Ada Apa Dengan Sehun?

::

Story By Double Kim

Oh Sehun – Luhan

Slight : Kris – Yixing

Other Exo members

Genre : Yaoi, BL

Rate T (?)

::

Oh Sehun milik Luhan

Luhan milik Oh Sehun

But Kim Jongin, Kim Hanbin and this story is mine.

:

:

:

Luhan tidak tahu apa yang salah pada dirinya, pada hubungannya, atau pada Sehunnya?

Ada apa dengan Sehun?l

:
:

:

"SURPRISEEE!"

Teriakan membahana, bunyi terompet ulang tahun dan confetti bertebaran langsung menyambut pandangan mata seorang pemuda berkulit albino pagi ini.

Seakan nyawanya belum terkumpul sempurna, dia hanya diam memandang sekelilingnya, sambil sesekali mengucek kedua matanya. Dia melirik sekilas jam dindingnya, astaga ini baru jam 5 lewat 20 menit, sedang apa mereka di apartemennya sepagi ini?

"Saengil Chukkae Sehunnie!"

Sebuah kue ulang tahun berhias strawberry dan kiwi bertuliskan "Happy Bday My Lovely Hunnie" serta lilin dengan angka 23 terulur tepat didepan wajah stoicnya, dan jangan lupakan satu kecupan mesra yang mendarat dipipinya.

"Gomawo baby Lu"

Sang pemuda yang sedang berulang tahun langsung memberikan senyum manis ala kadarnya kala menyadari sang pujaan hatilah yang sedang berada dihadapannya kini. Dia pun sudah siap untuk meniup lilin yang ada dikue tersebut, sebelum..

"Chakkaman Hunnie!" Teriakkan nyaring keluar dari bibir mungil namja bermata rusa yang berada didepannya itu. Dia mengesampingkan kue ulang tahun Sehun yang tengah dia pegang.

"Wae Lu? Kau tidak mau aku meniup lilin itu?" Sehun mengerutkan alisnya bingung.

"Apa Hunnie sudah berdoa sebelumnya? Kajja kita berdoa bersama dulu Hunnie, baru kita tiup lilin dan berfoto bersama" Seru sang namja bermata rusa tersebut sambil kembali menaruh kue tersebut diantara mereka berdua dan mulai menutup mata.

"Berdoalah Hunnie-ya.." Bisik Luhan sambil tersenyum.

Sehun pun menurut dan menutup kedua matanya untuk berdoa, lalu "Amin.." Sehun membuka matanya dan langsung meniup lilin dengan angka 23 tersebut.

Selesai meniup lilin ulang tahunnya, Sehun langsung mengecup sekilas bibir kekasih tersayangnya tersebut "Gomawo baby Lu"

Luhan langsung merona hebat dengan perlakuan Sehun barusan "Yak Oh Sehun, jangan seperti itu, malu dilihat orang lain" Luhan langsung menutup mata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya imut, Sehun pun langsung tertawa sambil mencubit pelan pipi rusa nakal kesayangannya itu.

"Anggap saja kami hanya makhluk tak kasat mata Lu" Sebuah suara berat dengan wajah setengah mengantuk menginterupsi kegiatan manis Sehun dan Luhan pagi itu.

Sebuah sikutan diperut diterima sang pria berambut blonde tersebut "Ahh.. Kenapa sayang? Aku benar kan, sekarang kita tampak seperti makhluk tak kasat mata ditengah kemesraan mereka? Padahal kita sudah bangun dari pagi-pagi buta begini untuk merayakan ulang tahun anak cadel itu, tapi dia bahkan sepertinya tidak menyadari kedatangan kita"

"Jangan mulai Kris.." Namja berambut hitam dengan dimple dipipinya itu berdesis sambil memberikan senyumnya kepada sang calon adik ipar.

"Jangan hiraukan dia Hunnie ya, potong saja kuemu" Namja tersebut menyodorkan pisau kue kepada Sehun dengan dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih memegang handy-cam yang merekam semua kegiatan mereka pagi ini.

"Say hay Birthday Boy.." Namja tersebut merekam wajah bangun tidur Sehun dengan lebih dekat.

"Hai Yixing hyung, hai Kris hyung, terima kasih sudah membantu Luhanku membuat surprise ini. Aku sangat terharu, terima kasih" Sehun melambaikan tangannya ke handy-cam dan tersenyum kearah dua orang tersebut.

"Kalau bukan karena Luhanmu mengancam akan menangis seharian dan mogok makan jika aku tidak ikut membantunya menjalankan surprise ini, dan juga ancaman dari Yixing, bahwa jika Luhan menangis maka aku tidak akan dapat "jatah" selama sebulan, aku tidak akan mau mengorbankan waktu tidurku yang berharga ini demi kau dan kisah cinta kalian yang sungguh luar biasa ini" Kris menguap diakhir pidatonya sambil tangannya sibuk membuang confetti yang berada dirambut atau bajunya.

