Cast : -Kim Jong In, -Do Kyung Soo.
Other cast : sesuai gairah/? :3
Rate : T-M (ete eme)
Happy reading and Fokus.. Konsentrasi..
Shared Dream
Chapter 1 . . .
Kyungsoo berjalan gontai memasuki kamar mereka. Rasanya terlalu melelahkan menonton Film Fantasy bersama JongIn. sudah tengah malam.. mata Kyungsoo terasa redup.
Kyungsoo menaiki ranjang dan bergegas menarik selimut lalu memeluk guling. Matanya mulai terpejam_nyaman. Fantasy nya berkelana sebelum tidur. Matanya memang terasa redup dan kantuk. Matanya terpejam, tapi ia masih tersadar saat suara pintu dibuka memasuki pendengarannya, suara langkah kaki yang berjalan pelan dan menaiki ranjang.
Kyungsoo terus memeluk gulingnya dengan nyaman. Tidur dengan kesadaran bahwa ia tengah ditatap oleh teman sekamarnya_JongIn. Matanya terpejam memang. Tapi selalu KungSoo merasa pipinya menghangat setiap JongIn menatapnya. Sadar atau tidak sadar.. kyungsoo merasakannya.
Kehangatan itu bertambah saat JongIn mendekatkan tangannya dengan tangan KyungSoo. menyentuhnya dan menggenggam tangan mungil itu. Menyentuh nadinya dan mengangkat tangan Kyungsoo. menciumi tangan KyungSoo yang terasa dingin. Satu tagannya menyentuh tengkuk KyungSoo lembut. Menariknya, mendekatkan wajah manis itu untuk JongIn lumat bibirnya. Jongin melepas ciuman singkat itu, menatap wajah damai dan manis. Jongin tak pernah bosan melihat wajahnya. Jongin tertawa sendiri melihat betapa imutnya wajah itu dari jarak yang sangat dekat. Mengusap pipinya, memejamkan mata dan kembali melumat bibir KyungSoo.
Ditindih, dipeluk dan dicium JongIn. Andai benar tertidur pun akan terbangun jika di usik seperti itu.
Kyungsoo sebisa mungkin untuk diam menyembunyikan gejolak geli dan hangat menggelitik perutnya. Berusaha untuk tidak menggeliat saat Jongin meremas kedua bahunya. Kyungsoo juga dapat merasakan kaki Jongin melebar, naik meraba pinggangnya dan menjepit celananya untuk ia tarik. Membukanya sampai paha—
Kyungsoo membuka kedua matanya, mendorong dada Jongin "hhh.. Jongin a-apa—"
Jongin kembali membungkam bibir Kyungsoo dengan bibirnya. Tangannya nakalnya langsung meremas penis Kyungsoo dengan terlatih. Tubuh kyungsoo menegang seketika, menyempitkan selangkangannya dan mengapit tangan nakal itu di antara pahanya.
Kyungsoo mendesah gelisah akan sentuhan JongIn. pinggulnya bergerak gerak menahan sentuhan Jongin. jongin semakin menindih tubuh si mungil dan beralih mengecupi leher Kyungsoo dengan gemas. Meremas kedua nipple yang sedikit menonjol.
"Jongin hhh ti-TIDAK! hmmpphh" jongin kembali menutup mulut itu dengan kedua tangannya dan mulai menggerakkan penisnya yang keras tertanam didalam hole Kyungsoo. Jongin melepaskan bungkamannya dan kembali melumat bibir Kyungsoo. maju mundur yang cepat mampu membuat KyungSoo melayang dengan benda tumpul nan besar menyentuh dan menusuk lubangnya. Di iring lumatan yang mulai menjadi kecupan penuh kecipak halus. Nipple tegang yang terus diremas dengan lembutnya. Dengan satu tangan menahan pinggangnya agar penisnya dapat masuk dengan mudah.
