Nee, saya kembali ^O^/
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning : OOC, TYPO, Gaje, Bahasa nonformal dan formal kecampur, Dan lain-lainnya!
Happy reading!
Don't like? Don't read!
.
.
.
Otou-san
Naruto pov.
Dalam sore yang cerah ini, hatiku sangatlah hitam. Mataku yang berwarna biru safir mengalirkan air mata yang sangat deras, tak ku sangka hubungan kasihku dengan suamiku tercinta akan berantakan. Entah sejak kapan, kasih sayang mulai hilang dari keluarga kecilku ini. Dulu, aku dan dia sangatlah dekat! Sangatlah harmonis! Tapi, hancur karna wanita saudaraku sendiri! Uzumaki Karin! Aku, Uchiha-ah, maksudku Namikaze Naruto, telah di khianati oleh mantan suamiku Uchiha Sasuke! Memang.. aku tak pernah bercerai dengannya! Tapi, aku sangat muak! Aku, aku, aku akan pergi dari rumah kami. Entahlah, kenapa dia berubah begitu! Uzumaki Karin. Entah apa yang digunakannya untuk mendapatkan Sasuke. Dan tanpa Sasuke ketahuai juga, aku telah mengandung anaknya! Anakku dan Sasuke. Sebelum hubungan kami hancur, kami telah melakukan hubungan badan dan sekarang aku, mengandung anaknya. Aku hanya wanita yang rapuh, Sasuke kau tega! Aku, mulai menata barang-barangku. Ketika aku melihat pemandangan itu, ya.. saat itu, tepatnya 3 jam yang lalu,
Flashback!
Ku lirik jam tanganku, tepat pukul 11 siang. Err, mungkin aku akan membawakan makanan untuk Sasuke di kantornya! Pasti sangat menyenangkan! Dan, aku akan memberitahukannya bahwa aku sedang mengandung anak kami!
Segera ku buatkan makanan kesukannya yaitu, makanan serba tomat! Mengingat dia sangat penggila tomat! Aku tak sabar melihat wajahnya. Dengan hati gembira aku membawa bento itu .
Aku, memakai mobil yang dibelikan oleh Sasuke atas pernikahan kami. Saat itu, aku sangatlah bahagia! Aku menyalakan mobil itu, lalu tancap gas pergi ke perusahaan Sasuke yaitu Sharingan Crop. Setelah aku menaiki mobil sekitar 20 menit, aku sampai diperusahaannya itu. Aku turun dan mulai masuk ke perusahaan itu. Ketika aku masuk, semua karyawan menyapaku ramah. Aku pun juga menjawab dengan senyum yang biasa aku lontarkan pada mereka. Ketika aku sampai di depan ruangan Sasuke, dengan hati-hati aku membukanya, aku mencari Sasuke. Ah,, itu dia! Aku berjalan mendekati Sasuke, dan ASTAGA! APA INI?! Aku melihat suamiku sendiri sedang, sedang ARGH! Ku tutup mataku dan segera berlari keluar, bento yang tadinya aku buat untuk Sasuke terjatuh di depan Sasuke yang, sedang, ugh.. astaga!
Apa?! Kalian tak akan hancur bila melihat, ugh dia, suamiku telanjang bulat bersama seorang wanita yang, wanita itu adalah saudara kalian sendiri?! Dia, dia Uzumaki Karin! Aku, aku kecewa. Saat aku disana aku melihat wajah Karin yang tersenyum kemenangan sedangkan Sasuke sedang tertidur dipaha Karin. Dan aku, langsung berlari kembali ke mobilku, tanpa memerdulikan karyawan-karyawan Sasuke menanyakan aku kenapa, dan mentapku heran. Saat aku di mobil aku langsung tancap gas dengan lumayan cepat ke rumah. Agar, kandunganku taka pa-apa.
