Disclaimer: Super Junior belongs to SME, Supernatural belongs to Eric Kripke. I only own the story.
Genre: Romance, Supernatural
Pairing: KyuMin, pairing lain akan terungkap di chapter berikutnya.
Rating: PG-13
Summary: Sungmin tidak boleh mati, tidak. Kyuhyun akan melakukan apapun, meskipun itu berarti ia harus menyerahkan jiwanya kepada iblis.
Deal with Crossroad Demon
"Kyuhyun..."
Kyuhyun tidak menoleh. Matanya masih menatap nanar pada sosok yang terbaring di atas tempat tidur itu. Pandangan matanya begitu kosong, begitu menyedihkan. Sedikitpun ia tak beranjak.
"Kyuhyun..." Siwon memanggil namanya lagi, "Ini sudah satu hari..." Siwon mendekati magnae kesayangan Super Junior itu, menepuk bahu dongsaengnya, yang lagi-lagi tidak mendapatkan tanggapan dari pemuda yang sedang duduk memunggunginya itu.
"Kita harus segera-"
"Aku tidak mau," potong Kyuhyun cepat, "Ia akan bangun. Ia pasti bangun..." lirih ia ucapkan kalimat itu, lebih seperti untuk menenangkan dirinya sendiri.
"Jangan bodoh, Kyu! Kau mau melihat jenazah Sungmin hyung membusuk-"
BRAK!
Dengan segera Kyuhyun mendorong Siwon ke tembok, membuatnya hampir terjungkal.
"Jangan pernah- sekalipun- kau ucapkan kata-kata itu-" nafas Kyuhyun tersegal, matanya yang sembab karena sejak kemarin menangis itu basah lagi. Ia menarik kerah baju Siwon dan mendesaknya dengan kasar, membuat namja tertampan di SuJu itu untuk sejenak tak bisa bernafas.
"Jangan pernah, atau kupatahkan lehermu."
Ia melepaskan kerah baju Siwon dengan tak kalah kasar pula. Siwon terhenyak, matanya menatap sedih pada magnae itu. Darahnya berdesir. Tidak, ia tidak takut. Ada rasa kasihan merasuki hatinya. Ia harus menyadarkan dongsaengnya itu. Harus. Ia menarik nafas, mencoba memilih kata-kata terbaik untuk melunakkan hati Kyuhyun. Siwon harus mengatakannya. Sungguh, ia tidak tega melihat Kyuhyun menderita seperti itu. Matanya memanas, dengan berat ia berkata,
"Dia sudah meninggal, Kyu... Sungmin hyung sudah pergi ke tempat yang lebih tenang..."
BRUK!
Siwon terjerembab. Bahkan sebelum ia sadar apa yang sedang terjadi, Kyuhyun telah melancarkan bogem mentah ke wajah tampannya itu.
Duak! Duak!
"DIA BELUM MATI! SUDAH KUBILANG DIA BELUM MATI, BRENGSEK!"
Berkali-kali Kyuhyun memukul dan menjotos Siwon membabi buta.
Dan Siwon, ia sama sekali tidak melawan. Sudut bibirnya berdarah. Airmatanya mengalir pelan.
-xxx-
Kyuhyun memandang sosok mungil di atas ranjangnya itu. Tangannya refleks menyentuh wajah yang tertidur itu, menelusuri lekuk keindahan yang terpancar dari sosok imutnya.
Kaku.
Kyuhyun menelusuri kelopak matanya. Kelopak mata yang biasanya ia kecup lembut saat sosok itu ingin tidur, biasanya ia akan mengusap-usap keningnya jika sosok itu mulai bersikap manja padanya, memandanginya dengan tatapan imut terelakkan. Tapi mata itu... Sekarang sudah menutup...
Sosok itu terbaring pucat dan dingin.
"Minnie hyung..."
Kyuhyun memegang tangan yang sudah membiru itu.
"Bangun, hyung... Sudah pagi..." ia mengguncang-guncang tubuh itu.
"Aku lapar. Cepat bangun dan masaklah. Hyung mau membuatku mati kelaparan, ya?"
Ia cemberut memandangi wajah itu, lalu tersenyum miris.
"Bangun, hyung... Jangan buat aku aku takut..." Ia menatapnya kalut.
"Aku sudah mengusir Siwon hyung. Sekarang hyung tidak perlu berpura-pura tertidur lagi. Sudah aman." Ia menambahkan kata 'sudah aman' itu dengan seringai jahil, berharap sosok itu akan bangun dan menatapnya ceria.
Tetapi tetap saja, tidak ada reaksi dari tubuh yang sudah ditinggalkan nyawanya itu.
"Hyung..." ia membisik pilu.
"Bangun, chagiya.. Jangan tinggalkan aku begini..." bahkan angin enggan menjawabnya.
"BANGUN HYUNG!
"Hyung..." Kyuhyun tetap tidak lelah menangis.
-xxx-
48 jam. Kyuhyun tidak beranjak dari posisinya semula. Ia masih memandangi sosok Lee Sungmin yang kini terbujur kaku di ranjangnya, dingin.
Malam membuat hati semakin sakit oleh dingin.
Kyuhyun membisu. Tenaganya sudah habis. Kepalanya mulai pusing dan kinerja tubuhnya mulai butuh istirahat. Tapi ia tak peduli. Ia bahkan tidak merasakan lapar. Sekarang yang ia pedulikan hanyalah Sungmin, hanya Lee Sungmin.
