halo,minna.. ini postingan pertama. masih purlu (butuh buanget!) banyak perbaikan, bimbingan, dan belajar. mohon bantuannya.. ! m(_ _)m
chara: hiruma yoichi dan anezaki mamori
disclaimer: Eyeshield 21, Riichiro Inagaki and Yusuke Murata
silakan..
tersenyum
Adakah dari kalian semua yang pernah melihat orang itu tersenyum? Hei... jangan mengerutkan kening begitu dengan pertanyaanku. Aku bertanya karena penasaran kan? Tidak perlu menatapku aneh begitu..
Em? Belum ada yang pernah melihat ya? Sayang sekali... Padahal aku sangat ingin tau bagaimana wajahnya saat tersenyum. Apa? Marah marah dan berteriak ya? Yah, kebanyakan yang kita lihat memang dia yang begitu. Belum lagi semua tingkahnya yng melanggar aturan —aturan sekolah ataupun aturan masyarakat umum.
Oh, asal kalian tau saja! Orang seperti dia punya dua wajah. Emm... entahlah, yang jelas menurutku dia punya dua wajah pokok. Satu wajahnya adalah dian yang keras, seanaknya, kasar, dan semua sifat yang membuatnya ditakuti bahkan ganya dengan mendengar namanya. Hahhh... dia memoerlihatkan, emm.. membentuk image dirinya yang seperti itu hanya untuk menutupi wajahnya yang lain, dirinya yang satu lagi.
Kamuflase yang sangat baik. Dia menyembunyikan dirinya yang lemahdibalik semua itu. Kau mungkin memnganggapku sok tau, tapi dia hanya kesepian dan takut ditinggalkan. Dia memang penyendiri, tidak banyak menunjukkan sisi dirinya yang emosional —tidak pernah sama sekali malah. Tapi todakkah itu menurutmu itu malah memperkuat apa yang kukatakan tadi? Maksudku, sungguh, walaupun seperti itu dia adalah manusia! Terlepas dari embel-embel menakutkan dibalakang, didepan —atai dimanapun itu— namanya, dia tetap punya perasaan dan sisi lemah. Juga dia membutuhkan banyak kasih sayang dan perhatian.
Suatu hari aku ingin melihatnya tersenyum. Sekilas saja juga tidak apa-apa. Aku tidak perduli siapa yang membuatnya tersenyum atau untuk siapa senyumannya kelak ditunjukkan. Aku hanya ingin melohat wajahnya saa tersenyum. Kau tanya kenapa? Emm... karena kalu tersenyum walau hanya sekilas dan tidak begitu terlihat artinya dia sudah menemukan kabahagiaan. Dan aku senang jika itu terjadi. Hanya itu saja.
"Telah menemukan kebahagiaan ya? Hm... Klise sekali."
Eh? Apa?! " Aku menoleh dan dia sudah ada disana, dibelakangku sedang melongok kebukuku dan membacanya malalui bahuku.
"Sejak kapan kau disini? Kau mambacanya? Iya, kau mambacanya kan?" Buru-buru aku manutup bukuku rapat-rapat dan mendekap benda itu didada. "Ini pribadi, tau! Kenapa membacanya tanpa seijinku?"
"Siapa suruh menulis hal begituan disini? Ini ruang klub! Tugasmu saja belum selasai 'kan, menejer sialan? Aku bahkan tidak yakin orang—yang—punya—dua—wajah itu benar-benar ada," ejeknya santai sambil nyengir jail yang menyebalkan seperti biassa.
"Ka, kau! Tidak sopan!"
Uh! Entahlah, aku tidak perduli seperti apa wajahku sekarang. Menyebalkan! Orang iru selalu saja membuat...
"... Kekekekekekeke!"
Apa itu tadi... itu sungguh.. ehm! Aku bersumpah demi setiap kebahagiaan di dunia ini dia baru saja tersenyum! Tepat sebelum kekehan khasnya barusan. Aku sudah tersenyum...
~fin~
