LONG TIME. IF TIME

Rate : T

Cast : KaiHun and other(s)

Genre : Romance, mistery.

Length : Chapter/? (masih dipertimbangkan)

Warning : YAOI/BOY x BOY, TYPOS, OOC, NOT OTP, NGAWUR, DAN SEBAGAINYA

Disclaimer : SEMUA TOKOH YANG ADA DISINI BUKAN MILIK SAYA. SAYA HANYA MENGGUNAKAN NAMA-NAMA MEREKA. DAN FF INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SAYA DIBANTU TEMAN.

A/N(1) : Annyeong haseyo chingudeul! FF pertama setelah a very very very long hiatus huhu T.T, apakabar? Baik? Wks, FF ini request dari teman RP gue, si ohun/? Ntah buat anniv kali ya? Duh banyak bacot, langsung baca aja yaa! Jangan lupa review readernim~

ENJOY!

IF TIME

[2025]

Seorang pemuda nampak berjalan ditengah keramaian lampu taman yang menyala dengan terang. Wajah putih pucat dan tampak kaku itu bersemu merah karena dinginnya cuaca saat itu. Banyak wanita yang melirik kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan, begitu juga lelaki yang berstatus seme, memandangnya dengan gemas. Dia segera duduk dibangku saat melihatnya kosong. Menunduk dan memandangi sepatunya yang berwarna merah bermerk terkenal itu. Matanya menatap sayu sepatunya. Ketika sebuah bayangan menutupi pengelihatannya. Dia mendongkak dan

BYURRR

"HUWA APPA KENAPA MENYIRAMKU!" ucap namja bernama Oh Sehun sambil mengucek matanya. Menatap tajam lelaki paruhbaya yangsedang memegang gayung yang berisi air tadi. Lelaki itu hanya menatap dingin anak lelaki satu-satunya itu dan segera menyuruhnya bangun dan mandi.

"Ith lelaki tua itu!" Cibir sehun.

Dia bangun dan segera mandi. Setelah memakai seragam sekolahnya, dia turun dan langsung meluncur keruang makan.

"Dad thudah pergi?"Tanyanya pada kepala pelayan dan hanya dijawab dengan anggukan. Sehun hanya tertunduk berjalan menuju kursi meja makan.

Setelah menyantap sarapannya yang berupa roti lapis berisi daging asap dengan keju mozarella diatasnya, dia segera pergi kesekolah menggunakan sepeda fixie berwarna hitamnya.

Sesampainya disekolah, dia langsung memarkirkan sepedanya dan segera beranjak kekelas dengan wajah flatnya yang selalu terpasang.

Dia melempar tasnya ke bangku yang paling ujung. Lalu duduk sambil memainkan smartphone keluaran terbarunya, dengan headset yang terpasang dikedua telinganya. Orang-orang yang menyapanya hanya dilirik tanpa senyum bel pelajaran dimulai, dia hanya memandang dingin si papan tulis yang berisi rumus juga angka-angka yang sudah bisa membuatnya mual saat itu juga.

Dia pintar, hanya saja kejadian buruk membuatnya membenci angka juga rumus.

"Oh Sehun ssi, bisakah kau menjelaskan ulang apa yang saya jelaskan tadi?" tanya jengkel. Sehun yang tersadar dari lamunannya itu, dengan tertunduk dia menggeleng. Walaupun dalam hatinya itu sangat mudah. Dia sangat membenci dunia ini.

#FLASHBACK ON

"Dad apa yang sedang terjadi?" tanya bocah berumur 7 tahun sambil menarik-narik pelan ujung baju daddynya. Pria yang dipanggil daddy itu hanya tersenyum.

"Dad baru saja mengirim seseorang yang tidak berguna ke masa lalu nak" ucap daddynya itu sambil mengelus pucuk kepala anaknya.

"Bagaimana daddy melakukannya?" tanya anak itu lagi sambil memperhatian sebuah karung berwarna merah wine di genggaman daddynya.

"Dengan kalung ini, juga alat itu" jawab daddynya sambil menunjuk sebuah mesin yang kira-kira ukurannya cukup untuk 1 orang.

Anak kecil itu mengangguk tanda mengerti.

"Bolehkah aku mencobanya dad?" tanya anak itu sambil menatap dalam-dalam sepasang bola mata daddynya, yang hanya dijawab dengan gelengan,

"Aku belum menemukan cara untuk kembali dari sana" jawabnya lirih.