Tetapi, jauh dalam hatinya ia tahu, Sungmin tak akan bangun. Kenyataan itu membuat hatinya semakin sakit. Ia harus melakukan sesuatu… Untuk pertama kalinya ia mengalihkan pandangan dari Sungmin dan menatap sekitar. Ia baru sadar hari sudah malam. Rasa sakit di hatinya telah membunuh segala inderanya, membuatnya mati rasa.
Kyuhyun berdiri tertatih, ia mengecup pelan kelopak mata Sungmin, seperti yang biasa ia lakukan ketika Sungmin ingin tidur, menyelimutinyA agar ia tidak kedinginan, dan perlahan, ia berbalik. Menutup pintu sepelan yang ia bisa.
Dalam deras, Kyuhyuun memacu mobilmya.
Orang bilang, kau bisa mengembalikan nyawa mereka yang telah mati dengan nyawamu.
Di persimpangan jalan itu, jika kau menaruh kotak berisi jimat dan fotomu, menguburnya tepat di persimpangan, merapal mantera, maka iblis itu akan datang. Iblis perempuan cantik-jika kau seorang pria, dan iblis pria tampan-jika kau seorang wanita.
Kau bisa mengembalikan hidup mereka yang sudah mati, dengan menukar jiwamu. Kau bisa membuat perjanjian dengan iblis, dengan syarat kau harus menyerahkan jiwamu nanti setelah waktu yang diberikan, dan menjadi pelayan iblis selamanya.
Kyuhyun turun dari mobil. Ia sudah sampai. Dengan terburu-buru ia melakukan semua ritual itu tanpa terkecuali. Kemudian, ia menunggu.
Sesosok menyeramkan, bercahaya bukan malaikat, beraura gelap bukan hantu, perlahan datang. Sosok itu sangat cantik, sungguh iblis yang sempurna.
"Akhirnya kau datang juga…" Ia tersenyum mengerikan, dan berjalan mendekati Kyuhyun. "Kau sungguh bernyali sudah berani memanggilku…" Ia menyentuh pipi Kyuhyun, membuatnya risih.
"Jangan banyak bicara! Cepat katakan berapa banyak waktu yang kupunya!" bentak Kyuhyun, suaranya bergetar.
Yeoja itu tertawa pelan, lalu mendengus.
"Kau tidak sabaran sekali rupanya, cih." Ia merenggut dagu Kyuhyun dengan kasar saat pemuda itu mencoba menampiknya.
"Aku akan berbaik hati. Untuk pemuda tampan sepertimu, kuberi kau tiga tahun."
Segera setelah iblis itu menetapkan waktunya dan menyegel perjanjian dalam sebuah ciuman, Kyuhyun pergi dari tempat itu. Ia tak ingin berlama-lama di sana. Samar-samar Kyuhyun masih mendengar iblis itu berteriak,
"Tiga tahun, Cho Kyuhyun! Tiga tahun dan anjing-anjing pengikutku dari neraka akan menjemput jiwamu!"
Hujan turun semakin deras, membuat tubuh Kyuhyun semakin basah kuyup. Segera ia menyalakan mobil, menjauhi tempat terkutuk itu.
-xxx-
Kyuhyun baru membuka pintu kamar saat dilihatnya sosok itu bangkit dari tidurnya.
"Kyu…" Sungmin mengerang lemah.
"Hyung!" Kyuhyun memeluknya erat.
Airmatanya tumpah. Dadanya sesak diliputi kebahagiaan.
"Hyung…" Kyuhyun terus menciumi wajah Sungmin, sampai akhirnya pria imut itu berkata,
"Akh, sesak Kyu…"
Kyuhyun melepas pelukannya sedikit tidak rela. Ia memandang Sungmin dengan tatapan yang tidak mampu diterjemahkan, membuat pemuda pecinta warna pink itu bingung akan gelagat aneh kekasihnya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? Dan kenapa, oh ya ampun! Tubuhmu dingin sekali, Kyu! Kau kehujanan, ya?"
Kyuhyun merengkuh sosok itu sekali lagi, "dan kau sekarang hangat, hyung…"
"Eh?" Sungmin tidak mengerti.
"Aku merindukanmu, hyung." Tandas Kyu cepat, "ayo, hyung. Cepat ganti pakaianmu, kita ke dorm. Teman-teman sudah menunggu."
TBC~~~
Dari fandom Supernatural:
Perjanjian dengan Iblis (Deal with Crossroad Demon) terjadi jika kita berdiri di persimpangan jalan dimana ada tanaman tertentu, menggali tanah dan memasukkan kotak berisi tanaman tertentu, jimat tertentu, dan foto kita. Akan muncul Iblis-cewek cakep kalau kita cowok, dan cowok ganteng kalau kita cewek. Akan ada tawar menawar, kita punya permohonan apa, dan imbalannya adalah menjadi sekutu mereka nanti dalam waktu tertentu. Dalam cerita aslinya kita diberi waktu sepuluh tahun, setelah itu kita akan dijemput oleh anjing-anjing ke neraka. Setelah tercapai deal, perjanjian disegel oleh ciuman antara si manusia dan si Iblis. Kisah selengkapnya, silahkan google sendiri :D
Cerita ini terinspirasi dari serial Supernatural episode Deal with Crossroad Demon, tapi cerita ini nantinya tidak akan sama. Well, review?
