Love Accident

By: Saranghaexo

e)(o

Warning : YAOI, BxB, Boys Love, No Judge, No Plagiat, Typo(s)

Genre : Drama, Romance

Main Cast : Byun Baekhyun x Park Chanyeol

And Other Cast


Happy reading!


.

.

Mencintainya adalah sebuah kesalahan – Park Chanyeol.

Mencintainya benar-benar menyakitkan – Byun Baekhyun.

.

Saat ini entah kali berapa desahan keluar dari mulut lelaki itu. Pemandangan disekitarnya hanya membuatnya kesal. Sepanjang kakinya melangkah hingga sejauh mata memandang, tidak lepas dari pasangan-pasangan yang sibuk bermesraan membuatnya jengah. Seakan dunia hanya milik berdua, mengabaikan keadaan sekitar yang bahkan jauh dari kata sepi. Bagaimana tidak, saat ini ia sedang berada disebuah festival kembang api disungai Han.

Kaki mungilnya terus melangkah menuju pusat festival, disana telah ramai berkumpul orang-orang yang ingin menyaksikan keindahan kembang api yang hanya diadakan satu kali dalam enam bulan.

Ia mengambil ponselnya, kemudian mengetik sebuah pesan.

7.15 pm

To : Luhanie

Lu, akankah kau datang?

Setelah pesan terkirim, ia kembali melanjutkan berkeliling sambil menunggu balasan dari sahabatnya itu.

10 menit berlalu. Namun balasan dari Luhan belum kunjung masuk keponselnya. Yasudahlah, untuk apa ia mengharapkan Luhan, toh dia sekarang pasti sedang sibuk berpacaran dengan pacar barunya. Jangankan membalas, membaca pesannya saja mungkin dia tak sempat.

Baekhyun menghela nafas saat matanya tak sengaja menangkap kegiatan bemesraan dua orang lelaki yang sedang duduk dikursi. Lelaki yang bertubuh lebih kecil itu terlihat sedang duduk dipangkuan lelaki yang tubuhnya sedikit lebih besar. Lalu mereka berciuman.

Diam – diam Baekhyun tersenyum miris didalam hati.

Semenjak menginjak masa remaja ia belum pernah sekalipun merasakan bagaimana rasanya memiliki kekasih. begitupun dengan saat ini masih belum ada yang menarik baginya, padahal sebenarnya para perempuan diluar sana siap mengantri untuk dirinya. Namu dia tetap tidak tertarik.

Mempunyai kekasih hanya membuatnya dalam keadaan sulit, belum lagi jika mereka selalu meminta hal-hal yang aneh. Ya Baekhyun, jika kau terus memiliki pemikiran seperti itu, ya sampai kau berkeriput pun kau tidak akan pernah merasakan bagaimana rasanya mempunyai kekasih. Namun ia sadar, bahwa dunia ini tidak hanya menyajikan sesuatu yang tercipta antara pria dan wanita. Bagaimana tidak, ketika ia melihat wanita-wanita berpakaian seperti kekurangan bahan dan mengerling nakal padanya, anehnya ia hanya merasakan jijik. Namun bertolak belakang dengan saat ia meyaksikan pria-pria yang menanggalkan pakaian mereka, dengan tubuh bagian atasnya terekspos lengkap dengan keringat yang membuatnya terlihat mengilat, disanalah Baekhyun merasakan gejolak aneh pada dirinya.

Berbicara soal kembang api, Baekhyun penggilanya. Lukisan indah yang menghiasi langit malam itu membuatnya jatuh cinta. Dan andai saja ia bisa menyaksikannya tidak sendiri terus seperti sekarang dan waktu yang lalu, pasti hidupnya sudah dikategorikan sebagai orang yang paling bahagia dimuka bumi ini. Menyaksikan kembang api berdua dengan kekasih sambil berpagangan tangan dan berpelukan, itu adalah satu dari banyak list keinginan Baekhyun yang masih belum terpenuhi. Ia berharap, semoga saat perayaan kembang api selanjutnya ia dapat ditemani oleh seorang yang ia cintai. Ya, semoga saja karna Baekhyun tak ingin terlalu berhayal.

Baekhyun berdiri dipagar pembatas dibibir sungai Han, menatap langit yang dipenuhi letusan-letusan indah kembang api. Ia menghembuskan nafas kasar. Segala hayalan difikirannya selalu membayanginya jika telah menyangkut soal statusnya kini. Baekhyun menengadah, menangkupkan kedua tangannya didepan dada, memejamkan mata dan berdoa didalam hati.

