author : BaekhyunFan

cast : member exo,dll

genre : supranatural,horror,family,romance,drama,dll

pairing : chanbaek,hunbaek,hunhan

rate : liat sendiri

serius ini bukan karya saya,saya cuma ngeramake

ini asli cerita dari KELLEY ARMSTRONG

salah satu novel terbaik

untuk info lebih lanjut tentang sang penulis,kunjungi .com

oke sekian bacotan dari saya

semoga menarik untuk dibaca,plis tinggalkan review agar saya semangat melanjutkannya

tapi untuk fast update saya tidak yakin,karna yah saya akan menghadapi ulangan

hehehehehe

happy reading...

bab (1) the reckoning (perhitungan)

Setelah empat malam melarikan diri, akhirnya aku berbaring nyaman dikasur dan menikmati tidur nyenyak tanpa mimpi tentang orang mati... sampai orang mati memutuskan mereka lebih suka aku bangun.

awalnya ada tawa yang menyelinap ke dalam tidurku dan membuatku terjaga.

saat aku bangkit bertopang siku,sambil mengerjap dan mencoba berjuang mengingat dimana aku berada, terdengar bisikan mengular mengelilingiku.

bisikan itu berupa kata-kata yang tak bisa kumengerti

aku menggosok mata dan kelabu bersinar menembus tirai. kamar itu sunyi senyap. tidak ada hantu, syukurlah. aku sudah cukup banyak berurusan dengan hantu dalam dua minggu terakhir ini.

ada suara garukan dijendela yang membuatku terlompat. akhir-akhir ini, setiap dahan yang menggores kaca terdengar seperti zombie yang aku bangkitkan dari kuburan, mencakar-cakar berusaha masuk.

Aku menghampiri jendela dan menarik tirai kebelakang. Sudah hamper fajar ketika kami sampai dirumah ini, jadi aku tahu sekarang setidaknya sudah pertengahan pagi hari. Tapi kabut diluar begitu tebal sampai-sampai aku tidak bias melihat apa-apa. Aku condong lebih dekat kejendela, aku menekankan hidungku kepada kaca yang dingin.

Seekor serangga menabrak jendela, membuatku terlompat hingga setengah meter. Lalu, terdengar tawa dibelakangku.

Aku berputar, luhan masih ditempat tidur,merintih dalam tidurnya. Selimut sudah dikesampingkan dan dia meringkuk menyamping, rambut gelapnya menyebar dibantal.

Terdengar tawa mengekeh meletup dibelakangku. Jelas tawa seorang pria. Tapi, tidak ada siapa-siapa. Bagi seorang necromancer, itu tidak berarti sekarang tak ada siapa pun disini.

Mataku menyipit, berusaha menangkap kelip penampakkan hantu dan melihat, disebelah kiri, sekilas ada tangan yang lenyap sebelum aku bias melihatnya dengan lebih jelas.

"mencari siapa necro kecil?"

Aku berputar. "siapa itu?"

Pertanyaanku dijawab dengan gelak tawa yang telah didengar gadis lima belas tahunsejuta kali dari pria-pria nakal.

" kalau kau ingin berbicara denganku, perlihatkan dirimu," kataku

"berbica denganmu?" katanya dengan suara seperti pemain quarterback SMA yang sombong. "kurasa kau yang ingin berbicara denganku."

Aku mendengus dan menuju kasurku lagi.

"tidak mau?" suaranya meluncur mengelilingiku.

"huh...kutebak kau ingin tahu lebih banyak tentang grup Edison,eksperimen genesis, …."

Aku berhenti.

Dia tertawa. "sudah kuduga."

Kami berempat- luhan,chanyeol,sehun,dan aku-melarikan diri dari Grup Edison setelah mengetahui bahwa kami adalah kelinci percobaan proyek genesis, sebuah eksperimen untuk para makhluk supernatural yang dimodifikasi secara genesis, tanteku,tante zitao, dulu termasuk dokter yang terlibat dalam proyek itu. Tapi, dia berkhianat rekan-rekannya dengan membantu kami kabur. Sekarang, dia ditawan. Atau kuharap begitu. Semalam ketika grup Edison melacak kami, ada hantu yang berusaha menolongku… hantu yang kelihatannya seperti tante zitao.

Seharusnya kami aman di rumah milik suatu grup yang menentang eksperimen itu. Sekarang ada hantu remaja muncul, mengetahui tentang proyek itu/ aku tidak hendak mengusirnya, meskipun gagasan itu sangat menggoda.

"perlihatkan dirimu!" kataku.

"necro kecil yang sok menjadi bos , ya?" suaranya meluncur dibelakangku. "kau mau lihat apakah aku sekeren kedengarannya."

