First Day
.
Author: Oh AiLu © 2015
Main Cast: Oh Sehun, Lu Han, etc.
Genre: Romance, fluffy.
-Genderswitch-
.
- AiLu -
.
Summary:
Sehun memang harus bersabar mengejar cinta Luhan. Gadis cantik yang berada dua tahun di bawahnya. Setahun Sehun habiskan hanya untuk menunggu Luhan membalas chat-nya. Dan perlu setahun gadis itu mau memberikan nomor ponselnya. Dan setahun pula gadis itu baru menerima cintanya. Tapi, ternyata hanya Sehun yang memiliki rasa, hanya Sehun. Tapi, kenapa Luhan menerima cintanya?
Fanfic ini berisi penggalan-penggalan kisah cinta antara Sehun dan Luhan. Setiap chap tidak bersambung-sambung.
.
- AiLu -
.
17 Maret 2015
Ini adalah hari pertama untuk mengawali minggu ini. Sekarang bertepatan musim semi, jadi membuat hati seorang gadis keturunan China ini ikut bersemi menebarkan kuncup-kuncup mawar kepada setiap orang yang berpapasan dengannya.
Gadis itu-Luhan sudah rapi dan terlihat manis dengan seragam sekolahnya, juga kunciran yang baru ia pelajari dari internet bersama Baekhyun-sahabatnya semalam. Ya, mungkin hanya dia saja yang belajar, karna Baekhyun hanya bernyanyi tidak jelas dengan mata yang fokus kepada smartphone-nya dan anehnya lagi, setoples permen di kamarnya raib begitu saja sepulang Baekhyun dari rumahnya. Tapi, tak apalah. Sahabat.
Lagipula Baekhyun juga sering membantunya. Ya... emm, mungkin?
Baiklah, kembali kepada Luhan.
Mungkin karna ini hari senin-hari kesukaan Luhan makanya dia terlihat bersemangat sekali. Atau ada alasan lain? Mungkin ya. Terlihat ketika langkahnya yang awalnya riang tiba-tiba terhenti ketika melihat seorang pemuda yang berdiri dengan gaya coolnya-bersender di tiang beton pagar sekolahnya-sedang bersedekap sambil sesekali mengecek jam tangannya.
Wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih hampir menandingi dirinya, rahangnya yang tegas, dan tatapannya yang tajam tak bisa menghentikan Luhan untuk tidak bersembunyi guna menghindari pemuda itu.
Dan pilihannya jatuh pada seorang pemuda tinggi besar, dengan baju seragam ketat yang berusaha menutupi gumpalan lemak di perutnya. Dan syukurnya, Luhan bisa terlindungi bahkan jika dirinya membawa serta Kyungsoo-sahabatnya yang satu lagi- dan Baekhyun bersamanya.
Tapi..
"Luhan?"
Suara berat kekanakan itu menyapa indra pendengarannya, membuatnya ingin lari begitu saja. Tapi, jika ia melakukan itu, terlihat sekali bahwa dirinya sedang menghindari pemuda itu.
"Ah, Jilseob-ah. Kenapa lama sekali, ayo aku ingin meminta tugasmu." spontan Luhan mengatakan kalimat itu sambil menarik paksa pemuda gemuk yang tadinya merupakan tempat dia berlindung. Meninggalkan Sehun-pemuda yang tadi bersender di tiang beton- dengan dahi berkerut.
"Jilseob? Seingatku namanya Shindong." gumamnya.
Sementara itu.
Luhan sudah bernafas lega ketika dirinya dan 'benda' yang ditariknya paksa-dengan kekuatan yang diapun tak tahu darimana-sudah berada cukup jauh dari gerbang sekolah. Tapi ketika si gemuk mulai angkat suara, Luhan baru sadar, masih ada satu masalah lagi yang harus dia atasi.
"Siapa kau?" tanya si gemuk sambil menatap Luhan penasaran.
"Aa... aku pergi dulu. Terimakasih atas bantuannya." seru Luhan sambil berlari menghindari pemuda gemuk tadi. Mungkin dia akan menghindari pemuda itu selamanya.
.
- AiLu -
.
Maret 2012
'Hai.'
