Judul:
TheCausal Theory
.
Pemeran:
Wu Yifan x Zhang Yixing
.
.
Yifan sudah sering terkejut karena beberapa hal. Tidak hanya mengenai, kenaikan jabatannya yang dipindahkan ke perusahaan pusat. Ia nekat mendaftar ke perusahaan helm. Iya, helm. Meski orang – orang pikir perusahaan helm hanya perusahaan kecil. Yifan kira tidak juga. Dan sekarang, Yifan juga bertemu dengan teman sekelasnya yang terlihat baik-baik. Namun ternyata ia diberitakan keluar dari sekolah karena menghamili seorang gadis. Namamya Zhang Yixing. Apa Yifan percaya? Tentu saja tidak. Gila! Mereka dulu masih kelas 2 SMP.
"Kau Zhang Yixing?" Tanya Yifan begitu saja.
Pria yang tengah menghisap rokoknya langsung menatap Yifan dengan terkejut. Pria itu rupanya hanya mengangguk sambil tersenyum pelan.
"Wu Yifan ya?" Tanyanya sebagai balasan sambil mengulurkan tangannya. "Aku tidak tahu kau bekerja di perusahaan ini juga." Ucap Yixing saat keduanya berjabat tangan.
"Dan sekarang dia akan menjadi ketua timmu." Ucap seseorang dari belakang punggung Yixing. Yifan dengan jelas mendengar suara decak kesal Yixing. Kalo tidak salah, itu Suho. "Sudah berapa kali aku ingatkan untuk tidak merokok di dalam ruangan termasuk juga di lorong!" Seru Suho sambil berjalan dengan cepat.
Bukan hanya itu, bahkan Suho mengangkat tangannya untuk menggeplak kepala Yixing dari belakang. Hanya sayang, Yixing langsung menundukkan kepalanya hingga geplakan itu malah berakhir di wajah Yifan.
"Eh?" Gumam Suho dengan terkejut. Dan pada saat Suho menatap kebawah. Suho malah mendapatkan semburan asap rokok dari Yixing. "Heh! Bangsat!"
Yixing tentu saja langsung berlari menuju lift yang kebetulan terbuka, sebelum membuang puntung rokoknya tepat di tempat sampah. Suho tentu mengejar namun, terlambat. Wajar Suho murka. Si Yixing itu malah meninggalakan asap berbentuk donat sebelum menghilang dari balik pintu lift.
"Wow.." hanya itu reaksi Yifan sambil menatap asap donat buatan Yixing.
"Selamat kau akan menghadapi anak buah macam itu."
"Seharusnya kau meminta maaf padaku karena sudah memukul wajahku."
"Hehe.."
Yifan sebenarnya ditugaskan untuk menggantikan posisi Suho. Sedangkan Suho di tugaskan ke cabang perusahaan yang ada di negara kelahirannya. Yifan merupakan salah satu dari tiga ketua tim yang berada di dalam divisi produksi. Tepatnya tim desain.
"Yang paling muda bernama Sehun, dia orang yang pendiam, jangan mengharapkan terlalu banyak adanya inisiatif dalam pekerjaan darinya," ucapan Suho yang mengartika bawa Sehun termasuk staff yang lebih suka di dikte. "Yang satunya lagi Chen, dia kebalikan dari Sehun, jangan coba-coba untuk mendiktenya."
"Dan satu lagi Yixing?"
"Yup!" Seru Suho dengan bersemangat. Yifan sampai bingung sendiri melihatnya, tadi Suho bukannya marah pada Yixing. "Dia anak buah yang sangat diandalkan." Ucap Joonmyeon dengan bersemangat. "Dulu dia ada di divisi pemasaran."
"Hmm.."
"Kau tau kenapa perusahaan kita bisa meroket di india?" Tanya Suho tiba-tiba. "Itu berkata analisis Yixing." jelas Suho dengan bersemangat.
Divisi pemasaran pernah mengirim tiga orang untuk menganalisis pasar helm di India. Dua orang staff mengatakan jika kemungkinan pasar di India sangat kecil, karena kebanyakan pengemudi motor di India lebih banyak yang tidak mengenakan helm. Hanya Yixing yang mengatakan India merupakan ladang emas, karena perusahaannya bisa menjadi perusahaan pertama yang mengenalkan helm sebagai aksesoris tidak hanya sebagai alat keamanan.
"Dan.. BOOM! tahun 2013 pemerintah India mengeluarkan kebijakan bahwa setiap pengendara motor harus bersumpah untuk mengenakan helm."
Yifan tersenyum kecil. Saat sesi pengenalan begitu sangat singkat. Tapi saat jam kantor selesai. Seruan seseorang membuat Yifan hampir terjungkal dari kursinya.
"Ayo kita rayakan!" Itu seruan Chen. "Tadi jam kantor sih, jadi tidak bisa mengobrol bebas."
