DISCLAIMER: AMANO AKIRA

Warning:Semuanya Enma's POV, GaJe (mungkin), Canon (kayaknya), Typo (mungkin), Alur kecepetan, Blood Scene?

-BLOOD SPILLER-

"Aniki! Tunggu Mami!" seorang anak perempuan tampak berlari mengejar anak laki-laki yang berlari di depannya.

"Ahahaha! Ayo Mami!" aku berlari menghindari kejaran Mami, adiku. Ah, kenalkan namaku Kozato Enma. Yang sedang mengejarku itu adiku, Kozato Mami.

"Kalian, jangan berlari seperti itu," itu tou-san, Kozato Makoto pedagang barang seni kuno. Tou-san adalah tou-san terbaik yang aku dan Mami punya.

...

Tengah malam aku terbangun mendengar suara-suara aneh dari ruang tamu.

"JANGAN!"

Itu suara kaa-san! Takut. Aku takut dengan semua ini.

"Kaa-san, tou-san, Mami," aku berguman takut, yang bisa kulakukan sekarang hanya meringkuk takut.

"Enma-nii!" aku mendengar suara Mami yang memanggilku. Aku segera ke luar mencari Mami.

Gelap. Di luar sangat gelap. Samar-samar aku melihat seseorang yang sedang menyiksa kaa-san. Aku ingin berteriak tapi rasanya suaraku tercekat di tenggorokan. Aku memandang kaa-san takut.

"ENMA! LARI! LINDUNGI MAMI!" kaa-san beteriak, sedangkan penyerang itu menikam jantung kaa-san dan memotong kepala kaa-san.

Aku segera berlari mencari Mami. Saat aku berada di kamar tou-san ada sesuatu yang menyentuh kakiku. Sesuatu yang cair dan bau, bau ini seperti darah. Menoleh melihat apa yang terjadi, samar aku melihat, tangan tou-san yang tercabik-cabik, bola matanya keluar, kepalanya menggelinding ke arahku.

"Aaa-" aku tertunduk lemas melihat tou-san yang sudah tak bernyawa.

"Hiks... Hiks... Tou-san... Hiks... Kaa-san... Hiks... Enma-nii... Hiks..." aku merasa mendengar suara Mami dari lemari kamar tou-san. Segera aku membuka lemari itu.

"Mami!" aku hampir berteriak girang saat menemukan Mami yang meringkuk takut di dalam lemari.

"E-enma-nii!" Mami langsung memeluku dengan erat. Aku merasa tubuh Mami gemetar.

"M-mami takut, Enma-nii," suara Mami terdengar gemetar. Aku memeluknya balik untuk menenangkannya. Tiba-tiba saja lemari itu akan tumbang.

"AWAS MAMI!" aku menarik Mami menjauh dari lemari itu. Tapi yang kudapat, tubuhku sakit tertimpa lemari.

"E-ENMA-NII!"

BRAK

Suara pintu dibuka dengan kasar seseorang yang tak lain penyerang itu.

"Kalian disini rupanya," suara itu terdengar berat, suara sang penyerang yang membunuh tou-san dan kaa-san.

"Kemari kau anak kecil," penyerang itu mendekati Mami dan menarik Mami menjauhiku yang tertimpa rak buku.

"ENMA-NII! ENMA-NII!" Mami mencoba memberontak dan menghampiriku.

ZRATTTTTTTT

Tubuh Mami terbelah menjadi dua, darah keluar dari tubuhnya. Mami dibunuh penyerang itu. Aku terdiam melihat kejadian ini.

Terakhir kali yang kuingat hanya punggung seseorang yang menjauh, dan semuanya menjadi gelap.

-END-

Ryu: *speechless. ngelirik Kisasa*

Kisasa: Tau kok yang sebenernya enggak cuma keluarga Enma! Dan alur kecepetan+pendek! Tapi yang ada di otak cuma ini!

Ryu: *menghela nafas* Yah, ini fic pertama di fandom KHR, dan fic ini juga untuk Event Bloody Marry di facebook aka PFFI.

Kisasa: Semoga memnuhi semua kriteria,

Ryu: Dan,

KisasaRyu: Bersediakah meREVIEW fic ini?