End Flashback
Yah, itulah yang terjadi. Hatiku sakit. Tanpa memerdulikan apa-apa aku langsung membawa barang-barangku termasuk ATMku, aku langsung pergi dari rumah itu, tanpa memerdulikan rumah yang masih berantakan. Aku kecewa! Aku sangat-sangat kecewa! Hatiku sakit. Ketika aku mulai mengemudikan mobilku, aku sembari menangis, aku, bagaimapun aku ini seorang wanita! Akan sangat sakit bila dikhianati! Memang aku apa?! Sasuke, aku, aku kesakitan! Aku, aku tak percaya kau melakukan ini. Sekarang mungkin aku akan ke Oto, mengingat aku tak mungkin pergi ke rumah orang tuaku. Yang ada mereka akan khawatir. Aku mungkin akan ke Kyuu-nee, atau nama lengkapnya Uchiha/Namikaze Kyuubi. Istri kakak Sasuke, Uchiha Itach. Tapi, karna hal yang sama dengan apa yang barusan terjadi padaku, Kyuu-nee dan Itachi-Nii bercerai. Mereka bercerai tepat 1 bulan yang lalu, anak Kyuu-nee ada 2 namanya Uchiha Tachi dan Uchiha Ryuuko. Tachi ikut dengan Kyuu-nee sedangkan Ryuuko ikut dengan Itachi.
Aku, mulai perjalanan pergi ke Oto yang memburuhkan 1 hari penuh, tanpa istirahat pun aku melaju penuh ke sana. Aku, ingin kehidupanku membaik.
1 hari sudah aku lewati, akhirnya aku sampai di Oto, aku mulai mencari apartment tempat Kyuu-nee tinggal. Dan, ahh! Sampai juga. Aku memarkirkan mobilku lalu beranjak masuk ke apartement itu. Saat aku masuk, aku langsung bertemu dengan Kyuu-nee. Kyuu-nee menatapku aneh. Kyuu-nee dengan rambut merah panjang berkibar tertiup angin. Dia, terlihat sangat cantik!
" Kenapa kau ada disini?" Tanya Kyuu-nee sembari memegang perutnya yang sedikit buncit. Nee? Buncit?
" Hey, lama tak bertemu Kyuu-nee!" Kataku seperti biasa saat bertemu dengannya. Aku mendekat padanya sembari membawa koperku. Kyuu-nee memandang koperku aneh.
" Ayo, ke kamarku. Lalu kau harus menceritakan apa yang terjadi! Mengerti!" Kata Kyuu-nee tegas. Aku hanya mengikutinya, Kyuu-nee. Mengantarku ke kamar apartementnya. Waah,, sangat luas ketika aku masuk ke kamarnya itu. ada 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur.
" Kaa-chan!" Teriak seorang anak kecil. Ahh, mungkin itu adalah Tachi-chan. Wahh, sangat manis. Coba lihat, rambutnya yang dikuncir 1 miring itu, sangat manis dan cocok.
" Ehn, ada apa Tachi-chan?" Tanya Kyuu-nee hangat. Tachi-chan mendekat dan memeluk Kyuu-nee. Owh,, sangat manis.
" Nee,, Tachi takut cendili dikamal!" Kata Tachi-chan dengan gaya candelnya.
" Haha, sudah.. Kaa-chan disini kok. Sana main!" Kata Kyuu-nee penuh perasaan. Aku melihatnya tersenyum.
" Nee,, Tachi mau maen boneka belbie!" Balas Tachi-chan senang. Lalu Tachi-chan pergi untuk main bersama boneka-bonekanya.
" Jadi ada apa?!" Tanya Kyuu-nee serius padaku. Aku memejamkan mataku sejenak lalu duduk disofa yang berada di sekitarku.
" Dia, dia berkhianat, ugh.." Jawabku sembari mulai menangis. Kyuu-nee menepuk pundakku.
" Baiklah, kau boleh tinggal disini, itukan yang akan kau lakukan di Oto ini?" Kata Kyuu-nee yang memang benar.
" Ugh, makasih!" Balasku sembari memeluk Kyuu-nee kencang.
" Hey! Jangan kencang-kencang! Bahaya untuk kandunganku baka!" Kata Kyuu-nee. Aku melirik perut buncit Kyuu-nee. Hihihihi.
" Gomen, lagian. Aku, aku juga sedang mengandung kok!" Kataku sembari tersenyum manis sekaligus pedih.
" APAAAA?!" Teriak Kyuu-nee yang membuat Tachi-chan menangis.
" Hiks, huweee!" Tangis Tachi-chan. Kyuu-nee dan aku langsung berlari kearahnya.
" Sssttt,, cup, cup.. maafkan Kaa-chan tadi berteriak,,," Kata Kyuu-nee yang berusaha untuk menenangkan anaknya itu.
" Hiks, Tachi takut Kaa-chan, hiks, hiks." Tangis Tachi-chan, hahaha, lucu juga!
" Naruto jangan ketawa kau! Bantu aku menenangkan Tachi!." Bentak Kyuu-Nee, aku terkekeh melihat ekspresinya. Coba lihat! Lucu!
