Tittle : Confession

Genre : Romance/Humor/little bit Drama

Pair : KrisLay/KrAy,Slight Kaihun/HunKai, Baekyeol

Cast : Kris,Lay,Sehun,Kai,Suho,Luhan, Chen dan seluruh member EXO

Rated : T

Disclaimer : member EXO milik semua orang, cerita dan plot milik saya

Warning : OOC,TYPO(s), GAJE, ABAL, ALUR MAKSA,MAKLUMILAH

Summary : Kris menyukai Lay, Lay yang polos tidak peka terhadap perasaannya dan Kris membuat sebuah rencana untuk mengungkapkan cintanya kepada Lay dengan cara yang unik

Author's note : sebuah FF perkenalan dari saya, yangdite. Ini bukan FF pertama yang aku tulis tapi menjadi FF pertama yang aku publish. Jadi mohon sarannya untuk para sunbae disini agar membantu saya menjadi lebih baik lagi dalam menulis. FF ini aku persembahkan untuk para pecinta Crack Couple dan KrisLay Shipper. FF ini terbentuk(?) saat aku tidak sengaja menonton acara televisi dan seketika muncullah ide ini. So, enjoy my Fics and don't forget to Review^^

.

.

.

Malam itu Kris berdiri di balik jendela kamarnya,ia menelpon seseorang. Sebenarnya bisa saja ia langsung menghampiri orang yang saat ini tengah di telponnya, karena kamar mereka hanya berjarak dua ruang. Namun jika ia melakukan itu, maka rencana nya gagal sudah.

"iya...kau harus mengaturnya sesempurna mungkin,"

"aku tau, Kris! Jangan di ulang-ulang,aku bosan mendengarnya."

"aku hanya mengingatkan dirimu agar kau tidak lupa, geez."

"aku bukan pelupa,tau. Enak saja kau. Oh ya, sebagai imbalannya. Jika rencana ini berasil, maka kau harus belikan aku bubble tea yang banyak,"

"Hei, bisa-bisa nya kau memanfaatkan aku disaat seperti ini. Tega sekali kau."

"yasudah,kalau tidak mau. Di dunia ini tidak ada yang gratis tau!"

"baiklah, baiklah. Apapun untukmu. Dasar mata duitan." Cibir Kris.

"nah begitu dong. Sudah ya!"

"tunggu!"

"apa lagi, Kris?" Balas namja itu malas. Ia sudah ngantuk sekali rasanya.

"apa dia sudah tidur?"

"sudah dari tadi..sudah jangan menggangguku! Aku mau tidur,"

"hm,baiklah..selamat malam,"

PIPP

"hahh..." Kris menghela napas setelah mematikan ponselnya. Ia merebahkan badannya diranjang dan menumpu kepalanya dengan kedua tangannya.

"apakah semua sudah beres, ge?" tanya seorang namja manis yang sedari tadi duduk diujung ranjang memperhatikan gerak-gerik Kris.

"sudah, dan kau juga harus bersiap-siap bersama member lain. Karena 'hari'-nya sudah dekat."jawab Kris tanpa menoleh kearah namja yang menatapnya itu.

"huh, baiklah ge. Kalau masalah itu sudah beres. Aku dan yang lain sudah mempelajari skenarionya. Ckckck, aku tidak menyangka kau berbakat juga menjadi 'sutradara'." Cibir namja manis itu.

"kau saja yang tidak sadar, Chen." Balas Kris malas. Ia membalikkan badannya menghadap namja manis yang lebih muda darinya itu.

"apa menurutmu rencana ini akan berhasil?" tanya Kris pelan.

Chen memutar bola matanya seolah berpikir. "50:50 mungkin,"

"apa itu 50:50?"

"perbandingannya ge.."

"huh,?"

"perbandingannya kau di terima atau di tolak, hahaha.."

BUK!

Sebuah bantal empuk mendarat di wajah manis Chen. Chen hanya tersenyum memperhatikan kegalauan gegenya itu.

"percaya saja pada dirimu, ge. Kenapa kau jadi tidak yakin begitu.."

"aku hanya waspada, bukannya tidak yakin." Bela Kris.

"itu sama saja tau,"

"hah, sudahlah. Cepat tidur..besok kau dan yang lain harus mulai aktingnya." Tutur Kris.

"baiklah..baiklah..sutradara Wu Yifan.."

"selamat malam, Chen."

"selamat malam.."

.

XxX

.

.

