Nothing better than you.

By marcent

"Apakah kyuhyun benar-benar mencintaku?" Sungmin meragu sampai dia memutuskan kyuhyun secara sepihak walaupun masih menyimpan cinta yang teramat dalam dihatinya. Apakah yang membuat sungmin meragu dan memutuskan kyuhyun? Bagaimana perasaan kyuhyun diperlakukan begitu oleh sungmin, dan apa yang dia lakukan agar sungmin kembali padanya?

Cast

Cho kyuhyun, Lee sungmin,

Lee hyukjae, Lee donghae, Kim jong woon, Shim changmin, and the others

Disclaimer

Kyuhyun milik Sungmin, Sungmin milik Kyuhyun

Kyumin milik kalian semua

GS, Romance

...

...

...

"Apa maksud dari perkataanmu barusan?" ucap namja bermata stoic tersebut dengan nada yang agak tinggi dan sedikit membentak.

"kau pasti sudah tau apa maksudku,kau bukan orang bodoh aku tau itu!" balas yeoja yang lebih pendek dari dirinya itu

"Selesai? Huh? Dengan gampangnya kau bilang selesai?"

"Geurae,wae?" kini nada bicara yeoja tersebut tak kalah tinggi dengan namja yang berada di depannya

"Cih,bagaimana bisa kau semarah ini padaku,padahal yang seharusnya marah itu aku! Aku yang jadi korban di sini bukan kau!" kini yeoja itu menatap dengan tatapan tidak percaya

"…."

"Sudah lah,aku sudah capek dengan semua ini,aku kecewa padamu! Semoga harimu akan lebih baik lagi"

BLAM

Pintu kelas pun di tutup dengan seenaknya saja oleh yeoja berparas imut tersebut. Dan untungnya saat itu sedang jam istirahat sekolah dan hanya ada mereka berdua di dalamnya.

Lee Sungmin, seorang yeoja yang baru saja menyatakan rasa kecewanya terhadap namja yang sudah menjadi kekasihnya hampir satu tahun tersebut. Namja yang selalu ia perhatikan,yang selalu ia sayangi tapi sayangnya namja yang ia sayangi tak pernah sedikitpun menunjukkan rasa sayangnya kepadanya.

Ya, seorang Cho Kyuhyun namja yang berparas tampan, tinggi, berambut ikal coklat, orang yang menjadi kebanggaan sekolahnya, dan bahkan menjadi idola di antara para yeoja di sekolahnya. Dia yang awalnya mengatakan pada seorang Lee Sungmin kalau dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama padanya saat masuk sekolah ini.

Tapi itu hanya ucapan belaka saja,karena pada kenyataannya semenjak dia menyatakan perasaannya tersebut pada yeoja bertampang aegyo itu tak pernah sekalipun dia menunjukkan kalau dia hanya benar2 sayang pada yeoja tersebut. Bisa di hitung berapa kali dia menunjukkan sikap perhatian dan pedulinya pada yeoja tersebut. Sampai pada akhirnya yeoja itu untuk memutuskan hubungan mereka karena tidak sanggup untuk melanjutkan hubungan yang di anggapnya hanya berjalan sepihak saja.

….

….

….

*Sungmin POV*

Ku banting pintu kelas dengan keras,tak ku pedulikan lagi tatapan orang yang kebetulan lewat di depan kelas ku saat itu. Aku kesal,benar-benar kesal!

Bagaimana bisa ada namja seperti dia itu hidup di dunia ini? Namja yang menurutku tak punya hati sama sekali,dan orang2 hanya tertipu oleh wajah tampannya saja! Oh Tuhan,apa salah ku sampai aku bisa bertemu dan berhubungan dengan namja yang tak punya hati seperti dia?

Aku berjalan kearah kantin dengan kesal sambil sedikit menghentak2an kaki ku. Sampai di kantin aku langsung menghampiri dua orang yang sedang bercanda yang sudah daritadi berada di kantin.