Kata itulah penyebabnya. Penyebab kehidupan percintaan Luhan jadi seperti ini. Itu terjadi ketika dirinya masih berada di tingkat pertama sekolah menengah pertama dan masih rajin-rajinnya membuka akun jejaring sosial miliknya. Dan pada minggu siang, sebuah pesan masuk ke akun jejaring sosialnya. Pesan dari seseorang yang dikenalnya sebagai pacar teman sekelasnya sendiri waktu itu. Dan karna alasan itu, dia tak membalas pesan itu.
Tapi, seakan merasakan de javu, Luhan kembali mendapatkan pesan itu setahun kemudian. Disaat dirinya berapa ditingkat kedua sekolah menengah pertama. Dan seakan teringat tentang berita bahwa teman sekelasnya sudah putus dengan orang yang mengirimnya pesan, dia mulai berfikir untuk membalas pesan itu.
'Ya?'
Hanya itu. Walau hanya itu, Luhan bahkan masih menganggap itu terlalu panjang. Tadinya dia hanya ingin mengetik huruf 'Y' saja. Bukan apa-apa, hanya saja dia tak mau dicap sebagai gadis yang terlalu ramah kepada pria.
'Boleh aku meminta nomor ponselmu?'
Pesan lain masuk dari orang yang sama. Luhan menahan nafasnya ketika membaca pesan itu. Bukan karna apa-apa, hanya saja, Baekhyun sahabatnya yang sedang tidur di sebelahnya mungkin kelepasan membuang gas beracunnya. Tapi, itu sudah biasa bagi Luhan. Sahabat.
'Tk.'
Luhan mengernyit membaca pesannya sendiri. Sangking ingin mengetik pesan sesingkat mungkin, dia malah menulis awalan dan akhir kata yang dia maksud, dan membuat kata itu berubah arti.
'Maksudnya?'
'Ti-dak.'
Luhan bergetar mengetik pesan terpanjang yang pernah ia ketik.
'Oo, tak apa^^ Tapi kita masih boleh chat lewat sini, kan?'
"TIDAK AKAN ALFREDO! JIKA KAU MELAKUKANNYA, KAU BISA MATI SAAT INI JUGA!"
Bukan bukan. Itu bukanlah pesan yang akan Luhan ketik. Tapi itu adalah Kyungsoo yang sedang mengigau di sebelah kanannya.
Luhan sendiri hampir menjatuhkan ponselnya mendengar teriakan Kyungsoo. Dan jika ditanya kenapa mereka bisa tidur bersama, sebenarnya, Baekhyun yang ngotot ingin menginap di rumah Luhan, karna di rumah Luhan banyak permen-permen manis yang enak. Dan dengan ketidak berdayanya seorang Kyungsoo, dia berhasil di paksa untuk ikut bergabung oleh Luhan. Katanya sih, jika berdua saja dengan Baekhyun, dirinya yang paling menderita karna akan menghirup gas beracun Baekhyun seorang diri.
Ting
Ponselnya kembali berbunyi.
'Sudah tidur?'
"BERANINYA KA-"
Bugh
Luhan menatap kedua temannya horor. Terlebih kearah Baekhyun yang sempat-sempatnya bangun hanya untuk menendang Kyungsoo karna suara teriakannya. Dan setelah itu, Baekhyun kembali tertidur.
"Cabkad itu."-Cakman itu.
Kyungsoo masih tetap berorasi meskipun dirinya sudah tersungkur di lantai dengan suara yang teredam bantal yang menutupi kepalanya.
Ting
Ponselnya kembali berbunyi. Mengingatkannya akan chat anehnya tadi.
'Baiklah jika sudah tidur. Jalja.'
'Boleh!'
Balas Luhan cepat dan balasannya tak kalah cepat.
'Aku kira kau sudah tidur^^'
'Tidak. Tadi hanya ada sedikit masalah. Ya masalah.'
'Apa sudah selesai? Kau baik-baik saja, kan?'
Untuk pertama kalinya, Luhan bersemu merah hanya karna sebuah pesan.
'Ya.'
.
- AiLu -
.
