Fanfic terbaru saia. Sekedar info, ini bakal adalah fic crossover. Maaf ya kalo agak aneh, dan gaje. Tapi, saia mohon, RnR please...
~.~.~.~
Warning: Fanfic ini crossover dari anime Naruto X Eyeshield 21 X Bleach X Kaleido Star. Dan sedikit dari Death Note X Law Of Ueki X D-Gray Man dan Vampire Knight. Nama tempat juga iseng saia pinjem dari anime dan manga diatas.
Genre: Romance, Friendship, AU, OOC, dan sedikit humor. Oya 1 lagi, disini tokoh utamanya yaitu Deidara, menjadi seorang cewek tulen.
Pairing: Jawabnya hanya akan diketahui jika anda semua membaca fanfic ini.
Disclaimer: Naruto dan yang lain, bukan punya saia. BUKAN. Apa harus saia sebutkan satu persatu?.
~.~.~.~
Chapter 1.
Pagi yang cerah. Langit biru nampak begitu indah, tak berhiaskan satu awan pun disana.
"Na na na na~," senandung seorang gadis berambut panjang dengan riangnya. Ia mengayuh sepedanya penuh suka cita.
Namun dari arah berlawan, sebuah Ducati melaju dengan kencangnya. Dan...
CIEEET...
BRUAAAKK!!!
KYAAA!!
Motor pemuda itu tepat menabrak sepeda si gadis yang jatuh ke aspal.
"Aduh-duh~," mengelus-ngelus lututnya.
Pemuda itu pun turun dari atas motornya dan membantu gadis itu, "Sory gue gak sengaja, lo gak apa 'kan? Ada yang luka?".
"Sory-sory!! Gak liat apa, belanjaan gue berantakan, malah pantat gue sakit banget lagi," omelnya.
Pria itu membantunya untuk membereskan belanjaan yang tercecer.
"Gue minta maaf, gue lagi buru-buru banget," mohonnya.
Gadis manis bernama Deidara itu terus ngedumel, "Jadi kalo ada orang buru-buru, dia bisa seenaknya nabrak orang gitu? Dasar?!".
"Kok elo ngomong gitu? Gue 'kan udah minta maaf, lagian gue gak sengaja kok," balasnya sambil memakai helm yang tadi dilepasnya.
"Ya-yah, lo udah minta maaf, tapi minta maaf aja gak cukup-".
"Jadi lo mau ganti rugi berapa?".
Deidara melirik sinis kearah pria berambut Hitam kehijauan dihadapannya.
Set.
"Nih!" menyodorkan 3 lembar uang 100 ribu.
"Eh, murah banget harga diri gue?!" sulut Dei ogah-ogah, padahal dalam hatinya berkata, "300 ribu, lumayan buat makan adik-adik".
Cowok yang emang udah dikejar waktu itu nahan marah sambil bilang, "Trus lo minta berapa?~" katanya kesel.
"Hey, gue gak suka nada bicara lo!".
"Lo~ mintanya~ berapa?~" dibuat sinden.
"Elo nyebelin!!".
"Elo juga cerewet banget!".
Deidara mendelik gak terima.
"APHAAAA LIAT-LIAT?! GUE CAKEP? BARU TAU YA??" melipat tangan.
Duak.
"Dasar cowok sombong sialan!" menaiki sepedanya dan mengayuh secepat tenaga meninggalkan pria yang matanya udah bonyok sebelah.
"HEI, JANGAN KABUR LO!! DASAR CEREWET, MATRE!!" Teriak-teriak. Deidara gak ngerespon.
Dengan BeTe-nya ia berkata, "Dasar mak lampir sial," umpatnya cowok bernama Kakei itu jengkel.
~.~.~.~
Wammy's House panti. Disinilah tempat pemberhentian Deidara dari acara kabur setelah menojok seorang pria yang bahkan tak dikenalnya. Walau pun dia masih tidak terima pada pemuda yang sudah mengatainya cerewet dan matre. Juga, uang ganti rugi yang tidak jadi dia terima.
"Eh, kakak udah pulang?" Tanya Hitsugaya yang melihat gadis berambut kuning itu membawa sekeranjang sayur dan ikan. "Masak apa hari ini?".
"Tau'!!" Jawab Deidara ketus.
"Kenapa sich Ra? Pulang dari pasar kok marah-marah begitu?" Tanya sang Ibu panti yang muncul dari belakang
"Habisnya, tadi ada orang aneh yang nabrak Ara. Trus, bukannya minta maaf dia malah ngatain yang aneh-aneh, ya Ara tonjok aja!" Gerutunya.
"Orangnya bukan dia 'kan kak?" Nunjuk ke layar tv yang sedang menayangkan acara Konoha Show.
Deidara noleh dan matanya seakan mau copot ngeliat cowok yang tadi ditonjok berada dalam acara favorid anak-anak panti tempat tinggalnya.
Misa: "Hey, kenapa matanya lebam gitu? Ditonjok ama ceweknya ya?" Tanyanya.