"Eoh? Minnie-ah kenapa dengan wajah mu itu? seperti habis di lipat2 saja,jelek sekali hahaha" namja yang di sampingku awalnya terkejut saat ku hempaskan diriku di sampingnya lalu tertawa saat melihatku dengan wajah kesal.

"Hae-ah jangan sampai jarimu ku patahkan karena terus mencubiti ku terus!" ancam ku saat jemarinya mulai usil mencubit pipiku dan ancamanku berhasil membuatnya menarik tangannya kembali.

"Aigooo, bunny ming kita lagi sepertinya sedang marah besar nih"

Aku memutar bola mataku bosan melihat sikap pura2 ketakutan yang di tunjukkannya yang berhasil membuat yeoja di depan ku tertawa melihatnya.

"hahaha sudah lah hae, jangan makin mengacaukan keadaan Minnie lagi. Ayo Minnie-ah sekarang ceritakan pada kami ada masalah apa?"

"Hyukkie-ah kenapa dulu aku bisa menerima namja seperti dia? Kenapa aku bisa tahan dengan namja yang seperti itu? Kenapa aku harus sayang sama namja yang tidak mempunyai hati seperti itu? Kenapa Hyukkie? Kenapa?" akhirnya pertahananku rubuh,rasa kesal yang ku sampaikan diiringi dengan bulir-bulir bening yang sudah daritadi ku tahan

Saat aku mulai terisak Hyukkie langsung menghampiriku sambil memberi tissue yang langsung ku terima.

"hmm, sudahlah Minnie jangan menangis. Namja seperti dia tak patut kau tangisi"dia diam sebentar sambil mengelus punggungku dengan lembut sebelum melanjutkan kata-katanya

"Ingat Minnie-ah, masih ada aku sama Hae yang akan selalu ada di sampingmu. Kami akan selalu berada di sampingmu. Percuma dong kau punya sepupu yang cakep dan cantik seperti kami di sini, ya kan Hae?" Tanya nya yang langsung di sambut dengan anggukan tanda setuju dari namja yang duduk di sebelah ku ini.

"Cih,cakep dan cantik? Pede sekali kalian berdua?" yang langsung di sambut oleh anggukan dari dua sepupuku yang selalu bisa buat ku tersenyum dan tertawa di saat aku sedang sedih seperti sekarang ini

"Ya! Kenapa kau tidak suka eoh? Kalau begitu kami tidak mau lagi membantu mu,huh" ya ampun bahkan mereka mau mengancamku? Kekanakan sekali mereka ini.

"Hahahaha geurae..geurae.. kalian memang sepupuku yang paling cakep dan cantik " tawa ku sambil memeluk mereka berdua yang duduk di sebelah kanan dan kiri ku ini.

"Begini baru benar Minnie-ah, jangan menangis lagi hanya karena seorang namja,masih banyak lagi yang perlu kau lakukan" kali ini mereka berdua mengelus punggung ku dengan lembut dengan posisi masih saling berpelukan.

"Gomawo Hyukkie-ah, Hae-ah kalian memang yang terbaik,gomawo" ucapku sambil tersenyum dan melepas pelukan kami.

"Nah,kalau begitu sekarang aku lah namja yang paling tampan di antara kita. Karena tak akan ada lagi namja lain saat kita ngumpul kembali"

PLAK

Ucapannya berhasil mendapat 'hadiah' dari ku dan Hyukkie. Dan kami kembali tertawa lagi. Ya, setidaknya aku masih mempunyai sepupu yang selalu berada di sampingku dan tahu tentangku tanpa memberitahu kepada mereka masalahku secara detail kepada mereka.

Terimakasih Lee Hyukjae,Lee Donghae yang selalu mengerti keadaan ku

*SungminPov End*

Kriinnggg~~ Kriinngggg~~

Bel sekolah pun berkumandang tanda aktifitas belajar-mengajar hari ini berakhir. Tampak seluruh siswa dengan semangatnya keluar dari kelas masing-masing karena akhirmya mereka dibebaskan (?) dari kegiatan yang menurut sebagian dari mereka sangat membosankan.