"pagi, Xing.." sapa Kris saat melihat Lay tengah berkutat didapur bersama Kyungsoo dan Luhan.

"huh? Apa disini hanya ada Yixing, Kris?"protes Luhan yang di 'iya'-kan oleh Kyungsoo.

Kris memutar bola matanya sejenak, "selamat Pagi, Luhan..selamat pagi Kyungsoo..selamat pagi Yixing yang manis." Ulang Kris yang langsung mendapat cibiran dari kedua namja cantik itu sementara Lay hanya mengerjapkan matanya lucu.

"Ck, dasar naga." Cibir Luhan.

Kris tidak menghiraukan Luhan dan malah menarik Lay bersamanya.

"eh? Mau kemana?" tanya Lay kebingungan. Kris membawanya menuju ruang tamu dan mendudukkan dirinya bersama Lay di sofa.

"aku harus membeli sesuatu hari ini, dan kau harus menemaniku.."

"Tapi, Kris-"'

"aku tidak menerima penolakan, Xing.." potong Kris cepat. Lay hanya menghambuskan nafasnya pasrah.

"aku tunggu kau di bawah jam 2 siang. pastikan kau berdandan yang cantik untukku, ya!" putus Kris kemudian beranjak meninggalkan Lay yang membulatkan matanya.

"AKU NAMJA, BODOH!" teriak Lay percuma karena Kris hanya tersenyum dan terus berlalu.

.

XxX

.

.

Kris menunggu Lay dengan bersandar di pintu mobilnya. Tak lama,Lay keluar dengan tubuh yang di balut kaos V-neck hitam polos, celana jeans biru di padu sepatu sporty warna putih. Sungguh sederhana. Namun tidak sesederhana itu bagi Kris. Dada putih Lay yang sedikit terekspos serta pinggang rampingnya membuat Kris menelan liurnya kasar. Kenapa Lay bisa se-sexy ini walau hanya memakai pakaian yang simple? Pikir Kris.

"apa kau menunggu lama?" sapa Lay menyadarkan Kris dari lamunannya.

"ugh, tidak juga. Kajja.." ucap Kris membawa Lay masuk kedalam mobilnya. Kemudian ia beranjak pergi meninggakkan dorm di sertai perasaan menggebu yang ia rasakan.

Empat puluh lima menit kemudian mereka sampai di sebuah mall di pusat kota Seoul.

Lay berjalan di samping kiri Kris sambil menyeruput milk tea yang berada di tangan kirinya. "sebenarnya apa yang ingin kau beli, Kris?" tanya Lay.

"tidak peru bertanya. Hanya ikuti aku saja karena aku membutuhkan saranmu." Balas Kris membuat Lay mengerucutkan bibirnya sebal.

"kau seperti memanfaatkan ku saja." Cibirnya.

"sedikit," jawab Kris santai.

Mereka sampai disebuah toko aksesoris. Kris mengajaknya masuk dan menghampiri seorang penjaga di toko tersebut.

"bisakah kau mengambilkan itu untukku?" tanya Kris menunjuk sebuah kalung berbandul rusa.

Sang penjaga tersenyum dan mengambilkan apa yang diinginkan Kris.

"apa ini bagus,?" tanya Kris meminta saran Lay. Lay menggelang pelan dan berkomentar, "itu terlalu aneh. Rusa itu membuatnya terlihat seperti anak kecil."

Kris mengangguk pelan kemudian mengembalikan kalung itu kepada sang penjaga toko. "bisakah kau memilihkannya untukku, Xing?" pinta Kris.

Lay hanya mengerutkan keningnya kemudian matanya menelusuri deretan kalung yang terpajang di etalase kaca itu. Matanya berhenti disebuah kalung perak berbandul kotak simple dan polos namun terlihat elegan.

Lay menunjuk kalung itu, "yang itu," ucap Lay. Sang penjaga toko dengan cekatan mengambilkan apa yang di minta Lay dan menyerahkannya kepada Kris.

Kris memperhatikan kalung itu sejenak kemudian beralih kepada Lay,"kau suka yang ini?"

Lay hanya mengangguk sebagai jawaban.

Dengan yakin Kris menyerahkan kalung itu kepada sang penjaga sambil mengacungkan jempolnya. Namun hal itu luput dari pandangan Lay. Sang penjaga toko hanya mengangguk mengerti kemudian beranjak masuk kedalam.

"ayo kita pergi," ucap Kris menggenggam tangan Lay dan menariknya dari tempat itu.