Kembali tersadar bahwa mereka salah. Kyungsoo menahan rahang Jongin melepaskan ciumannya. Menggeleng dengan air mata yang sudah mengalir deras dipipinya—
"berhenti Jongin.." pinta Kyungsoo namun yang ia rasakan adalah genjotan yang semakin cepat. Wajah Jongin terlihat frustasi karna melihat Kyungsoonya menangis_memintanya berhenti.
"tapi aku mencintai mu hyung"
.
.
"ahhh.. hhh hh hhhh" desah Kyungsoo untuk yang kesekian kalinya. Lelah.. dan ngilu. Jongin terlalu lama menusuk lubangnya. Kyungsoo membalikkan tubuhnya, menyembunyikan air matanya yang sudah lama keluar.
Jongin menarik Kyungsoo kepelukannya. Menciumi bahu Kyungsoo dari belakang—
"maaf. Maaf kan aku.." mohon Jongin
Namun Kyungsoo tetap menangis karena Jongin kembali melesakkan penisnya untuk ronde terakhir.
Out!
Kyungsoo memiringkan bibir atasnya, alisnya berkerut bingung. Pahanya bergerak seperti menari_gelisah karena efek KaiSoo FanFiction yang tengah ia baca. Memilih untuk tidak membaca FanFict itu lagi. dari awal Kyungsoo tak ingin membaca Fanfict, tapi karena Terlanjur penasaran, Kyungsoo memberanikan diri untuk membacanya. Dan berakhir Kyungsoo yang merinding membayangkan betapa sadisnya Jongin di atas ranjang.
dari FanFict Dewasa yang penuh dengan kekerasana sampai dengan FanFict yang tadi ia baca. Kyungsoo menaruh Ipad nya didalam laci dan langsung kembali memeluk Guling_masih merinding mengingat KaiSoo FanFiction yang ia baca.
Oh ayolah.. penulisan FanFict nya sangatlah pas dengan keadaan kamarnya, keadaan Dorm, kamar mandi dan sebagainya. Seolah penulis itu benar-benar Jongin yang menghuni Dorm. Atau penulis itu adalah Kyungsoo. atau... penulis itu adalah Stalker? Sasaeng fans yang mengintai apa yang Jongin lakukan di dorm, sasaeng fans yang mengintai Jongin dari jendela kamar mereka?, dan.. sasaeng fans yang mengintai apa yang Jongin lakukan pada.. Kyungsoo?—
Sama persis dengan yang terjadi di dalam FanFiction?.
Kyungsoo memekik menenggelamkan wajahnya dibalik guling dan selimut. Menjadi takut pada Jongin. gelisah, dankembali menyibakkan selimutnya—
Mengambil Ipad dan kembali mengetikkan kalimat di kolom Search—
EXO KaiSoo
Dan bermunculanlah pilihan pintar dari pencarian itu. Menyentuh Pilihan yang berjudulkan KaiSoo eyes.
Semua adalah momennya bersama Jongin. dimana kamera menyorot mereka yang tengah bertatapan.. dengan tidak wajar—
'tidak! Tidak hanya dengan Jongin aku bertatapan seperti itu!'
Kyungsoo menyentuh deretan judul di kolom Search dan menggatinya dengan ChanSoo.
Menampilkan ke akrabannya dengan Chanyeol. Sekedar melihat-lihat gambarnya bersama Chanyeol—
Sampai tangannya berhenti , menyentuh gambar dimana Chanyeol memeluk dan berbincang padanya—
Zoom
Ada Jongin yang menatap mereka dari belakang. Membuat Kyungsoo bergidik ngeri melihat tatapan Jongin yang benar-benar seperti orang yang cemburu saat kekasihnya direbut oleh orang lain_seperti di FanFiction yang pernah ia baca.
Kyungsoo penasaran. Dan kembali mencari Momenya dengan Member EXO yang lain.
EXO SuDo..
Kyungsoo mengangguk ngangguk_Lumayan banyak, dan dari sekian banyaknya Gambar SuDo momen, ada enam sampai sembilan ia menemukan ada Jongin yang menatap mereka dengan tatapan yang tidak wajar—
Entah itu memang di sengaja ataupun tidak. Kyungsoo merasa bahwa tatapan Jongin itu sangat mendalam. Tidak.. bukannya berlebihan. Tapi Kyungsoo merasa tatapan Jongin itu benar-benar nyata.