Kecuali dengan namja yang masih dengan malasnya memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya seperti orang yang tidak punya semangat hidup (?) lagi.

Sampai namja yang di sebelahnya menyadarkan dia yang setegah melamun di kegiatannya membereskan bukunya tersebut

"Kyu,kau kenapa? Sejak selesai istirahat tadi kau tidak seperti biasanya? Kau kebanyakan melamun. Kenapa? Ada masalah apa?"

Namja yang di Tanya hanya menggeleng pelan sambil beranjak dari tempat duduknya sambil keluar kelas dengan langkah yang sedikit menyeret

"Oh, Cmon Kyu! What happened? Kau kenapa jadi menyeramkan begini? Walau biasanya kau juga selalu menyeramkan sih dengan senyuman evilmu itu.. kkkkk"

Ucapan terakhirnya tadi berhasil mendapat deathglare dari orang yang tadi ditanyainya dengan sedikit memaksa mungkin.

"Oke..Oke.. Fine,terserah kau sekarang. Aku hanya tak mau orang yang tak bersalah jadi korban ke evilan mu yang bisa saja tiba-tiba meledak melihat kedaan mu sekarang. Kalau begitu aku duluan Kyu,annyeong!" ucap namja tersebut sambil berlari keluar kelas sebelum dirinya menjadi korban pertama mungkin..

"YA! Shim Changmin! Awas aja kau besok ya! Habis kau ku buat!"

"Aiiissshh,ada apa dengan hari ini? Kenapa dengan mereka semua?" ucap namja yang di panggil Kyu itu dengan nada kesal sambil menjambak rambutnya akibat stress yang di alaminya hari ini.

"Lebih baik aku langsung pulang saja" katanya sambil berjalan cepat kea rah parkiran tempat ia memarkirkan motornya.

"Aku pulang"

"Oh Kyunnie~ kau sudah pulang nak? Kau kenapa? Kau sakit Kyu? Kenapa kau kelihatan lemas begitu?" Tanya wanita paruh baya tersebut dengan sedikit cemas saat melihat anaknya masuk ke dalam rumah dengan wajah lemas

"Ani Eomma,nan gwaenchanha. Hanya kepala ku sedikit pusing saja"

"eoh,geuraeyo? Kalau begitu istirahatlah dulu atau kau mau makan dulu nak?"

"Sepertinya aku mau istirahat dulu eomma,aku mau tidur sebentar dulu saja. Lagipula aku juga belum lapar" katanya sambil tersenyum kepada wanita yang merupakan ibunya tersebut sambil tersenyum.

"Baiklah istirahatlah chagi" ucap eommanya sambil mengelus surai coklat anak kesayangannya tersebut dengan lembut

"Ne eomma,aku ke atas dulu ya" yang di sambut dengan anggukan sang eomma.

*Kyuhyun POV*

Ku lempar dengan sembarang tas sekolahku saat masuk ke dalam kamar. Kepala ku masih saja terasa pusing memikirkan apa yang terjadi di sekolah. Ku hempaskan tubuhku ke atas kasur empukku.

Aku tak mengerti apa maksud Sungmin dengan ucapannya. Selesai? Bagaimana bisa? Padahal semalam kami masih sama membahas soal yang akan di ujikan sebentar lagi untuk ujian kenaikan kelas.

Aaarrrgghhhh,kepalaku bisa pecah lama-lama memikirkan jam istirahat tadi

*flashback on*

Kriinngg~

Bunyi bel sekolah menandakan kalau waktu untuk para siswa di sekolah tersebut istirahat sejenak.

Para siswa sebagian besar keluar dari kelas mereka masing-masing,hanya ada satu kelas yang dimana siswanya hanya berisi dua orang atau tepatnya sepasang kekasih.

Lee Sungmin dan Cho Kyuhyun. Kebetulan sekali kelas mereka kosong dan hanya ada mereka berdua,dan memang sebelumnya Sungmin sudah memberitahu Kyuhyun kalau dia ingin ngomong berdua saja saat istirahat.