Yifan tentu mengiyakan dengan sebuah senyuman lebar. Yifan rasa ia bisa bekerjasama dengan mereka bertiga. Kuncinya hanya satu, berteman baik. Baru saja beberapa gelas Chen dan Sehun sudah tumbang begitu saja.
"Waktu SMP, kenapa kau pindah sekolah?" Tanya Yifan yang membuay Yixing mengerenyitkan dahinya. "Banyak gosip yang beredar."
"Misalnya?"
"Kau menghamili seorang gadis."
Suara tawa Yixing pecah begitu saja padahal Yifan sudah berusaha untuk tidak menyinggung perasaan Yixing. Jadi Yifan rasa gosip itu salah besar.
"Ibuku seorang koruptor," ucap Yixing dengan tenang. "Dia dihukum mati, kau tahu sendirikan orang China itu macam apa."
Yifan tanpa sadar mengangguk.
"Aku dan ayahku memilih untuk hijrah ke Korea Selatan."
Yifan mengigit bibir bawahnya perlahan. Oh, ia tidak tahu bahwa kepindahan Yixing bahkan sama parahnya dengan rumor yang beredar. Ia jadi merasa sedikit bersalah karena mengungkit - ungkit masa lalu. Meskipun Yifan juga pindah ke Korea Selatan saat menginjak bangki di SMA.
"Jadi kalau ketua sendiri bagaimana?" Tanya Yixing tiba-tiba. "Aku ingin dengar rahasiamu."
Yifan langsung meminum beernya yang tinggal seperempat dengan sekali tegak. Yixing tertawa terbahak melihat Yifan yang tengah gusar sendiri.
"Aku gay."
Itu Yifan yang mengatakannya. Dan yang tersedak minumannya sendiri itu Yixing. Sepertinya itu kesalahan terbesar Yifan karena membuat Yixing terus-terusan meminum gelas beernya. Dan terlambat saat Yifan akan menghentikan Yixing. Yifan sampai bingung sendiri mengapa segala hal yanh berguhubungan dengan Yixing selalu terasa cepat, dan reaksi disekelilingnya terasa begitu terlambat. Si Yixing ini tiba-tiba beranjak berdiri. Karena mabuk, Yifan sudah siap-siap menyangga tubuh Yixing yang tumbang.
Tapi Yixing malah mendorong tubuh Yifan dan keluar dari tempat minum begitu saja. Yifan karena merasa bertanggung jawab mengikuti Yixing yang keluar melewati pintu utama. Namun Yifan terkejut setengah mati, saat Yixing tumbang seseorang sudah menangkap tubuh Yixing dengan sigap.
"Cha.. chanyeol?" Tanya Yifan dengan terkejut.
Chanyeol itu mantan kekasihnya waktu SMA. Meski hanya sebulan, tetap saja Chanyeol pernah jadi sejarah dalam hidupnya.
"Kalian saling kenal?" Tanya Yixing sambil memegang kepalanya dengan pelan. Tubuhnya masih disangga oleh Chanyeol yang tampak menatap Yifan dengan terkejut.
"Dia mantanku." Jawab Chanyeol.
"Hah?" Keluh Yixing dengan nada memelas. "Huuuek!" Dan berakhir dengan sebuah muntahan besar.
Entah kenapa Yifan merasa Yixing tengah mengejek keduanya dengan sebuahan muntahan yang menjijikan.
"Apa dia kekasihmu?" Tanya Yifan pelan dengan bahasa Korea.
Gimana lagi, Chanyeol memutuskannya tiba-tiba. Dengan alasan aneh lalu menghilang begitu saja. Entah kenapa, Yifan jadi sedikit kesal melihat cara Chanyeol merengkuh tubuh Yixing yang tumbang.
"Dia keluarga baruku Fan."
Dan ucapan Chanyeol membuat Yifan sedikit tersentak kaget. Oh! Kalau dari umur sepertinya Chanyeol adik Yixing. Untuk kesekian kalinya Yifan merasa ia salah mengatakan sesuatu.
Yifan harus meminta maaf secara pribadi pada Yixing.
. .
Kesempatan itu tidak Yifan sia-siakan. Yifan menemukan Yixing tengah menghabiskan waktu istirahatnya di balkon. Tentu saja sambil menikmati rokoknya yang memgeluarkan aroma menyengat.
"Maafkan aku.." gumam Yifan sambil mengusap tengkuknya dengan pelan.
"Buat apa?"
"Sepertinya ucapanku tidak terlalu enak kemarin."
"Hmm.. tidak.. aku yang salah.. kemarin aku terlalu kaget hingga minum terlalu banyak."
"Untung kau menghubungi Chanyeol."
"Aku tidak menghubunginya," ucap Yixing dengan pelan. "Ya.. meski pun aku bilang, jika aku akan pulang terlambat untuk merayakan acara selamat datang untuk ketua tim baruku," entah kenapa Yixing tertawa tiba-tiba. "Mungkin Chanyeol datang karena punya firasat buruk."