Mungkin memang nasib Sehun menyukai gadis seperti Luhan. Selain acuh tak acuh, ternyata gadis itu perhitungan juga. Terlihat dari perjalanan kedekatan mereka. Dari pesan pertama yang dikirimnya, Luhan baru membalasnya setelah setahun kemudian. Dan Sehun mendapatkan nomor ponsel Luhan setelah penantiannya selama satu tahun juga. Dan akhirnya, Sehun juga mendapatkan hati gadis itu-walau tak sepenuhnya setelah satu tahun kemudian, juga. Tepat pada tanggal 16 Maret 2015.
Gadis ini benar-benar sangat perhitungan.
.
- AiLu -
.
"Oy, Lu!" sapa Baekhyun ketika dirinya memasuki kelas dan langsung duduk di bangku sebelah Luhan.
"Bagaimana dengan Sehun sunbae, Suho sunbae, dan Kris sunbae?" tanya Baekhyun to the point.
Brak!
"Celakalah dikau wahai Byun Baekhyun. Engkau tidaklah mungkin tidak tahu dengan karma dunia. Engkau seenaknya mengangkat martabat dan kesucian hati seseorang dan kau pindahkan begitu saja. Engkau tidaklah tahu sesuatu sedang mengikuti arah kejahatan yang-"
"Kyung, please. Aku akan pindah, oke?" tanya Baekhyun lembut lalu melangkah menuju bangkunya yang sebenarnya, di depan bangku Luhan.
Luhan hanya tersenyum maklum ketika melihat Kyungsoo yang berjalan ke bangkunya dengan aura kegelapannya dan Baekhyun yang sesekali mencibir teman baiknya itu.
"Engkau mengira aku tak tahu yang engkau katakan wahai Byun Baekhyun. Dikala kata-kata berubah menjadi sebuah-"
"Kyung, sudah." tahan Luhan ketika Kyungsoo sudah mengacungkan jarinya untuk menunjuk wajah Baekhyun. Itu tandanya bahaya.
Ngomong-ngomong soal Kyungsoo, dia memanglah gadis yang aneh. Rambut panjang yang menutupi sebagian wajahnya, seragam yang malah lebih mirip seperti baju kurung, dan burung hantu-boneka- yang selalu dibawa-bawanya kemanapun. Satu lagi, dia selalu membawa asap-asap kelabu disekitar tubuhnya. Mengerikan.
Walau begitu, Kyungsoo memiliki sisi baik. Satu-satunya sisi baik, yaitu mempunyai kecerdasan superior. Mungkin tak dapat dikatakan sisi baik, karna dengan itu juga, dirinya menjadi aneh dan selalu berimajinasi terlalu bebas.
Dan jika bertanya kenapa tiga gadis berbeda spesies ini dapat bersahabat, yakinlah mereka juga tidak tahu.
"Lu.." lirih Kyungsoo tanpa menoleh kearah Luhan, yang sialnya-walau sudah bertahun-tahun bersahabat-masih berhasil membuat bahu Luhan meremang.
"Ya?" tanya Luhan.
"Aku melihat di alam imajinasiku, jika sesuatu sedang mengikuti Kris sunbae." kata Kyungsoo.
"Apa?!" tanya Luhan kaget. Dia sudah berfikiran tentang hal-hal gaib saat itu juga.
"A-apa itu?" tanya Luhan.
"Ada dua, sebuah perasaan yang terikat dengan pertalian saling membutuhkan dan didasari oleh komponen-komponen asosial yang membuat Kris sunbae nelangsa. Yang kedua adalah seorang gadis tan dengan sosok tinggi, berwajah manis dan angkuh." jelas Kyungsoo. Sementara Luhan baru akan membuka kamusnya, sedikit banyak, dia tak mengerti dengan apa yang dikatakan Kyungsoo.
Dan ketika Luhan akan bertanya balik, Baekhyun tiba-tiba menoleh kearah belakang.
"Katanya, Kris sunbae sudah punya pacar. Dan Kris sunbae juga gadis itu sebenarnya tak saling mencintai, hanya saling membutuhkan." jelas Baekhyun.
Ha, inilah hebatnya mereka. Walau Baekhyun dan Kyungsoo sering bertengkar, hanya Baekhyun yang akan mengerti apa yang dimaksudkan Kyungsoo.