Setelah kelas benar-benar tinggal mereka berdua, Sungmin menghampiri Kyuhyun yang masih di tempat duduknya di bangku paling belakang.

Kyuhyun tersenyum saat menyadari Sungmin menghampirinya lalu dia berdiri sambil menatap lembut yeoja imut yang merupakan kekasihnnya saat itu.

"Ada apa Ming? Kenapa kau tiba-tiba mengirimkan surat kecil tadi saat belajar? Tidak biasanya? Kau kangen pada ku,eoh?" Kyu berkata terkekeh kecil sambil membelai lembut surai panjang hitam milik kekasihnya itu.

Yang di Tanya hanya menunduk dalam sambil menggelengkan kepalanya kecil.

"Lalu? Ada apa? Kenapa menunduk chagi?"

Kenapa dia tiba-tiba jadi sok romantis begini? Aiisshh,tidak tekad ku sudah bulat. Aku harus mengatakannya sekarang,aku tak boleh terbuai karena sikapnya yang mungkin hanya bersifat sementara ini. Batin Sungmin saat melihat sikap Kyu yang beda dari biasanya.

Lalu dia mengangkat kepalanya dan menatap dalam ke dalam mata stoic Kyuhyun, "Kyu,sebelumnya aku mau minta maaf."

"Maaf? Kenapa Chagi? Emang ada yang salah ya? Hmm? Kenapa?"

Aiiiisssshh,Kyu kau kenapa hari ini? Teriak Sungmin dalam hati.

"Ani..Ani.. a-aku. Mian Kyu sepertinya hubungan kita sudah selesai." Ucap Sungmin agak takut tapi tetap melihat kearah Kyuhyun menunggu reaksinya dan..

"Apa maksud dari perkataanmu barusan?"

"Kau pasti sudah tau apa maksudku,kau bukan orang bodoh aku tau itu!" jawab Sungmin agak kesal karena Kyuhyun agak membentaknya saat itu

"Selesai? Huh? Dengan gampangnya kau bilang selesai?"

"Geurae,wae?"

"Cih,bagaimana bisa kau semarah ini padaku,padahal yang seharusnya marah itu aku! Aku yang jadi korban di sini bukan kau!" kini Sungmin menatap dengan tatapan tidak percaya

"…."

"Sudah lah,aku sudah capek dengan semua ini,aku kecewa padamu! Semoga harimu akan lebih baik lagi"

BLAM

*flashback off*

TOK..TOK..TOK..

"Kyunnie~ Chagi,kau sudah bangun nak?"

Karena tak ada jawaban dari sang pemilik kamar sang eomma pun membuka pelan pintu kamar anaknya itu pelan dan melihat sang anak sedang tertidur dengan lelap.

Eommanya pun mendekati tempat tidurnya dan duduk di pinggir tempat tidurnya lalu menatap sayang anak satu-satunya itu sambil mengelus rambutnya dengan perlahan.

Aku merasakan ada yang membelai rambutku sayang dan sedikit mengerjapkan mataku sebelum membuka mataku dengan sempurna, "Eunngghh,eomma?"

"Ne,chagi. Bagaimana sakit kepalamu? Sudah hilang?"

"ehmm,sudah lumayan eomma," jawabku sambil mendudukkan tubuhku dan bergelayut manja di lengan eomma.

"Hahahaha,kau ini sudah besar Kyunnie kenapa terus bermanja-manja gini dengan eomma? Kau bukan anak kecil lagi sayaaaannggg" aku mempoutkan bibirku tanda protes yang di sambut dengan tawa eomma.

