Apakah aku takut kehilangan dirinya ?
Ya.. pertanyaan itu tiba-tiba terlintas dibenakku ketika melihatnya terkapar berlumuran darah di depan rumah Fuhrer King Bradley. Apakah aku takut kehilangan dirinya ?
Kami selalu bersama sejak kami bertemu diperang Ishbar, dan sejak itu aku selalu berada di bawahnya, menjadi subordinate yang setia baginya. Sebelum kami memasuki kediaman Fuhrer, kami sudah berjanji satu sama lain untuk tetap hidup. Aku menatap dirinya yang lalu berjalan ke dalam dan menghilang dalam pandanganku, seolah aku takkan bertemu dengannya lagi…
Benarkah hal itu?
Dan kutemui dirinya terkapar setelah bertarung dengan Frank Archer. Di dekatnya pula ada mayat seorang anak kecil, yang sudah mendingin rupanya.
Kugoyang-goyangkan tangan colonel, namun ia tidak menjawab, hingga akhirnya aku memanggil namanya.
Apakah aku takut kehilangan dirinya ?
Ketika perlahan matanya terbuka dan mulutnya mengutarakan namaku, beribu beban terbebas dariku.
Aku hidup untuknya. Dan tanpa dirinya, aku sama dengan mati….
Ya.. aku takut kehilangan dirinya…