.
.
.
tak tak tak!. Kyungsoo memeotong ayamnya di pagi hari bersama Yixing. Kyungsoo menatap ayam yang tengah ia potong kecil-kecil. Terbayang FanFict yang ia baca...
Saat itu Kyungsoo di dikejar sampai ke apartemen dan dikunci lalu diperkosa oleh Jongin. Kyungsoo membunuh Jongin dan memotong tubuhnya menjadi potongan kecil—
dan potongan tubuh Jongin ia bawa ke dorm dan tengah ia potong lebih kecil layaknya daging cincang—
"Kyungie.. jangan memotongnya terlalu halus. Ini seperti daging cincang. Aigoo~" Yixing menahan tangan Kyungsoo agar berhenti mencincang.
"ha.. kalau begitu aku siapkan wajan"
Yixing mengangguk dan mencampurkan bawang kedalam bumbu ayam. Matanya sambil melirik ke arah Kyungsoo yang sepertinya tidak fokus. Menaruh wajan di atas kompor menyala, termenung menunggu wajan panas dengan mata kosong_melamun. Yixing menahan nafasnya—
"masukkan miyak goreng jika wajan memanas, apa wajannya sudah panas?" perintah Yixing melihat KyungSoo diam saja—
"a? Nde—" KyungSoo gelalapan dan menaruh telapak tangannya di dalam wajan panas. Berteriak kepanasan sambil meniupi tangannya yang sedikit melepuh. Yixing menghela nafas, berjalan dan memasukkan miyak goreng ke dalam wajan panas. Tanpa menoleh kepada Kyungsoo yang ada di belakangnya. Sakit di tangannya tidak terlalu parah_menurut Yixing.
"apa yang kau fikirkan Kyungie?"
Kyungsoo menunduk lesu, membawa piring berisikan ayam yang telah di bumbui. "hyung pernahkah kau membaca FanFict? Err tentang dirimu? Dan.. pasanganmu?"
"hanya pemikiran para penggemar Kyungie. Itu hanyalah FanFiction. Tidaklah nyata." Yixing memasukkan daging kewajan.
"sehebat-hebatnya FanFict. Tetaplah itu hanya pemikiran Fans, atau keinginan mereka saja." Lanjut Yixing—
"tapi tatapan Jongin padaku sangatlah tidak wajar Hyung" cerocos KyungSoo. Yixing menaikkan satu alisnya, menoleh kepada Kyungsoo dengan senyum miring_menggoda KyungSoo.
"Hyung. Kau tau kan? Tatapan mata tak bisa di bohongi—"
"memangnya kau Psikolog? Sosiolog? Peramal? Eoh? hu? Hu?" Yixing mendekatkan wajahnya dengan gaya mengolok-olok.
"setidaknya aku tak pernah di tatap sepereti itu" Kyungsoo meyakinkan Yixing.
"itu karna kau beru pernah bersama Jongin. mungkin saja mata Jongin ada kelainan muahahha—"
"YA! HYUNG!"
"Kyung. Itu hanya FanFiction. Kalaupun ada Pic, itu hanyalah akal-akalan para fans" Yixing mengaduk-aduk masakannya—
Kyungsoo mengusap wajahnya. "semoga saja begitu hyung—"
.
.
.
Kyungsoo menyuapkan makanannya, menatap apakah benar Mata Jongin mempunyai kelainan seperti yang Yixing katakan. menatap Jongin yang juga ikut makan bersama di meja makan. Menatap Jongin yang hanya memakan makanannya tanpa ikut membuat keributan bersama SeHun yang melawan saat di ceramahi oleh Junmyeon. Jongin memilih cuek dan makan dengan cepat tanpa memperhatikan siapa pun.