"Itu kan, kan.. Karena kedua tanganku sudah memegang kue ulang tahun dan Yixing hyung sudah memegang handy-cam. La-lalu siapa orang yang akan membuka tabung confettinya dan yang meniup terompet ulang tahunnya kalau bukan kau hyung!" Luhan langsung memasang wajah ingin menangisnya yang langsung membuat Sehun dan Yixing cepat tanggap akan keadaan berbahaya ini. Luhan yang menangis bukanlah hal baik, apalagi dipagi hari.

"Ssshh. Sudah sayang, Kris hyung hanya bercanda dan ingin menggodamu" Sehun langsung menaruh kue ulang tahunnya dinakas samping tempat tidurnya dan membawa Luhan yang matanya sudah berkaca-kaca itu ke dalam pelukannya, dia mengelus sayang pundak Luhan sambil mengecup pucuk kepala sang terkasih.

"Awww! Sayang, kenapa aku dipukul?" Kris mendelikkan matanya horror, karena baru saja mendapat pukulan -sayang- dari suaminya, dan dia akui itu cukup sakit.

"Sudah kubilang untuk jangan selalu menggoda Luhan. Kau tahu sekali kan adikku itu sangat manja dan cengeng, kenapa sih kau tidak bisa menuruti saja keinginannya tanpa banyak berkomentar?!" Yixing mendelikkan matanya sambil mematikan handy-cam ditangannya dan menghampiri Luhan yang sedang berada dalam pangkuan dan pelukan Sehun.

"Lulu sayang, Kris hyung hanya bercanda. Jangan dimasukkan ke dalam hati oke? Sudah sayang, jangan menangis heum? Kita kan belum merekam video saat Sehunnie potong kue, kajja kita potong kuenya Lu"

Yixing mengusap kepala adiknya itu sambil berusaha meredam gejolak emosi adik tersayangnya tersebut. Perbedaan usia 4 tahun dan juga perilaku manja dan cengeng Luhan memang terkadang membuatnya merasa sedikit kerepotan, tapi tidak pernah sekalipun Yixing merasa keberatan. Karena justru dengan semua sikap manja dan cengeng Luhan tersebut membuatnya semakin menyayangi dan melindungi adik satu-satunya tersebut.

"Lu, dihari ulang tahunku tidak boleh ada air mata, apalagi itu air mata kekasihku. Kajja kita potong kuenya sayang"

Masih dengan duduk dipangkuan Sehun, Luhan memegang kue ulang tahun tersebut dan Sehun memotong kuenya. Mereka berbagi potongan kue pertama dan membagi potongan kue kedua dan ketiganya untuk Yixing hyung dan Kris hyung.

Yixing tersenyum ketika sang calon adik ipar menghampirinya yang berdiri diujung kasur sambil merekam kegiatan mereka. Sehun memberikan potongan kue keduanya dan menyuapi kue itu "Lu, apa tidak apa-apa Sehun menyuapiku seperti ini? Aku tidak mau kau sampai cemburu apalagi menangis karena hal ini lho.." Goda Yixing sambil memberikan wink kepada Luhan.

"Aniyo hyung, mana mungkin aku cemburu kepadamu. Kau adalah kakakku dan kau tidak akan mungkin tergoda dengan ketampanan Sehun karena kau kan sudah punya suami, meskipun tidak setampan Sehun" Luhan melirik Kris dengan ujung mata diakhir kalimatnya, membuat Yixing dan Sehun tertawa.

"Yak! Zhang Luhan! Jaga bicaramu! Aku ini jelas-jelas jauh lebih tampan dari si albino itu!" Kris menunjuk wajah Luhan dengan dengan terompet ulang tahun yang masih dipegangnya.

Luhan menjulurkan lidahnya ke arah Kris, membuat Kris mengangkat tangannya seolah-olah akan memukul Luhan dengan terompet ulang tahun itu.

"Kris Wu.. Kau pasti sangat tahu hukuman apa untuk orang yang suka menggoda adikku dan membuatnya menangis kan?" Yixing mengingatkan Kris dengan senyum manis namun penuh arti tersebut.

"Argh! Dasar kau Rapunzel, Snow White, Cinderella! Dasar kau Putri Disney!"

Luhan melepas sebelah sepatunya dan berencana melemparkan itu ke wajah -tidak seberapa- tampan kakak iparnya itu karena sudah mengatainya mirip putri-putri dalam cerita Disney tersebut, heol! Demi Dewa, Luhan itu manly! Meskipun dia akui dia agak lebih mudah menangis, tapi itu kan karena hati dia lebih lembut dan sensitif, bukan berarti dia cengeng apalagi mirip putri-putri animasi itu!

"Lulululu, tahan sayang.. Jangan ada kdrt Lu, ini masih terlalu pagi heum, tahan sayang" Sehun langsung saja menahan tubuh mungil Luhan yang sepertinya sudah hendak melayangkan sepatu Adidas putih kesayangannya itu, dia menurunkan sepatu itu dan memakaikan kembali dikaki Sang Princess, ehm- dikaki Luhan maksudnya.

