Lavender

Kata mereka, dia tewas dalam serangan lima tahun lalu. Bohongkah? Apakah itu hanya untuk membuatku mengikuti mereka? Apa aku ternyata memang selemah itu hingga kehilangan pegangan saat dia pergi? Apakah dia memang seperti tali kekang yang mengendalikanku? Dia yang lebih lemah dariku. Hanya seorang gadis yang lebih kecil dariku. Aku jauh lebih kuat darinya. Tugasku melindunginya karena dia lebih lemah dariku. Tetapi hanya dia yang sanggup mengendalikanku seolah dia jauh lebih kuat dariku.

Setelah dia tidak ada, aku seperti kehilangan kendali. Aku hanya hidup untuk melakukan tugasku sebagai jounin Konoha. Aku menerima semua yang ditugaskan padaku. Aku melakukan segalanya demi tugasku. Tidak ada lagi emosi. Seperti itulah shinobi. Bunuh emosi dan kau akan menjadi seorang shinobi sejati. Dan aku tidak lagi bisa mengingat saat aku menjadi manusia normal. Aku kembali menjadi aku yang hanya mengenal dendam dan kebencian. Kebencian terhadap seorang gadis kecil yang kuanggap mengambil seluruh hakku. Hakku sebagai pemimpin klan Hyuuga.

Tetapi bahkan kebencian tidak bisa menjadikanku shinobi hingga misi-misi yang dibebankan padaku hanyalah misi untuk membunuh. Tidak ada lagi misi penyelamatan atau misi penyusupan. Perlahan aku mulai mengenali tubuhku dengan aroma darah. Tubuhku sudah berbau seperti besi, persis seperti kunai dan pedang yang kubersihkan setiap kali misiku selesai. Seolah, di manapun aku hanya bisa mencium bau darah. Hingga suatu malam di tengah hujan, aku bisa mencium bau lain. Bau yang tidak pernah bisa kulupakan walau sudah sangat lama aku tidak menciumnya lagi. Wangi lavender.

"Hinata,"

Kata mereka, dia tewas dalam serangan lima tahun lalu. Bohongkah?