"Masa sih?" tanya Luhan. Bukannya dia mau percaya dengan alam imajinasi Kyungsoo. Hanya saja dia memang harus percaya, karna seluruh informasi yang berasal dari alam imajinasi Kyungsoo adalah benar adanya. Selalu.
"Jadi, benar kau jadian dengan Sehun sunbae?" tanya Baekhyun. Luhan hanya menghela nafas pelan lalu mengangguk kecil.
"CIEEEEEE"
"Baek, Baek, hentikan, oke? Kau memalukan." kata Luhan.
"Seakan dunia telah dirajai oleh raja Akronom dari planet utara!" Sahut Kyungsoo. Luhan mengernyitkan dahinya. Apalagi ini?
"Hah, sudahlah." kata Baekhyun yang merupakan orang satu-satunya yang mengerti.
"Tapi, aku bersumpah aku menerimanya hanya karna kasihan. Dia sudah mendekatiku dari tiga tahun yang lalu." kata Luhan.
"Dan aku sudah putuskan, aku akan mengakhiri hubungan kami di hari ulang tahunnya. Sebentar lagi."
"Oh! Organ hepar-ku merasakan denyutan cepat dan terasa menakutkan!"
"Dia terkejut." terjemah Baekhyun santai.
"Mau bagaimana lagi?" tanya Luhan. "Aku bahkan risih jika mengingat hubungan kami saat ini. Dan beruntungnya aku, karna pagi tadi dapat menghindarinya."
"Memang apa masalahmu, Lu? Sehun sunbae tampan, keren malahan." kata Baekhyun.
"Iya, aku tahu. Tapi jika aku tidak memiliki rasa, walau pemuda itu setampan apapun, apa gunanya?" sahut Luhan.
"Jadi, kenapa kau menerimanya? Jika yang kau maksud, kau hanya memiliki rasa dengan Kris sunbae." kata Baekhyun lagi.
"Aku hanya takut. Ketika nantinya kami menjalin hubungan, pasti ada kata putus, kan? Dan setelah itu, aku takut tak bisa dekat dengannya lagi."
"Hah, kasihan Sehun sunbae."
.
- AiLu -
.
Jam sudah menunjukkan waktu istirahat pertama. Waktunya ketiga serangkai Luhan, Baekhyun, Kyungsoo pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Tapi, Luhan kembali teringat tentang Sehun. Bagaimana jika nanti dia bertemu dengan Sehun pas di perjalanan ke kantin?
Hah, yasudahlah. Kembali ke rencana awal, bersembunyi.
Luhan terus menundukkan kepalanya dengan alasan yang sama. Dia takut, pemuda tadi pagi dapat mengenalinya dan menghampirinya. Hosh! Apa yang akan dia katakan jika itu terjadi.
Dan untunglah, Baekhyun dan Kyungsoo mau membantunya. Ya setidaknya bisa dibilang begitu. Baekhyun, dia mengambil sapu tangan bekas miliknya dan melebarkannya di depan wajah Luhan. Dan sesekali Baekhyun akan berteriak tak jelas untuk menunjukkan arah kepada Luhan. Seperti 'Lu, ada orang di depan, sebentar. YA! MINGGIR KALIAN SEMUA. LUHAN MAU LEWAT! TIDAK TAHU APA? DIA MAU MENGHINDARI SEHUN SUNBAE TAHU!'. Ya, setidaknya itu bisa membantu, membantu menbuat mereka terlihat lebih mencolok lagi.
Sedangkan Kyungsoo, setidaknya dia terlihat lebih waras-di mata Luhan. Dia hanya berjalan diam di sebelah Luhan.
"LU! SEBENTAR LAGI SAMPAI! KAU AKAN TERBEBAS SEBENTAR LAGI!" teriak Baekhyun ketika kantin sudah terlihat di indra penglihatannya.
Tapi..
Grep
"Kya!"
Luhan berteriak cukup nyaring, melebihi Baekhyun, ketika seorang pemuda menarik tangannya dari belakang dan membawanya pergi.
"Lu!" teriak Baekhyun dengan wajah sendunya.
"Selamat bersenang-senang!" wajahnya berubah ceria.
