ! " Sapa wanita tua berambut cokelat itu. Wanita yang di sapa pun membalikkan tubuhnya mencoba mengingat siapa orang yang menyapanya itu.
" Ah, Tenten ? " Ucap wanita tua bernama Hinata itu.
" Rupanya kau nyaris melupakanku ya ? " Tanya Tenten pada Hinata.
" A-ano, ma'afkan aku Tenten. Mungkin ini factor usia. " Ucap Hinata di susul tawa kecilnya yang mencoba menghibur sahabat lamanya itu.
Setelah itu terjadilah perbincangan hangat antara keduanya. Mereka berdua lalu memutuskan untuk berbaur dengan yang lainnya mengenang masa sekolah mereka dulu.
" Apa kabar Hinata, Tenten. " Tegur seorang wanita tua dengan rambut kuning pucatnya itu.
" Baik, wah sudah lama sekali kita tidak bertemu ya ? kau masih secantik dulu Ino. " Ucap Hinata
" Benar " Sambung Tenten
" Ah, masa ? kalian ini. Usia kita kan sudah 50 tahun, masa aku masih se cantik itu ? " Tanya wanita bernama Ino.
" Ini yang kami rindukan darimu Ino. " Ucap Tenten yang di susul senyum Hinata.
" Oh ya Hinata, ma'af dua tahun lalu aku tidak sempat hadir di pemakaman Naruto suamimu. " Ucap Ino di penuhi sesal
" Tidak masalah Ino, lagi pula saat itu kan kau tidak sedang di konoha " Jawab Hinata
" Iya juga sih " Keluh Ino.
Setelah itu Hinata pun menatap erat ruang kelas yang berada di lantai dua itu dan samar-samar ingatan masa lalu muncul di benaknya.
-o0o-
FLASHBACK
=
Pagi itu terlihat matahari tengah berbinar cerah menerangi penjuru sekolah ini. Nampak muda-mudi berbaur dengan kesibukannya masing-masing. Ada yang bergosip ria, mengerjakan PR dalam kelas, bersantai, membicarakan pertandingan bola team favoritnya, bermain basket di lapangan, menjahili teman, dan lain-lain. Masa itu memang sungguh menarik.
Angin bertiup kencang mengibas-ngibaskan rambut kuning jabrik pemuda itu. Pesona yang dimiliki pemuda itu mampu membuat berpasang-pasang mata yang melihatnya merasakan hatinya seakan meleleh, baik laki-laki maupun perempuan. Bagaimana tidak, menyandang gelar pemuda tertampan dan tercool di sekolah sudah jelas membuat hati siapapun lumer di buatnya. Terutama untuk fans perempuannya itu. Dengan cool ia berjalan menyusuri pelataran sekolah menuju kantin untuk makan bersama dengan teman gank nya itu sambil mendengarkan lagu di earphone nya itu. Setibanya di kantin, ia pun langsung menghampiri gerombolan temannya yang sudah ada lebih dulu di sana dan telah mengambilkan makanan pesanannya. Namun karena teman-temannya lupa mengambil minuman favoritnya, ia pun terpaksa mengambilnya sendiri. Saat ia berbalik arah untuk mengambil minuman itu tanpa sengaja ia menabrak seorang gadis yang tengah membawa minuman rasa strawberry di tanggannya itu dan membuat seragam gadis itu basah karena terkena tumpahan minuman itu. Sang gadis pun buru-buru membersihkan seragamnya, lebih tepatnya jas almamater seragamnya yang terkena tumpahan minuman itu dengan tangannya. Dengan gaya cool yang tidak di buat-buat, pemuda itu meminta ma'af kepada sang gadis. Sang gadis pun mema'afkan pemuda tersebut tanpa menatapnya.
" Hinata, cepatlah kemari ." Terdengar teriakan dari gadis berambut kuning pucat yang membuat Hinata bergegas menghampiri meja makannya yang berada di belakang gerombolan gank pemuda tersebut. Lalu pemuda itu pun melangkah menuju tujuan awalnya.
" Kau tidak apa-apa kan ? seragammu kotor begitu. " Tanya Tenten dengan nada yang cenderung berbisik itu
" Tidak papa- aku hanya khawatir saya nodanya tidak hilang, jas almamater kita kan warna biru muda. " Jawab Hinata
" Tenang saja, itukan hanya strawberry. Pasti hilang " Ucap Ino menenangkan
" Hinata, lain kali kau harus hati-hati. Laki-laki dan teman ganknya itu adalah orang berpengaruh di sekolah ini, siapa saja yang cari gara-gara menurutnya maka di pastikan dia akan mendapatkan mimpi buruk selama sekolah. " Cetus Tenten pada Hinata
" Maksudnya ? " tanyanya polos
" Iya, di sekolah ini tidak ada yang berani menantang mereka. Karena jika itu terjadi, siap-siap di keluarkan dari sekolah atau di kerjai sepanjang hari sampai kita menyerah. " Terang Tenten
" Tapi Tenten, ku dengar Naruto tidak begitu. Dia baik, bahkan aku pernah melihat dia menyuruh Chouji untuk mengampuni junior kita yang tidak sengaja menabraknya tapi tidak minta ma'af. " Bela Ino pada Tenten
" Mm.. Kalau itu aku tidak tau. nah Hinata, berhubung kau adalah murid baru di sekolah kita aku hanya ingin mengingatkanmu. " Ucap Tenten yang masih berbisik
" Begitu kah ? " Desah Hinata dengan nada agak tidak percaya.