" Hehehe,, iya-iya.. sini Tachi, tadi kaa-sanmu cuma kaget kok, ehehehehe." Kataku dengan lembut, tapi,, err cara menenangkanku kok gak elit gini ya?
" Jadi, apa maksudmu tadi? Jadi kau sedang? Err,, hamil?" Kata Kyuu-nee sedikit aneh, hem,, sepertinya dia syok banget.
" Yap, begitulah." Jawabku enteng sembari menggendong Tachi yang sudah mulai tenang, Tachi memainkan tangannya pada rambutku.
" Waa! Lambut Ba-chan lucu! Walna kuning!" Kata Tachi dengan logat anak kecil. Aku menatapnya lucu.
" Hehehe,, rambut kamu juga Tachi, Hitam!" Balasku yang membuat Tachi cemberut. Nee? Kenapa?
" Tachi gak cuka ama lambut Tachi! Walna item! Gk celah!" Kata Tachi sembari menggembungkan pipinya. Seketika aku merasa ada gerakan dari Kyuu-nee yang tadi mematung.
" Baiklah, baiklah! Jadi kau sedang mengandung anak Uchiha sialan itu. oke, apa kau masih akan mempertahankan,nya?" Tanya Kyuu-nee serius. Aku menurunkan Tachi dari gendonganku.
" Tentu! Aku akan mempertahankan,nya. Bagaimanapun. Anak ini anakku!" Kataku semangat. Kyuu-nee menghela nafas dan menatapku serius.
" Baiklah, mulai hari ini kita berusaha sama-sama. Oke?" Katanya sembari tersenyum manis. Akupun, juga ikut tersenyum. lalu menganggukan kepalaku lembut. Tachi mulai bermain sendiri dengan berbienya. Yahh.. mulai hari ini, akan ada kehidupan baruku, tanpa dia. Si pengkhianat.
Normal Pov.
Sebelum, Naruto datang dan pergi.
Di perusahaan Sasuke.
" Nee,, Sasuke. Aku membawakan minum untukmu kau mau?" Tanya seorang gadis berambut merah dan berkaca mata. Dia, adalah Uzumaki Karin.
" Hn, mau apa kau?" Tanya Sasuke sinis, Karin mulai mendekati Sasuke dan merangkulnya manja.
" Nee, Sasuke kau sinis sekali pada Karin yang manis ini (howekkkk)" Kata Karin yang masih menggunakan nada manja. Sasuke yang lama-lama menjadi jengkel dan membentak Karin.
" Heh! Maumu apa sih?! Kau tau aku sudah menikah dengan Naruto! Kenapa kau menggangguku! Kurang kerjaan!" Bentak Sasuke muak. Karin hanya cemberut, tapi tetap memeluk Sasuke. Lalu Karin mendekatkan wajahnya ke Sasuke.
" Nee, aku tak akan menggangumu lagi kalo kau mau minum ini." Kata Karin licik sembari mendongkan minuman yang sedari tadi ia bawa. Sasuke menatap minuman itu sejenak.
" Apa ini?" Tanya Sasuke was-was jikalau ada racun di minuman itu, Karin tersenyum lalu meminumkan paksa air yang ada digelas itu. Sasuke memberontak
" Puah! Uzumaki uhuk, Karin! Apa yang ka~" Kata Sasuke yang tiba-tiba pingsan. Karin tersenyum puas.
" Hihihihi, aku tak rela kau menikah dengan Naruto .Sasuke-kun aku akan merebutmu. Dengan apapun caranya." Kata Karin licik. Setelah itu Karin membuka satu persatu baju Sasuke beserta bajunya sendiri.
Tak lama kemudian, Naruto datang dan kaget apa yang ia lihat sekarang. Karin menyeringai puas saat melihat ekspresi Naruto tadi. Karin juga melihat bento yang dibawa oleh Naruto.
" Hihihi,, rasakan itu N.A.R.U.T.O~" Kata Karin sembari menekan kata 'Naruto'. Dan tak lama kemudian Sasuke terbangun. Karin tersenyum.
Sasuke Pov.
Ugh, rasanya pening. Kepalaku berputar-putar. Ada apa ini sebenarnya? Ku buka mataku perlahan dan,, ahh! Apa-apaan ini!
" Karin! Apa maksudmu dengan ini hah?!" Bentakku marah, yah sangat marah, Dan sekilas aku melihat sebuah, err,, bento? Siapa yang mengantar bento itu? apa jangan-jangan, ahh! Argh! Pasti Naruto! Dan, dia melihatku seperti ini?! Ahh!