Kris hanya bisa tersenyum mengejek sambil memainkan alisnya, sementara Luhan menyilangkan kedua tangannya sambil menatap bengis Kris. Sungguh Luhan tidak tahu kenapa kakak iparnya ini sepertinya terlahir hanya untuk menggodanya, membuat dia kesal lalu menangis.

"Dari pada kau bertengkar terus dengan Kris hyung, bagaimana jika kalian melakukan gencatan senjata? Nah, berikan kue ini kepada Kris hyung, suapi dia" Sehun menyodorkan kue ulang tahun yang sudah dia potong kepada Luhan, tapi Luhan malah membuang mukanya ke samping "Aku tidak mau Hunnie, Kris hyung jahat"

"Lulu, kalau Kris hyung jahat, dia tidak akan membantumu membuatkan aku surprise ini. Dia hanya bercanda sayang, ayo cepat berikan kue ini, kita harus bersiap-siap kekampus dan mereka juga harus bersiap-siap bekerja kan" Sehun memaksa Luhan memberikan potongan kue itu karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi dan mereka harus bergegas merapikan kekacauan ini dan mulai beraktifitas.

Luhan masih diam sambil menatap sebal sang kakak ipar.

"Luhaann.." Itu suara kakaknya, dan Luhan tahu kalau Zhang Yixing ehm- sekarang jadi Wu Yixing itu sudah pelan sekali dan -berusaha- tenang, itu artinya dia sudah mulai kehabisan kesabaran melihat kelakuannya dan Kris yang sudah seperti Tom and Jerry tersebut.

Luhan pun berjalan menghampiri Kris sambil menghentak-hentakkan kakinya. Dia menyodorkan kue itu ke depan wajah Kris tanpa bersuara.

"Luhan sayang.." Kali ini suara berat Sehun yang terdengar.

"Ini hyung" Cicit Luhan sambil menyodorkan kuenya ke arah Kris denga kedua tangan mungilnya, membuat baik Sehun maupun Yixing tersenyum gemas melihat kelakuan Luhan itu.

"Aku tidak mau tanganku kotor terkena cream itu" Kris masih asyik duduk diujung kasur Sehun sambil menyilangkan kakinya, membuat mereka seperti sedang shooting drama antara Raja dengan dayang-dayangnya yang mengantarkan makanan.

"Ap-apa? Lal-lalu?" Luhan tergagap sambil mulutnya terbuka tertutup seperti ikan koi, dalam hatinya dia berusaha bersabar dengan kelakuan setan jahil dalam bentuk suami hyungnya ini.

"Suapi aku, Aaaaa.." Kris membuka mulutnya bersiap menerima suapan kue itu dari sang adik ipar tersayang, sampai..

"Akhg! Zhang Uhan! Apa yang khau lakh" Kris tidak bisa lagi melanjutkan kata-katanya karena tersedak akibat ulah iseng Luhan yang menyuapinya secara ajaib. Heol! Luhan memasukkan potongan kue besar itu langsung ke mulutnya hingga dia tersedak dan cream kue itu menempel disekitar bibir bahkan sampai ke pipinya.

"Ahahahaha.. Ahahahaha.. Kau lucu sekali hyung" Luhan tertawa sampai terbungkuk sambil memegangi perutnya "Kalau makan kue itu sedikit-sedikit saja, kau rakus sekali sih hyung, ahahahaha.."

Yixing langsung menerima air pemberian Sehun dan meminumkannya ke Kris yang masih terbatuk-batuk itu. Yixing hendak menghapus cream disekita pipi dan bibir Kris, tapi tangan Kris menahannya, tadinya dia sempat bingung, apalagi Kris yang berjalan tergesa ke arah Luhan dan langsung menangkup kedua pipi Luhan dengan erat.

"Ehh..?" Luhan terkaget-kaget dengan kelakuan Kris, tapi kemudian kedua mata rusanya membelalak kala sang kakak ipar memajukan wajahnya kearah Luhan dan mencium paksa pipi Luhan bergantian, membuat cream yang berada diwajahnya berpindah ke wajah Luhan.

"ANDWAE HYUNG! Andwae, jebal.. Mianhae hyung,mian" Luhan berusaha memberontak sekuat tenaganya, menggelengkan kepalanya kesana kemari, tapi tetap saja tenaganya tidak akan sebanding dengan tenaga Kris yang sedang rajin nge-gym itu.

Yixing tertawa melihat kelakuan ajaib suami dan adiknya, sementara Sehun yang mengambil alih handy-cam Yixing mendekatkan cameranya ke arah mereka berdua yang masih begulat dengan cream diwajah mereka itu.

"Hunnie tolong, Lulu bisa jerawatan nanti. Tolong Hunnie, huwweee.." Luhan mulai menjerit dan Yixinglah yang akhirnya memisahkan mereka.

