Fic SasuSakuDei special, request from Badboy Sheva-senpai. Siapapun yang mau baca dan review fic ini, pasti aku sangat senang bukan main.
Yah, no comment lagi, silahkan membaca..!! ^_^
"Hiks hiks…"
"Sakura, kau kenapa lagi, un?"
"Itu.. Ka.. Kakiku luka, sa.. sakit sekali..."
"Apa? Kenapa? Gara-gara dia lagi, un?"
"I.. Iya,"
"Cih, sialan..!! Tenang saja, mulai sekarang aku akan melindungimu, un..!!"
Disclaimer : Always Masashi Kishimoto...
Genre : Romance/Crime
Pairing : SasuSaku
I AM DIFFERENT
CHAPTER 1 : AKU TIDAK LEMAH LAGI...
Sakura's POV
"Ah, mimpi lagi ya..." ucap seseorang gadis berambut pink yang baru saja terbangun dari tidurnya. Ya, itu aku, Sakura Haruno.
Akhir-akhir ini aku sering bermimpi tentang masa lalu. Masa saat aku masih lemah, saat semua orang senang sekali menggangguku termasuk dia, laki-laki sialan yang sekarang entah berada dimana. Tapi, aku tidak terlalu memikirkannya, karena itu masalah yang sangat sepele bila dibandingkan masalah bagaimana caranya aku bertahan hidup di gubuk reot ini bersama kakak angkatku yang selalu melindungku, selama 10 tahun.
"Un? Kau sudah bangun Sakura?" ucap seseorang dari belakangku yang langsung menepuk punggungku. Aku menoleh, rambut panjangnya yang kuning tetap sama saat sebelum aku tidur.
"Deidara-senpai," gumamku pelan, tapi rupanya masih terdengar olehnya.
"Apa, un? Lapar, un? Bikin sarapan aja sendiri, un..!! Kamu kan udah besar, udah 17 tahun, un..!!" jawabnya cuek sambil berbalik. Dasar, tetap tidak berubah.
"Siapa yang mau nyuruh senpai bikin sarapan? Ge-er banget sih..! Dasar cowok cantik..!!" balasku kesal sambil bangkit dari sofa kumal ini. Deidara sudah kembali untuk menatapku dengan kesal.
"Kamu kan perempuan, sana bikin sarapan buat latihan jadi istri, un..!!" jawabnya lagi. Apa sih? Kenapa tiba-tiba jadi nyambung ke latihan jadi istri? Kakak angkatku ini bodoh sekali..!!
"Nggak ah, ngapain? Lagian siapa yang mau punya istri seorang pencuri dan pembunuh bayaran sepertiku?" jawabku asal, tapi sukses membuat suasana mencekam di antara kami. Kulihat Deidara menundukkan sedikit wajahnya dan berbalik, sepertinya dia yang akan membuat sarapan untuk kami. Akupun duduk terdiam, tidak harus berbuat apa.
Aku menerawang ke atap-atap gubuk reot yang kutinggali ini. Deja vu berlari dalam kepalaku, aku menutup mata. Aku seperti melihat diriku yang masih kecil bersama kedua orang tuaku dilempar keluar dari rumah kami yang sebenarnya.. Rumah yang megah, nyaman, besar itu hilang bagaikan mimpi.
Flashback
Normal POV
Sakura kecil berlari riang di halaman rumahnya, dia bermain dengan boneka kesayangannya dengan senyum yang terpampang jelas di wajahnya. Tapi tiba-tiba terdengar teriakan seseorang seperti bapak-bapak, karena penasaran Sakura kecil pun masuk ke dalam rumahnya dan melihat ayah dan ibunya sedang dihadang beberapa laki-laki bertubuh besar.
"KAU ITU SUDAH NUNGGAK 3 BULAN JUGA, CEPAT SINI LUNASI UTANGMU..!!" teriak salah satu dari pria bertubuh besar itu.
"K.. Kami belum punya uangnya pak," jawab ayah Sakura terbata-bata.
