We Got Married
Summary: Naruto Namikaze adalah mahasiswa Universitas Konohagakura dan adik dari Menma Namikaze. Menma memiliki istri bernama Hinata Hyūga yang sudah berganti nama menjadi Hinata Namikaze. Klan Namikaze, klan Uchiha, dan klan Hyūga memiliki tradisi turun temurun yang aneh. Karena tradisi itu, Naruto harus menikah dengan Sasuke yang notabenenya adalah teman kuliahnya sendiri. NarutoxSasuke. Mpreg. Bahasa fulgar
Chapter 1
"Saya, Naruto Namikaze, bersedia menerima Sasuke Uchiha sebagai istri, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan kami berdua" Naruto membaca sumpah dengan wajah tanpa ekspresi.
"Saya, Sasuke Uchiha, bersedia menerima Naruto Namikaze sebagai suami, dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan kami berdua" ucap Sasuke dengan ekspresi yang sama dengan Naruto.
Setelah mereka bersumpah, Naruto dan Sasuke memutar badan mereka sehingga mereka berdiri berhadapan. Naruto mengeluarkan kotak cincin dari saku jasnya. Dia membuka kotak itu, dia mengambil cincin keduanya dan memasukkan kembali kotak itu ke saku jasnya. Sasuke mengulurkan tangan kanannya. Naruto memasukkan cincin Sasuke ke jari manis Sasuke. Sasuke mengambil cincin Naruto yang Naruto pegang. Naruto mengambil alih sementara buket bunga yang Sasuke pegang agar Sasuke bisa dengan mudah memasangkan cincin di jari manis kanan Naruto.
"Dengan ini kalian resmi menjadi sepasang suami istri. Naruto, kau boleh mencium istrimu" ucap Itachi selaku MC.
Naruto mencondongkan tubuhnya ke Sasuke. Sasuke hanya memejamkan matanya pasrah. Kecupan itu terjadi begitu singkat, hanya sekedar menempel 5 detik. Suasana di taman belakang rumah keluarga utama Namikaze penuh dengan ucapan selamat dan haru serta tepuk tangan terhadap kedua mempelai. Acara dilanjutkan dengan pesta selama kurang lebih 5 jam. Pernikahan tersebut dilakukan tertutup dan hanya dihadiri oleh keluarga dari kedua klan. Klan Hyūga turut hadir dalam acara tersebut. Hal ini dikarenakan umur Naruto dan Sasuke belum cukup untuk melaksanakan pernikahan sesuai hukum. Walaupun secara adat dan tradisi, umur mereka berdua sudah matang untuk menikah.
Naruto dan Sasuke berjalan menuju ke rumah sementara mereka yang berada di salah satu bangunan yang terpisah dari rumah keluarga utama Namikaze. Bangunan itu diperuntukan pengantin baru selama 3 bulan pertama pernikahan. Sesampai di rumah mereka, Naruto segera melepas jas, dasi, dan sepatunya. "Haah... Lelahnya" ucapnya sambil berjalan menuju ruang tengah dan mengantung jasnya dipinggiran sofa. Dia membaringkan badannya di sofa dan memejamkan mata. Sedangkan Sasuke berjalan menuju ke dapur setelah melepas sepatunya dan mengendorkan dasinya. Tenggorokannya kering sekali dan perutnya juga sudah lapar. Setelah melihat isi kulkas, dia mengambil jus jeruk dan tomat dan menuangkannya ke dalam gelas. Sasuke membawa gelas yang berisi jus jeruk ke ruang tengah untuk diberikan kepada Naruto.
"Ini jus jeruk. Kau pasti haus" Sasuke menaruh gelas tersebut diatas meja depan Naruto. "Kau mau makan?" tanya Sasuke.
"Boleh. Masak yang mudah dan cepat saja. Aku sudah sangat lapar" jawab Naruto dengan tidak merubah posisinya.
"Baiklah. Sepertinya ada ramen instan" kata Sasuke. Dia segera membuat ramen instan untuk mereka berdua dan membawanya ke ruang tengah lagi.
"Bangun. Kita makan malam sekarang" perintah Sasuke. Naruto menuruti perkataan Sasuke dengan duduk dengan benar dan mengambil bagiannya. Sasuke duduk disamping Naruto. Mereka makan dengan tenang. Suara yang terdengar hanya suara seruputan ramen yang mereka makan dan detakan jam dinding. Setelah selesai makan, mereka hanya duduk diam memperhatikan layar hitam TV di depan mereka.