" Kenapa nee? Bagus kan?! Harusnya tadi kau lihat wajah Naruto yang menangis. Hihihi, pasti kau akan bahagia~" Katanya santai. Apa? Menangis? Ck Kuso kau Karin! " Ah, ya ta-"
PLAK!
Kutampar wajah jalangnya itu tanpa sedikitpun ampun.
" Ittai yo!" Teriaknya kesakitan, ck, bersyukurlah Karin! Tempat ini kedap suara!
" Ck! Kau pikir lebih menyakitkan mana? Dibanding apa yang kau lakukan pada Naruto hah?!"Bentakku sembari menendangi perut Karin yang tak tertutup apapun. Ck jalang!
" Ittai! Kenapa kau lakukan ini Sasuke! Aku hanya ingin mendapatkanmu!" Kata Karin semabari menangis. Ck, sayang! Aku tak akan terkelabuhi oleh air matanya itu, tenang saja. Aku belum puas menyiksanya!
" Kau, Aku PECAT! Mulai sekarang jangan penah kau muncul di depan mukaku!" Kataku murka. Dia langsung mengenakan bajunya dan pergi. Ck, kuso! Naruto. Aku harus mencarinya! Segeraku kenakan semua bajuku dan berlari ke parkiran. Setelah itu, aku mulai mengemudi pulang kerumah. Saat di perjalanan. Pikiranku entah kenapa buntu. Tak tau harus apa yang ku lakukan.
Setelah perjalanan, aku sampai dirumah. Kubuka pintu rumah dan mulai mencari Naruto.
" Naruto! Kau di mana?! Naruto!" Panggilku padanya. Tapi, tak ada sahutan. Aku mencarinya di kamar kami. Saat aku membuka pintu kamar kami. Dan, owh Good! Sepertinya aku telat. ARGH!
" Cih, sial semua barang Naruto tak ada di lemari. Itu artinya, dia sudah pergi! Argh! Bodoh!" Teriakku frustasi. Naruto kau dimana. Naruto, Naruto…
Aku memanggilnya dalam hati, dan aku mulai beranjak dari kamar kami. Aku mulai berjalan ke dapur. Saat di dapur. Aku melihat secarik kertas.
" Apa itu?" Kataku pelan lalu membuka kertas itu. Mataku membulat saat membacanya. Aku, seolah tak percaya apa yang aku lihat ini. Isinya
TO : Uchiha-san.
Uchiha-san arigatou untuk apa yang anda berikan selama ini. Saya bahagia, saat Uchiha-san berada di sisi saya. Tapi, tak kusangka kisah ini berakhir dengan sakit. Saya,sungguh kecewa. Sakit rasanya di dada. Uchiha-san tau? Saya sedang mengandung.. gomen saya tak pernah bercerita. Sebenarnya saya ingin bercerita saat saya mengantarkan bento tadi. Tapi, ada insiden itu. maaf, saya akan membesarkan anak ini sendiri.. karna anak ini anak SAYA!
Selamat tinggal Uchiha-san.
Tertanda, Namikaze Naruto.
Argh! Naruto! Kembali! Ini semua salah paham!
" Naruto!" Erangku. Aku, aku harus mencarinya!
Aku mulai berlari kembali ke mobilku. Dan mulai melajukan mobilku aku mencari Naruto. Aku HARUS menemukannya.
Mulai dari rumah teman-temannya dan yang lainnya! Aku, sungguh frustasi! Karna pencarianku ini hasilnya NIHIL! Bagaimana ini! Naruto! Kau ada di manaa?!
Drrt…. Drttt…
Ck siapa yang menelfonku?!
Lalu ku angkat telfon itu tanpa melihat siapa yang menolfon.
" Halo!" Kataku gusar.
" Eh? Sasuke kenapa nadamu kasar begitu dengan Kaa-san?" Kata dari sebrang sana, sial! Ternyata Kaa-san.
" Ah, Gomen Kaa-san." Kataku singkat. Setelah itu Kaa-san menjawab,
" Sasuke, kenapa kau memecat Karin? Kau taukan, dia itu sangat pintar.?" Kata Kaa-san.'Dan licik' Batinku.
" Ck, aku akan ke rumah. Akan ku ceritakan semuanya." Jawabku, Lalu Kaa-san memutuskan telfon. Aku menghela nafas. Ck, Uzumaki Karin… kau akan mendapat ganjaran setelah ini…
Setelah itu, aku pulang ke rumah orangtuaku. Tanpa membawa apa-apa. Hanya membawa dompet, dan mobil.