"Hmph, kalau begitu segera kalian keluar dari rumah ini...!!!" jawab pria bertubuh besar yang lain sambil menerobos mulai memasuki rumah Sakura.
"Ka.. Kami pasti membayarnya, kami janji..!!" ibu Sakura menghadang pria itu sambil memohon, namun sayang. Ibu yang cantik itu tidak dihiraukan dan didorong menuju pintu keluar.
Barang-barang milik keluarga Haruno semuanya disita, mainan-mainan berharga Sakura pun direbutnya. Sakura kecil yang tidak mengerti apa-apa menangis keras, karena mainannya diambil semua, dan juga rumahnya. Ayah dan ibu Sakura hanya terdiam di luar pasrah melihat semua barangnya diangkut keluar, dan mereka berdua bebarengan memeluk Sakura.
Akhirnya, keluarga Haruno tidak punya apa-apa lagi. Ayah dan ibu Sakura sejak hari itu tidak pernah terlihat tersenyum lagi. Sakura yang masih tidak mengerti, masih merengek-rengek lapar, haus, dan ingin tidur di tempat yang nyaman. Tapi sepertinya karena stress yang berat, ibu Haruno meninggal karena sakit. Ayahnya pun semakin tertekan, suatu hari ayah gadis kecil itu sudah tidak tahan lagi, dia memeluk Sakura untuk yang terakhir lalu melompat ke rel kereta api dan...
BRAAAK..!!
Ayah Sakura Haruno meninggal dengan tragis ditabrak kereta yang tidak bisa dihentikan. Sakura menangis histeris, dia mulai mengalami pergolakan batin. Dia sering diganggu anak jalanan yang lain, karena Sakura masih lemah, dia takut untuk membalasnya. Apalagi dia selalu diganggu seorang anak laki-laki yang tidak bosan-bosannya menekan dia setiap hari. Sampai suatu hari...
"Wooo, digituin aja nangis, cengeng banget sih..!!" ejek anak laki-laki itu di depan perempuan kecil yang gemetaran di depannya.
"Hei, hentikan, un...!!" teriak seseorang berambut pirang di belakangnya, laki-laki itu lebih tua beberapa tahun dari laki-laki yang berambut hitam.
"Deidara-senpai? Apa-apaan sih? Jangan ganggu kesenanganku, dong..!!" dengusnya kesal. Deidara hanya menggeleng pelan lalu mendekati Sakura.
"Kau tidak boleh begitu Sasuke, un. Kasihan dia, dia anak jalanan sama seperti kita, un," jawab Deidara sambil berusaha menenangkan Sakura yang masih terisak di pelukannya. Yang disebut Sasuke itu mendengus lagi lalu berlari ke tempat lain.
"Kau tidak apa-apa, un?" tanya Deidara saat Sakura mulai tenang. Sakura mengangguk pelan, "Siapa namamu, un?" tanya Deidara lagi.
"Sa.. Sakura.." jawab Sakura pelan.
"Sepertinya kau masih belum terbiasa di jalan, un. Mau tinggal di rumahku? Tapi jelek sih, un. Gimana, un?" tanya Deidara. Sakura mengangguk lagi sambil menatap mata biru Deidara.
"Kalau begitu, ayo un..!!" ajak Deidara semangat.
Sakura mengikuti Deidara, betapa kagetnya dia melihat gubuk yang sangat reot. Sepertinya, Deidara Cuma menemukan lalu meninggalinya. Karena ingin membantu, Sakura berusaha berubah agar dapat kerja dan membantu Deidara. Hanya kekuatan tubuhnya, yang bisa digunakan untuk kerja, tapi kerja apa?
Menjadi buruh? Deidara khawatir karena takut terjadi apa-apa.
Menjadi pengusaha? Anak gak belajar sama sekali, bisa apa?