Sekian lama ditatap oleh Kyungsoo, Jongin risih. Benar matanya tidak melihat ke arah Kyungsoo. Tapi bayang-bayang diperhatikan itu sangatlah terasa.
Jongin menambahkan potongan ayam kedalam piringnya, menyempatkan melihat ke arah Kyungsoo yang ketahuan mengalihkan pandangannya dari Jongin. Jongin mengulum senyum.
Jongin kembali memakan ayam. Mengambil minuman dan kembali melirik ke arah Kyungsoo. Dan ke sekian kalinya Jongin melihat langsung bahwa Kyungsoo menatapnya—
"YA! MEMANGNYA KAU KENAPA EOH!" kesal Jongin dengan mulut yang masih penuh dengan makanan. Kyungsoo hanya diam, kembali memakan makanannya, pura-pura tak mengerti dengan apa yang Jongin katakan.
"Kai. Ada apa.. kau kenapa?" tanya SuHo menghentikan omelannya pada SeHun.
"dia!" Jongin menunjuk ke arah Kyungsoo. Merasa di tunjuk Kyungsoo pun balik menatap Jongin dengan tatapan bingung.
"naega?" tanya Kyungsoo dengan wajah polos tanpa dosa. Jika sudah seperti itu, jongin pasti di ceramahi oleh Junmyeon karena meneriaki Kyungsoo tanpa alasan. Meneriak Kyungsoo yang sepertinya tak tahu menahu.
Jongin tidak ingin di ceramahi. Apalagi oleh Junmyeon—
"ya! Kau dari tadi menatap ku eoh? Lalu mengalihkan pandangan saat aku menangkap basah kau menatapku—akh—" perkataan Jongin terhenti saat tak sengaja giginya menggigit bibir bawahnya—
"itu sebabnya jika kau berbicara sambil makan eishh.." Junmyeon memberikan segelas air pada Jongin dengan alasan berhenti makan dan silakan berbicara sepuasnya. Namun bibir Jongin sudah terlanjur sakit dan berdarah. Jongin memilih pergi kekamarnya.
.
.
.
Kyungsoo mengusap wajahnya gusar sambil memasuki kamar mandi.
Ingin rasanya Kyungsoo berbalik keluar dari kamar mandi saat melihat ada Jongin di sana. Tapi tak jadi, ia takut Jongin curiga padanya. Memilih berjalan ke depan cermin, berdampingan dengan Jongin yang masih menggoasok giginya.
Mata Kyungsoo otomatis melihat bayang Jongin di cermin. Jongin balas menatapnya dengan tatapan kesal.
seharusnya aku yang kesal_batin Kyungsoo. Menatap dendam ke arah Jongin. Menaruh pasta gigi dengan banyak dan menggosok giginya dengan mata lucu yang menatap cermin.
Lagi-lagi matanya menatap ke arah Jongin yang masih menggosok gigi. Jongin merasa tak ada gunanya lagi melawan Kyungsoo yang terlihat kesal padanya. Entah karena apa. Jongin tak tahu.
Memilih menggosok giginya dengan cepat. Dan semakin cepat saat Kyungsoo mengikutinya.
.
.
.
"tak seharusnya kau memusuhinya Kyung.." Yixing menekan-nekan pipi Kyungsoo_gemas.
"aku hanya ingin melindungi diriku darinya Hyung"
Yixing mempercepat gerak tangannya dipipi Kyungsoo "itu hanyalah FanFict—"
"FanFict apanya?" sambung Junmyeon tiba-tiba ikut bergabung . duduk di sebelah Yixing dan menengok Kyungsoo.
Yixing menoleh ke arah Junmyeon yang ada di belakangnya "dia membaca—"
"hyung jangan diberi tahu!"
Namun Yixing merasa tak masalah memberi tahukan pada Junmyeon. Hei.. dia adalah SuHo!. Mendekatkan bibirnya ketelinga Junmyeon "dia membaca KaiSoo FanFiction. Dan sepertinya bacaan dewasa" bisik Yixing.
Junmyeon menatap Kyungsoo "hei. Itu FanFict—"
"tapi tatapan Jongin padaku itu menakutkan.." elak Kyungsoo.