Perjalanan hanya membutuhkan 20 menit, setelah sampai aku memakirkan mobilku di garasi biasa aku memakirkan mobilku dulu. lalu, aku segera masuk rumah orangtuaku yang megah nan luas itu.
" Selamat datang tuan Sasuke, Tuan Fugaku dan Nyonya Mikoto sudah menunggu di ruang keluarga." Kata ketua pelayan padaku. Dia mengantarku ke ruang keluarga. Saat di sana, aku melihat Aniki dan anaknya Ryuuko disini. Kaa-san dan Tou-san menatapku.
" Lalu ada apa?" Tanya Tou-san to the point seperti biasa. Aku duduk dan memejamkan mataku.
" Karin, dia menjebakku." Balasku pelan. Kaa-san menatapku heran.
" Maksudmu?" Sekarang giliran Kaa-san yang bertanya padaku. Ku tatap Kaa-san dan menjawab,
" Dia merusak hubunganku dengan Naruto! Dia menjebakku! Tentu saja aku marah! Mengingat Naruto sedang mengandung!" Bentakku marah. Ku lihat Kaa-san membelalakkan matanya.
" Apa maksudmu? Naruto mengandung dan Karin merusak hubungan kalian?" Tanya Itachi-nii. Aku sekarang menatapnya.
" Kasus ini, mirip dengan kasusmu dan Kyuubi." Jawabku. Ekspresi Itachi mirip dengan Kaa-san. Sedangkan Tou-san menatapku tajam.
" Jadi intinya, Naruto mengandung anakmu dan, Karin melakukan sesuatu yang membuat Naruto salah paham dan pergi dari rumah kalian?" Tebak Tou-san yang memang tepat.
" Ya." Jawabku singkat. Tou-san, Kaa-san, Itachi-nii menatapku, kecuali Ryuuko. Dia diam. Sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya.
" Ck, Karin ya. Lalu apa yang akan kau lakukan padanya?" Tanya Itachi-nii. Aku menatap tajam.
" Aku juga akan menghancurkannya." Kataku dingin, melebihi nada biasa yang kugunakan.
" Hahh,, begitu. Lalu kau akan tinggal dimana?" Tanya Kaa-san, aku menatapnya.
" Kalo boleh, aku ingin tinggal disini.." Kataku. Lalu Kaa-san tersenyum lembut.
" Hihihi, pada akhirnya anak-anak Kaa-san pulang kerumah!" Kata Kaa-san yang sedikit tersenyum sedih.
" Kaa-san.. gomen." Kataku dan Itachi-nii berbarengan. Ryuuko, sedari tadi diam. Aku mulai berkata.
" Dari tadi kau diam Ryuuko." Kataku, Ryuuko tersentak dan menatapku takut.
" Lyuuco, gk papa.." Katanya pelan, owh! Jangan lupa suara candelnya itu.
" Hn, Aniki?" Tanyaku pada Aniki. Aniki menatapku lalu tersenyum lembut. Aku bingung.
" Mungkin Ryuuko gugup ngeliat kalian!" Balas Aniki. Aku bingung, hah? Gugup? Kenapa?
" Gugup?" Kataku memastikan. Itachi-nii mengangguk.
" Yup. Dia kan jarang keluar rumah." Katanya sembari mengelus rambut Ryuuko. Ryuuko tersenyum manis.
" Lyuu cayang Tou-chan!" Kata Ryuuko sembari memeluk Itachi-nii, aku melihatnya iri. Hahh,,
" Sudah-sudah. Kalian masuk kamar gih! Owh ya Sasuke, kau sudah makan?" Tanya Kaa-san. Ahh,, benar juga. Aku belum makan sesari tadi.
" Belum." Balasku. Kaa-san menatapku dalam.
" Sasu! Tetap harus makan dongk! Sudah, ayo makan. kaa-san akan memanaskan makanan." Nasehat Kaa-san, aku mengangguk lalu mengkuti Kaa-san yang sudah berjalan ke dapur.
Setelah aku makan, aku pergi ke kamarku dulu. yahh.. kamar yang dulu pernah aku tempati.
Aku, terdiam. Maaf Minato-ji-san, maaf Kushina-ba-san. Aku tak bisa menjaga Naruto. Mungkin kalian di alam sana tak tenang. Ya, maaf..
TERNYATA MEMANG PENYESALAN SELALU DATANG BELAKANGAN…
Normal Pov.