"Hahahaha.. Rasakan pembalasanku rusa nakal" Kris tertawa setan saat melihat Luhan yang langsung berlari ke pelukan Sehun, membuat baju Sehun yang kini terkena cream diwajah cantik Luhan.

"Hunnie-yaaa, kenapa tidak menolong Lulu?!"

"Mau bagaimana sayang, tanganku kan sedang sibuk merekam?"

"Tapi kan satu tangan Hunnie-"

"Sudah Luhan, cepat bersihkan dirimu dan bereskan semuanya, kalian ada kuliah kan pagi ini? Aku dan Kris juga harus pergi bekerja" Yixing mengambil handy-cam ditangan Sehun dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.

"Luhan, taruh kue itu dikulkas jika tidak dimakan sekarang, dan rapikan kamar Sehun. Ide menebar confetti kan darimu, jadi kau yang harus merapikan semuanya, cepat Lu" Yixing menarik Luhan paksa dari pelukan Sehun, membuat si rusa nakal tapi cantik ini memberengut lucu.

"Hyung bantu-"

"Hyung harus pergi sekarang Lu, Kris hyung juga ada rapat pagi ini, dan dia harus membersihkan wajahnya dulu, jadi aku percayakan semuanya padamu ya sayang" Yixing mengecup sekilas pipi tembam adiknya dan juga Sehun, lalu menarik keluar Kris dari kamar Sehun.

Kris menepuk pelan pundak Sehun "Selamat ulang tahun jagoan, semoga mata hatimu cepat terbuka agar kau tahu siapa sosok sebenarnya siluman rusa yang sedang kau pacari ini"

"Hyung!"

Luhan langsung saja memelototkan matanya dan tubuhnya langsung melayang diangkat Sehun yang menahan dirinya agar tidak mengejar Kris dan berniat melempar remot ac yang ada dimeja nakas.

"Kris!" Yixing langsung menyeret Kris ke arah pintu keluar demi menyelamatkan dia dari amukan rusa jadi-jadian.

"Hyung pergi dulu ya, ingat kalian ada kuliah pagi, jangan bercinta atau kalian akan terlambat. Bye Lulu, Bye Sehun, Happy Birthday Hunnie-ya" Yixing melambaikan tangan sebelum menutup pintu apartemen Sehun.

Luhan merona mendengar perkataan kakaknya yang kelewat frontal itu. Sementara Sehun memutuskan untuk segera masuk kekamarnya dan mandi.

"Hunnie mau sarapan apa? Nan-nanti Lulu siapkan" Tiba-tiba saja Luhan tergagap ketika sedang mengekor dibelakang Sehun dan melihat Sehun yang sedang melepas baju atasannya dikamar didepan pintu kamar mandi.

"Apa saja Lu, sereal dan juga susu juga sudah cukup, atau roti juga tak apa"

"Su-susu? Susu apa?"

"Hah?" Sehun tampak bingung dengan pertanyaan ambigu Luhan, dia menoleh dan melihat Luhan yang tampak sedang memainkan kedua tanganya gugup sambil memandangi tubuh ber-abs miliknya dengan penuh minat.

"Tentu saja susu sapi Luhannie sayang.. Tapi kalau kau mau menyumbangkan sedikit "susumu" juga aku tidak akan menolak. Malah aku akan sangat senang bisa sarapan susu rusa cina dipagi hari, pasti sangat hmm.. nikmathh" Sehun mendekatkan tubuh toplessnya ke arah Luhan dengan suara didesah-desahkan dan juga kedua tangannya yang langsung bergerilya tanpa aba-aba. Membuat Luhan langsung teringat pesan kakaknya dan langsung mendorong Sehun menjauh.

"Hun-hunnie Ki-kita ada kuliah pa-pagi hari ini, ja-jadi cepat man-mandi. A-aku akan menyiapkan sarapan dulu, dengan susu sa-sapi kan?" Luhan langsung berlari meninggalkan kamar Sehun, membuat Sehun terkekeh kecil melihat tingkah malu-malu rusa kesayangannya.

:

:

:

Mereka berangkat setelah selesai sarapan bersama. Didalam mobil Sehun, Luhan bersenandung sambil menggoyangkan kepalanya ke kanan-kiri dengan imut.

"Hunnie, nanti kita makan siang bersama yah? Lalu kau pulang sore kan? Kita bisa nonton film dahulu lalu canddle light dinner bersama, hihihi" Luhan terkikik senang mengingat rencana untuk menghabiskan sisa hari ulang tahun Sehun yang sudah dia rancang dari jauh-jauh hari.

Mereka memang sedang sibuk oleh tugas akhir-akhir ini, oleh karena itu Luhan menyusun rencana yang tidak mengganggu jadwal perkuliahan mereka.

"Hmmm.. Mianhae Lu, aku tidak janji kita bisa makan siang bersama, aku sudah ada janji dengan Chanyeol untuk ke perpustakaan, ada tugas dari Dosen kang, deadlinenya 2 hari lagi. Dan untuk nanti malam, akan aku usahakan, oke?"

