Terinpirasi dari beberapa ff yang dikolaborasikan menjadi 1. Mungkin akan menjadi aneh namun memiliki kesan keunikan tersendiri.

Lightsin24

~Enjoy~

Harry Potter Milik J.K Rowling


Hogwarts, Siapa yang tidak tau SMA yang terkenal akan murid berprestasi di Inggris tersebut. SMA impian dan dambaan setiap pelajar yang ingin melajutkan pedidikannya, tanpa terkecuali seorang Harry Potter. Harry James Potter atau di panggil Harry adalah seorang pemuda biasa. Dia memiliki rambut hitamnya tampak selalu berantakan, juga sepasang mata emerald ditutup oleh sebuah kacamata. Tubuhnya yang mugil dibandingkan dengan anak seukurannya memberikan kesan imut padanya.

Saat ini Kakinya yang tadinya melangkah terhenti ketika ia melihat sebuah gerbang megah di hadapannya. senyum kecil terbentuk di bibirnya. kilas balik memenuhinya untuk sesaat.

Harry hanyalah pemuda biasa oleh karna itu ia harus berjuang agar dapat menjadi salah satu pelajar di Hogwarts, sebab selain berprestasi Hogwart juga tenar akan standarnya yang tinggi. Beberapa hari setelah ia melalui tes, sepucuk surat pun datang. ia sangat bersyukur akan kerja kerasnya melawan Ribuan Juta soal ujian akhirnya membuahkan hasil.

Menjadi siswa hogwarts adalah sebuah kebanggan, tentunya ia berharap ia dapat membanggakan orang tuanya yang telah lama pergi meninggalkannya terlebih dahulu. Remaja 'imut' yang sedang berdiri didepan gerbang Hogwart itu kembali sadar, menarik dan menghembuskan nafas, Harry melangkahkan kakinya. Memulai petualangan barunya.

Tidak menyadari sebuah "bencana" yang akan dihadapinya nanti.

- Beberapa menit kemudian-

Ditempat yang sama Ketiga orang pemuda yang terkenal akan "bakat" mereka bertukaran tatapan membunuh. Ketiga orang yang dikenal sebagai Tom Marvolo Riddle si pangeran strategis, Draco Malfoy si 'Jitu', dan Price charming, Cedric Diggory. Di mata pelajar yang numpang lewat mereka hanya teman lama yang saling menatap dengan "senyum" penuh makna.

Detik berubah menjadi menit. Tetapi masih saja mematung tidak menyadari bahwa mereka terlambat sampai Lonceng sekolah berbunyi. Dengan Satu tukaran tatap lomba maraton kaki seribu di mulai. Ketiga pemuda masih mempertahankan "harga diri" dan tak mau kalah. Walaupun pada kenyataanya lari seperti dikejar puppy, membuka ruang kelas yang salah berkali-kali, di tegur guru yang sedang mengajar di tiap kelas yang mereka buka, meminta maaf (Anggukan dari Draco, Maaf dari Cedric, Senyum Tom),Pranks dari Weasley twin di ruang ke-7 untuk guru tercinta sudah menjatuh "Harga diri" sekaligus martabat mereka.

Setelah diberi hukuman mencabut rumput di halaman Hogwarts oleh Minerva McGonagall selama 30 menit, mereka diperbolehkan mengikuti pelajaran mereka yang masih berlangsung saat itu. Kursi bagian depan sudah di duduk siswa menyisakan daerah kosong di kursi belakang dimana seorang pemuda berambut hitam duduk.

Tom duduk di samping sang pemilik mata emerald, sedangkan Cedric dan Draco duduk dibelakang mereka. Pemuda itu tampak seperti malaikat dimata mereka, mata emeraldnya sedang terfokus dengan penjelasan materi yang diberikan oleh profesor yang terkenal akan kedisiplinannya di Hogwarts. Ketiga pasang mata menatap malaikat mereka, tidak memperhatikan penjelasan materi oleh sang profesor kala itu. Meng-ehem- Tom mendapatkan perhatiannya.

"Halo Namaku Tom Marvolo Riddle senang bisa bertemu denganmu." ucapnya sambil menjulurkan tangannya yang kemudian ditepis oleh Draco yang duduk dibelakangnya menggunagan penggaris dengan kecepatan kilat, seakan Tom tidak pernah menjulurkan tangannya ke malaikat yang melihat Tom dengan mata emeraldnya. Tom mengalihkan pandangannya ke Draco sang pemuda mengikuti arah pandangan Tom.

"Draco Malfoy." kata Draco singkat.

Menggeluarkan mode Prince charming yang membuat bangga para actor papan. Cedric bertanya :

"Hallo Manis namaku Cedric Diggory.. Namamu siapa?" tanyanya tampak penasaran.

Yang ditanyapun tersipu malu karena 3 pasang mata menatapnya dengan penuh konsentrasi, corak merah menyebar dipipinya.

Imut! Teriak hati bertiga.

"H-Hallo semua Namaku Harry, Harry James Potter." Jawab Harry pelan.

Sejak saat itu Perang Diantara mereka semakin memanas. Seperti api yang diberi minyak yang membakar segalanya, layaknya api neraka yang tak pernah padam.

Prolog End


Maaf akan kekurangannya baik dalam penulisan, penggambaran, nama, maupun bahasanya.