Sasuke terlelap di tidurnya. Memang, orangtua Naruto sudah meninggal sejak Naruto kecil. Dulu, ketika ditunjukan makam oranguta Sasuke bersumpah akan selalu! Selalu menjaga Naruto, tapi sekarang. Semua terlambat, Sasuke tak dapat menepati janjinya.
Di tempat lain,
" Naruto. Segeralah tidur." Nasihat Kyuubi, seorang wanita yang amat sangat manis. Dengan wajahnya yang putih, rambutnya berwarna merah terang panjang sepunggung di kuncir 1. Naruto, juga seorang wanita yang sangat manis dengan rambutnya yang dikuncir 2 yang berwarna kuning.
" Uhm, iya. Aku akan segera tidur." Balas Naruto, Kyuubi menilirik Naruto.
" Besok akan, menjadi hari bagimu." Kata Kyuubi. Naruto menatap Kyuubi.
" Hahaha, iya mungkin!" Balas sekali lagi Naruto. " Nee, ayo tidur, aku capek!" Kata Naruto sembari tersenyum. Kyuubi mengangguk dan mulai terlelap di kamar mereka itu.
" Ya, besok aku akan berusaha tanpa dia." Gumam Naruto. Tanpa sengaja Kyuub mendengar itu. Kyuubi hanya tersenyum.
13 tahun kemudian~ ( wahh lama yak?)
Pagi yang cerah, membuat seorang anak terbangun dari tidurnya yang nyenyak.
" Ugh,!" Gumam anak itu. seorang anak laki-laki dengan fisik, berambut hitam pekat.
TOK TOK TOK
" Suke ayo bangun!" Teriak seorang wanita dari balik pintu anak laki-laki itu, yang sebenarnya bernama Suke. Atau lebih tepatnya Uzumaki Suke.
" Ugh,, iyaa,, sebentar lagi Kaa-san!" Balasnya malas. Naruto membuka pintu yang memang tak terkunci.
" Haduhh! Ayo bangun anak pemalas!" Kata Naruto sembari mengambil selimut Suke. Suke hanya merengut.
" Iya-iya!" Bantah Suke lalu pergi ke kamar mandi. Naruto hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Dasar, hahh,, sangat mirip dengan orang 'itu' sudah. 13 tahun ya!" Kata Naruto pelan sembari menyibak korden kamar Suke.
" Yosh! Hari ini aku harus bersemangat!" Kata Naruto semangat, dengan wajah yang masih awet muda pun, juga masih dikuncir 2 . sungguh masih manis.
" Kaa-san hari ini, aku pulang agak malam. Ada rapat osis!" Teriak Suke dari kamar mandi.
" Baiklah-baiklah! Hari ini Kaa-san buatkan bento ya?!" Tanya Naruto. Suke hanya menjawab "Ya" dengan keras.
Setelah itu, Naruto membuatkan bento untuk anaknya itu. Memang sudah 13 tahun terlewati. Saat-saat dimana Naruto mengandung dan akhirnya melahirkan, dan sekarang Naruto bahagia bersama dengan anaknya Suke. Anak semata wayangnya. Sungguh fisiknya mirip dengan Sasuke. Sampai sikapnyapun juga. Hanya saja, matanya mirip dengan Narut. Biru.
" Kaa-san aku berangkat dulu ya?!" Ijin Suke. Naruto segera menarik tas Suke.
" Hey! Kau lupa membawa bentomu!" Nasihat Naruto. Suke langsung menepuk kepalanya dan langsung mengambil bentonya.
" Hehehe, gomen Kaa-san, aku berangkat!" Kata Suke lalu pergi.
" Iya, hati-hati!" Teriak Naruto agar anaknya itu mendengar. Lalu Naruto mulai kegiatan yang sering ia lakukan.
-TBC-
Anisa : err, gomen yang I LOVE YOU SENSEI blum aku publish. Malah publish yang laen XDD
Suke : waahh,, aku mucul.
Anisa : hn! GR lu! Udah ah,, tolong peranin ya Suke :D
Suke : hn,
Naru : yahh,, teme dan aku dibuat kepisah! Bye-bye!
Sasu : Author! Awas kalo kami gak nyatu lagi! Ku cekik kau!
Anisa : hiyyy! Iyaaa :'(
Suke : ==a tou-san,, Kaa-san… -_-
Anisa :
Minna! Mohon Reviewsnya! :D Flame? Tak masalah! Buat kami itu motivasi :)