"Hmm.. Baiklah" Luhan hanya mengangguk lesu dan membuang tatapannya keluar jendela.

"Hey Lu, jangan marah ya sayang. Kau tahu kan akhir-akhir ini aku sedang banyak tugas?" Sehun menggenggam tangan kanan Luhan dengan tangan kirinya, dia mengecup tangan Luhan dan menempelkannya dipipinya.

"Ne, aku mengerti Sehunnie" Luhan mengangguk patuh, meskipun didalamnya hatinya ada perasaan yang mengganggu.

:

:

:

Mereka sampai di Seoul University pukul 08.50 dan itu membuat Luhan langsung berlari ke kelasnya di gedung seni yang bersebrangan dengan kelas Sehun di gedung manajemen.

Luhan berbalik arah lagi, membuat Sehun yang sedang menutup pintu mobilnya mengernyit "Ada yang tertinggal Lu?"

"Ada"

"Apa?"

"Cintaku yang tertinggal dihatimu" Luhan langsung menarik kemeja Sehun dan mencium si birthday boy itu.

Sehun langsung melepaskan Luhan yang terlihat terlalu asyik melumat bibirnya.

"Wae?" Luhan mengernyit, tumben sekali Sehun menolak ciuman darinya? Kan moment ini sangat langka, biasanya Sehunlah yang mencium Luhan. Tapi karena ini ulang tahun Sehun, jadi Luhan berinisiatif sedikit agresif hari ini.

"Ini diparkiran Lu, banyak orang yang melihat kita" Sehun melepaskan tangan Luhan dari kemejanya, tidak memperhatikan raut kecewa yang tercipta di wajah Luhan.

"Wae? Bukankah satu kampus juga sudah tahu kita sepasang kekasih Sehunnie?"

"Iya Lu, tapi jangan seperti ini, malu dilihat orang"

Luhan tertegun selama beberapa saat. Ini bukan pertama kalinya Sehun menghindarinya atau menutupi interaksi mereka sebagai sepasang kekasih didepan umum. Sehun memang bukan orang yang banyak bicara, tapi biasanya dia akan menciumnya, memeluknya atau menunjukkan kasih sayangnya kepada Luhan kapan pun, dan dimana pun. Ini juga yang membuat teman-teman Luhan iri kepadanya, karena bisa mendapatkan Sehun, sang pangeran kampus yang tampan, kaya, pintar, dingin, penuh kharisma, tapi sangat romantis.

"Ma-maaf Sehunnie.."

"Ya sudah, kau cepat ke kelas Lu. Aku juga ke kelas dulu ya sayang, bye" Sehun mengusak kepala Luhan dan langsung pergi meninggalkan Luhan yang berdiri kebingungan diparkiran. Sehunnya pergi begitu saja, tanpa pelukkan atau ciuman untuknya seperti biasa.

:

:

:

Sepanjang pelajaran berlangsung Luhan tidak dapat sepenuhnya berkonsentrasi dengan apa yang dosennya katakan. Kepalanya penuh dengan berbagai macam pertanyaan tentang perubahan sikap Sehun. Tadinya Luhan ingin menanyakannya langsung saat makan siang bersama, tapi yang dia dapati hanyalah sebuah pesan singkat permintaan maaf dari Sehun yang tidak dapat menemani Luhan makan siang (lagi) hari ini.

"Lu, cepat habiskan ice cream itu, lihat ice nya meleleh Lu" Kyungsoo mengelap tangan Luhan yang terkena lelehan ice cream dengan tissue.

"Ada apa sih denganmu? Kau tidak mau makan siang dan sekarang ice cream pun tidak kau makan. Apa kau sedang tidak sehat hari ini Lu?" Kyungsoo menempelkan telapak tangannya dikening Luhan untuk memastikan bahwa sahabat cantiknya itu baik-baik saja.

"Aniya Kyung. A-aku hanya, a-aku"

"Kau kenapa? Apa yang sedang terjadi Lu?"

"Kyung kau tahu. A-aku tidak tahu ini hanya perasaanku saja atau bagaimana, tapi aku merasa sikap Sehun akhir-akhir ini berubah. Dia bahkan menolak ku ajak makan siang bersama hari ini" Luhan menunduk sedih menatap ice creamnya yang kian meleleh.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja Lu. Bukankah sampai tadi pagi pun kalian masih berangkat bersama? Dan bukannya kau bilang kalian masih merayakan ulang tahun Sehun bersama kakak dan kakak iparmu tadi pagi? Semuanya terdengar masih baik-baik saja untukku Lu. Dan untuk makan siang hari ini, Sehun kan sudah bilang sebelumnya kalau dia ada janji dengan Chanyeol, kau harus maklumi dia Lu, ini hanya masalah tugasnya saja"

"Aku tahu Kyung. Entahlah aku tidak dapat befikir dengan baik saat ini" Luhan mengusap kasar wajah. Dia bingung dengan sikap Sehun yang selalu beralasan sibuk setiap kali dia ajak pergi bersama dan Sehun yang seperti menhindari interaksi dengannya dimuka umum meskipun terkadang Sehun bersikap hangat seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka. Tapi Luhan sungguh yakin ada yang salah dengan hubungan mereka kali ini.