Tak lama kemudian saat Hinata ingin memakan suapan pertamanya pemuda berambut kuning jabrik itu menghampiri Hinata dan memberikannya minuman rasa vanilla pengganti minumannya yang tumpah tadi. Melihat adegan itu teman-teman gank pemuda itu menatap ceriga kepadanya dan gadis-gadis lain menatap iri padanya, terutama fans laki-laki Hinata yang tidak kalah banyak meskipun Hinata masih tergolong murid baru.
" Ma'af, minuman rasa strawberry nya habis, jadi aku menggantinya dengan minuman kesukaanku. " Ucap pemuda itu
" Te-terima kasih, seharusnya kau tidak perlu menggantinya " Ucap Hinata agak ragu menerimanya
" Tidak masalah, aku hanya meraa bersalah menumpahkan minumanmu sampai mengotori seragammu itu " Terang pemuda itu padanya.
" Kalau begitu, sekali lagi terimakasih " Ucap Hinata di susul senyumnya.
" Ucapan terimakasih di terima " Jawab pemuda itu dengan coolnya
Kemudian pemuda itu kembali ke tempatnya dan seketika di goda teman gank nya, namun pemuda itu hanya memperdulikan makanan yang mulai di santapnya itu. Sesekali ia mencuri-curi pandang gadis yang duduk di belakang anggota gank nya itu namun duduk berhadapan dengannya.
" Hey Chouji, kau ini selalu saja makan daging. Itu tidak baik tau " Ucap berambut pink itu pada teman gank nya
" Yaa, aku tau Sakura " Jawab Chouji dengan santai
" Naruto juga, apa vanilla itu sudah mendarah daging dalam dirimu ? Makanya tidak pernah mencoba minuman lain ? " Gerutu gadis bernama Sakura itu.
" Kau sendiri diet terus , apa tidak bosan ? " Tanya gadis berambut merah padanya
" Aku hanya tidak ingin gemuk Karin " Jawab Sakura
" Kalian ini berisik sekali ! habiskan saja makanan kalian " Tegur pemuda dengan rambut nas itu
" Kau benar Shikamaru " Ucap pemuda bernama Kiba padanya.
Sementara itu Hinata hanya asyik dengan makannya sambil mengingat nama pemuda itu. Hari-hari berlalu, meskipun Hinata dan Naruto berbeda kelas, tetapi semenjak kejadian itu mereka jadi sering bertemu tanpa sengaja. Di kantin, perpustakaan, halaman sekolah, di pusat perbelanjaan, di jalan, bahkan sekarang di atap sekolah. Tidak jarang dari pertemuan mereka menghasilkan perbincangan yang hangat. Meskipun Naruto memiliki teman gank, tetapi ia lebih sering terlihat sendirian. Yaa, begitulah Naruto. Hingga acara liburan sekolah, sebagian teman kelas Naruto dan Hinata di gabung jadi satu dalam bis pariwisata ke lembah suna untuk berlibur. Dalam perjalanan meskipun kedua kelas itu berbeda tetapi dengan cepat kedua kelas itu berbaur dengan akrab. Terlihat Hinata bersampingan duduk dengan Naruto karena memang hanya kursi itu yang tersisa tengah asik memandangi jalanan di luar jendela bis tersebut. Sementara Naruto yang memang jarang berbicara lebih memilih memasang earphone nya yang sebenarnya tidak sedang mendengarkan lagu sambil memejamkan matanya, di lain pihak teman-teman gank Naruto yang duduk di bagian terdepan bis terlihat tengah sibuk menghibur seisi bis tersebut dengan nyanyian yang bisa di bilang lebih ke genre rock. Sementara kedua teman Hinata yang duduk di depan tempat Hinata duduk bersama Naruto iseng-iseng mengambil gambar Hinata saat bersama Naruto, yang nyaris saja hal itu di lihat oleh Sakura jika mereka tidak buru-buru menyembunyikan kamera mereka. Keseruan semakin memuncak ketika Hinata di daulat untuk menghibur seisi bis dengan suara merdunya dan petikan gitar yang di mainkan oleh Tenten itu, sementara Ino hanya mengambil gambar mereka berdua. Naruto dan lainnya yang mendengan lantunan suara Hinata seakan terhipnotis olehnya. Waktu terus berputar, kini setengah perjalanan lagi mereka akan sampai di tempat tujuan. Raut lelah mulai Nampak di segala penjuru, rasa kantuk pun mulai menghampiri. Beberapa di antara mereka terlihat tengah tertidur, ada pula yang asyik dengan gadget mereka. Hinata yang Nampak tertidur pulas tanpa sadar bahwa diam-diam Naruto mengambil gambarnya itu. Saat Naruto menyimpan Handphone nya Hinata tanpa sengaja menyandarkan kepalanya di pundak Naruto yang membuat Naruto kaget dan tersenyum. Setelah itu ia pun memperbaiki posisi kepala Hinata agar lebih nyaman di pundaknya dan ia pun akhirnya ikut tertidur. Saat mereka hamper sampai, Tenten yang tiba-tiba terbangun lalu mengintip kea rah belakang tempat Hinata dan Naruto, saat ia melihat adegan itu dengan sigap ia mengambil kameranya lalu mengambil gambar Hinata dan Naruto yang sedang tertidur berdua. Setelah itu ia kemudian menyimpan kembali kameranya pada tas kecil yang ia kenakan saat itu.