"Eh? Kau tidak jadi beli kalungnya?" tanya Lay heran.

"hm, aku akan memikirkannya dulu." Balas Kris. Lay hanya mengedikkan bahunya.

"kris aku lapar, tidakkah kau ingat kepadaku yang kelaparan ini?"

Kris tergelak mendengar ucapan Lay yang dirasa lucu. "hahaha,astaga aku lupa dengan unicorn manis ini. Baiklah, ayo kita makan. Kau harus makan yang banyak agar cepat tumbuh besar."

"yak, aku bukan anak kecil pabo!" protes Lay yang hanya dibalas kekehan dari Kris.

Kris mengusap puncak kepala Lay lembut saking gemasnya.

DEG

.

.

Kenapa perasaannya menjadi hangat dengan perlakuan yang diterimanya dari Kris. Jangan lupakan tangan mereka yang masih tertaut erat itu.

.

XxX

.

Seluruh member yang berada di lantai teratas dorm mereka yang terbuka dan langsung menghadap awan itu tengah sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk skenario yang mereka siapkan bersama Kris.

Baekhyun dan Chanyeol tengah sibuk menata meja dan kursi di di pinggiran pembatas gedung. Cukup mengerikan jika spot ini mereka buat untuk duduk-duduk menikmati malam yang indah. Namun tidak akan mengerikan jika spot tersebut disulap menjadi tempat yang indah yang telah dipasangi berbagai lampu kerlap-kerlip oleh Sehun.

Di tempat yang berbeda, Kyungsoo bersama Suho menyiapkan alat pemanggang yang sudah di beri arang beserta perlengkapan lainnya seperti sumpit, pengoles mentega, daging dan bahan barbekyu lainnya.

Kai, Xiumin, dan Tao sibuk mengangkat dvd player beserta audio bass dan meletakkannya didekat meja dan kursi yang sudah tertata rapi.

KRATAK!

"adaaaw..." teriak seseorang terdengar kesakitan sambil memegang tangannya yang sedikit terluka.

Kai segera berlari mendekati sang kekasih dan menarik tangan yang terluka itu untuk diperiksanya.

"Gwenchana, Baby?" tanya Kai khawatir.

"ugh, aku tidak apa-apa. Tapi aku kesal dengan naga bodoh itu."

Member lainpun mendekati Kai dan Sehun dan ikut memeriksa keadaan magnae mereka.

"ada apa, Sehunnie? Apa kau baik-baik saja?" tanya Tao.

"hng..,aku hanya kesal dengan Kris gege, gara-gara dia aku harus repot-repot menyiapkan ini semua sehingga tanganku terluka." Protesnya lalu mendapat jitakan pelan dari Baekhyun. Sehun merengut kesakitan.

"jangan begitu, kita semua harus membantunya. Nanti kalau berhasil kan kita semua dapat untungnya." Ucap Baekhyun dengan smirknya dan mendapat respon serupa dari member lain.

Suho hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan seluruh membernya, "Ckck, ayo lanjutkan lagi. Kai, kau urus Sehun dulu ya." Perintah Suho.

.

.

Tak lama kemudian datang Luhan dan Chen dari belakang mereka. "semuanya sudah beres. Lay tidak akan melihatnya karena saat mereka sampai kesini, benda itu disembunyikan dan akan segera di pasang saat mereka tiba di atas sini. Kris juga sudah memberiku kabar bahwa mereka tengah makan sekarang. sebentar lagi mereka akan kembali dan menuju kesini." Lapor Luhan

Suho mengangguk mengerti dan mengkomando membernya untuk bersiap-siap.

Suho melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 7 malam.

"baiklah semuanya, segera mulai sekarang. chanyeol, kau telpon Kris dan katakan seperti apa yang kubilang tadi. Xiumin, kau nyalakan lampunya dan pastikan tidak ada orang lain yang berada di sekitar sini. Luhan dan Chen,kalian urus orang-orang dibawah itu."

Chanyeol dan member yang mendapat perintah dari Suho segera melaksanakan tugas mereka.

.

XxX

.

.

Lay dengan lahap menyantap pencuci mulut yang tersedia di depannya. Perutnya sangat terisi penuh saat ini, tapi pemuda itu masih sanggup menghabiskan dessert terakhir yang ia pesan bersama Kris tadi.