Luhan duduk sendiri ditaman belakang kampus mereka, tempat dia dan Sehun biasa menghabiskan waktu bersama. Ini sudah pukul setenga 6 dan itu artinya Luhan sudah menunggu selama 1,5 jam, tapi Sehun belum datang juga. Luhan juga malas mendatangi Sehun dikelasnya, Luhan takut Sehun menghindari berinteraksi dengannya seperti tadi pagi diparkiran, memikirkannya saja dia sudah merasa sakit. Apa lagi harus terulang dua kali? Hah Luhan tidak mau membayangkan yang aneh-aneh, dia harus positive thinking seperti kata Kyungsoo, ya Luhan harus positive thinking.

Sebuah pesan masuk dihandphonenya, Luhan segera membukanya dan seketika itu juga wajahnya langsung tertunduk lesu.

From : Sehunnie

Lu, kau tidak menungguku kan?

Pulanglah, maaf aku masih ada tugas.

To : Sehunnie

Ne, aku tidak menunggumu kok.

Tadi aku sedang menemani Kyungsoo latihan vokal.

From Sehunnie :

Syukurlah

Dan Lu, mianhae, aku rasa kita tidak bisa dinner nanti malam.

:

Luhan hanya bisa terdiam dengan mata berkaca-kaca, sepertinya membatalkan janji sudah menjadi hobi baru Sehun belakangan ini

:

To Sehunnie :

Wae? Tugas lagi?

From Sehunnie :

Ne, mianhae Lu.

:

Luhan tidak membalas pesan dari Sehun yang terakhir. Dia beranjak dari taman belakang kampusnya. Dia berlari sambil menumpahkan isi hatinya. Membiarkan bulir air mata itu keluar, menyalurkan semua perasaan gundah dan kesal yang Luhan pendam selama sebulan belakangan ini.

Ini semua sudah terlalu jelas.

Sehunnya berubah, dia berbeda.

Ada apa sebenarnya?

Apa Sehun sudah bosan dengannya?

Apa dia terlalu manja sampai Sehun merasa kesulitan karenanya?

Ada apa dengan Sehun?

Luhan tidak mengerti sama sekali alasan dibalik semua perubahan sikapnya. Persetan dengan positive thinking! Luhan juga manusia biasa yang bisa merasa marah, kecewa atau pun curiga. Setiap orang pasti merasakan hal yang sama seperti yang Luhan rasakan, jika sikap kekasihnya tiba-tiba berubah menjauh seperti yang Sehun lakukan saat ini

:

:

:

BLAMM!

:

:

Pintu apartemen yang ditutup secara sadis oleh sesosok makhluk mungil mengagetkan sepasang insan yang sedang menikmati buah sebagai hidangan penutup makan malam mereka. Sang pria berambut blonde bahkan sampai tersedak biji jeruk yang tadinya berniat dia buang.

"Yak! Kau mengagetkan kami Lu! Kau harus tanggung jawab kalau tumbuh pohon jeruk dikepalaku!" Kris memelototkan matanya sambil menunjuk sang adik ipar tepat diwajah.

"Aku berharap kau tersedak biji durian lengkap dengan kulitnya!" Luhan memelototkan matanya bengis, membuat Kris yang tadinya menghalangi Luhan didepan pintu kamarnya terbengong.

Dia takjub akan tingkat kesadisan mulut Luhan malam ini..

"Tsk!"

Yixing berdecak dan mendorong Kris menjauh dari pintu kamar Luhan, sambil memperlihatkan wajah yang tidak kalah garang dari sang adik.

:

Oh Tuhan..

:

Kenapa kedua orang ini begitu mirip jika sedang marah? Dan kenapa mereka berdua harus hidup bersama Kris? Dan kenapa selalu Kris yang disalahkan? Oh Demi Neptunus, kalau bukan karena cinta, telinga dan mata Kris pasti sudah membusuk mendengar dan melihat kemarahan kedua kakak-beradik itu setiap hari, lebih dari 3 kali sehari.

Pintu kamar Luhan didorong pelan, dan diatas kasur, Yixing dapat menemukan buntalan kepompong. Yixing tersenyum maklum melihat kelakuan adiknya yang tidak pernah berubah jika sedang dalam mode ngambek seperti ini.

"Lu, kenapa pulang cepat? Sudah selesai dinner dengan Sehunnya?"

Bukan jawaban yang Yixing dengar, malah isakkan yang perlahan tapi pasti terdengar semakin keras.

"Hiks.. Hiks.."

"Lu, ada apa sayang? Kenapa menangis?" Yixing membuka selimut yang menutupi seluruh badan Luhan dan terlihatlah wajah kusut adiknya yang sudah memerah karena air mata.