"itu hanya perasaanmu setelah membaca FanFict Kyung.."
Kyungsoo memaksakan senyum jika sudah begitu . tak ada yang percaya padanya. Lebih baik diam jika sudah begitu.
Setiap malam, kembali memperhatikan gambar-gambarnya bersama member EXO. Memperhatikan tatapan Baekhyun yang layaknya teman bocah menatap teman bocahnya juga.
Luhan yang terlihat menghormati Kyungsoo. Bahkan Jongdae yang sangat suka memeluknyan saja tidak menatapnya seperti Jongin.
Kret. Pintu dibuka dan Jongin berjalan masuk ke dalam kamar. Membuka bajunya dan menaiki ranjang—
"Jongin bisakah tidak seranjang dengan ku?" pinta Kyungsoo dengan wajah dingin. Jongin mundur dan turun dari ranjang perlahan. Menatap Kyungsoo dengan penuh tanda tanya—
"kau tau? Tubuhmu panas dan kau selalu tidur menabrak tubuh ku"
Jongin memandangi tubuhnya, menyentuh dada telanjangnya. Apa benar-benar panas?
"dan kau membuat ku hampir terjatuh dari ranjang" sambung Kyungsoo dengan wajah kesal di mata Jongin.
Jongin hanya bisa mengangguk dan berjalan ke ranjang sebelah—
"dan kau selalu mengorok di tengah malam"
Jongin terdiam. Jongin mengerti Kyungsoo menyuruhnya untuk tidur di luar. Jongin memilih diam, mana pernah Jongin sadar bahwa dia tidur seperti itu.
Kyungsoo mulai turun dari ranjang, berjalan mendorong Jongn keluar kamar "dan kau selalu mengigau! Mengganggu kenyamanan tidurku—"
"tunggu.. mengigau? Aku akan mengigau jika aku memikirkan keluarga ku atau ketika aku sakit" bela Jongin.
"nyatanya kau mengigau" yakin Kyungsoo
"tsahh.." Jongin tertawa miring. Sedikit menunduk menatap Kyungsoo terlihat tidak beres.
"katakan!. Apa yang ku lakukan saat mengigau eoh?"
Kyungsoo terlihat tenang namun tak bisa menutupi kebingungannya—
"kau memelukku terlalu erat"
Oh. Itu adalah FanFiction yang ia baca—
Jongin menguluim senyum melihat tingkah Kyungsoo. Berniat menggoda. "jadi kau merasa terganggu atau merasa gugup atau—"
Kyungsoo memilih diam dan menendang bokong Jongin keluar kamar.
.
.
.
Jongin memiringkan tubuhnya. Hidungnya menyentuh sandaran Sofa. Tidur dengan jaket dan memasukkan tangan kedalam saku jaket agar ia tak kedinginan.
Jongin mulai merasa nyaman dengan posisinya sebelum ia merasakan bahwa Sofa nya bergerak dan merasa hangat menjalar dari pinggang, bagaikan tersengat listrik kehangatan itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Jongin memalingkan kepalanya ke belakang. Menengok seseorang yang memeluknya dari belakang.
Ck. Kyungsoo hyung..
Jadi siapa yang mengigau eoh? Siapa yang memeluk? Ckckck
Jongin memutar bola matanya malas, menyentuh tangan mungil itu dan menariknya melepas pelukan. Namun tangan mungil itu kembali memeluknya. Entah sadar tanpa sadar. Jongin merasa Kyungsoo kedinginan dan adalah kebiasaan Kyungsoo memeluknya jika ia kedinginan. Jongin tak masalah.
Membalikkan tubuhnya menghadap Kyungsoo dan memeluk tubuh mungil itu. Melepaskan tangan mungil itu dan memindahkannya. Menyentuh dada hangat Jongin saat tidur.
.
.
.
Adalah kebiasaan.. kedua mata bundar itu terbuka di saat pagi. Mencoba menggeliatkan badannya yang terasa berat setelah tidur pulas. Namun pergerakkannya tertahan oleh tangan kekar yang
memeluknya.
