Disclaimer : KOEI

Warning : Yandere!Liu shan, Blood everywhere, etc

Hari yang cukup cerah di shu. Ya, cukup cerah untuk memulai peperangan. Liu shan kini harus rela untuk terjebak selama 2 jam di tengah rapat strategi yang cukup … errr membosankan. "Jadi yang mulia Liu shan … ahh, tuan anda mendengarkan saya" Zhuge liang menyadarkan lamunan pangeran Liu itu. "ah. Ya aku mendengarmu perdana menteri" jawab Liu shan. "baiklah, kuakhiri rapat ini …" dan selanjutnya penuh dengan kalimat penutup dari sang kaisar, Liu Bei. Dengan begitu para jenderal berhamburan pergi ke pos masing masing "Maafkan Liu shan, kongming. Dia memang tidak cakap dalam masalah ini" Liu shan mendengar ayahnya meminta maaf kepada Zhuge liang. 'tidak cakap ? huh, kau akan menyesal nanti !' Batin Liu shan. 'Tch, menyebalkan !' Liu shan terus mengumpat dalam hati … sampai ia melihat Xing cai menunggunya 'kekekeke, ia melihatku … nee, wo ai ni Xing cai'

Xing cai terus menyerang musuhnya dengan … uhm, risih ?. Ah, semenjak penyerangan dimulai, ia baru menyadari bahwa pangeran yang tadinya terlihat innocent itu sekarang agak …

"KUH, DASAR ORANG ORANG BODOH !"

Haus darah.

Bajunya, pedangnya, wajah innocent itu sudah berlumuran darah segar. "Nee, Xing cai ada apa ?" Ah, wajahnya menatap Xing cai dengan manis, tidak … Xing cai sadar itu adalah wajah … iblis. "ah, saya baik baik sa-" Seorang prajurit Wei menyerangnya dari belakang.

ZRAAASSSH

Tanpa aba – aba prajurit itu terpotong menjadi 2 –badan dan kakinya terpisah. Shock. Xing Cai tidak shock dengan kematian prajurit itu, Tapi …

"Fuh, nyaris saja. Xing cai kau tak apa ?"

Iblis. Partnernya, Temannya, Pangeran Liu itu … "…Iblis." Gumam Xing cai. "Ada apa ? kau gemetaran." Pandangan Xing cai mengabur. Gelap terlalu gelap. Ia takut.

Tidurlah. Tidurlah di pangkuan iblis.

Liu shan menggendong Xing cai. Ia menyeringai. Ia menjilati pedangnya.

Manis. Darahnya sungguh manis…

Ia menatap Xing cai.

sama seperti dirimu

"kukuku, jadi ada yang melukai dirinya lagi ?"

Prajurit Wei dihadapannya berlari kabur. Liu shan hanya memandangi mereka dengan tatapan hina.

Huft, mereka menyebalkan. Sekali lagi mereka mencoba melukaimu kubunuh mereka. Ah, Betapa manisnya dirimu.