Aku menutup mata, membayangkan sosok laki-laki yang samar, lalu menarik dalam pikiranku. Dia mulai mewujud-seorang lelaki berambut gelap,mungkin enam belas, tujuh belas tahun. Dia tidak kelihatan istimewah, tapi senyumnya yang dibuat-buat menunjukkan kalau dia menganggap dirinya istimewah. Aku masih bisa melihat menembus dirinya, seperti menembus hologram. Jadi aku menutup mata dan menariknya lagi.

"uh-uh…," ujarnya. "kalau kau ingin tahu lebih banyak, kita harus lebih mengenal sedikit dulu." Dia menghilang lagi

"kau mau apa?" tanyaku. "seperti kataku, mengenalmu sedikit. Tapi,tidak disini. Temanmu manis tapi bukan tipeku." Suaranya berpindah kepintu. "aku tahu tempat kita bisa berbicara berdua saja."

Yeah, yang benar saja. Dia kira aku baru mulai berbicara dengan hantu kemarin? Yah hamper kemarin-dua minggu lalu, sebenarnya. Tapi aku sudah melihat cukup banyak hantu untuk tahu bahwa meskipun ada beberapa hantu yang ingin membantu dan beberapa hantu yang Cuma ingin berbicara,ada hantu-hantu lain yang ingin membuat sedikit masalah,meramaikan kehidupan sesudah mati mereka. Lelaki ini termasuk kategori terakhir.

Tetap saja,kalau dia subjek grup Edison, subjek yang mungkin tewas dirumah ini, aku harus mencari tahu apa yang terjadi padanya. Tapi, aku butuh bantuan. Luhan tidak punya pengalaman membantuku dengan hantu. Lagi pula, meskipun hubungan kami membaik, aku belum bisa memercayainya untuk menjagaku.

Jadi, aku mengikuti hantu itu kedalam lorong. Aku menyempatkan diri berhenti didepan pintu kamar sehun dan chanyeol.

"uh-uh…," kata hamtu itu. "kau tidak perlu mengajak pria-pria itu."

"mereka pasti ingin berbicara denganmu juga." Aku mengeraskan suaraku, berdoa chanyeol akan mendengarku.

Biasanya chanyeol terbangun akibat suara sepelan apapun-manusia serigala punya pendengaran , yang bisa kudengar hanya suara sehun yang mendengkur. Tidak ada orang lain diatas ini. Suho,pria yang membawa kami kesini, tidur dikamar dilantai bawah.

"ayo,wanita necro. Tawaran ini punya jangka waktu terbatas."

Kau tahu dia tidak berniat baik,baek.

Ya,tapi aku juga harus tahu apakah kami tidak aman disini. Aku memutuskan untuk melanjutkan dengan sangat hati-hati. Suara bawah sadarku tidak mendebat, jadi aku anggap itu sebagai tanda positif.

Aku pun mulai berjalan.

Kami langsung tidur begitu sampai disini, jadi aku belum melihat tempat baru kami dengan baik. Aku hanya tahu ini tempat yang sangat besar-sebuah rumah bergaya Victoria yang mencuat dari film horror gotik.

Saat aku mengikuti suara itu menyelusuri lorong, ada perasaan aneh bahwa aku sedang berada didalam salah satu film itu. Rasanya seperti aku terjebak dalam lorong sempit tak berujung, melewati pintu demi pintu yang semuanya ditutup sampai akhirnya aku mencapai tangga… naik ke atas.

Saat dini hari tadi kami mendekati rumah ini dengan mobil, aku lihat rumah ini berlantai tiga. Kamar-kamar tidurnya berada dilantai dua, dan kata suho lantai ke tiga adalah loteng.

Jadi,hantu itu mengarahkanku ke loteng gelap dan seram? Bukan Cuma aku yang sudah terlalu banyak menonton film horror.

Aku mengikuti dia menaiki tangga. Tangga itu berujung disebuah bukaan dengan dua pintu. Aku berhenti. Satu tangan muncul menembus pintu didepanku, member isyarat. Aku menyiapkan diri selama sedetik. Tidak peduli segelap apapun disini, jangan sampai dia melihat rasa takutku.

Begitu aku siap, aku menggenggam gagang pintu dan-

Terkunci. Aku memutar gagangnya, lalu pintu itu mengeklik terbuka. Kutarik napas dalam-dalam lagi, menyiapkan diri lagi, lalu kudorong pintu itu dan melangkah masuk-

Embusan angin dingin mendorongku mundur. Aku mengerjap. Didepanku kabut berpusar.

Pintu dengan gagang kunci bundar diloteng,baek?

Tidak, aku berdiri di atap.

Tbc

Maaf kalau banyak typo hehehehe :v

Plis jangan di bash

Sekian,minta review yaa biar aku makin semangat buat melanjutkannya

Byeeee byeeee…..