"Lalu bagaimana dengan orang yang ada disana?" tanya bocah itu, lagi.

"Kau mulai suka bertanya ya Oh Sehun? Ntah, aku tidak peduli" jawab daddynya.

"Kenapa begitu? Memangnya siapa orang itu?" tidak peduli dengan omongan daddynya, dia tetap bertanya.

"Ibumu" jawab ayahnya singkat.

Sekejap saja raut wajah yang awalnya tenang juga damai itu berubah menjadi dingin, sorot matanya yang begitu tajam serta menusuk berhasil membuat bocah itu ketakutan.

"W-Wae d-dad?" tanya anak itu terbata, tidak dapat menerima, sosok ayahnya yang dikenal sebagai scientist terkenal juga hebat bisa sekejam itu.

"Jika kau bertanya lagi, aku akan mengirimmu kesana" Jawab dingin daddynya dengan nada yang rendah membuat suasana mencekam semakin menggerogoti perasaan bocah itu. Bocah itu bungkam untuk sementara waktu.

"Menurutlah dan jadi anak yang baik, maka kamu akan baik-baik saja" ucap daddynya lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut, hanya dibalas anggukan dari anak itu.

#FLASHBACK OFF

"OH SEHUN! KEKANTORKU SEKARANG!" Teriak dari depan kelas sambil menatap tajam Sehun yang sedari tadi melamun. Sehun hanya mengangguk dan berdiri mengikuti Mr. Kim ke kantornya, bisikan-bisikan dari teman-teman juga tatapan sinis yang mereka layangkan pada Sehun tidak dia perhatikan sama sekali.

"Ada apa ?" tanya Sehun yang masih berdiri dihadapan gurunya yang tengah duduk dibalik meja yang terbuat dari kayu jati itu.

"Saya tahu kau tidak suka dengan pelajaran yang saya ajarkan, tapi setidaknya kamu bisa pura-pura memperhatiakn apa yang sedang saya jelaskan?" Tanya yang sudah tahu apa masalah yang dialami oleh Sehun. Jujur dia merasa kasihan juga khawatir pada keponakannya yang satu ini. Tapi saat ini Sehun sudah keterlaluan. Jiak kita anggap pelajaran dalam 1 tahun adalah 100% maka Sehun hanya akan memperhatikan sekitar 23-25% saja.

Sehun hanya tertunduk, sembari mengeratkan pegangan tangannya pada blazer resmi sekolahnya.

"Jika kau tahu masalahku, seharusnya kau tidak usah melarangku" Jawab Sehun dingin. Emosi kesal yang dia rasakan sekarang menguap entah kemana. terpaku mendengar jawaban keponakannya itu.

"Jika sudah selesai, aku pergi" Sambung Sehun sambil membungkuk lalu berjalan pergi dari ruangan , yang ditinggalkannya hanya menggeleng.

SKIP TIME

#Sehun POV

'Kenapa semua ini selalu terjadi? Setidaknya seharusnya aku juga ikut dengan mommy' batinku sambil terus berjalan menelusuri ramainya jalan raya di tengah-tengah kota Seoul yang sudah jauh dari dulu, dengan berbagai kendaraan yang katanya 'go green' padahal masih tetap menggunakan bahan bakar fosil yang tentu bisa membuat umat ini punah.

DUAKK

'Sial, kenapa harus menabrak seseorang saat moodku sedang tidak baik?' aku segera berdiri setelah terjatuh karena hantaman yang lumayan kuat.

"Maaf aku tidak melihat anda" ucapku membungkuk tanpa mau melihat ke arah si penubruk tadi, setelah sedikit membungkuk, aku lagsung berlari kerumah tanpa mempedulikan ocehan orang tadi yang aku dengar menyebutkan 'kopi' 'basah' 'kotor' dari mulutnya. Cih berisik sekali.

"Aku pulang" ucapku pelan saat masuk kedalam rumah. Jam segini pasti daddy belum pulang. Orang yang gila kerja tidak mungkin pulang jam segini.

Aku segera naik keatas, dan masuk kekamarku. Mengganti pakaian juga mandi.

'Tidak ada yang menarik, rasanya aku ingin sekali melakukan hal-hal yang belum pernah aku lakukan seperti memanjat pohon atau berlatih bilang 'S'. Atau aku bisa mengunjungi mommy. Eh? Kenapa aku tidak mencobanya?' batinku sambil menggosok gigi, melihat pantulan bayanganku dikaca. Sebersit pemikiran berlalu lintas di otakku sekarang. Tentang berbagai hal cara yang bisa aku lakukan untuk bertemu mommy, atau pergi dari rumah yang seperti penjara ini sekalian dan tidak usah kembali lagi.