Pada akhirnya, Deidara pun pasrah melepas Sakura untuk memilih pekerjaan yang bisa dikerjakan olehnya. Kenapa Deidara gak kerja? Oh dia kerja kok, bareng dengan Sakura. Ya, seorang pencuri dan pembunuh bayaran.
End of Flashback
"WOY...!! NGELAMUN AJA, UN..!!" teriak Deidara di depan Sakura yang langsung melonjak kaget.
"Apa-apaan sih senpai? Bikin aku kaget saja," jawab Sakura sambil memegang dadanya. Dia merasa degup jantungnya tak beraturan sekarang.
"Salahnya dari tadi ngelamun, un..!! Sarapan udah siap tuh, un..!!" gumam Deidara sambil menunjuk makanan di depan Sakura.
"Oh iya, gomen hehe.." jawab Sakura sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu mengambil makanan dan mulai melahapnya.
Di tengah makan mereka, keadaannya tenang. Tidak ada yang memulai pembicaraan, hingga akhirnya Deidara selesai duluan lalu meregangkan badan dan menatap Sakura. Yang ditatap hanya bingung.
"Ada apa senpai?" tanya Sakura.
"Unn, Sakura jangan memaksakan diri ya," jawab Deidara, wajahnya mulai terlihat cemas sekarang.
"Apa maksud senpai?" tanya Sakura semakin bingung. Sekarang dia sudah menyelesaikan makannya.
"Habis gimana ya, un? Aku takut terjadi apa-apa dengan Sakura gara-gara jalan yang Sakura pilih ini," jawab Deidara lagi sambil memainkan jarinya.
"Senpai, aku tidak mau membahas soal ini lagi. Aku sudah berubah..!! Aku bukan lagi Sakura yang lemah seperti dulu..! Harus berapa kali Sakura katakan itu baru senpai mau mengerti?" jelas Sakura tak sabar.
BRAAAAK...!! Suara pintu dibuka paksa mengagetkan mereka berdua, saat mereka melihat apa yang terjadi...
"JANGAN BERGERAAAAK..!! ANGKAT TANGAAAN..!!" teriak seorang polisi sambil mengarahkan pistol ke arah kami. Lalu teman-teman lainnya menyusul.
"Po.. Polisi? Bagaimana bisa..??" sebelum sempat terkejut, tiba-tiba saja tangan Sakura dan Deidara sudah diborgol polisi lain yang muncul dari belakang. Rupanya mereka terkepung.
"Inspektur muda..!! Kami berhasil menahan kedua tersangka..!!" gumam seorang polisi di depan pintu masuk gubuk ini.
Lalu terdengar langkah seseorang memasuki gubuk Deidara. Dia menggeser beberapa polisi yang mengarahkan pistol ke arah Sakura dan Deidara, sehingga dirinya terlihat dengan jelas oleh 2 tersangka itu. Betapa terkejutnya mereka melihat siapa inspektur itu. Dia berambut hitam kebiruan dan bentuknya seperti pantat ayam, tubuhnya tegap, dan kedua tangannya dimasuki ke dalam saku celananya. Dengan mata onyxnya yang tajam, dia menatap Sakura dan Deidara bergantian.
"Sudah lama ya, Deidara-senpai dan si cewek cengeng," gumamnya datar tanpa ekspresi.
"Sa.. Sasuke..??"
To Be Continued
Nggg, bagaimana senpai Sheva..?? Sudah sesuai keinginan belum..?? Hehehe, gomen ya kalau gak sesuai *nunduk nunduk T_T*
Untuk cumanakecil, hehe makasih ya atas ide yang sebelumnya. Tapi setelah itu, aku kok malah jadi seret ide jadi berubah yang crime gini deh hehehe... *ditendang*
Oh ya, sekalian promosi deh, baca ficku yang judulnya 'DARKNESS HELL IN MY LIFE ' yaaaa...!! Tokohnya Sasuke U. Habis masih sepi readers nih, saya jadi kecewa huhuhu *menangis di pojokan* sekalian review ya... hehe..
Ok, ada pertanyaan? Review pleaaaaseee..!!?
