"I-Ini beneran aku, kok! Aku tidak bohong!"

Kalau ditanya apa yang paling ia inginkan sekarang, maka jawaban Kasamatsu adalah:

"Lempar aku. Tenggelamkan aku. Bunuh aku di rawa-rawa."

Kenapa?

Manik perak kebiruan kapten tingkat nasional itu mengerling. Seorang gadis oriental jangkung berambut hitam sebahu berdiri di hadapan Kasamatsu. Pipinya merona, menambah kesan manis gadis itu. Melihat hal itu Kasamatsu pun ikut memerah.

"I-itu kau... beneran..?"

Gadis itu mengangguk. Kasamatsu sekarang dilema antara ingin tertawa sekeras-kerasnya atau langsung kabur dari tempat.

"M-Moriyama!?"

.

.

.


Kuroko no Basuke (c) Tadatoshi Fujimaki

CHANGE (c) yoshicchi


.

.

.

Iya benar, gadis itu adalah Moriyama Yoshitaka. Kasamatsu yakin ia tidak rabun.

Moriyama yang itu. Makhluk yang Kasamatsu kenal sebagai sahabat —meski ia sebenarnya malas mengakui— seperjuangannya. Pemuda berambut hitam kehijauan klimis dengan poni terarah ke kanan. Terkenal sebagai playboy paling mengenaskan seantero Kaijou.

"K-Ka-Kau ini ngapain, sih?"

Entah ada angin apa, hari ini Moriyama menampakkan diri di gym dengan tampilan genderbend semacam itu. Mungkin dia lelah ditolak cewek terus makanya jadi begini, pikir Kasamatsu.

Sebenarnya sih lebih tepat jika dibilang 'genderbend sungguhan'. Lihat saja postur tubuhnya, mirip seperti gadis sebenarnya.

"A-Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa jadi begini... Ta-Tapi, Kise bilang ini kesempatan bagus!"

"Kesempatan apanya? Omongan Kise didengar, dia 'kan sesat."

("Kasamatsu-senpai hidoi, ssu!" namun suara protes itu diabaikan oleh semua orang.)

"Ma-makanya dengar dulu, Kasamatsu!"

Moriyama menunduk, memainkan ujung sweater abu-abu yang ia kenakan dan berkata dengan gugup,

"s-selama satu hari ini, aku milikmu. T-T-Tolong perlakukan aku dengan baik!"

Seluruh anggota klub basket Kaijou yang tengah latihan sontak menoleh ke sumber suara, yang sebenarnya terdengar agak ambigu.

Hening.

Hening.

Hening lagi.

Kembali hening.

Jangkrik mulai mengadakan orkestra dadakan.

Hen—

"HAAAAAAHHH!?"

Kobori tersedak air minum, Hayakawa yang tengah berusaha melakukan rebound berakhir jatuh dengan tidak elitnya, dan kacamata Nakamura berubah menjadi serpihan. Bahkan Kise yang biasanya paling berisik, tidak bisa berkata-kata ketika mendengarnya.

Bagaimana dengan Kasamatsu?

Oh! Kapten garang itu semakin memerah wajahnya, frekuensi getaran pada kakinya juga makin kuat. Ia pun melangkah mundur secara perlahan.

"A-Ahahaha... M-Mo-Moriyama, kau b-bercanda 'kan ya? T-Tidak lucu tahu.. c-ce-cepat hentikan atau kuhajar kau nanti!"

"A-Aku serius! Ini juga idenya Kise!"

Diam.

Moriyama diam. Kasamatsu juga.

Moriyama makin memerah. Kasamatsu juga.

"Jadi kau hajar saja Kise, jangan aku," lanjutnya enteng.

Moriyama makin gugup. Kasamatsu ju—

Ternyata tidak. Kasamatsu tidak ikut gugup. Justru aura-aura gelap mengerikan menguar dari tubuhnya, membuat merinding seekor anak ayam di pojokan sana.

"Ka-Kasamatsu-senpai.. a-aku bisa jelaskan, ssu..."

"Kise..."

Yang dipanggil langsung bergidik ngeri.

"Kau lebih suka digorok atau dirajam? Atau mau kubakar sekalian?"

"HIIY! AMPUN, KASAMATSU-SENPAI!"

"TIDAK ADA AMPUN BAGIMU!"

"HUAAA!"

"MORIYAMA JUGA! KEMARI KAU!"

"KOK AKU KENA JUGA SIH!?"

"SALAH SIAPA AKU JADI BEGINI HAH!?"

"YHA TERUS SALAHKU GITU."

Anggota yang lain hanya bisa diam ketakutan melihat small forward dan shooting guard tim inti mereka dikejar oleh Kasamatsu (yang kelihatan seperti serigala mengamuk, serem ih).

.

.

.

.

.


A/N:

Tukang gombal gagal itu jadi cewek, iya. Kenapa? Karena saya gregetan pingin masangin mereka haha. /apasih

Baru prolog sih, lanjutannya sebisa mungkin akan dibuat secepatnya.

Thanks for read! ^^ Mind to review~?