Hallooooooooo! Kali ini nggak seutuhnya cerita tentang Leeteuk kok. Mau tau? Baca aja.
Cast: Kangin, Leeteuk, Ryeowook, Kyuhyun dan member Super Junior.
RnR! Maaf banyak Typo
"Hyung, cepatlah.. Cepatlah hyuung" kata Ryeowook di telepon.
"Iya, ini sedang di perjalanan… Sebentar lagi sampai.." jawab Kangin hyung.
"Bagaimana?" tanya Eunhyuk pada Ryeowook.
Ryeowook masih dengan tampang panik. "Masih di jalan, sebentar lagi mungkin datang. Leeteuk hyung, sabar ya… Sebentar lagi Kangin hyung datang…" kata Ryeowook mencoba menenangkan Leeteuk.
"Bagaimana Leeteuk hyung?" tanya Kyuhyun yang datang berdua bersama Sungmin.
"Pusing berat…." Jawab singkat Leeteuk.
-Kangin POV.-
"Dok… Dokter ke sana duluan saja ya, saya mau membeli bunga dulu." Kataku. Aku membeli bunga sebagai hadiah. Entah ini keputusan apa. Tapi aku begitu ingin untuk membeli bunga untuknya.
"Baiklah.." jawab Dokter itu sambil turun dari mobilku dan menuju kamar Leeteuk hyung.
Mawar Putih. Yaaaps, bunga kesukaan Leeteuk hyung, mawar putih. Seputih hatinya. "Noona.. Saya beli mawar putihnya satu ya.." kataku kepada seorang perempuan di toko bunga.
"Baik sebentar ya, oppa.." Aku menunggu sekitar lima belas menit, lalu perempuan itu keluar lagi membawa mawar putih. Aku meminta kartu ucapan, dan menulis, 'cepat sembuh, my angel' disana. "Tiga puluh ribu, oppa.." kata perempuan itu.
"Ini.." jawabku dengan memberikan uang dua puluh ribu. "Gomawo, noona.."
"Ne, oppa."
-Kangin -
-Leeteuk POV.-
"Hyung, ini dokternya.." Kata Kyuhyun.
"Dimana Kangin?" tanyaku yang menunggunya.
"Katanya, ia masih ingin membeli bunga untukmu.."
"Aiih, padahal yang aku butuhkan dia. Bukan bunga!" kataku. Sungguh saat ini aku sungguh kesal sekali.
"Ah hyung.. Sudahlah, lebih baik kau diperiksa terlebih dahulu ya.." kata Yesung.
"Baiklah.."
-Leeteuk -
-Kangin POV.-
Membeli bunga sudah. Ne, sekarang waktunya balik ke dorm. Leeteuk hyung.. Tunggu aku. Aku menyetir dengan santai. Yaah, meskipun perasaanku tidak menentu sih. Jujur saja, aku merasa dorm menjadi jauuuh sekali. Apa-apaan sih..
"Tidaaaaaaak!" teriakku. Hampir saja menabrak mobil itu. Hah? Lho kok? Itu diriku kan? Yang di dalam mobil itu aku kan? Yang berdarah itu… Aku? Lalu aku ini siapa? Aku apa?
"Itu ada handphonenya… Ada handphonenya.." kata seorang lelaki dengan menunjukkan handphoneku. Mau apa mereka?
Lebih baik aku dekati saja. "Hah? Mereka menelpon Ryeowook? Untuk apa?"
-Kangin -
-Ryeowook POV.-
"Yeoboseyo Kangin hyung? Mwo?!" teriakku begitu mengangkat telepon dari nomor Kangin hyung. Mana mungkin… Mana mungkin….
"Ada apa Wookie?" tanya Kyuhyun padaku dengan raut wajah panic.
Aku melamun. Beberapa menit yang lalu baru saja aku berbincang dengannya di telepon ini. Ya di telepon ini. Aku menarik tangan Kyuhyun ke luar kamar Leeteuk. "Kangin hyung kecelakaan. Tolong jangan beritahu Leeteuk hyung. Lebih baik kita langsung saja ke rumah sakit. Dekat dari sini kok."
"Mwo? Baiklah.. Ayo!" jawab Kyuhyun. Ia masuk ke kamar Leeteuk untuk mengambil jaket miliknya.
"Ada apa Kyuhyun-ah?" tanya Leeteuk hyung dengan wajah masih pucat.
"Tidak apa-apa hyung, aku dan Ryeowook hyung harus segera keluar. Mianhae hyung.." kata Kyuhyun cepat.
"Mana mungkin tidak apa-apa. Kalau tidak ada apa-apa kau tidak mungkin meninggalkan Leeteuk hyung?" Protes Sungmin hyung.
"Sudahlah ini masalah penting." Jawab Kyuhyun singkat dan langsung meninggalkan kamar Leeteuk hyung.
Aku dan Kyuhyun-ah segera menuju rumah sakit.
-Ryeowook -
-Kangin POV.-
Aaaah, ternyata aku? Aku sudah menjadi arwah? Mana mungkin? Aku harus memberikan mawar putih itu pada Leeteuk hyung. Harus. Tapi bagaimana caranya? Aku terduduk di kursi depan ruanganku dirawat. Sesekali aku melihat tubuhku di dalam UGD, masih penuh darah.