Deidara shock berat, dia tidak menyangka jika pemuda yang ditonjoknya tadi adalah seorang artis.
Kakei: "Iya nich, makanya gue telat datang. Tapi maaf aja ya, yang nonjok bukan cewek gue," balasnya dengan nada dan tampang yang datar-datar saja.
Misa: "Emang yang nonjok orangnya kaya gimana sich? Kok sampe segitunya?," mau tau.
Kakei: "Anaknya manis sih, tapi dia itu matre, cerewet, tampangnya kampungan dan, bogemannya ini lho, bener ngena banget kaya monster," cacinya.
Deidara tepar dikatain begitu, Hitsugaya, Allen, Ueki, Naruto yang juga lagi nonton tuh acara jadi bingung ama sikap kakaknya yang aneh.
"Psssst... Kak Ara aneh?" Kata Allen.
"Obatnya abis kali," sahut Ueki.
"Iya yang dikatain 'kan bukan dia, kenapa alisnya naik turun gitu?" Hitsugaya gak mau kalah.
"EEH, LO PADA NGOMONGIN GUE YA?!!" Deidara geram.
"Huh, dasar! Lagi pula gak mungkin kakak ketemu artis muda yang lagi naik daun kaya Kakei," sindir Ai.
"Yah yah… itu gak munkin banget" Mello mengiyakan.
Lalu mereka tertawa sejadi-jadinya.
GYAA HAA HAA HA...
"Hmpp," mereka yang tadinya tertawa langsung diam pas ngeliat Deidara menyeringai sambil bawa pisau.
"KABUUUUUUUUUUUUUUURR!!!" Mereka pun lari tunggang langgang seperti dikejar setan.
"JANGAN LARI KALIAN..."
~.~.~.~
"Dia artis ya? Gue bener-bener gak nyangka..." menatap langit-langit kamar. "Aah, udahlah gue 'kan mesti tidur cepet supaya gak telat pergi ke sekolah," menarik selimutnya. "New my shcool, i'm coming...".
Dan, perlahan gadis itu pun terbawa lelapnya mimpi...
~.~.~.~
Cross High School adalah sekolah impian semua murid lulusan Smp. Sekolah yang sangat terkenal dengan para jenius dan orang-orang yang berprestasi, sekolahan elit yang menjadi impian seorang gadis yatim piatu sederhana seperti Deidara. Beruntung baginya jika dapat bersekolah disini.
Dan kesan pertama saat melihat sekolahan itu adalah…
"UWAAAH... Kereeen!" Mata Deidara berbinar kagum menatap megahnya sekolahan itu.
Dan, dengan gaya riang seperti biasa ia menuju ruang kelasnya. Namun, kejutan lain disana telah menantinya...
~.~.~.~
Tap. Tap. Tap.
Jreek.
"Ng?! HAH? ELO 'KAN?!" Deidara berteriak kaget melihat sosok salah satu siswa yang sudah menabraknya kemarin.
"ELO? NGAPAIN LO DISINI?" Ucap Kakei tidak kalah shock.
Mereka tidak menyangka jika akan bertemu lagi di sekolah. Apalagi mereka sekelas, benar-benar tidak dapat dipercaya.
Dengan aura death glare disekelilingnya, gadis itu menarik Kakei paksa dan bicara empat mata diluar.
"Aduh, apa'an sich lo?" menarik lengannya dari genggaman Deidara.
"Elo tuh yang apa'an. Kenapa lo bisa sekolah disini, dan kenapa harus sekelas ama gue. Trus elo udah nabrak gue dan belum minta maaf 'kan?" Nunjuk-nunjuk wajah Kakei yang cuek bebek. "Trus apa maksud lo ngatain gue cerewet, bawel dan kaya monster, kemaren?!!" Tanyanya emosi.
"Udah ngomongnya?" Katanya nyantai.
Deidara melotot kesal.
"Kalo udah, gue pergi ya! Bye..." Meninggalkan gadis yang manyun itu.
"HEI, MAU KEMANA LO? POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB!!" Teriaknya.
Kakei yang berjarak 1 meter darinya menghela nafas. Siswa siswi pada kaget pas Deidara bicara tentang 'tanggung jawab'.
"HEEYY!!! GUE BICARA AMA LO TAUUU'," menghentakkan kakinya.
Kakei langsung balik badan, dengan gaya sok keren ia tersenyum kearahnya dan bilang, "Ngomong aja ama tembok!" Ucapnya ketus. Lalu, ia berjalan dengan santainya meninggalkan gadis yang sempet deg-deg'an ngeliat gaya Kakei yang cool tadi. Seakan-akan, seribu kelopak sakura jadi backgroundnya waktu itu.
"E-ELOO!!! JANG-"
Tep.
Deg.
"Hn?".
Tbc...
~.~.~.~
Oosh... Chapter pertama selesai. Masih ditunggu kritik dan sarannya lewat review....