Meja tempatnya makan bergetar, rupanya ponsel Kris mendapat telpon. Lay melihat layar ponsel Kris dan membaca ID Callernya 'Troll Chanyeol is Calling'

Lay mengernyitkan dahinya membaca contact name Chanyeol yang tersimpan di ponsel Kris. 'Ck, bisa-bisanya si tiang bodoh itu.' Cibir Lay dalam hati. Ia jadi penasaran, Kris menamai apa contact name dirinya. Pasti lebih aneh dan konyol daripada ini. Pikirnya.

"yeoboseyo.."

"halo, Kris!" ucap Chanyeol dari seberang sana. Lay mengerutkan dahinya lagi saat mendengar suara Chanyeol. Kenapa Kris harus menloudspeaker ponselnya, sih.

"ada apa?"

"bisakah kau dan Lay ge pulang sekarang? Suho hyung mengadakan pesta barbeque karena keberhasilan kita mendapat triple crown minggu lalu."ucap Chanyeol semangat.

"heh? Tumben sekali dia menyiapkan pesta, biasanya aku yang keluar uang."balas Kris ber-'akting'

Lay hanya mendengarkan percakapan kedua tiang EXO itu dalam diam sambil terus mengunyah makanannya.

"aku tidak tau, sudah tidak usah banyak bicara. Cepatlah pulang karena pesta akan segera di mulai."

"oke..oke.. tunggu kami satu jam lagi."

"baiklah!"

BIPP

Kris memasukkan ponselnya dan menatap Lay sejenak. "apa kau bisa berjalan sekarang? kita disuruh pulang."

"tentu saja bisa. Kau pikir aku kakek tua?!"

"kau banyak makan, Xing. Aku takut kau tidak kuat berjalan. Kalau tidak kan, aku bisa menggendongmu, hahaha..."

"dalam mimpimu." Sahut Lay.

"baiklah, ayo.." ajak Kris mengulurkan tangannya. Lay terdiam sejenak kemudian menerima uluran tangan Kris. 'Huh, lagi-lagi perasaan ini,' Gumam pemuda dengan dimple sangat manis itu.

Di dalam mobil, tidak ada percakapan dari keduanya. Kris memutar lagu, dan terdengarlah alunan musik yang tidak asing di telinga Lay.

You Only Love by DBSK

"Kau suka lagu ini juga, ya?" tanya Lay memecah keheningan.

Kris menoleh sekilas dan tersenyum manis. "tentu saja, lagu ini mengingatkanku pada seseorang," balasnya kemudian kembali fokus kejalanan di depannya.

"huh? Memangnya siapa?"

"haruskah kuberi tahu? Kau juga mengenal orangnya..jadi itu tidak penting."

"kau menyukai orang itu ya?" tanya Lay lagi, entah kenapa perasaannya sedikit tidak nyaman.

"tentu saja. Maka dari itu aku selalu memikirkan orang itu saat mendengarkan lagu ini."

Lay mulai bergerak-gerak gelisah. Ia mencoba menepis perasaan tidak nyaman yang kini dirasakannya.

"Oh," sahut Lay.

"apa kau juga sama? Kenapa kau suka lagu ini?" Kris bertanya balik. "entahlah, hanya saja saat mendengar lagu ini aku merasa nyaman. Aku tidak tau kenapa,." Jawab Lay jujur. Ia memang tidak tau alasannya mengapa ia menyukai lagu dari sunbae mereka itu.

Kris mengangguk-ngangguk mengerti.

"Luhan itu sangat manis ya, Xing." Ucap Kris tiba-tiba.

Tentu saja Lay kebingungan dan refleks menatap lawan bicaranya itu intens.

Kris menoleh dan memperhatikan Lay yang kini menatapnya.

"kenapa?"

"ugh, tidak. Memangnya kenapa? Kau menyukai Luhan?" tanya Lay. Hatinya berdenyut tidak karuan saat mengatakan hal itu.

Kris hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan Lay.

Kemudian hening diantara mereka karena tidak ada pemmbicaraan setelah itu.

Lay terdiam memikirkan sesuatu, 'jadi, Luhan ya? Ugh..sejak kapan aku merasa seperti ini.' Batin Lay memegangi dadanya.

Tak lama setelah itu,mereka tiba di dorm. Lay tidak sengaja melihat ke atas gedung saat turun dari mobil. Ugh,apa-apan ini. Kenapa meriah sekali. Pikirnya

Kris mengetikkan pesan kepada Suho sesaat sebelum menggandeng tangan Lay dan menariknya memasuki dorm.

-TBC-

Lanjut?

RnR please ^^