Itu? Kyuhyun-ah dan Wookie.. Mereka menangis? Aaah tolong.. Jangan menangis… Aku tidak tega melihatnya.
"Ini handphone miliknya, dan aku menemukan ini di mobil miliknya." Kata orang yang menolongku dengan memberikan handphone dan mawar putihku pada Kyuhyun. Ah tidak, bunga itu sudah tidak berwarna putih. Itu malah menjadi mawar merah yang tidak merata, karena darahku. Aah!
"Ne, gomawo, hyung.." jawab Kyuhyun pada seorang lelaki yang menolongku tadi.
Kyuhyun membuka surat ucapan di bunga itu. "Cepat sembuh, my angel" kata Kyuhyun dengan membaca kartu ucapan itu.
Ryeowook datang ke Kyuhyun dan ikut membaca kartu ucapan itu. "Bunga ini untuk Leeteuk hyung." Kata Ryeowook. "Lebih baik kita berikan saja pada Leeteuk hyung." Yak! Berikan bunga itu pada Leeteuk. Kau benar Ryeowook.. Kau benaar! Teriakku. Tapi apa daya? Takkan ada yang bisa mendengarkanku.
"Jangan! Maksudku jangan sekarang. Leeteuk hyung masih sakit. Mana mungkin kita memberikan bunga itu?"
"Benar juga ya… Nanti saja ya kalau Leeteuk hyung sudah sembuh." Hah? Mengapa begitu? Aah aku sungguh benci kalian. Aku tidak akan benar-benar pergi, sebelum bunga itu ada di tangan Leeteuk hyung.
"Baiklah." Kata Ryeowook. "Kangin hyung, cepatlah sembuh. Aku menunggumu disini.." lanjutnya dengan melihatku dari jendela pintu UGD.
-Kangin -
-Kyuhyun POV.-
"Dok? Bagaimana dengan Kangin hyung?" tanyaku pada dokter yang baru saja keluar dari kamar Kangin hyung.
"Dia koma. Terlalu banyak darah yang keluar dari tubuhnya."
"Berapa lama komanya dok?" tanyaku.
"Tidak pasti.."
Aku menghembuskan nafasku. Kangin hyung. Aku melihat Ryeowook hyung yang sepertinya sedang berdoa. Kecelakaan ini? Hanya aku dan Ryeowook hyung yang tau. Sebenarnya aku tidak bisa menyimpan ini sendiri. Tapi apa daya?
"Sudahlah Kyuhyun-ah. Kita serahkan saja pada Tuhan. Dan masalah kesehatannya kita serahkan saja pada rumah sakit ini. Ne?" kata Ryeowook.
"Ne, hyung. Ayo kita pulang…"
"Ayo. Tapi kita kasih alasan apa pada Leeteuk hyung?"
"Bilang saja, bahwa tadi kita mengantar Kangin hyung ke bandara. Ia akan pergi ke Jepang, terdapat saudaranya yang sakit. Mungkin untuk beberapa bulan ia di Jepang. Mobilnya sedang rusak dan ada di bengkel. Bunga ini, kita taruh di kamar rawat Kangin hyung saja. Kangin hyung tidak bisa mengabarkan, karena handphonenya tertinggal di mobilnya. Ne, hyung?"
"Baiklah.."
-Kyuhyun -
-Sungmin POV.-
"Kemana Kangin hyung?" tanyaku pada Kyuhyun-ah.
"E..eeemm..emm.. Dia baru saja kita mengantarnya ke bandara. Saudaranya di Jepang sakit. Mungkin untuk beberapa bulan ia di Jepang. Tadi mobilnya rusak, makanya kita yang antarkan dia ke bandara. Dan ia tidak bisa mengabari kalian, karena ia tergesa-gesa dan handphonenya tertinggal di mobil." Jawab Kyuhyun. Aku yakin, pasti ada yang ia sembunyikan dariku dan member yang lain. Aku mengenalmu sejak lama, Kyunnie.. Mana mungkin kau berbohong seperti ini padaku?
Kyuhyun menghembuskan nafasnya. "Bagaimana kabarmu, hyung?" tanyanya pada Leeteuk hyung dengan mendekati Leeteuk hyung. "Apa kau masih pusing?"
"Tidak, udah baikkan kok.."
"Baiklah.. Yasudah, aku istirahat dulu ya? Aku sangat lelah. Hyung tidak apa-apa kan sendirian?" katanya padaku.
"Sudahlah Sungmin-ah.. Kau istirahat saja. Aku tidak apa-apa kok sendirian." Kata Leeteuk hyung padaku.
"Benarkah?" tanyaku. Leeteuk hyung tersenyum dan mengangguk. Aku dan Kyuhyun-ah menuju kamar kami.
"Kyuhyun-ah.. Apa yang kau sembunyikan?" tanyaku di kamar.
"Maksud hyung?" jawabnya.
"Aku melihat bahwa kau berbohong."
"Baiklah.. Kangin hyung kecelakaan tadi. Sekarang dia koma di rumah sakit."
"Mwo?"
"Ne, maaf aku berbohong tadi. Aku tidak mau melihat Leeteuk hyung sedih."
"Besok antarkan aku untuk menemui Kangin hyung ya? Baiklah, terimakasih kau sudah mau jujur padaku."
"Ne, hyung."
-Sungmin -