"Eomma yang selalu memanjakanku,aku akan tetap jadi anak kecil kalau depan eomma"

"Anak kecil katamu Kyunnie? Oh,Anak kecil yang sudah bisa buat anak kecil lagi,eoh? Hahahaha"

"Eomma! Aiiisssshhhh," reflex aku melepas gelayutan ku dari lengan eomma sambil menatapnya pura-pura marah

"Hahahaha..ara..ara.. eomma hanya bercanda saja. Sudah wajahmu jangan begitu jadi tambah jelek kalau kau begitu terus"

"Eomma wajah anakmu ini tampan tauuuuu! Banyak yeoja yang suka kepada ku,eomma tidak tau kan?"

"Eoh,geurae? Kalau begitu kasihan yeoja yang mau dengan namja evil sepertimu kkk"

"Evil? Ya,eomma pikiri sifat evil ku ini dapat dari siapa eoh? Eomma tak sadar diri sepertinya" protesku yang langsung dapat 'hadiah manis' di kepala ku dari eomma

"Appo~~"

"Hahahaha,mian sayang. Ya sudah kau mandi dulu sudah mau malam ini,sebentar lagi kita makan malam. Appa baru sampai jadi mandilah lalu segera turun,ne?"

Aku hanya mengiyakan perkataan eomma dengan menganggukkan kepalaku dan tersenyum sayang padanya.

"Eomma,saranghae. Gomawo udah jadi Eomma yang Evil buat anak mu yang evil ini~ kkkkk" ucapku terkekeh sambil memeluk eomma dan eomma membalas pelukanku sambil memukul kecil punggungku.

"Geurae,eomma tau kau mencintai eomma. Hahaha Nado Saranghaeyo "

Aku melepas pelukanku sambil pura-pura merajuk

"hahaha yasudah,nanti kita tak jadi makan malam karena beradu ke evilan kita. Kasihan appa menunggu."

"Ahahahaha ne eomma. Aku mandi dulu"

Eomma keluar sambil tertawa. Yah,kalau tidak di berhentikan bakalan tak habis-habisnya kami saling mengejek.. kkkk

Aku tak sengaja melihat benda kotak yang ada di meja nakas di samping tempat tidurku. Ku raih benda itu sebelum aku mandi,lalu jari-jariku mulai menari (?) di layarnya.

To : Minnie chagi

Chagi ya~ kau kenapa? Perkataan mu tadi pagi tak benar kan? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Padahal semalam kita masih sama mengerjakan soal-soal untuk ujian sebentar lagi. Dan maafkan aku yang sedikit membentakmu tadi. Plis,jangan buat aku bingung. Aku butuh penjelasanmu lagi besok di sekolah. Jangan lupa makan malam ya Minnie ku sayaanngg~ Saranghae :*

Ku tatap kembali layar handphoneku,setelah puas dengan apa yang ku ketik lalu ku tekan tombol send nya. Lalu aku beranjak ke kamar mandi yang berada di kamar ku untuk membersihkan badan ku dan pikiranku juga mungkin? Berharap apa yang di katakan Sungmin tadi pagi hanya mimpi di siang bolong.. ya,semoga..

*Kyuhyun POV end*

Setiap malam di ruang makan keluarga Lee selalu saja ramai dengan celotehan-celotehan para penghuni rumah ini. Seperti sekarang ini mereka sedang mengobrol ringan dan sesekali terdengar suara tertawa.

Di ruang makan ini terdapat enam orang yang sedang menikmati cemilan ringan,karena mereka sudah selesai makan malam dan mereka tetap betah di ruangan tersebut sambil menceritakan apa saja yang sudah mereka lakukan satu hari ini. Benar-benar keluarga yang harmonis ya~ kkk

Sebenarnya hanya ada empat orang penghuni di rumah ini. Lee Appa, Lee Eomma, Lee Sungmin dan Lee Sungjin. Lalu kenapa tadi di sebut enam orang? Ya karena ada Lee Donghae dan Lee Hyukjae yang tinggal bersama mereka.

