a/n: author baru pertama kali nulis cerita di fandom detective conan jadi maafkan kalau banyak salahnya.

Disclaimer : aoyama gosho

Summary : sekumpulan drabble tentang Gin dan Shuichi Akai.

Silver bullet vs black cannon

Gin dan kawan kawan sedang mematai matai kogorou di kantornya. Tiba tiba. . .

Dorrr

Sebuah peluru nyaris mengenai Gin "kuso, siapa sih yang nembak gw. Ga tao apa gue tuh lage gal- ehhh sori salah naskah" maksudnya tuh Gin bilang gini "huh, dari arah jam 8" Gin langsung merebut senapan korn ingin mengetahui orang yang menembaknya dari jarak 400 yard. Dilihatnya sang silver bullet hendak menembaknya lagi "kukukuku, benar benar my lovely, koibito-san" kata Akai. Ditekan pemicunya tiba tiba . . .

Jdeerrr

Sebuah bola meriam hitam mendarat di tempatnya. "mwahahahahahaha, peluru perak tidak akan pernah menang melawan meriam hitam" Gin ketawa ga je ala Sima yi dari DW –maaf author numpang promosi- sementara itu rekan rekan nya hanya bisa sweatdrop oleh kelakuan Gin yang bela belain nyolong meriam Cuma buat nyerang Akai 'maksudnya bukan begitu BAKA' batin mereka –minus Gin dan Akai-

Syal.

Sekarang adalah musim dingin. Yah, Akai tahu sekarang ia menjadi kekasih dari Gin secara rahasia. Bahkan ia rela mengorbankan segalanya. Yah, bahkan harga dirinya saat . . .

"wahahaha, Akai ngapain lo ngerajut hahahaha mau dibawa kemana harga diri lo itu hahahaha"

Wajah Akai memerah ketika ia ketahuan sedang merajut sebuah syal berwarna pink "SHUT UP YOU" teriaknya tetapi tidak menghentikan tawa teman temannya.

Yuuki onna

Gin adalah orang yang satu satunya memiliki ego terbesar diorganisasi nya selain Anokata. Sekaligus satu satunya orang yang takut akan yuuki onna di organisasinya. Akai tidak pernah tahu itu tidak pernah, sebelum kejadian itu . . .

"waaaaaaa, ada yuuki onna. Duh , pliiisss jangan bunuh gue ya. Hwaaaaaa, Akaaaiiiiii . . ."

Akai wajah memerah menahan malu. Oh, ayolah tadi Gin yang merengek rengek ingin pergi ke rumah hantu ehh, udah dikabulin malah ketakutan. "cup, cup bentar lagi kita keluar kok . . ." Akai mengusap usap kepala Gin. Gin ? jangan ditanya ia sedang nangis kejer di pelukan Akai.

Mobil

Gin hanya bisa mengetahui Akai dari penampilannya, hatinya dan mobil chervrolet-nya. Begitu pula Shuichi akai hanya bisa mengetahui Gin dari penampilan, tata bicaranya dan mobil Porsche-nya. Sampai suatu hari , . . .

"Akai kemana mobil Chevrolet-mu itu?"

Gin hanya bisa menekuk salah satu alisnya melihat Akai tidak memakai mobil Chevrolet-nya. "sedang dalam perbaikan" jawab Akai, Gin menunduk wajahnya memancarkan sorot kesedihan "kalau begitu aku tidak mau kenal kamu" Akai bengong "sebab salah satu tanda pengenal Shuichi akai adalah mobil Chevrolet" Akai tersenyum memeluk pemuda berambut putih itu.

Fever

Wajah Gin memerah, badannya panas dan thermometer menunjuk angka 39°C "kamu sakit beristirahatlah" Akai menaruh lap basah di dahi Gin "urggh, tidak aku apa apa *cough* *cough* hum hanya batuk dan pusing"Akai menggendong Gin dengan ala bridal style "urghh, aku tidak mau nanti kalau aku tidur Akai meninggalkanku hmppp aku tidak mau" Gin menggembungkan pipinya Akai tersenyum nakal

"baiklah aku akan menemanimu"

Gin tahu apa yang dimaksud ia hanya membalas senyum nakal Akai dengan senyuman. Selanjutnya, silahkan berkhayal sendiri.

Huaaahh, maaf dikit banget baru pertama kali nulis di fandom detective conan.

Review ataupun Flame diterima dengan senang hati .