-o0o-
Rombongan dari sekolah mereka pun akhirnya tiba di tempat tujuan. Terpampang jelas di depan mereka tulisan selamat datang di lembah suna. Kemudian Kepala sekolah yang turut ikut dalam acara liburan itu pun member arahan kepada 300 siswa-siswinya yang ikut berlibur itu, setelah itu bu Kurenai mengabsen semua siswa-siswa. Kemudian secara bersamaan mereka pun membawa keperluan mereka masing-masing dan begegas menuju tempat mereka untuk mendirikan tenda. Selama seminggu di lembah suna ini mereka akan berjelajah dan mengunjungi tempat-tempat jalur wisata di lembah ini. Namun karena ke isengan gank Naruto yang sok tau dan sok berkuasa memaksa Naruto, Hinata, Tenten, dan Ino ikut serta dalam ke isengan mereka. Saat yang lainnya tengah tertidur mereka malah bergegas membawa barang mereka menuju danau kematian. Menurut mitos, danau yang terletak di arak barat tempat mereka mendirikan tenda dan memerlukan waktu tempuh dengan jalan kaki sekitar satu jam setengah ini jika tidak tersesat adalah sebuah danau yang siapa saja berani kesana maka ia akan mati. Karena rasa penasaran itulah Choji, Shikamaru, Kiba, Sakura, dan Karin memaksa Naruto untuk menurutinya. Namun karena tidak sengaja Hinata dan teman-temannya mendengarnya, Kiba mengancam mereka dan memaksa mereka untuk tidak memberitahukan guru, akhirnya mereka pun turut serta dalam perjalanan ke danau kematian itu. Setengah jam telah berlalu, dan itu artinya tinggal satu jam lagi mereka akan sampai ke danau itu, namun semakin melangkah kaki mereka terasa semakin berat. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat dan makan, setelah itu mereka melanjutkan perjalanan belum terlalu jauh dari tempat mereka tadi namun napas mereka terasa mulai tersengal-sengal. Sialnya mereka sempat tersesat hingga ke dalam hutan, namun karena Ino membawa kompas akhirnya mereka bisa ke jalur yang benar. Kini tinggal setengah jam lagi mereka sampai namun karena Hinata yang memiliki riwayat asma akhirnya penyakitnya kambuh. Napasnya tersa sesak, keringat mengalir di keningnya, tanggannya berusaha memegang dadanya, ia tak sanggup berbicara hal itu membuat yang lainnya panic. Namun naruto berinisiatif untuk menanyakan apakah hinata membawa obatnya, lalu Hinata hanya mengangguk dan menunjukkan de bagian belakang tasnya, setelah itu Hinata pun menyemprotkannya dan perlahan napannya pun kembali normal. Itu membuat yang lainnya tegang dan saling menyalahkan kini terasa lebih lega, mereka pun melanjutkan perjalanan dan kini harus melewati jembatan rapuh yang di bawahnya terdapat sungai berarus deras dengan bebatuan terjal di sekelilingnya, sedikit gerakan nakal saja mampu membuat kita terbawa arus. Naruto menngenggam erat tangan Hinata untuk menuntunnya ke kayu yang di rasanya aman. Sementara Sakura yang mengenggam tangan Ino tidak sengaja membuat ino nyaris terpelesat dan lalu Tenten menggenggam tali dari jembatan itu, namun naasnya kakinya terperosok kedalam karena kayu yang di pijakinya sangat rapuh bahkan sudah keropos. Namun Shikamaru yang melihat kaki Tenten berdarah pun akhirnya menolongnya dan menyuruhnya berhati-hati, setelah jembatan itu berhasil di lalui kini tantangan baru tengah menghadapi mereka.
-o0o-
To be continue..