"Assa! Aku akan melakukannya malam ini!" ucapku pada pantulan wajahku dicermin.

#AUTHOR POV

Tepat tengah malam, Sehun menyelinap keluar dari kamarnya, lalu membuka kunci kamar daddynya yang sudah dipastikan tidak ada, karena barusan dia menelepon akan menginap di lab. Mengubrak-abrik meja rias/? Tidak ada yang dilewatkan 1 inchi pun oleh Sehun.

"Ha! Find it" ucap Sehun dengan sombongnya. Segera iya mengendap pergi ke lab pribadi ayahnya tanpa membereskan kekacauan yang telah ia buat di kamar daddynya.

Tanpa tunggu lama, Sehun membuka lab daddynya dengan perlahan, takut membangunkan para housekeeper. Dan Tadaa~ pintu lab terbuka lebar, menampakan berbagai mesin penemuan luarbiasa yang pastinya ditemukan oleh daddynya. Di pojok sebelah kanan sedikit terhalang oleh mesin pencipta hujan, terbungkus sebuah benda dengan kain hitam yang sebenarnya tidak dapat menutupi sinar terang dari dalam mesin tersebut.

Perlahan Sehun mendekati mesin tersebut, menarik kasar kain hitam itu dan membuangnya kesembarang arah. Dihadapannya, berdiri sebuah mesin seperti kapsul yang dapat berdiri/? Dengan cahaya biru yang menyilaukan mata. Sehun tersenyum tipis saat melihat mesin itu berpendar.

'Mesin inilah yang akan mengubah hidupku' batinnya, sambil mengusap pelan pintu yang terdapat pada bagian depan kapsul itu. Dia merogoh sesuatu dari saku hoodie berwarna biru dongkernya, dan segera mengalungkan benda itu dilehernya. Cahaya dari daam kapsul semakin terang saat benda itu merasakan adanya benda yang memicu mesin itu untuk melakukan tugasnya. Sama dengan batu berwarna merah wine yang sekarang menggantung dileher Sehun, berpendar dengan warna yang sangat indah.

Sehun menekan tombol berwarna perak disamping pintu itu. Dan pintupun terbuka. Segera Sehun masuk kedalam mesin itu dan menutup kembali pintunya. Dia memandang takjub isi kapsul itu. Yang berisi beberapa layar yang mengapung bergerak kesana kemari diatas kepalanya, juga tombol qwerty transparan di satu sisinya. Sehun segera menghampiri papan qwerty itu dan menekan beberapa tombol.

Dan akhirnya dia menekan tombol merah besar yang berada di dinding. Seketika kalung rubynya berpendar dan menghilang. Sehun menatap layar yang mengapung. Memperlihatkan gambar gambar yang berhubungan dengan Era Victoria. Zaman yang dipilih oleh Sehun, walau dia tidak yakin akan menemukan mommynya disana dan juga ia tidak yakin akan benar benar berada di Era tersebut.

Dalam sekejap, Sehun merasa tubuhnya terangkat dan terdorong menabrak dasar kapsul. Dengan lampu dalam kapsul yang berkelap-kelip membuat Sehun sedikit merasa takut. Dan

DUAKK

Kapsul itu mendarat dengan cara yang sangat tidak halus ke permukaan tanah, membuat orang didalamnya hampir hampir kehilangan jantungnya/?

Dengan terengah-engah, Sehun menekan sebuah tombol yang berada disamping pintu, dan saat pintunya terbuka, dia langsung melompat keluar. Mesin itu dengan secepat kilat hilang meninggalkan Sehun yang terbaring terengah-engah diatas rumput hijau ditengah-tengah hutan.

Sehu membuka matanya dan melihat langit yang berwarna oranye dengan awan yang bergumpal tipis. Setelah napasnya teratur, dia duduk dan bersandar pada batang pohon yang lumayan besar.

Sehun mengamati alam sekitarnya dimana semuanya hijau, dan juga berwarna oranye. Di bisa melihat matahari yang sedang terbenam. Juga burung burung yang terbang bebas.