"Hei Lu, ada apa sayang?" Yixing menghapus air mata dipipi Luhan dan merengkuh adik kesayangannya itu dalam pelukannya.

"Huuu.. Huuuu.."

Yixing mengelus punggung Luhan untuk menenangkannya, dia juga memberikan kecupan-kecupan kecil dikepala Luhan, seperti yang selalu dia lakukan dari kecil jika Luhan menangis karena satu dan banyak hal.

"Sudah tenang? Mau cerita pada hyung apa yang terjadi?"

Luhan menghapus kasar air mata yang masih tersisa dipipinya, dia berusaha bercerita apa yang terjadi meskipun dengan suara yang masih sesenggukan bercampur sisa tangisnya.

"Seh-Sehun.. Hyung." Air mata kembali menetes dari hazel indah itu.

"Sshh.. Uljima, Sehun kenapa? Bukankah kalian seharusnya bersenang-senang malam ini?"

Luhan kembali membenamkan kepalanya didada Yixing, dia kembali menangis.

"Hikss.. Huwaa.. Sehun, hyung"

"Iya Sehun kenapa? Ceritanya yang jelas Luhan sayang"

Yixing benar-benar tidak habis fikir, selama 4 tahun Sehun dan Luhan berpacaran tidak pernah sekalipun Luhan sampai menangis seperti ini. Sehun sangat menghindari pertengkaran yang dapat memicu amarah Luhan, karena Luhan sangat cengeng dan Sehun tidak tahan jika melihat Luhan menangis apalagi sampai sesenggukan seperti ini.

"Apa yang terjadi pada kalian? Bukankah tadi pagi kalian masih merayakan ulang tahun Sehun dengan mesra seakan tidak aku dan Kris disana?" Yixing terkekeh berniat untuk sedikit menggoda adiknya, berharap perasaan Luhan akan sedikit lebih baik tapi kenyataannya..

"Huwwaaaaa.. SEHUN SUDAH TIDAK CINTA LAGI PADAKU HYUNG! Huwaaaaa.."

Yixing kaget setengah mati melihat reaksi adiknya yang diluar perkiraan ini.

"Ssshh.. Lulu sayang, uljima ne. Sehun tidak mungkin berpaling darimu, aku yakin dia masih sangat mencintaimu. Jangan bicara seperti itu"

"Sehun selalu menghindariku sebulan belakangan ini. Ada saja tugas yang dia jadikan alasan untuk menolak pergi bersamaku atau menutup telefon dariku" Luhan mengeratkan pelukannya dan menggelengkan kepalanya ribut didada hyungnya.

"Luhan, kalian sudah memasuki semester 6, jadi wajar saja nanti kau ataupun Sehun memiliki banyak tugas, apalagi jika kalian sedang mengerjakan skripsi nanti, kalian pasti akan sangat jarang sekali bertemu, kau harus berusaha mengerti Lu. Sehun hanya sedang sibuk dengan tugasnya, itu saja. Buang jauh-jauh semua fikiran negativemu, heum"

Luhan memandang wajah sang kakak sambil menghapus air mata yang masih terus mengalir "Benrkah hyung? Tapi ini hari ulang tahun Sehun, biasanya kami akan menghabiskan waktu bersama seharian, tapi lihat sekarang? Kalau bukan karena aku berniat memberikan surprise padanya tadi pagi, aku rasa aku hanya bisa mengucapkan selamat ulang tahun lewat sms atau telefon"

"Kalian sudah 4 tahun berpacaran, dan itu artinya kalian sudah 3 kali merayakan ulang tahun bersama. Biarkan ulang tahun ke 4 kali ini Sehun fokus dengan tugasnya sayang, mungkin tahun depan kalian bisa merayakan ulang tahun bersama lagi. Sudah berhenti menangis ya sayang"

Yixing mengelus sayang rambut Luhan yang sangat halus dengan wangi strawberry itu, membuat Luhan semakin menyamankan pelukan didadanya.

"Lu, kau mau punya calon suami yang tampan, baik, bertanggung jawab serta memiliki pekerjaan yang mapan kan?" Sebuah suara berat menginterupsi kegiatan lovey dovey kakak beradik ini. Itu Kris yang tiba-tiba muncul dan mengelus sayang rambut caramel Luhan.

Luhan hanya mengangguk pelan.

"Kalau begitu biarkan Sehun belajar dengan giat dan bekerja keras. Karena nanti dia yang akan menjadi kepala rumah tangga Lu, jadi dia harus mempersiapkan dirinya sebaik mungkin. Kau tahu sendiri kan Yixing hyungmu dan aku tidak akan menyerahkan rusa kecil kami yang cantik ini pada pria yang hanya tampan tapi tidak memiliki pekerjaan dan bekal yang mapan untuk menikahimu? Kami ingin kau dinikahi oleh orang yang menyayangimu dan bertanggung jawab akan kehidupanmu kelak"

Kris menangkup pipi Luhan dan mengecup keningnya, dia membawa Luhan ke dalam pelukannya.