Yifan tidak tahu kalau saudara tiri juga bisa punya ikatan batin sebesar itu.
"Hmm.. hubunganmu dan Chanyeol," ucap Yixing tiba-tiba. "Bagaimana bisa kalian bertemu, seingatku dia menjadi bagian keluargaku dan pindah ke China saat dia kelas 2 SMA."
"Dulu waktu SMA aku juga pindah ke Korea Selatan." Jawab Yifan. "Ini cerita yang sangat panjang, memangnya kau mau dengar?" Tanya Yifan dengan nada enggan.
"Jam istirahat kita 1 jam lagi, dan aku bisa mendengar ceritamu di cafetaria."
"Oh! Aku seolah mendengar seseorang memintaku untuk mentraktirnya."
Yixing sontak menyengirkan kuda mendengarnya. Oke, Yifan tidak keberatan sama sekali.
Dulu sebelum saat Yifan di SMA Korea Selatan. Tepatnya saat ia duduk diawal semester kelas 3. Ia sudah tinggal dua tahun di Canada. Ia terpaksa pindah ke Canada, karena ia diusir oleh ayahnya sendiri. Dengan alasan.. tentu saja karena Yifan mengaku dirinya sendiri adalah seorang gay. Karena ia anak satu-satunya, ibunya jadi begitu sangat menyayanginya. Kedua orang tuanya bercerai.
Ibunya menikah lagi dan Yifan rasa ia tidak mau mengganggu kehidupan baru ibunya yang pernah ia rusak dulu. Jadi Yifan pindah ke Korea Selatan dan bertemu dengan teman senasib Chanyeol. Adik kelasnya yang kedapatan juga seorang gay dari situs pertemanan di forum internet bernamakan NCONG.
Yifan tertarik dan rasa ketertarikan itu membuat Yifan berani untuk menjalin hubungan dengan Chanyeol. Tidak ada angin tidak ada hujan. Saat semester pertama berakhir. Berakhir juga hubungan mereka. Tepat satu bulan. Tiba-tiba Chanyeol menghilang, tidak benar-benar menghilang hanya menghindar karena keduanya tetap bertemu di lingkungan sekolah. Dan puncaknya di semester akhir, saat ia lulus dan Chanyeol naik kelas. Di Chanyeol ini sudah diberitakan pindah ke luar negri.
"Apa itu hubungan romantis?" Tanya Yixing tiba-tiba. "Atau sebatas partner sex?"
Yifan tertawa dengan nada miris. Kenapa gay selalu disangkut pautkan dengan hubungan sex anal?
"Kami tidak pernah melakukannya," ucap Yifan dengan nada muram. "Sentuhan fisik kami hanya berupa pegangan tangan, berpelukan atau ciuman."
"Pantas saja dia meninggalkanmu." Ucap Yixing sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Kau tahu, Chanyeol itu sedikit masokis."
"HAH?!" seru Yifan dengan nada menggelegar.
Yang Yifan tahu masokis itu semacam orang yang menikmati sex dengan rasa sakit yang ditimbulkan untuk dirinya sendiri. Yifan rasa Chanyeol bukan tipe orang yang seperti itu. Mendesah karena rasa sakit itu rasanya sedikit meresahkan. Tapi yang lebih mengejutkan adalah Yixing yang seolah tahu semua hal tentang Chanyeol. Padahal mereka hanyalah saudara tiri.
"Padahal kalian hanya saudara tiri tapi kok bisa sampai sebegitunya?"
"Saudara?" Tanya Yixing dengan bingung.
"Chanyeol itu adik tirimu kan?"
"Bukan." Elak Yixing.
Yifan tanpa sadar tertawa sinis. Rupanya macam cerita fiksi pada umumnya. Memang ada saudara yang tidak menerima saudara tirinya sendiri. Apa Yixing serendah itu, oh, mungkin karena Chanyeol itu gay sekaligus masokis. Makannya Yixing enggan mengakui status Chanyeol di keluarganya.
Yifan sudah memikirkan banyak kemungkinan. Tapi saat Yixing tertawa karena tatapan tajam Yifan. Itu membuat Yifan sedikit bingung.
"Kau salah paham," gumam Yixing dengan pelan. "Chanyeol itu bukan adik tiriku," kekeuh Yixing yang membuat Yifan memutar bola matanya dengan malas. "Dia ayah tiriku."
BOOM!
Yifan rasa otaknya meledak begitu saja.
.
.
.
TBC
.
.
ITU IDENYA MBA BER SUMPAH!
.
Sengaja dibuat singkat dulu, karena kita mau liat ada yang tertarik atau gak sama fanfic ini. Hahaha
.
ITU IDE LAKNATNYA MBA BEEEER!
DEMINYAH!