Ya, sepupu Sungmin ini memang tinggal di rumah Appanya sejak mereka duduk di bangku SMP dan selalu masuk di kelas dan sekolah yang sama. Jadi jangan heran kalau keluarga ini beranggotakan enam orang toh, Donghae dan Hyukjae juga bermarga sama dengan Sungmin kan? Dan mereka berdua anak dari kakak dan abang Appanya yang tinggal di luar Seoul. So,mereka di titipkan dengan Appa dan Eomma nya Sungmin dan juga biar Sungmin gak kesepian kalau di rumah.

"Hahahahaha ya sudah,ya sudah. Perut eomma sudah sakit ini karena kebanyakan tertawa."

"Hahahaha salahkan si ikan itu Imo karena terlalu polos. Hya hae-ah kau itu pabbo ato beneran polos sih? Hahahaha"

"Ya! Myeolchi kau mau semua milk strawberry mu ku sumbangkan ke kucing tetangga sebelah,eoh?"

"Ahahahaha Hyung,liat tu wajah noona hyukkie berubah"

"Hahahaha sudah Sungjin-ah nanti si ikan dan myeolchi ini berantam noona yang jadi sasaran. Noona juga yang repot menghadapi ikan beda spesies ini."

"Hahahahaha mian Noona,mian Hyung" yang diminta maaf hanya menatap kesal Sungjin yang masih betah tertawa karena hal kecil seperti itu.

"Kkeumanhae,kkeuman hyuk-ah ayo kita bersihkan sisa makan malam ini"

"Oh,ne Minnie-ah."

Setelah dua aggasi itu membersihkan meja makan dan beranjak ke dapur untuk mencuci piring,ketiga namja yang bermarga Lee tersebut beranjak ke ruang TV untuk menonton acara yang ada untuk menghabiskan sisa malam. Sedangkan nyonya Lee pamit untuk langsung masuk ke kamar tidurnya karena pekerjaannya yang melelahkan satu hari ini.

Setelah urusan dapur selesai mereka berdua masuk ke dalam kamar mereka. Mereka berbagi kamar dari dulu,walaupun kamar tidur mereka lebih di dominasi warna pink warna kesukaan Sungmin tapi Hyukjae tak pernah protes akan hal itu,hanya Donghae saja yang selalu protes kalau masuk ke kamar Sungmin.

Alasannya warna pink bisa membuat matanya jadi rusak. Alasan apa sih itu Hae? Gak masuk akal banget deeehh..

Sesampainya di kamar Sungmin langsung mengambil handphone nya yang pastinya dengan cashing warna pink juga yang terletak di meja belajarnya. Saat di lihatnya ada pesan masuk dia langsung membacanya dan terkejut melihat pesan dari siapa itu. Dan Hyukkie yang melihat perubahan wajah Sungmin langsung duduk di sebelahnya yang sudah duluan duduk di pinggir tempat tidur mereka.

Sedikit mendongakkan kepalanya kearah layar handphone Sungmin dan sama terkejutnya melihat pesan dari siapa itu. Kemudian di liriknya Sungmin yang masih tetap menatap layar handphonenya

"Minnie-ah,ada apa lagi? Kenapa dia mengirim mu pesan? Dan kenapa nama nya tetap seperti itu? Kenapa tidak kau ganti? Kau masih sayang sama dia?"

Mendengar segerombolan pertanyaan yang di ajukan Hyukkie, Sungmin hanya diam dan terduduk lemas dan mengangkat sedikit bahunya "ntah lah Hyukkie-ah, aku tak mengerti kenapa dia mengirim ku pesan. Padahal aku udah jelas mengatakan kalau hubungan kami selesai. Aih,Cho Kyuhyun kau kenapa? Kau orang jenius masa hal kecil seperti ini perlu penjelasan lagi sih?" repet Sungmin hampir seperti orang frustasi

"Minnie-ah.." Hyukkie memegang kedua bahu Sungmin dan membuatnya duduk berhadapan dengannya

"Coba jawab aku,jawab dengan jujur. Kau sebenarnya masih menyayangi dia kan? Itu hanya emosi mu saja kan?"