'Aku berhasil. Mom aku disini!' batin Sehun sambil tersenyum. Dia segera berdiri dan menepuk nepuk pantatnya/? Juga memutar perlahan tangannya, sempat terdengar bunyi 'krrrk' dari tulangnya, tapi tidak sakit sepertinya/?

SKIP TIME

Sudah sekitar 1 jam Sehun berjalan di areal hutan itu, namun tidak ada satu permukiman dimanapun. Jangankan permukiman, pondok kecil saja tidak ada. Sehun yang sudah mulai lelah mencari, dia memutuskan untuk beristirahat sebentar disebuah pohon besar. Sambil memukul – mukul kakinya, dia melihat langit yang sudah menghitam. Kabut mulai menyelimbuti pandangannya. Cuaca mendingin. Sehun merapatkan hoodie kesayangannya sambil mendekap erat-erat tubuhnya sendiri. Dia meringkuk kedalam pohon yang berlubang sambil memperhatikan alam sekitarnya.

Mom kau dimana? Aku takut' batinnya sambil terus memantau alam sekitarnya, kalau kalau ada sesuatu yang mencurigakan, setidaknya dia bisa mempersiapkan diri untuk melakukan perlawanan atau bahkan penyerahan diri/?

Tapi tak lama dengkuran halus terdengar diantara suara jangkrik juga burung hantu yang mengukuk merdu.

Sebuah bayangan menutupi terangnya cahaya bulan yang menerpa wajah pucat Sehun. Sebuah bayangan yang mampu membuat Sehun terbangun dari tidurnya yang bisa dibilang cukup nyenyak itu.

Seolah melihat hantu, Sehun membelalakan matanya lebar-lebar dan mendorong tubuhnya semakin masuk ke celah di pohon tadi. Dengan cepat bayangan itu mencengkram pergelangan kaki Sehun dan menariknya dengan sekali hentakan, mengakibatkan Sehun tertarik keluar.

Dengan nafas yang ngos-ngosan, Sehun berusaha melepaskan cengkraman di kakinya sekuat tenaga. Namun apadaya, tubuh bayangan yang mungkin sekarang lebih enak kita sebut dengan lelaki berbadan tegap dan gagah itu tidak ada tandingannya.

Sehun memejamkan matanya erat, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Ia membuarkan tubhnya diseret ntah kemana dan sesekali tersenggol batu dari yang kecil hingga besar, atau akar akar pohon yang mencuat. Membuat tubuh Sehun memar dimana – mana.

Tiba – tiba pegagan dikaki Sehun sudah tidak terasa lagi. Dan kini dihadapannya berdiri seorang lelaki lain yang berbadan lebih kecil dari yang sebelumnya. Mengarahkan tangannya kehadapan wajah Sehun, berusaha untuk membantunya berdiri.

Sehunsegera menggapai tangan itu dan berdiri dengan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya. Lelaki tadi tampak tersenyum tipis, dan menaikan Sehun keatas kereta kudanya.

Sebelumya, Sehun sempat mencium bau amis yang mungkin adalah darah, tapi dia tidak terlalu memperdulikannya. Iya hanya peduli dengan bagaimana agar dia bisa tidur nyenyak malam ini diatas kereka kuda ini yang melaju ke- eh tunggu. Kemana lelaki ini akan membawa Sehun?

TBC

A/N(2)

Muehehehe penasarankan? Endingnya ngegantungkan? Bwahaha/evil laugh/plak/ hehe makasih loh udah mau baca. Duh athor terhura. Dan tada~ Kyungkkamjong is back from a very very very looooooong hiatus~ kangen? Kangen? Ngga ya? Pundung /mojok/ udah lama ganulis rasanya sesuanu/?author senang ada yang mau baca ff abal abal ini. Terimakasih semua!

And don't forget to fav and review guys! Aku sangat menghargai itu semua. Dan ada hadiah buat kalian! Di akhir chapter dari ff ini (yang tidak tau kapan beresnya tapi dipastikan tidak akan lebih dari 3-4 chapter) akan ada open request ff buat kalian readernim. So, stay tune! Bubyeee~~

DAN untuk reader(s)ku yang sebelumya, maaf FF ini baru bisa lanjut, nggak paham kenapa akun yang sebelumnya tiba-tiba gak bisa dibuka dengan segala cara. Maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan ini. Dan author izin looooong hiatus dan akan kembali nanti dengan FF yang masih belum rampung, bergenre fantasy (again) dan terimakasih untuk yang setia baca, ALAVOO~~!