Seheboh-hebohnya mereka bertengkar, sejahil-jahilnya Kris terhadap Luhan, atau sekeras apapun teriakan, rengekan dan amukan Luhan, jauh didalam hati mereka, kedua orang ini saling menyayangi dan perduli.

"Kau boleh tanya pada Yixing hyung, saat aku sudah memasuki semester akhir apalagi saat aku mulai mengerjakan skripsi, kami hanya bertemu seminggu sekali saat malam minggu, dan hyungmu memakluminya, karena dia pun mengalami kesulitan yang sama saat menjalani semester akhirnya. Kami berusaha saling mengerti karena kami tahu, jika kami sudah berhasil suatu saat nanti, semua kesuksesan dan kebahagiaan ini akan kami bagi dengan orang yang sangat kami cintai"

Mata Yixing berkaca-kaca mendengar semua penuturan sang suami. Dia jadi teringat saat Kris yang satu tahun lebih senior dikampusnya sedang sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi, mereka hanya bertemu satu kali dalam seminggu, itu pun jika Kris tidak disibukkan dengan revisinya.

Dan hal yang sama pun Yixing lakukan saat dia berada disemester akhirnya, Kris yang sudah bekerja juga sudah mulai sibuk dengan segala aktifitas barunya. Tapi Kris selalu berhasil membuktikan ucapannya bahwa semua kesibukkan yang dia lakukan saat itu demi masa depan mereka berdua, dengan pernikahan mereka dan segala yang mereka berdua miliki saat ini membuktikan bahwa Kris bekerja keras agar menjadi lelaki yang pantas untuk bersanding dengan pujaan hatinya Zhang Yixing yang sekarang sudah berubah marga menjadi Wu Yixing.

"Benarkah itu hyung?" Luhan mendongak menatap sang kakak ipar dengan mata sembab dan hidung mungilnya yang sukses memerah itu.

"Ne, sekarang kau harus mandi, dan keluar untuk makan malam, kami akan menemanimu makan, kajja" Kris mendorong pelan tubuh mungil Luhan untuk masuk ke kamar mandi.

Kris yang hendak keluar kamar berhenti saat merasa ada tangan yang menarik lengannya, dia pun menoleh dan..

:

CUP

:

"Terima kasih karena sudah menenangkan adikku"

Kris membawa Yixing ke dalam pelukannya.

"Luhan juga adikku, aku tidak akan pernah suka melihatnya terluka"

:

CUP

:

"Dan terima kasih karena telah mewujudkan impianku menjadi nyata dengan kehidupan pernikahan yang indah ini, aku bahagia sayang, terima kasih"

"Terima kasih juga untuk semuanya Nyonya Wu, i love you"

Kris pun menciumi seluruh wajah suami cantiknya yang dibalas cubitan-cubitan kecil didada dan lengannya.

:

:

:

Keesokan harinya disuatu tempat..

"Hun-ah, sudah selesai? Apa lagi yang kurang?"

Seorang namja mungil bereyeliner membawa beberapa balon dan perlengkapan lain. Dia memasukkan barang tersebut ke dalam keranjang belanja yang dibawa oleh orang yang dipanggil Hun-ah itu.

Namja tinggi berwajah minim ekspresi yang dipanggil pun berhenti dan memeriksa keranjang belanjaan mereka "Heum sepertinya sudah Baek hyung, kajja kita ke kasir"

Namja bereyeliner atau Baek hyung itu pun bergelayut manja dilengan dilengan namja tinggi itu. Mereka membayar semua belanjaan mereka dan langsung pergi ke tempat dimana mobil mereka diparkirkan, tanpa tahu ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sambil menahan kristal bening itu keluar.

:

"Sehunnie.."

:

:

:

AADS END?

:

:

:

Hai, perkenalkan saya auhtor baru didunia per-ffn-an ini *bow

Entah ff dengan genre apa yang saya tulis, saya juga gatau..

Ini bisa dibilang oneshoot gak sih?

Karena saya mau bikin sequelnya tapi dengan judul yang berbeda

Hahh, saya berasa buta bgt dalam dunia per-ff-an ini *sigh

::

Rencananya ini mau dipost pas Ulang Tahun Sehun, tapi malah ngaret.

Saya bingung cara ngepost ff nya -_-

Maaf banget kalau feel Hunhannya kurang, dan typo juga yang lainnya.

Jujur, ini ff Hunhan pertama saya.. *curcol

::

Terimakasih banyak buat kalian yang sudah mencoba membaca ff buatan saya ini, semoga kalian gak kena virus M3 ( korban DOTS ) dan buat kalian yang sudah sekalian review, semoga kalian cepat naik pangkat dari Sersan jadi Letnan ( sumpah saya tambah ngaco ).

::

Thank you for reading yeorobun ^^

See you in another story~