Suasana terasa awkward. Mereka tidak tahu harus berbicara tentang apa. Mereka hanya teman satu fakultas di Universitas Konohagakure. Naruto berada di jurusan Manajemen sedangkan Sasuke berada di jurusan Akuntansi. Mereka memiliki beberapa kelas yang sama hanya ketika mereka di semester 1. Sekarang mereka sudah semester 2. Walaupun Sasuke dan Naruto berada di organisasi yang sama, martial arts, mereka jarang melakukan interaksi. Lingkaran pertemanan merekapun berbeda. Hanya karena mereka memiliki hubungan antar klan dan orang tua mereka berdua adalah teman dekat, mereka saling bertukar sapa setiap kali mereka bertemu.
"Jadi, kita harus bagaimana sekarang?" tanya Naruto yang tidak tahan dengan keheningan mereka.
"Aku tidak tahu. Menurutmu bagaimana? Kau mau memberi tahu teman-temanmu mengenai kita?"
"Aku belum siap untuk memberi tahu mereka. Walaupun pernikahan sesama jenis bukan hal yang tabu lagi. Tetapi tetap saja. Kau sendiri bagaimana?" tanya Naruto.
"Jika kau belum siap, aku tidak akan memberi tahu siapapun. Tetapi sepertinya ada temanku yang tahu mengenai hal ini. Kau pasti kenal Karin Uzumaki"
"Ya. Dia sepupu dari keluarga ibuku. Kau kenal dia?"
"Dia kekasih dari temanku, Suigetsu Hōzuki. Kalau aku dan Suigetsu hang out bersama, terkadang dia mengajak Karin. Karin bilang dia sepupumu dan dia tahu tentang tradisi dari klan Namikaze dan Uchiha. Ada kemungkinan dia memberi tahu Suigetsu."
"Oh ya sudah. Nanti aku hubungi Karin untuk tidak memberi tahu siapapun terlebih dahulu."
"Lalu bagaimana kalau mereka menanyakan tentang cincin yang kau pakai itu?" tanya Sasuke.
"Aku akan lepas dan menggantungnya dikalungku. Kau akan memakainya?"
"Akan kupakai di jari lain. Mungkin" jawab Sasuke ragu.
Mereka kembali diam. Naruto melepas cincinnya dan menggantungnya bersama dengan kalung batu sapphire miliknya. Dia memperhatikan tulisan ~N.N & S.N~ yang terukir dibagian dalam cincin. Dia teringat bagaimana dia dan Sasuke bisa menikah. Semuanya berawal dari 4 bulan yang lalu.
Flashback
"Aku pulang" teriak Naruto depan pintu sambil melepas sepatunya.
"Selamat datang, Naruto" sahut Kushina dari arah dapur. Mendengar jawaban sang ibu, dia bergegas ke dapur. Setelah sosok Kushina sudah terlihat yang sedang membuat kue, Naruto memeluk Kushina dari belakang dan mencium pipinya. Naruto dan Minato, sang ayah, suka sekali melakukan itu padanya setiap kali mereka pulang. Dalam kasus Menma yang sudah memiliki rumah sendiri, dia juga melakukan hal yang sama setiap kali berkunjung. Jadi Kushina sudah terbiasa.
"Bagaimana kuliahmu, Naruto?"
"Seperti biasa, kaa-chan. Dosen absen sesukanya dan tugas yang banyak tapi deadline-nya sebentar" keluh Naruto sambil beranjak duduk di kursi meja makan.
"Tetap semangat, sayang. Kaa-chan selalu support kamu. Omong-omong, nanti malam kita akan makan malam di rumah Fugaku-ji-san. Jadi jangan pergi kemana-mana ya, Naruto. Walaupun kau sudah tampan, jangan lupa berpakaian yang tampan dan juga rapi"
"Fugaku-ji-san? Tou-sannya Itachi-ni-san? Ada apa kita kesana?" tanya Naruto.
"Iya. Fugaku-ji-san siapa lagi? Mikoto-ba-san sedang mood membuat masakan yang banyak. Jadinya mereka mengundang kita. Kaa-chan mau membawakan kue sebagai dessert. Oh iya, nanti Menma, Hinata, dan Boruto juga ikut"
"Tumben Menma-nii-chan dan Hinata-nee-chan ikut. Bukannya Hinata-nee-chan sedang hamil 6 bulan, kaa-chan?" tanya Naruto heran.
"Mikoto-ba-san merindukan mereka berdua. Nanti jam 7 kita berangkat"
"Ya sudah deh, kaa-chan. Aku naik ke kamarku dulu ya. Tidur sebentar. Nanti tolong bangunkan aku jam 6 ya, kaa-chan" ucap Naruto sambil beranjak menuju tangga.