"kenapa kau bisa bilang seperti itu Hyukkie-ah? Itu sudah jadi keputusanku,aku tak tahan lagi dengan sikapnya yang selalu cuek. Gak pernah peduli atau setidaknya dia sedikit peka kalau bersama ku"

"Minnie-ah,percayalah itu hanya ego dan emosimu saja yang kau buat untuk hubungan kalian. Apa kau pernah bertanya padanya kenapa dia seperti itu padamu? Apa kau pernah mengatakan apa yang ada dalam hatimu? Apa kau juga pernah bertanya bagaimana sebenarnya dia kepadamu?"

Sungmin hanya terdiam dan kemudian menggelengkan kepalanya sambil menundukkan kepalanya. Hyukjae yang melihat sepupu kesayangannya yang sudah di anggapnya kakak sendiri itu mengangkat wajah Sungmin lalu tersenyum hangat padanya

"Jadi apa yang dikatakannya padamu?"

Sungmin hanya menyerahkan handphonenya pada Hyukjae yang kemudian dibacanya pesan yang di kirim oleh Kyuhyun kepadanya.

"Minnie-ah,kau kenapa? Aku bukan membela Kyuhyun tapi apa yang di katakannya benar,kau semalam masih bersama dengannya lalu pagi-pagi tadi kau memutuskan hubungan kalian tanpa Kyu tau apa alasan kau memutuskan hubungan kalian. Hanya kau yang tau dan hanya kau yang merasakannya Min-ah. Seperti yang ku bilang tadi,kau tak pernah mengungkapkan apa yang kau rasakan di hatimu ini."

"Coba lah kau pikirkan lagi Min,jangan menyiksa dirimu dan dirinya nanti. Kau masih menyayanginya kan? Bohong kalau kau bilang tidak. Hubungan kalian sudah hampir satu tahun dan kalau kau tak menyayanginya mana mungkin kau bertahan sampai selama ini?"

Hyukkie membelai kepala sepupunya itu dengan lembut dan tersenyum hangat padanya "Min,Kyu mungkin bukan lelaki yang gampang peka terhadap sesuatu,mungkin perlu bantuan dirimu untuk menyadarkannya. Percayalah dia masih sangat menyayangimu walaupun tak pernah dia tunjukkannya. Dan kau juga masih sangat menyayanginya. Ini bukan akhir yang baik ku rasa min,cobalah bicara padanya besok. Jelasakan padanya semua yang selama ini kau simpan rapat dalam hatimu"

"Geundae Hyukkie-ah,aku udah capek buat semua ini. Aku takut tak bisa menyadarkannya. Aku takut Hyukkie-ah"

Hyukjae meraih tubuh sepupunya itu kedalam pelukannya. "Minnie-ah kalau kau seperti itu sama saja dengan kalah sebelum berperang. Mana kita tau hasilnya kalau kau belum mencoba. Kau sudah hampir setahun bersama Kyu jadi kau pasti tahu sedikit banyak tentang nya. Cobalah bicara baik-baik besok. Aku hanya tak mau kau semakin tersiksa dan tersakiti lagi"

Sungmin diam memikirkan perkataan sepupu sekaligus sahabat baginya itu,mungkin benar apa yang di katakannya tapi dalam hati Sungmin sekarang sedang berperang besar. Sebagian dari hatinya masi sangat menyayangi Kyuhyun sebagian lagi hatinya sangat sakit akibat sikap Kyuhyun selama ini kepadanya. Sungmin masih bingung dan masih tidak tau apa yang akan di perbuatnya besok.

"Jjaaa~ sudah malam Min,lebih baik kita tidur. Ingat pikirkanlah itu. Jangan lupa berdoa dulu ya.. doakan lah apa yang sedang kau gumulkan itu,minta bantuan Tuhan untuk memperjelas semuanya."

"Hmm,gomawoyo Hyukkie ya.. aku akan memikirkannya lagi,aku pasti akan mendoakannya. Gomawo Hyuk-ah. Jaljayo"

"Hmmm,Jaljayo Minnie-ah"

To be continue...

Review please