Tuhan, akankah datang waktunya? Atau kau akan membiarkanku seperti ini sendirian didalam kesepian? Tuhan, jujur aku sangat menginginkan sebuah pelukan, pelukan hangat yang bisa kucuri dari orang yang kucinta nanti? Tapi kapan? Kapan aku akan mendapatkan pel-

Baekhyun masih memejamkan matanya saat suara letusan kembang api meletus tak jauh darinya berada- mungkin meleset, ia merasakan sakit pada pinggulnya akibat hempasan tubuhnya saat terjatuh barusan. Baekhyun meringis, ia membuka mata dan pemandangan yang pertamakali menyambutnya adalah sepasang iris kelam yang tengah menatapnya dalam. Sial, mengapa tampan sekali. Dalam posisi seintim ini ia bisa merasakan tangan lelaki diatasnya sedang memeluk posesif leher dan pinggangnya. "Kau tidak apa-apa?" suara berat diatasnya membuatnya merinding menambah dua kali debaran jantungnya, Baekhyun merasa lidahnya kelu hanya untuk sekedar menjawab. Oh tidak, ia butuh pasokan oksigen ia tidak bisa berlama-lama dalam posisi seperti ini, apalagi napas beraroma mint tersebut menerpa wajahnya. Kakinya, kakinya! Kakinya terposisikan tengah mengangkang lebar dan mengapit dua kaki si lelaki, astaga Baekhyun kau bisa mati saat ini juga! Ayo cepat bangun, jangan lihat matanya yang hanya akan memprovokasimu!

Dengan sisa kekuatan yang ada, ia mendorong dada si lelaki tanpa mampu menatap iris kelam tersebut. Pelukan silelaki pada tubuhnya terlepas kemudian keduanya berdiri. Baekhyun memicing tajam pada silelaki "lancang sekali kau" nada tinggi Baekhyun membuat lelaki yang tingginya berlebihan itu mensejajarkan kepalanya dengan Baekhyun kemudian memiringkan wajahnya. "Aku? Lancang?" ia terkekeh seakan terkejut akan respon Baekhyun. "Hey, dimana rasa terimakasihmu? Kau tahu jika aku tidak menyelamatkanmu, mungkin kau telah berakhir dirumah sakit dengan luka bakar dan perban melilit kepala mungilmu itu" ucapnya setengah melirik Baekhyun dari atas kebawah dengan tak minat. Karena jujur ia merasa kesal dengan sikap orang didepannya ini, sudah syukur ditolong tapi tidak tau terimakasih. Ia berdecih didalam hati.

Baekhyun masih memicing tajam karna lelaki didepannya ini sombong sekali, apa-apaan dengan tatapan itu? Ingin sekali ia mencongkel matanya untuk diberikan kepada zombie namun ia masih memiliki hati nurani untuk tidak merusak wajah yang sayangnya terlalu tampan itu. "sudah malam, tidak baik untuk laki-laki sepertimu apalagi bertubuh kecil begini berkeliaran seorang diri diluar, pulanglah" setelah mengucapkan hal yang membuat Baekhyun melongo ditempat, setelah itu ia pun berlalu. Sebelum berlalu ia mengacak-acak rambut Baekhyun lengkap dengan senyum yang sontak membuatnya membantu. "sialan, siapa dia seenaknya menyentuhku" gumam Baekhyun, ia melupakan fakta bahwa sekarang ia sedang tersenyum.


LOVE ACCIDENT


Chanyeol masuk kedalam sebuah Hyundai Intrado tepat setelah mobil tersebut berhenti didekatnya. Tangannya terasa kram akibat terbentur tanah saat ia menyelamatkan seorang.

"Hyung kau baik-baik saja?" hembusan napas kasar yang keluas dari mulut Chanyeol membuat atensi Jongin teralihkan.

Chanyeol melirik Jongin. "perhatikan jalanmu" Chanyeol mencoba mengalihkan topik, namun sekeras apapun Chanyeol mengelak, kepekaan Jongin terhadap sahabat sekaligus hyung-nya itu sangat besar. Ia tahu bahwa sekarang Chanyeol sedang tidak baik-baik saja.

Jongin mendengus, Chanyeol selalu saja begitu.

"Jongin-ah" sepertinya Chanyeol akan buka suara.

"hn" Jongin melirik Chanyeol sekilas dan kembali memfokuskan atensinya pada jalanan.

Chanyeol merendahkan kaca jendela dan menjadikan lengannya sebagai tumpuan. Ia menghirup udara malam yang sedikit bisa membuat pikirannya tenang. Banyak sekali beban dihidupnya yang harus ia pikul sendirian yang tidak jarang membuatnya frustasi. Chanyeol tidak lagi mempercayai keajaiban ataupun apapun itu yang menyangkut soal kebahagiaan. karena ia tau, orang sepertinya tidak pantas mendapatkannya.

"Kau tau bagaimana ibuku kan?" Chanyeol kembali bersuara dengan atensi yang masih menyapu jalanan yang mereka lewati.

