The King Vampire

.

Kuroko No Basuke © Tadatoshi Fujimaki

.

Pairing : Akashi S. x Kuroko T.

.

Rate : T+

.

Genre : Romance, Fantasy and Crime

.

Warning : Typo(s), Out Of Character, Alur Gj and sedikit alur 18+ ke atas

.

Based on : Revenge and hatred

.

Author : Kurokochii Uchiha

.

Don't Like Don't Read!

.

Excerpt : Dikisahkan seorang Raja seluruh vampire tangah mencari Mate-nya. Dan juga seorang pemuda yang dianak tirikan oleh kedua orang tuannya sendiri.

.

.

.

Chapter 1

Happy Reading…

Disebuah taman yang sangat indah disebuah rumah yang sangat besar khas konglomerat itu duduk seorang pamuda yang sangat cukup manis ditemani kupu-kupu yang berterbangan disekitarnya.

Namun sayang, pamuda dengan iris mata dan rambut berwarnya baby blue itu hanya diam dan hanya menatap kosong kea rah hamparan bunga mawar putih. Seolah sebuah bayagan masa lalu yang sangat suram walau raut pemuda baby blue itu tak manampakkan raut yang berarti―Hanya datar.

Dia, Kuroko Tetsuya. Anak dari Akito Kuroko dan Aida Kuroko, Ayah Kuroko seorang pembisnis sukses dari jepang dan juga diluar negri sedangkan Ibu kuroko sorang Arsitektur sangat terkenal. Sehingga membuat ke dua orang tua Kuroko jarang dirumah sehingga Kuroko tumbuh besar dengan tanpa ada ke dua orang tua disampingnya.

Bagi Kuroko, para maid yang melayaninnya sejak bayi hingga sekarang dimana umurnya genap 17 tahun itu adalah orang tua angkatnya, sehingga Kuroko sangat menghormati mereka.

Namun saat umur Kuroko 15 tahun, ke dua orang tua Kuroko membawa pulang seorang pemuda yang sangat manis ke rumah mereka dan mengatakan bahwa pemuda itu adalah adik tirinya, anak dari Istri ke dua Ayahnya. Sempat terkejut dengan fakta itu namun dengan cepat Kuroko kembali merubah raut wajahnya menjadi datar.

Furihata Koki, pemuda manis dengan mata hitam lenggam dan rambut ravennya memikat semua orang disekolahnya saat pertama kali masuk ke sekolahnya. Kuroko sempat senang melihat Koki yang tampak memiliki teman dihari pertamannya, tak seperti dirinya yang tak pernah disadari oleh siapapun karena hawa keberadaannya yang terbilang sangat tipis.

Sedangkan dirumah, ke dua orang tuannya juga mulai perlahan-lahan berubah, Mereka lebih sering tinggal dirumah, bahkan semua pekerjaan mereka bawa ke rumah tak seperti dulu. Kuroko senang melihat perubahan yang dilakukan ke dua orang tuannya, sehingga kini ia tak merasakan kesepian dan kekosongan lagi seperti dulu.

Namun semakin lama melihat, semakin Kuroko menyadari kalau perubahan ke dua orang tuannya tak seperti apa yang ia perkirakan. Bahkan kini ia merasa jauh lebih kesepian dan hampa, ternyata perubahan itu tak lebih dilakukan hanya untuk Koki seorang. Semua perhatian dan kasih sayang dari ke dua orang tuannya senantiasa dilimpahkan kepada Koki. Dan mereka seolah menganggap Kuroko tak pernah ada diatara mereka kalau tengah berkumpul bersama Koki.

Secara perlahan-lahan pula diri Kuroko mulai berubah, tak ada senyum kecil atau emosi sedikit pun yang diperlihatkan, kini Kuroko tak ubah seperti manikin hidup yang malakukan aktifitas seperti manusia.

.

.

.

Tokk… Tokk… Tok…

Ketukan lirih dikamar Kuroko membuat sang empunya yang tangeh tertidur itu sedikit terusik, berusaha duduk untuk mengumpulkan nyawa yang masih kembali setengah itu dengan duduk.

Tokk… Tokk… Tokk…

"Kuroko-sama, ini sudah pagi. Lekas anda bangun jangan sampai anda terlambat lagi ke sekolah"Sahut sebuah suara lembut dari luar membuat Kuroko tersadar lalu kemudian melirik sedikit ke arah jam wekernya.

Sunday, 05:30

Dengan segera Kuroko menyambar handuk lalu berjalan menuju ke arah kamar mandi, bersiap untuk memulai hari seperti biasa-nya sejak 17 tahun terakhir ini. Sedangkan maid yang bertugas membangunkan Kuroko dari luar saat mendengar pintu serta air yang bergemercik membuatnya yakin kalau Tuan muda-nya telah bangun. Lalu ia berjalan menjauh dari kamar Kuroko menuju ke dapur.

Setelah 15 menit didalam kamarnya sendiri Kuroko mulai keluar menuju ke meja makan, saat menuruni tangga Kuroko bertemu dengan Koki yang sama juga ingin ke ruang makan.

"Ohayō gozaimasu Aniki-sama"Sapa Koki dengan ceria.

"Ohayō gozaimasu mo Koki-kun"Balas Kuroko datar.

Sangat mencolok ekspresi dari ke dua saudara tiri itu, kalau Koki selalu memasang raut ceria, imut dan berseri-seri setia hari, sangat berbanding terbalik dengan Kuroko yang senantiasa memasang raut datar dan poker face andalannya.

Mereka berjalan bersamaan menuju meja makan dan selama perjalana Koki selalu mendapat sapaan dari setiap maid-maid yang mereka lewati serta melupakan itensitas ada-nya Koroko disamping Koki.

Kuroko juga tak mempermasalahkan apa yang menimpa-nya karena ia sangat sadar hawa keberadaannya yang sangat tipis membuat para penghuni dirumah itu cepat melupakan keberadaannya.

"Ohayō gozaimasu Koroko-sama"Sapa seorang maid dengan rambut sewarna dengan bunga sakura itu membuat para maid yang semula hanya menyapa Koki menjadi terkejut.

"Ohayō gozaimasu mo Momoi-san"Balas Kuroko datar.

"Saya telah menyiapkan bekal yang anda minta Koroko-sama"Ucap maid bernama Momi Satsuki itu menyodorkan sebuah kotak bekal berwarna biru.

"Arigatō gozaimasu Momoi-san"Ucap Kuroko datar lalu mengambil kotak bekal disodorkan oleh Momoi.

Lalu Koroko melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi menuju ke pintu keluar, Koki yang melihat kelakuan kakak tirinya itu memasang raut binngung.

.

.

.

Next or Deleted ?