"Tak berguna!" gumam Luhan ketika melihat Baekhyun. Dan dia juga tak mungkin meminta tolong kepada Kyungsoo.
"Apanya yang tak berguna?"
Luhan baru sadar ternyata tarikan di lengannya telah berhenti. Luhan yang awalnya menunduk segera mendongakkan kepalanya dan menatap Sehun-pelaku penculikan-tajam.
"Apa yang kau laku-hah~"
Luhan berusaha untuk tidak berteriak kepada Sehun di koridor. Dia pun melihat sekeliling dan matanya tertuju kearah lapangan basket.
"Ikut aku!"
Dan sekarang Luhan yang berganti menarik paksa Sehun.
Ketika tiba di lapangan basket, tak satupun dari mereka yang berbicara. Padahal Luhan tadi sudah menyusun kata-kata untuk memarahi Sehun. Tapi, ketika dia kembali mengarahkan pandangannya ke wajah Sehun yang sedang diterpa sinar matahari, dia seketika bungkam. Pemuda itu tampan sekali. Sayang, Luhan tak memiliki rasa padanya.
"Jadi..."
"A-aku tak suka kau melakukan seperti tadi lagi." kata Luhan ketus.
"Kau juga sih, kenapa hari ini kau terlihat seperti menjauhiku?" tanya Sehun membuat Luhan membeku.
"A-ah, tidak-Tapikan itu hakku!" sahut Luhan tak mau kalah.
Sehun menghela nafasnya dan tersenyum tipis.
"Baiklah aku minta maaf. Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Sehun lembut.
"Jangan... temui aku tiba-tiba lagi seperti tadi."
"Tapi kenapa? Akukan kekasihmu."
"Aku perlu waktu, Sehun."
"Apa waktu tiga tahun tidak cukup?"
Luhan yang tadinya sudah melunak, tersulut lagi emosinya.
"Tuh kan, kau selalu keras kepala dan tidak mau mengalah! Aku tak suka itu." teriak Luhan.
Sehun kembali menghela nafasnya.
"Baiklah, baiklah. Jadi, kapan aku bisa menemuimu?" tanya Sehun lembut.
"Kan kita masih bisa bertelepon dan berbalas pesan." kata Luhan berenggut.
"Aku kan ingin menemuimu!" kata Sehun dengan nada yang cukup keras.
"Tuh kan, kau selalu begitu!" kata Luhan sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.
Untuk kesekian kalinya Sehun menghela nafasnya.
"Baiklah. Aku turuti keinginanmu. Dan aku tak menerima penolakan ketika aku menemuimu di luar sekolah." kata Sehun lalu berbalik hendak beranjak meninggalkan Luhan. Tapi tak sampai beberapa langkah, Sehun kembali berbalik dan mencuri satu ciuman di pipi Luhan.
Luhan yang awalnya memang membeku memikirkan pertemuan mereka di luar sekolah, malah lebih membeku ketika merasakan benda kenyal dan lembut itu menyapa pipinya.
Sehun... baru menciumnya, ya?
Kalau benar...
"OH SEHUN!"
Sementara Sehun sudah berlari menjauh sambil tertawa bahagia.
END
Hai teman-teman~
Ini saya AiLu, yang buat Fanfic Which One yang sering mendat itu loo~
Dan dengan tidak tahu dirinya, saya buat fanfic lagi. Gak nahan sih, kalo punya ide gak langsung ditulis. Trus gak tahu kenapa, saya kepengen banget ngepost ff ini duluan. Sementara ff lain yang masih antri dikesampingkan.
For Your information, Fanfic ini berisi short-fic short-fic yang menceritakan kehidupan percintaan HunHan dari awal pacaran sampe nanti (Ya, ini juga liat-liat reviewnya ya XD)
Ceritanya disini Sehun yang suka sama Luhan, tapi Luhan engga. Nah, nanti lama-kelamaan akhirnya berubah juga tuh rasanya. Trus rasa Sehun juga. Iyalah, secara orang yang selalu diabaikan, pas ceweknya hayuk, dianya yang menjauh. Tapi yakin deh, GAK ADA KONFLIK DI FF INI. Bebas deh pokoknya.
Oke, sekian aja deh.
Bagi review-nya, boleh?
AiLu
14-03-2015