Sekilas Kyungsoo mengulum senyum sebentar Saat menatap wajah Jongin yang tertidur pulas.
Jongin tak bisa tidur. Rasanya gelisah jika menahan rindu yang terasa terlalu lama. Memilih bangun dan berjalan kekamar mereka. Menatap wajah manis nan lucu yang sudah tertidur dengan nyaman. Jongin mengusap sayang kepalanya. Mengecup bibir nya sebentar. Walau hanya sebentar sudah mampu membuat penisnya berdiri menahan getaran yang Jongin sebut adalah getaran cinta.
Jongin berjalan ke arah meja dan membuka laci. Mengambil sapu tangan sambil menyeringai. Menutup pernafasan Kyungsoo dengan bius. Dan membawanya ke Sofa agar tidak terlalu gerah.
Kembali Menyetubuhi tubuh mungil itu sampai ia puas. Kepuasan yang membuatnya lupa diri. Lupa segalanya.
. . . . . .
Tapi faktnya Jongin masih rapi dengan Jaket_pikir Kyungsoo. Memandangi tubuh Jongin yang masih memeluknya dan dada yang menyentuh wajahnya
Jongin memejamkan kedua matanya saat klimaks terakhirnya. Menatap sayu Kyungsoo yang masih tak sadarkan diri. Beralih memunguti pakaian yang berserakkan ke mana-mana dan memperbaiki keadaan seolah tak terjadi apa-apa
. . . . . .
Itulah FanFiction yang ia baca. Semua yang Jongin lakukan terasa sama dengan yang ada di Fanfict.
Kyungsoo melepas paksa pelukan Jongin. Berdiri dan menyapu bagian tubuhnya yang terasa kotor akan sentuhan Jongin.
Merasa ada pergerakkan kasar. Jongin tersadar, mengerjapkan kedua matanya.
"tak usah berpura-pura tidur! Untuk apa kau membawa ku kesini hah!" bentak Kyungsoo di pagi hari.
Jongin tertawa pelan. "tidak kah kau sadar? Kau yang datang padaku—"
"jadi kau melakukan semuanya saat aku datang hah?" mata Kyungsoo mulai berkaca-kaca—
"ha? A—apa ? melakukan apa—"
Kyungsoo berlari kekamar dan mengusap air matanya dengan lengannya. Menangis sejadinya di balik bantal.
Pintu kamar dibuka. Jongin berjalan bingung menghampiri Kyungsoo. "Hyung. Kau kenapa? Apa aku menyakiti mu?" Jongin duduk di sisi ranjang.
"apa kau demam? Maaf. Tadi malam kau kedinginan dan kau memelukku—"
"Jongin. Bisakah kau menjauh dariku?" pinta Kyungsoo dengan sura serak.
"tadi malam tangan mu dingin, mungkin kau sakit?" Jongin menyentuh tangan Kyungsoo—
Plak!. Kyungsoo menampar wajah Jongin yang terasa menjijikan. Mengusap tangannya yang di sentuh Jongin seakan tangan itu terkena kotoran.
Jongin merasa dadanya seperti tertusuk panah beracun yang menyakitkan. Membuat matanya ikut perih. Jongin mengepalkan kedua tangannya. Otot di lengan nya bertambah terlihat semakin kekar.
Berbalik dan membaringkan tubuhnya di ranjang sebelah. Membalikkan tubuhnya membelakangi Kyungsoo. Menumpahkan semua rasa tersinggungnya.
Kyungsoo sedikit mengintip Jongin berharap Jongin pergi sejauh mungkin. Namun yang ia liat hanyalah punggung Jongin yang terlihat bergetar.
Terbesit rasa bersalah. namun Kyungsoo harus tegas. Kyungsoo bukan Gay! Seperti yang ada di dalam FanFiction
tbc.
lanjut kilat kalo riview 50+. wkwkwk ga mungkin tapinya :3 makanya berani/?