"Oke, sayang" balas Kushina.
Naruto menaiki tangga menuju kamarnya. Sesampainya dikamar, dia menaruh tasnya di lantai dekat meja belajarnya. Tanpa melepas jaketnya, dia langsung merebahkan tubuh letihnya dikasur empuknya. Tidak sampai 5 menit, Naruto sudah tertidur pulas.
Tak terasa Naruto sudah tertidur 2 jam. Kushina membangunkannya untuk segera bersiap-siap menuju rumah Fugaku. Menma dan Hinata juga sudah datang. Mereka berencana berangkat beriringan. Naruto memakai kemeja kesukaannya yaitu kemeja lengan panjang hitam dengan sentuhan orange, jeans hitam, dan sneaker yang juga berwarna hitam. Minato dengan kemaja selengan hitam, blue jeans, dan sneaker yang sama dengan Naruto. Menma memakai pakaian yang mirip dengan tou-sannya, hanya saja Menma memilih jeans berwarna hitam. Kushina dan Hinata terlihat cantik dengan long dress berwarna biru tua.
Perjalanan tidak memakan waktu lama. Hanya 20 menit menggunakan mobil. Sesampainya Minato sekeluarga di kediaman Fugaku, mereka dipersilahkan masuk oleh Itachi yang membukakan pintu. Karena sudah waktunya makan malam, mereka langsung menuju ruang makan. Disana sudah ada Fugaku, Mikoto, dan Sasuke. Suasana di meja makan menjadi ramai. Mikoto, Kushina, dan Hinata sibuk dengan obrolan wanita. Fugaku dan Minato juga membicarakan tentang bisnis. Menma dan Itachi membicarakan apa saja. Hanya Naruto dan Sasuke yang makan dengan tenang. Walaupun Menma dan Itachi adalah sahabat dari kecil, Naruto tidak pernah bermain dengan Sasuke. Mereka tidak begitu akrab satu sama lain. Setelah makan besar selesai, mereka pindah ke ruang tengah untuk bersantai sambil makan ice cream cake sebagai dessert yang dibikin Kushina tadi sore. Tiba-tiba Fugaku bertanya pada Menma dan Hinata.
"Sudah berapa bulan kandunganmu, Hinata-chan?"
"6 bulan, Fugaku-ji-san" jawab Hinata.
"Sudah USG untuk melihat jenis kelaminnya?" tanya Mikoto.
"Sudah, Mikoto-ba-san. Hasilnya adalah laki-laki" kali ini Menma yang menjawab.
"Minato" panggil Fugaku. "Kalau aku tidak salah ingat, umur Naruto sama dengan Sasuke, kan?" tanya Fugaku memastikan.
"Iya. Hanya beda bulan. Sasuke-kun lahir terlebih dahulu. Tahun ini umur mereka sudah dianggap cukup" jawab Minato. Naruto bingung mendengarnya. 'Kenapa tiba-tiba menyebut namaku? Firasatku kurang bagus tentang ini' pikir Naruto dalam hati. Raut wajah Sasuke tidak dapat dibaca.
"Naruto, apakah kau tahu tradisi pernikahan dalam klan Namikaze?" tanya Minato pada Naruto.
"Ya, aku tau, tou-chan. Keluarga utama dari klan Namikaze akan menikah dengan keluarga utama klan Hyūga atau dengan keluarga utama klan Uchiha. Menma-ni-chan yang berasal dari keluarga utama klan Namikaze menikah dengan Hinata-nee-chan dari keluarga utama klan Hyūga" jawab Naruto bingung.
"Ya, itu adalah satu dari dua tradisi yang diturunkan secara turun-temurun. Tradisi yang satu lagi adalah, bila istri anak laki-laki pertama dari keluarga utama Namikaze atau Uchiha ataupun Hyūga mengandung anak laki-laki, adik laki-lakinya harus menikah dengan anak laki-laki kedua dari keluarga utama dari salah satu klan" jelas Fugaku.
"Maksudnya, Fugaku-ji-san? Aku masih belum mengerti" tanya Naruto yang masih memproses ucapan Fugaku tadi.
"Maksudnya, karena Hinata-chan mengandung anak laki-laki. Kau harus menikah dengan Sasuke, Naruto-kun. Kau akan menjadi suaminya Sasuke, sayang" jawab Mikoto lembut tapi ada nada senang dalam suaranya.
Naruto speechless mendengarnya. Begitu juga dengan Menma dan Itachi yang baru pertama kali mendengar tentang tradisi yang kedua. Sasuke tetap dengan ekspresi tak terbacanya.
To Be Continue