Jongin paham, ia mengangguk singkat. "ceritakan saja jika kau ingin hyung"

Chanyeol kembali bersuara "ibuku telah menjodohkanku dengan seorang gadis koleganya" membuat lawan bicaranya nyaris mengerem mendadak, kepala Chanyeol terjedot jendela mobil. "astaga maafkan aku, tapi bagaimana bisa hyung?" Jongin menginjak pedal gas dengan hati-hati kali ini khawatir jika kejadian barusan terulang lagi yang nyaris melukai mereka berdua.

Chanyeol memegang keningnya yang berdenyut, ia mendelik ke arah Jongin. "Ya begitulah, jika ku tak menurutinya mungkin Luhan kembali dalam masalah besar"

Jongin menggeleng-geleng mengingat betapa busuknya kelakuan nyonya Park selama ini. ia salut pada ketangguhan Chanyeol dalam manghadapi semua yang telah ia alami hingga sekarang. Mereka tumbuh besar bersama juga dengan Sehun. Jadi tidak heran jika mereka berdua selalu tahu permasalahan yang dihadapi Chanyeol walaupun terkadang tidak jarang Chanyeol enggan untuk menceritakan.

"jadi sekarang apa yang harus aku lakukan jongin? Bantu aku, aku sudah tidak tahan lagi" Chanyeol mengacak-ngacak rambutnya dan menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangan.

"Hyung keputusan ada ditanganmu, aku hanya bisa menyarankan karena kau yang akan menjalaninya, karena aku tidak ingin lagi mengulang kesalahan yang lalu hyung" tutur Jongin seraya menatap prihatin kearah Chanyeol.

Bukannya Jongin tidak mau membantu Chanyeol, terakhir kali ia memberikan saran namun ternyata semua itu sia-sia bahkan berujung pada kefatalan, maka ia tak ingin jatuh kelubang yang sama lagi. Namun selagi Chanyeol membutuhkan bantuan fisik seperti mengantar atau menjemput Chanyeol ia akan berdiri dibarisan paling depan. Chanyeol bukan orang lain baginya, ia sudah menganggap Chanyeol seperti saudaranya sendiri. Setiap kesedihan yang Chanyeol rasakan itu juga akan berimbas pada perasaannya pula. Maka dari itu ia berusaha disetiap waktu untuk menghibur agar kesedihan Chanyeol berkurang.

"oke aku menghargai toleransimu, namun kali ini aku percaya pada usul yang akan kau berikan, tolonglah bantu aku kali ini jongin. Kalau bukan karena Sehun diluar negeri mungkin aku tidak akan memaksamu seperti ini" Chanyeol memegang kepalanya yang sedikit pusing.

Jongin menghela napas, rasanya ia tak tega untuk membiarkan Chanyeol dalam kondisi seperti ini diharuskan untuk berfikir keras. "tapi kali ini aku sedikit mempunyai rencana jika kau menyetujuinya mungkin ini bisa menyelamatkan hubungan kau dengan Luhan" Chanyeol menoleh, Jongin mengisyaratkan Chanyeol mendekat. Ia membisikkan sesuatu yang sontak membuat mata Chanyeol melebar "apa kau gila?" Chanyeol menatap Jongin dengan pandangan menuntut.

"Yah kurasa itu mungkin bisa sedikit membantumu untuk keluar dari permasalahan ini, namun hyung kau harus berhati-hati dan jangan sampai menyampurkan perasaan didalamnya. Dan satu lagi, kau harus bisa merahasiakan ini dari Luhan" tutur Jongin dengan nada santai sekaligus serius.

Keduanya turun dari mobil setelah Jongin memarkirkan mobil di basement apartemen. Ditengah perjalanan hingga langkah menuju kamar apartemen keduanya hanya diam, Jongin membiarkan Chanyeol memikirkan lamat-lamat semua usul darinya agar dapat dipertimbangkan.

Setelah pantat jongin mendarat di sofa apartemen, kemudian ia mengetik sebuah pesan.

9:00 pm

To: Baby soo

Baby, kali ini aku percayakan semuanya padamu, jangan kecewakan aku hehe, Love you kyungsoo-ya.

Setelah mengetik pesan ia langsung menuju kamar mandi, sebelah sudut bibirnya diam-diam terangkat.

.

.

TBC

.

.

A/N:

Hai, gua balik lagi bawa cerita abal-abal yang lain, eh tapi maaf gua belum bisa update YRML sama LGTHT dulu TT_TT

Lanjutan chapter ini udah uda tinggal dipublish doang, Cuma gua liat dulu respon dari readers-nim semuanya gimana huhu :v klo oke gua bakal update chap2 secepatnya/?

Mind to review?